Teh rasa Asin

 Sisil merasakan lemas pada seluruh tubuhnya saat menaiki tangga, matanya tertuju pada punggung tegap suaminya

   "itu kamar saya" juno menunjuk sebuah kamar di depannya

   "dan itu kamar kamu!" ucapnya sambil menunjuk ke arah kamar satu nya.

 Ketika Juno hendak memasuki kamarnya, panggilan Sisil menghentikan langkahnya,

   "mas?"

  "ada apa?"

 "arah kiblat kemana ya?"

 "oh.. Disana" jawab Juna sambil menunjuk ke arah barat

 tanpa kata Sisil membawa tas ranselnya menuju kamar, ia duduk di tepi tempat tidur dengan pikiran yang melayang , Entah mengapa ia merasa seperti gadis terbuang. dibuang Kakaknya sendiri dan sekarang berarti dibuang Juno kamar itu

 perlahan rasa sakit terus menusuk ke hati dan memaksa sepasang matanya melelehkan cairan , satu-satunya yang dapat dilakukan sisil hanyalah mengadu dalam setiap sujudnya. Berharap apa yang dimintanya sekarang hanyalah sebuah mimpi buruk Maafkan sirna begitu Ia terbangun.

 Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, masih dalam balutan mukena hasil bangkit dan membuka pintu , Juno berdiri tepat di hadapannya dengan pakaian santai dan rambut masih basah

 Juno sempat terpaku memandangi istrinya itu , Isil tampak manis dengan polutan mukena putih tanpa kacamata, bulu mata lentik alami , wajahnya Teduh dan Ayu

 "Ada apa mas ?" tanya Sisil , membuat jurnal tersadar

 "makan dulu, saya sudah pesan makanan" ucapnya datar

  Sisi menutup pintu kamar, sementara Juna menuju lantai bawah. Malam ini pasangan suami istri itu makan bersama sejak kemarin menikah

 "kamu cuma berdua dengan kakak kamu ?" tanya Jono di sela-sela makan malam

 "Iyah mas, ibu dan ayah saya meninggal sejak saya berumur 7 tahun "

 "oh ya? Meninggal kenapa?"

pertanyaan Jono tak langsung dijawab oleh Sisil, Juno dapat melihat perubahan wajah istrinya yang tiba-tiba sedih

" kecelakaan mobil" lirihnya

 "oh, sorry, saya nggak bermaksud menggali luka lama kamu"

 "nggak, apa-apa mas" Sisil meletakkan sendok ke piring , lalu menebuk segelas air

 selepas makan malam, Juno masih duduk di meja makan menikmati secangkir kopi hitam, sesekali ia memandangi Sisil yang berdiri menghadap wastafel sambil membersihkan peralatan makan. Dilihat dari sisi manapun tak ada yang menarik dari gadis belia itu, selain suaranya yang lembut

  iya tak dapat dipungkiri, Juno sangat menyukai suara Sisil yang lembut

  "Aku punya dosa apa di masa lalu sampai harus menikahi gadis di bawah umur seperti dia?" ucap Juna dalam hati

 Tiba-tiba suara bel berbunyi, hasil membersihkan tangannya ke serbet kain lalu melangkah ke arah pintu

" biar saya saja yang buka" ucap Juno cepat

 Sisil menghentikan langkahnya, membuat jurnal berjalan ke arah pintu, begitu terbuka, seorang wanita berdiri di depan pintu dengan senyum lebar. Tanpa Kata Ia langsung menabrakkan tubuhnya ke dalam pelukan lelaki itu

" sayang, Aku kangen banget sama kamu, tahu !" suara manja wanita itu Bergema

  untuk beberapa saat, dunia Sisil seperti berhenti berputar, ia Bahkan tak dapat mengalihkan pandangannya dari Kemesraan suaminya dengan wanita asing

 wanita yang tengah berpelukan mesra dengan suaminya itu memiliki fisik sempurna, tumbuh tinggi semampai, berkulit putih, wajah cantik dan rambut berwarna keemasan, aroma parfumnya bahkan tercium oleh Sisil Meskipun mereka berdiri dalam posisi berjarak

  "Dia siapa, Juno?" tanya Alya, setelah pelukannya terlepas melihat seorang gadis remaja berada di rumah kekasihnya

 "Alya, kenalin ini Sisil, Doa keponakan ku dari kampung, Sisil, ini alya"

 DEG!

  Jantung sisilseperti diremas kuat mendengar ucapan suaminya. Sisil dapat menebak isyarat yang diberikan Juno kepadanya melalui gerakan mata

"Apa kabar?" sapa Sisil malu-malu,

"saya Sisil, keponakan nya om Juno"

  Sisil dapat melihat betapa Juno bernafas lega mendengar pengakuan nya.

  "Hai,, Sisil aku Alya" dia menyambut uluran tangan sisil "Calon istri nya Juno" lanjut wanita itu

 Sisil menarik nafas dalam-dalam , ucapan Alya menciptakan sesak tak terkira , namun , tak banyak bicara terlebih saat Juno menghadiahi dengan tatapan mengintimidasi

" Sayang , aku nggak tahu kalau kamu mau pulang bawa keponakan kamu ". Alya melayangkan tatapan penuh tanya kepada sang kekasih

 "iyah, keputusannya juga buru-buru, orang tuanya Sisil udah meninggal dan dia tinggal sendirian, Makanya sekalian mau sekolah di sini biar ada yang jaga "

 "Oh..." Alya mengangguk paham

" Sisil tolong buatkan minuman untuk Alya" pinta Juno

  Sisil mengangguk Tanpa Kata, ia beranjak menuju dapur membuat teh hangat untuk kekasih suaminya , hatinya semakin perih saat melihat sepasang kekasih itu duduk bersama di ruangan televisi dengan alya yang bersandar di bahu Juno.

   Namun, Sisil tidak dapat berbuat apa-apa , Ia cukup tahu diri dengan posisi di rumah itu . Ke Depannya Mungkin ia akan melihat yang lebih parah dari ini . Karena itulah ia harus mempersiapkan mentalnya

 "Ini teh nya tente" ia meletakkan secangkir teh hangat di atas meja

 "Terimakasih, Sisil. Ngomong-ngomong kamu jangan panggil aku dengan sebutan Tante, dong! kesan nya aku kayak tua banget "

"Oh, maaf"

"tidak apa-apa, Kamu bisa panggil aku kakak saja"

 Sisil hanya merespon dengan anggukan kepala

"kalau begitu permisi, om, kak Alya, saya permisi mau kekamar duluan, selamat malam"

 "Selamat malam sisil" balas Alya, lalu menyeruput teh yang diberikan oleh Sisil

 kelopak mata Arya me- lebar saat cairan hangat dengan rasa menyerupai air laut itu menyapu lidahnya, tenggorokan menolak untuk menelan , teh hangat itu menyembur keluar

 " Kenapa Al?" tanya Juno. Menepuk punggung sang kekasih dengan lembut

  " Teh nya asin banget, Juno " jawab Alya terbatuk-batuk. Kemudian menatap Sisi dengan kesal

  " Kamu sengaja ngerjain aku ya, sill?" tuduh Alya tak terima

 Sisil menggeleng cepat ,ia sendiri mengira tadi tidak salah memasukkan gula ke dalam teh. Kemesraan Juno dan Alya membuat membuyar konsentrasinya

 "nggak, Tante..ekh kak, tadi benar saya memasukkan gula ke dalam teh itu"

 "kalau kamu memang bener memasukkan gula, Kenapa tehnya bisa asin ?" pekik Alya

 Juno menatap sisir dengan kedua alis tebalnya saling bertautan, dalam hatinya ada tanya, Apakah benar Sisil mengerjain Alya dengan memasukkan ke dalam tehnya ?

 ingin membuktikan, lelaki itu merasakan teh hangat buat Sisil dan menempelkan bibirnya ke dalam mulut cangkir lalu menyeruput sedikit, sontak saja wajah Juno tampak geram dengan kelakuan istri kecilnya itu

 "Gimana, asin banget kan?" tanya Alya kesal

Juno mengangguk sambil meletakkan gelas di atas meja, membuat sebujur tubuh sisil merasa meremang, ternyata, ia benar-benar salah memasukkan garam

" Saya benar-benar meminta maaf, saya tidak sengaja, kak. Saya pikir itu gula. Saya akan buatkan lagi teh yang baru "

 "nggak usah! Kamu bisa aja nanti memasukkan bubuk cabai!" jodoh alias semakin kesal

 " kayaknya keponakan kamu itu sengaja deh ! Nggak Mungkin dia nggak tahu bedain bentuk garam dan gula"

 Juno kembali menatap Sisil , sebuah tatapan dingin yang berhasil luas seluruh tubuh Sisi meremang

 "Sisil, habisan teh ini sekarang!" perintah Juno

 "Tapi-om..."

 "Habiskan!" bentak Juno, membuat sisil teesentak

 perlahan Sisil mengulurkan tangan dan meraih cangkir teh lalu perlahan menyeruput. Rasa asin terasa menyiksa kerongkongan . Tetapi, lebih sakit lagi hatinya, suaminya sendiri menghukumnya di hadapan wanita Lain.

  "lain kali jangan ulangi lagi!" ucap Juno

 "sekarang balik ke kamarmu!"

Bersambung....

Episodes
1 nikahi adik saya!
2 Nikahi adik saya! (bagian b)
3 Gara-gara Burung Lepas
4 Gara-gara Burung Lepas (bagian b)
5 Teh rasa Asin
6 Membuat kesepakatan
7 Kemana-kan uang Mahar nya ?
8 Istri kecil Sakit?
9 Tak Tertarik
10 Sarapan pagi
11 Ulah alya
12 Kamu tuduh aku?
13 Pandangan niko
14 Konsisten Panggil Om!
15 Nafas buatan
16 Ganas nya!
17 Ciuman pertama karna darurat
18 Hari pertama sekolah
19 Tak tau arah jalan pulang!
20 Permintaan Maaf
21 Di deketin niko
22 Terkesima
23 Istrinya di lamar orang!
24 Sahabat menjadi Saingannya
25 Mencari keistimewaan dari sisil
26 Merahasiakan status pernikahan
27 Di akui sebagai pembantu
28 Setega itu kah!
29 Mengkhawatirkan sisil
30 seperti apa aku di mata kamu?
31 Penilaian Juno, Antara Alya dengan Sisil
32 Ulah dari adiknya alya
33 Yah.. kepergok oleh alya
34 Kenyataan yang di sembunyikan
35 Isi perjanjian
36 Istri idaman
37 Satu rumah dengan yang halal
38 Terpana?
39 Niko dengan Sisil?
40 Api cemburu
41 Memanasi sisil
42 Minta pisah?
43 Jangan pergi
44 Membebaskan dari tanggung jawab
45 Hilang?
46 Kamu dimana?
47 Sentuhan pertama
48 Dia istriku!
49 Perhatian juno
50 Pergi dari rumah
51 Kepanikan juno
52 Kerinduan Juno terhadap sisil
53 Hampir terbongkar
54 terungkap
55 karna dia istriku!
56 Ikut merasakannya
57 Pulang ya sayang
58 Bertemu teman lama
59 Tiba-tiba berubah baik
60 Sabar sayang
61 wanita berharga
62 Alya menolak putus
63 Semakin perhatian
64 sama-sama malu
65 Di balik kecelakaan sisil
66 Kembali kepada pemilik nya
67 Kasihan sisil
68 Kangen
69 Kembali kerumah
70 Aku belum siap
71 Gelang peninggalan sang ayah
72 Gelang kristal merah delima
73 Pergi ke pesta topeng
74 Kesalah pahaman
75 soft drink
76 Sudah tahu!
77 Aku menginginkanmu
78 Seharusnya aku!
79 Kunci cadangan
80 Bukti sudah jelas
81 Di Labrak
82 Hilangnya surat perjanjian
83 Keterbukaan keduanya
84 Sentuhan Kedua
85 Kamu harus kuat
86 Konsultasi
87 The power ijab Kabul
88 Pengumuman kelulusan
89 Dua garis
90 Tinggalkan dia!
91 Menjauhkan Juno dari sisil
92 Sisil di culik
93 Menemukan Gelang Sisil
94 Membawa adiknya pergi jauh
95 Mencari sisil
96 Menemukan Sisil
97 Tolongin ka Ipin!
98 Rahasia ipin
99 flashback sisil
100 Permintaan Maaf
101 informasi lain
102 Anak dari wanita itu...
103 kamu gak salah
104 Menenangkan Nindy
105 Rasa kecewa
106 konsultasi ke dua
107 kegemparan di sekolah
108 Juno di pecat?
109 Perdebatan di ruang rapat
110 Jangan menghina istri saya!
111 Mencari ketenangan
112 Bertemu Om gila
113 Kegelisahan Nindy
114 Rencana resepsi
115 Mirip mas juno
116 firasat amar
Episodes

Updated 116 Episodes

1
nikahi adik saya!
2
Nikahi adik saya! (bagian b)
3
Gara-gara Burung Lepas
4
Gara-gara Burung Lepas (bagian b)
5
Teh rasa Asin
6
Membuat kesepakatan
7
Kemana-kan uang Mahar nya ?
8
Istri kecil Sakit?
9
Tak Tertarik
10
Sarapan pagi
11
Ulah alya
12
Kamu tuduh aku?
13
Pandangan niko
14
Konsisten Panggil Om!
15
Nafas buatan
16
Ganas nya!
17
Ciuman pertama karna darurat
18
Hari pertama sekolah
19
Tak tau arah jalan pulang!
20
Permintaan Maaf
21
Di deketin niko
22
Terkesima
23
Istrinya di lamar orang!
24
Sahabat menjadi Saingannya
25
Mencari keistimewaan dari sisil
26
Merahasiakan status pernikahan
27
Di akui sebagai pembantu
28
Setega itu kah!
29
Mengkhawatirkan sisil
30
seperti apa aku di mata kamu?
31
Penilaian Juno, Antara Alya dengan Sisil
32
Ulah dari adiknya alya
33
Yah.. kepergok oleh alya
34
Kenyataan yang di sembunyikan
35
Isi perjanjian
36
Istri idaman
37
Satu rumah dengan yang halal
38
Terpana?
39
Niko dengan Sisil?
40
Api cemburu
41
Memanasi sisil
42
Minta pisah?
43
Jangan pergi
44
Membebaskan dari tanggung jawab
45
Hilang?
46
Kamu dimana?
47
Sentuhan pertama
48
Dia istriku!
49
Perhatian juno
50
Pergi dari rumah
51
Kepanikan juno
52
Kerinduan Juno terhadap sisil
53
Hampir terbongkar
54
terungkap
55
karna dia istriku!
56
Ikut merasakannya
57
Pulang ya sayang
58
Bertemu teman lama
59
Tiba-tiba berubah baik
60
Sabar sayang
61
wanita berharga
62
Alya menolak putus
63
Semakin perhatian
64
sama-sama malu
65
Di balik kecelakaan sisil
66
Kembali kepada pemilik nya
67
Kasihan sisil
68
Kangen
69
Kembali kerumah
70
Aku belum siap
71
Gelang peninggalan sang ayah
72
Gelang kristal merah delima
73
Pergi ke pesta topeng
74
Kesalah pahaman
75
soft drink
76
Sudah tahu!
77
Aku menginginkanmu
78
Seharusnya aku!
79
Kunci cadangan
80
Bukti sudah jelas
81
Di Labrak
82
Hilangnya surat perjanjian
83
Keterbukaan keduanya
84
Sentuhan Kedua
85
Kamu harus kuat
86
Konsultasi
87
The power ijab Kabul
88
Pengumuman kelulusan
89
Dua garis
90
Tinggalkan dia!
91
Menjauhkan Juno dari sisil
92
Sisil di culik
93
Menemukan Gelang Sisil
94
Membawa adiknya pergi jauh
95
Mencari sisil
96
Menemukan Sisil
97
Tolongin ka Ipin!
98
Rahasia ipin
99
flashback sisil
100
Permintaan Maaf
101
informasi lain
102
Anak dari wanita itu...
103
kamu gak salah
104
Menenangkan Nindy
105
Rasa kecewa
106
konsultasi ke dua
107
kegemparan di sekolah
108
Juno di pecat?
109
Perdebatan di ruang rapat
110
Jangan menghina istri saya!
111
Mencari ketenangan
112
Bertemu Om gila
113
Kegelisahan Nindy
114
Rencana resepsi
115
Mirip mas juno
116
firasat amar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!