Nikahi adik saya! (bagian b)

Berita kejadian itu tersebar ke seluruh desa, bahkan telah sampai ke sekolah Sisil, entah bagaimana rekaman video itu sampai ke pihak sekolah, mereka mengambil keputusan tegas untuk mengeluarkan Sisil dari sekolah karena dianggap telah mencoreng nama baik sekolahan.

KIni gadis belia yang memakai kacamata tebal, sedang terisak-imsak menangis di kamar, sejak kejadian itu Sisil tak berani untuk keluar kamar, Iya menjadi bahan pergunjingan dan diolok-olok oleh warga setempat, Bahkan ia juluki sebagai ' simpanan om-om atau jalang '

..."ibu.. ayah ... Sisil harus bagaimana sekarang ?"...

Tangisan Sisil semakin menjadi-jadi teringat kepada mendiang kedua orang tuanya, Jika saja Ayah dan Ibu masih ada gardan yang paling depan untuk melindungi putrinya.

Namun, Sisil hanya memiliki Ipin kakak laki-laki galaknya merawat Sisil sedari kecil hadapi kehidupan yang keras, Ipin Hanya bekerja serabutan yang gaji tak seberapa, selain itu Iya juga gemar berjudi dan mabuk-mabukan, sIsil menjadi sasaran kemarahan Ipin saat kalah berjudi.

"ayah dan ibu Jahat, kenapa kalian ninggalin Sisil ? Sisir sendirian Bu, nggak ada yang membela Sisil Kak Ipin galak dan selalu memarahi Sisil"

Di situ menyeka pipinya yang membanjiri dengan air mata, menatap ke lantai di mana letak sebotol alat pembasmi serangga, Iya merasa putus asa dan hidupnya tidak berharga lagi.

Dikeluarkan dari sekolah, menanggung malu, dihina oleh warga desa sekarang harus menghadapi kemarahan kakaknya

"Sisil keluar sebentar, kita harus bicara!"

berulang-ulang Ipin mengetuk pintu kamar adiknya, namun tak ada jawaban dari dalam sana

"buka pintunya, Sisil!"

Tetap tidak ada jawaban, membuat lelaki itu gusar

"Kalau kamu tidak mau membuka pintunya, akan dobrak!" ancamnya

Namun, hampir satu jam menunggu tak kunjung membuka pintunya, membuat lelaki itu semakin kesal, pintu kayu yang sudah lupuk ditendang tiga kali oleh Ipin sehingga pintu terbuka

Setelah pintu terbuka menjadi sambutan pemandangan yang mengerikan bagi Ipin ,Bagaimana tidak? Sisil terbaring di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri, Wajahnya pucat dengan busa mengalir di sudut bibir.

"Sisil!!" teriak Ipin langsung mendekat dan memeluk adiknya

ia menepuk pipi dan mengguncah tubuh adiknya, namun tak ada respon sedikitpun, akal Sehatnya pun mendesak untuk segera Melarikan adiknya ke rumah sakit

***

Juno berlari-lari kecil melewati lorong-lorong bunyi di rumah sakit , Iya baru saja mendapat kabar dari Pak RT bahwa Sisil berusaha melakukan aksi bunuh diri dan dilarikan ke rumah sakit

Mau tak mau Jono segera menuju ke rumah sakit bagaimanapun juga ia turut bertanggung jawab atas apa yang dialami oleh gadis belia itu, dikucilkan oleh seluruh warga dan dikeluarkan dari sekolah pasti menciptakan tekanan batin mempengaruhi mentalnya, terlebih remaja yang seusia Sisil mana jiwanya masih labil .

"Bagaimana keadaan Sisil?" tanya juno

sesaat setelah tiba di ruangan pintu kaca

Ipin Yang sedang duduk di kursi tunggu sontak bangkit meninggalkan tempat duduknya, tatapan membunuh diarahkan kepada Juno, tanpa sepatah kata pun Ipin menghujamkan kepala tinjunya ke arah wajh Juno, akan tetapi Juno sama sekali tak membalas, padahal dengan bekal bela diri yang dimilikinya dia hanya dapat melumpuhkan Ipin dengan sekali tinju

"puas kamu sekarang? karena perbuatan kamu Sisil dikeluarkan dari sekolahnya, Dia frustasi sampai mencoba untuk bunuh diri !" serial Ipin geram

Juno hanya menarik nafas dalam-dalam demi mengurai amarah yang terasa menembus ubun-ubun pernah terlintas terpikir dalam pikirannya bahwa kejadian itu akan berakibat sangat fatal .

"Saya minta maaf "

"Saya tidak butuh permintaan maaf kamu ,kalau terjadi apa-apa adik saya,saya akan menuntut kamu!"

Perdebatan itu terputus oleh pintu kaca yang terbuka dan disusun dengan kemunculan seorang doktor, baik Ipin dan Juna langsung menghampiri sang dokter

"Bagaimana Adik saya dokter ?" tanya Ipin

"untuk sekarang kondisi pasien masih sangat lemah ,ada baiknya pihak keluarnya lebih Waspada lagi supaya kejadian serupa tidak terulang" tutur sang dokter

"baik dokter, terimakasih, saya akan lebih mengawasi adik saya"

"Baik, kalau begitu saya permisi sebentar"

Ketika sang dokter berlalu ,Ipin kembali menikam Juno dengan tatapan tajam, sekolah apa yang terjadi kepada Sisil sekarang adalah kesalahan Juna .

"Saya benar-benar minta maaf atas kejadian ini ,saya akan bertanggung jawab menikahi Sisil"

Entah keputusan itu benar atau tidak ,Juna tak punya pilihan lain ,Iya memikirkan bagaimana masa depannya ,menjadi seorang guru yang menikahi anak SMA ,yang mungkin lebih pantas menjadi muridnya .

Sementara Ipin terdiam ,di balik punggung Juno iya membunyikan senyum penuh makna di sudut bibirnya.

Bersambung...

Episodes
1 nikahi adik saya!
2 Nikahi adik saya! (bagian b)
3 Gara-gara Burung Lepas
4 Gara-gara Burung Lepas (bagian b)
5 Teh rasa Asin
6 Membuat kesepakatan
7 Kemana-kan uang Mahar nya ?
8 Istri kecil Sakit?
9 Tak Tertarik
10 Sarapan pagi
11 Ulah alya
12 Kamu tuduh aku?
13 Pandangan niko
14 Konsisten Panggil Om!
15 Nafas buatan
16 Ganas nya!
17 Ciuman pertama karna darurat
18 Hari pertama sekolah
19 Tak tau arah jalan pulang!
20 Permintaan Maaf
21 Di deketin niko
22 Terkesima
23 Istrinya di lamar orang!
24 Sahabat menjadi Saingannya
25 Mencari keistimewaan dari sisil
26 Merahasiakan status pernikahan
27 Di akui sebagai pembantu
28 Setega itu kah!
29 Mengkhawatirkan sisil
30 seperti apa aku di mata kamu?
31 Penilaian Juno, Antara Alya dengan Sisil
32 Ulah dari adiknya alya
33 Yah.. kepergok oleh alya
34 Kenyataan yang di sembunyikan
35 Isi perjanjian
36 Istri idaman
37 Satu rumah dengan yang halal
38 Terpana?
39 Niko dengan Sisil?
40 Api cemburu
41 Memanasi sisil
42 Minta pisah?
43 Jangan pergi
44 Membebaskan dari tanggung jawab
45 Hilang?
46 Kamu dimana?
47 Sentuhan pertama
48 Dia istriku!
49 Perhatian juno
50 Pergi dari rumah
51 Kepanikan juno
52 Kerinduan Juno terhadap sisil
53 Hampir terbongkar
54 terungkap
55 karna dia istriku!
56 Ikut merasakannya
57 Pulang ya sayang
58 Bertemu teman lama
59 Tiba-tiba berubah baik
60 Sabar sayang
61 wanita berharga
62 Alya menolak putus
63 Semakin perhatian
64 sama-sama malu
65 Di balik kecelakaan sisil
66 Kembali kepada pemilik nya
67 Kasihan sisil
68 Kangen
69 Kembali kerumah
70 Aku belum siap
71 Gelang peninggalan sang ayah
72 Gelang kristal merah delima
73 Pergi ke pesta topeng
74 Kesalah pahaman
75 soft drink
76 Sudah tahu!
77 Aku menginginkanmu
78 Seharusnya aku!
79 Kunci cadangan
80 Bukti sudah jelas
81 Di Labrak
82 Hilangnya surat perjanjian
83 Keterbukaan keduanya
84 Sentuhan Kedua
85 Kamu harus kuat
86 Konsultasi
87 The power ijab Kabul
88 Pengumuman kelulusan
89 Dua garis
90 Tinggalkan dia!
91 Menjauhkan Juno dari sisil
92 Sisil di culik
93 Menemukan Gelang Sisil
94 Membawa adiknya pergi jauh
95 Mencari sisil
96 Menemukan Sisil
97 Tolongin ka Ipin!
98 Rahasia ipin
99 flashback sisil
100 Permintaan Maaf
101 informasi lain
102 Anak dari wanita itu...
103 kamu gak salah
104 Menenangkan Nindy
105 Rasa kecewa
106 konsultasi ke dua
107 kegemparan di sekolah
108 Juno di pecat?
109 Perdebatan di ruang rapat
110 Jangan menghina istri saya!
111 Mencari ketenangan
112 Bertemu Om gila
113 Kegelisahan Nindy
114 Rencana resepsi
115 Mirip mas juno
116 firasat amar
Episodes

Updated 116 Episodes

1
nikahi adik saya!
2
Nikahi adik saya! (bagian b)
3
Gara-gara Burung Lepas
4
Gara-gara Burung Lepas (bagian b)
5
Teh rasa Asin
6
Membuat kesepakatan
7
Kemana-kan uang Mahar nya ?
8
Istri kecil Sakit?
9
Tak Tertarik
10
Sarapan pagi
11
Ulah alya
12
Kamu tuduh aku?
13
Pandangan niko
14
Konsisten Panggil Om!
15
Nafas buatan
16
Ganas nya!
17
Ciuman pertama karna darurat
18
Hari pertama sekolah
19
Tak tau arah jalan pulang!
20
Permintaan Maaf
21
Di deketin niko
22
Terkesima
23
Istrinya di lamar orang!
24
Sahabat menjadi Saingannya
25
Mencari keistimewaan dari sisil
26
Merahasiakan status pernikahan
27
Di akui sebagai pembantu
28
Setega itu kah!
29
Mengkhawatirkan sisil
30
seperti apa aku di mata kamu?
31
Penilaian Juno, Antara Alya dengan Sisil
32
Ulah dari adiknya alya
33
Yah.. kepergok oleh alya
34
Kenyataan yang di sembunyikan
35
Isi perjanjian
36
Istri idaman
37
Satu rumah dengan yang halal
38
Terpana?
39
Niko dengan Sisil?
40
Api cemburu
41
Memanasi sisil
42
Minta pisah?
43
Jangan pergi
44
Membebaskan dari tanggung jawab
45
Hilang?
46
Kamu dimana?
47
Sentuhan pertama
48
Dia istriku!
49
Perhatian juno
50
Pergi dari rumah
51
Kepanikan juno
52
Kerinduan Juno terhadap sisil
53
Hampir terbongkar
54
terungkap
55
karna dia istriku!
56
Ikut merasakannya
57
Pulang ya sayang
58
Bertemu teman lama
59
Tiba-tiba berubah baik
60
Sabar sayang
61
wanita berharga
62
Alya menolak putus
63
Semakin perhatian
64
sama-sama malu
65
Di balik kecelakaan sisil
66
Kembali kepada pemilik nya
67
Kasihan sisil
68
Kangen
69
Kembali kerumah
70
Aku belum siap
71
Gelang peninggalan sang ayah
72
Gelang kristal merah delima
73
Pergi ke pesta topeng
74
Kesalah pahaman
75
soft drink
76
Sudah tahu!
77
Aku menginginkanmu
78
Seharusnya aku!
79
Kunci cadangan
80
Bukti sudah jelas
81
Di Labrak
82
Hilangnya surat perjanjian
83
Keterbukaan keduanya
84
Sentuhan Kedua
85
Kamu harus kuat
86
Konsultasi
87
The power ijab Kabul
88
Pengumuman kelulusan
89
Dua garis
90
Tinggalkan dia!
91
Menjauhkan Juno dari sisil
92
Sisil di culik
93
Menemukan Gelang Sisil
94
Membawa adiknya pergi jauh
95
Mencari sisil
96
Menemukan Sisil
97
Tolongin ka Ipin!
98
Rahasia ipin
99
flashback sisil
100
Permintaan Maaf
101
informasi lain
102
Anak dari wanita itu...
103
kamu gak salah
104
Menenangkan Nindy
105
Rasa kecewa
106
konsultasi ke dua
107
kegemparan di sekolah
108
Juno di pecat?
109
Perdebatan di ruang rapat
110
Jangan menghina istri saya!
111
Mencari ketenangan
112
Bertemu Om gila
113
Kegelisahan Nindy
114
Rencana resepsi
115
Mirip mas juno
116
firasat amar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!