Pukul 13.00 WIB Bram dan satu orang anggotanya tiba di sebuah hotel Yogyakarta. 3 hari ke depan mereka akan mengikuti raker di ballroom hotel tersebut.
Meskipun menginap di hotel yang sama, tetapi Bram dan anggotanya berada di kamar yang berbeda.
Hari ini agendanya pembukaan dan perkenalan yang akan dimulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB
"Nanti malam ada jadwal kosong, mungkin bisa bertemu dengan beberapa teman SMA yang masih tinggal di kota ini." Bathin Bram.
Bram berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Bram melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, orang tuanya adalah petani besar yang memiliki beberapa tempat penggilingan padi. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pada saat satu tahun usia Dito putranya Bram, kini sawah yang berhektar-hektar luasnya dikelola oleh orang kepercayaannya, sementara tempat penggilingan padi dikelola oleh pamannya.
Kakak perempuan satu-satunya meninggal pada saat usia 7 tahun.
"Wah..apa kabar komandan?, tambah gagah saja nih!" sapa seorang teman Bram yang baru saja tiba di cafe yang berada di hotel tersebut.
Bram bertemu dengan 3 orang teman lamanya, teman masa putih abu-abu. Ada Rudi, Syam, dan Alex.
"Gimana bisnis travel nya? lancarkan?" tanya Bram kepada. Rudi.
"Alhamdulillah lancar, travel kecil-kecilan lah Bram, kamu sih enak perwira polisi yang sawahnya berhektar-hektar dan pengusaha penggilingan padi terbesar di kota kelahiranmu" ujar Rudi.
Alex seorang guru di salah satu SMA Yogyakarta dan Syam bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan swasta di kota ini.
"Bram, masih ingat larasati ?, itu loh adek kelas yang sering kita godain dulu, yang manis, cantik dan seksi." tanya Alex kepada Bram sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Doi pura-pura lupa lex, secara mereka kan pernah pacaran dulu walaupun gak lama" ujar Syam.
"Apaan sih kalian, ya pasti inget lah, tapi itukan masa lalu...sudah tutup buku tidak usah dibahas, lagian hanya cinta monyet saja!"
kopi dan makanan ringan yang mereka pesan akhirnya datang juga.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, Bram bergegas naik ke lantai 5 hotel tersebut untuk beristirahat.
Baru saja hendak memejamkan matanya, benda pipih di atas nakas berdering.
"Assalamualaikum sayang?" sapa Bram setelah wajah istrinya nampak dilayar handphone nya.
"Waalaikumsalam Mas...lagi apa? baru selesai kegiatan ya?" tanya Karin.
"Ehmmm....enggak sayang, hari ini hanya sampai jam 5 sore kegiatannya, maaf ya Mas gak telepon lagi kamu, tadi Mas makan malam di restaurant hotel bareng teman-teman kasat intel dari Polres lain, baru masuk kamar lagi jam 10 malam, mau telepon kamu takutnya sudah tidur," ucap Bram berbohong.
"Ya sudah, istirahat ya Mas, awas jangan nakal!"
"Iya sayang, kamu juga istirahat jangan begadang nonton netflix terus, Bi Siti sudah tidur?"
"Iya...Bi Siti sudah tidur Mas."
"Awas jangan sampai sendiri di rumah, bilang Bi Siti 3 malam temenin kamu!"
"Iya bawel...udah ya Mas aku tutup video call nya?"
"Sebentar sayang, itu kenapa pakai baju tidur seperti itu?"
"Apa sih Mas, lebay banget!"
"ganti baju tidurnya, itu terlalu seksi Karina....Mas gak ada di rumah jangan pakai baju tidur terbuka kayak gitu!"
"Iya ya...aku ganti, udah tutup yaa Mas!"
"Sebentar sayang...kamu bikin Mas pusing, gak mau tahu harus tanggung jawab!"
"Iya nanti kalau Mas Pulang saja tanggung jawabnya...assalamualaikum Mas Bram sayang..muachh.!"
Karin menutup sambungan video call nya.
Bram mendengus kesal karena ada sesuatu dibawah sana yang tiba-tiba tidak bisa diajak kompromi.
____oo_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments