Bab 5 ini Perasaan Apa

Tak tahu kenapa ruanganku hari terasa begitu dingin mungkin karena efek sakit kemarin.ku matikan AC dan berganti penghangat ruangan.ku katupkan bibirku membentuk satu garis hhhaaahhh pikiranku menerawang mengingat kejadian kemarin malam.Freeya Aqila Hasbie Rasyid ini benar benar diluar dugaanku.selalu memberi kejutan kecil.kadang seperti petasan yang meledak ledak,jutek,lucu,tapi malam itu dia adalah seseorang yang berbeda 180 derajat.

Begitu lembut dan penuh perhatian.dia bahkan tidak jijik membersihkan bekas muntahanku

Haaahhh !!! tapi bukan itu saja yang menyita perhatianku.aku masih tak bisa berhenti membayangkan bagaimana dia dengan tanpa dosa mondar mandir di apartmentku hanya menggunakan kemeja putihku.dia tak sadar apa jika yang dia lalukan itu mempengaruhiku.

Membuatku konak sampai ke ubun ubun oh God !!! so sexy

Kenapa otak ini selalu berpikir tentang dia ? ku acak acak rambut coklatku dengan kesal.

"kenapa Presdir ?" tanya Haris yang baru kusadari sudah berapa lama berdiri di samping kursiku menunggu tanda tanganku

"aaahhh tidak "sahutku seraya menghela napas

"maaf Presdir,kemarin ponsel saya servis,saya tidak tahu anda membutuhkan saya"

"anda sudah lebih baik ?" tanya Haris hati hati

"baaa..iikkk"jawabku

"sudah ada Freeya yang merawatku" ujarku mengulas senyum

"eemb yaahhh itu dia yang menghubungimu"

"Freeya ? oh ya ,saya ingat.saya sempat melihat dia di lobi gedung apartment anda.apa kalian benar satu gedung ?" tanyanya

"kita bersebelahan" tambahku

"bersebelahan ? bukankah sangat luar biasa karyawan biasa bisa tinggal di apartment superblock macam itu?" koreksi Haris menatapku

"apa yang luar biasa kalau dia punya hubungan dengan pria kaya ? kalau cuma apartment mewah bukankah itu wajar ?" ujarku

"saya merasa dia gadis yang berbeda.awalnya" ucap Haris terhenti

"aku melihat Mikail Machalister keluar dari apartmentnya.pria itu bahkan memberinya banyak hadiah" ceritaku

"apa tidak ada satupun wanita yang menerima pria tanpa embel embel kekayaan ?" keluhku seraya menggembungkan pipiku

"hahahaha ,pasti ada Presdir tapi mungkin ganti anda yang tidak mau menerimanya" gelak Haris

"Why ?"tanyaku menatap Haris penuh tanya

"karena wanita itu pasti jelek" tawanya lagi

"cantik atau jelek bagiku hati yang memancarkan" ucapku

Haris langsung terdiam

Terlihat di luar ruangan seorang wanita memakai mini dress maroon melenggang melewati meja Qalila sekertarisku.aku mendesah pelan.

ruang kerjaku ini sebagian besar memang di design dari kaca.tapi bagi yang awam ini akan tampak biasa.tapi yang sebenarnya,aku yang duduk diruangan ini bisa melihat orang yang di luar tapi yang di luar tak bisa melihat ke dalam.Senyumku tersimpul mengingat kemarin Freeya berlonjak kegirangan seperti anak kecil sungguh menggemaskan.

Ku lihat wanita itu mengetuk pintu.Haris berinisiatif membukanya dan undur diri.

pintu kembali tertutup serta merta wanita itu berlonjak ke dalam pangkuanku.

oooouuuuccchhh ! tepat menindih yang dibawah.ku dorong tubuhnya dan beralih duduk di meja.

"Dhillara Rhea apa yang membawamu kembali kemari ? bukankah kau sekarang di Paris ?" tanyaku sembari memainkan pena

"Aku merindukanmu" jawabnya ringan

Aku mengulum senyum kali ini dia tak akan melepaskanku.mengingat hampir 6 bulan kita tak bertemu.terakhir kali kita menghabiskan malam bersama di hotel dekat bandara sebelum dia pergi.

Dhillara sangat tahu seleraku,seperti mini dress yang dikenakannya saat ini.ingin rasanya kuturunkan mini dress itu dan kunikmati lagi tubuhnya

"kau tidak merindukanku ?" tanya Dhillara seraya menggelayutkan tangannya di

leherku

Dhillara duduk disalah satu pahaku,matanya yang indah seperti ular begitu menggodaku.

ku rengkuh punggungnya yang terbuka tanpa sadar bibir kami telah berpagut. saling *******, menyesap. mengulum, dan menarik lidah dengan rakus.

napas kami saling memburu balasan ciuman Dhillara membuatku tersengal.

bibirku beralih ke lehernya yang jenjang dan mulus.ku kecupi dengan rakus yanpa meninggalkan kissmark.kami benar benar di mabuk kepayang hingga akhirnya kami bersama mengarungi lautan nikmat.

Dhillara mengecup bibirku lembut

"luar biasa" bisiknya dengan senyum menggoda

"Aku masih punya waktu 3 hari disini baby"

"aku menginap di hotel indonesia.maukah kau mengunjungiku ?" tawarnya

"aku lihat jadwal dulu" tuturku datar

"okay,aku tunggu kau hangatkan lagi ranjangku 3 malan ini,baby"ucapnya seraya mengecup telingaku

"aku akan kirim uang ke rekeningmu" ucapku santai

"aku tak inginkan itu.aku mau kamu" ucapnya seraya melenggang pergi

hhhuuufffttt ku hembuskan napasku dengan lega.tiba tiba senyum Freeya terlintas di pikiranku tak tahu kenapa rasa bersalah memburuku.kutekan intercom ke meja Qalila.

"Qal,minta Freeya datang ke ruanganku !" pintaku

"Freeya sedang turun ke lapangan Presdir" jawab Qalila diseberang sana

"kemana ?"

"ke gerai laptop di mall Bekasi,Presdir" jawab Qalila

"hem"

Ku sambar ponsel dan kunci mobil diatas meja.bergegas ku masuki lift diikuti oleh Haris.lelaki itu tampak tersenyum kecut

"kemana Presdir ? mengejar Dhillara ?" tanyanya bernada mengejek

"bertemu Freeya" jawabku santai

"Freeya ? bukankah lantainya sudah terlewati ? dia tidak di kantor ?" ucap Haris

"Tutup mulutmu ! ikuti saja" sentakku

"baik"

Di dalam mobil kuminta Qalila mengirimkan alamat Freeya sekarang.tak tahu kenapa balasannya begitu lama membuatku bergedik kesal. ku tangkap senyum aneh Haris dari kaca spion.

"kesambet kamu ?" seruku sebal

"tidaaa...kkk" sahut Haris menahan senyum

"Freeya ini sepertinya berpengaruh besar untuk anda. saya masih mengira tadi anda akan mengejar Dhillara yang baru saja anda ajak bersenang senang" ucap Haris yang masih fokus dengan kemudinya

"Freeya ini sepertinya telah meracuni anda" tambahnya

"Kau tau betul kenapa aku merelrutnya" lirihku

"tapi dia sepertinya sama sekali tak punya ingatan apapun"

"setiap kali kualihkan pikiranku pada wanita lain selalu wajahnya yang muncul menyiksaku,membuatku merasa bersalah" ceritaku

"sebelum janur kuning melengkung anda masih wajib berjuang" dukung Haris

"sok tahu"

Ponselku menyala terlihat pesan dari Qalila mengirimkan alamat Freeya.

"Bekasi Square"

Mobil berhenti diarea parkir mall.

ku ayunkan langkahku memasuki mall yang begitu ramai.kuedarkan pandanganku ke tiap tiap sudut gerai laptop.setelah sekian lama mengedarkan pandangan akhirnya kutemukan sosok itu.sesosok gadis kecil mungil memakai celana hitam longgar dengan atasan hem polos warna putih. yaahh dialah Freeya Aqila Hasbie Rasyid yang selalu berpenampilan sederhana.

Tak sengaja mata kami saling bersitatap spontan gadis itu melontarkan senyum manisnya dan berjalan mendekati tempatku berdiri.

"Selamat siang Presdir anda disini ?" tanyanya

"aku ingin melihat secara langsung bagaimana hasil penjualannya"

"mari saya antar kepada manager gerai" ajaknya

Manager gerai tampak gugup menerima kehadiranku. sebenarnya ini bukan kali pertama aku melakukan inspeksi seperti ini.

"peningkatan penjualannya cukup pesat Presdir.mereka sangat menyukai designnya.terutama hari ini" terang sang manager antusias

"why ?"

"konsumen terkesan dengan pelayanan mbak Freeya yang memuaskan.dia begitu sabar menerangkan fungsi,kekurangan dan kelebihan laptop yang mereka pilih.dia juga bisa memberi saran laptop apa yang cocok untuk tiap pembeli"terangnya

"kami banyak belajar hari ini"

"bagus" ucapku sembari menatap kearah Freeya

"berikan bonus untuk semua karyawan!"perintahku

"baik Presdir !"ucap sang manager tampak senang

"ikut aku !" ajakku seraya menarik tangan gadis itu menjauh dari keramaian

"sakit Presdir"keluhnys yang sedikit tertinggal di belakangku

Aku menoleh kearahnya wajahnya menampakkan rasa kesakitan.aku lupa bahwa aku terlalu erat memegang jemarinya yang melepuh.

Spontan kutarik. tangannya dan kutiupi lembut.tak sadar mata kami bertubrukan.gadis kecil ini menatapku dengan tatapan yang sulit ku definisikan.

Oh God !!! bola matanya begitu indah bak aurora di sungaiSiene Paris.shiiittt ! aku baru menyadarinya.jantungku berdegub begitu cepat seolah membekap membuatku sesak.

ini perasaan apa ???

perlahan kurasakan dia menarik jemarinya.kesadarankupun kembali.

"Haris,beli salep ! aku tunggu di resto depan !" perintahku

"baik"sambung Haris yang segera berlalu

Ku pandangi Freeya yang begitu tampak kesal.bibirnya yang mungil dimanyunkan.dahinya berkerut,kedua alisnya hampir satu garis sungguh pemandangan yang menggemaskan.

"apa memang selalu begini kelakuanmu ? memaksakan kehendak pada orang lain ?"semprotnya geram

"jangan kau pikir karena kau atasanku lalu kau bisa semena mena terhadapku"

"semena mena ??" ulangku

"kau menarikku di depan orang banyak tanpa seijinku apa namanya kalau tidak semena mena ?"tuduhnya dengan keras

"hei bawel ! diluar sana banyak gadis yang memimpikan bisa makan berdua denganku, harusnya kau merasa beruntung " balasku sama kerasnya

"dengar Tuan Narsis ! kau bawa saja gadis diluar sanamu itu makan bersamamu.maaf .saya o....gah " tandasnya dengan bibir merat merot

"tunggu !" pekikku menahan dia beranjak

"kau masih ingatkan gajianmu tinggal 50 % ? atau kau ingin gajianmu cuma tulisan saja ?" ancamku datar seraya menatapnya tajam

Dia menoleh dan berjalan kearahku dengan sedikit pincang.

"kaaaaauuuu !" serunya dengan mata mendelik

"memang hanya itu yang bisa kau lakukan.mengancam.kau dengar Tuan Narsis ! kau makan saja gajiku itu ! bodo amat !" pekiknya seraya berlalu dengan tertatih

Lagi ? sekali lagi Freeya Aqila Hasbie Rasyid mempermalukanku didepan umum.membuatku membisu tanpa perlawanan . kuarahkan kepalan tanganku kemeja mengumpat dalam hati.

Rasanya ingin kutelan habis mulut bawel gadis itu.awas saja tak akan ku beri ampun.

"Presdir salepnya" ucap Haris dibelakangku

"buang !"bentakku

"buang ?tapi kenapa ?" ulangnya kurang yakin

"kamu tuli ya ?aku bilang buang ! tak perlu banyak tanya"

"kita kembali ke kantor !" perintahku

"baik"

Kuedarkan pandanganku keluar jendela mobil.sekilas dari kejauhan kulihat Freeya yang memakai long coat coklat berdiri di halte busway.

"berhenti !" pekikku memaksa Haris mengerem mendadak

"hampiri Freeya !"perintahku

Mobil berhenti di samping halte. Haris membukakan pintu belakang untuknya tapi dia tampak ogah ogahan.

"masuk !" seruku dari dalam

Dia melempar tubuhnya ke kursi duduk mepet ke pintu.wajahnya tampak sangat dongkol.

"apalagi sekarang ? aku hanya berniat memberimu tumpangan.salah lagi ?" tanyaku

"Presdir dengar ! meskipun niat anda baik.tapi orang lain menangkapnya berbeda..dan itu hanya akan menyulitkanku" ucapnya kesal

"what do you mean hem ?" tanyaku tak mengeti

Diarahkannya layar ponselnya padaku.disana terlihat fotoku saat menarik tangannya di mall tadi. ku raih i-pad milikku.ada begitu banyak komentar miring disana.aku menghela napas oanjang.

"kenapa harus kau pedulikan berita murahan seperti ini ?" ucapku menoleh kearahnya

"tentu saja anda tak peduli. tak ada pengaruhnya buat anda.tak ada yang menyudutkan anda mendekati karyawan anda.yang ada adalah karyawan gila harta sepertiku dengan begitu murahannya belum lepas dari Machalister kini merayu CEO F Company " tuturnya seraya menggedikkan bahu

"sekarang aku tanya padamu.kamu merasa melakukannya atau tidak ?" tanyaku serius

gadis itu buru buru menggeleng

"abaikan" putusku

"anda mudah mengatakannya . tapi aku ?ada perasaan yang harus aku jaga" ucapnya sendu

zmendengar kalimat terakhirnya itu tak tau kenapa seperti ada sebuah tombak yang menohok tepat dijantungku.begitu pedih dan ngilu.

"Haris tolong ! aku turun di depan.aku tak mau ada masalah lagi.terima kasih tumpangannya" ucapnya kemudian

Aku hanya bisa memperhatikan punggungnya yang kian menjauh dari pandangan.she's so different.she's an extraordinary girl.

*****

Episodes
1 Bab 1 Kesan Pertama
2 Bab 2 Satu Gedung Apartemen
3 Bab 3 Kejutan Manis
4 Bab 4 Sakit
5 Bab 5 ini Perasaan Apa
6 Bab 6 Mikail Machalister Merajuk
7 Bab 7 She's Belongs To Me
8 Bab 8 Mengkhawatirkanmu
9 Bab 9 Freeya Milikku
10 Bab 10 Freeya Berulah
11 Bab 11 Mengagumimu Dalam Hati
12 Bab 12 Membencimu
13 Bab 13 Mr Moody
14 Bab 14 Golongan Darah Yang Sama 1
15 Bab 15 Golongan Darah Yang Sama 2
16 Bab 16 Merawatmu
17 Bab 17 Ada Rindu
18 Bab 18 Penolakan
19 Bab 19 Pembalasan 1
20 Bab 20 Pembalasan 2
21 Bab 21 Ciuman Hambar
22 Bab 22 Kembalinya Sang Pembangkang
23 Bab 23 Menguak Tabir Masa Lalu 1
24 Bab 24 Menguak Tabir Masa Lalu 2
25 Bab 25 Terdampar Di Negeri Antah Berantah
26 Bab 26 Married Couple
27 Bab 27 Penaklukan Sekutu
28 Bab 28 F Company Anniversary
29 Bab 29 Welcome Back Freeya
30 Bab 30 Wisata Hati
31 Bab 31 Strong Women Freeya
32 Bab 32 Bimbang
33 Bab 33 Masalah Baru
34 Bab 34 WE ARE HAPPY PEOPLE
35 Bab 35 Pengakuan Demas
36 Bab 36 Kencan
37 Bab 37 Undangan Tuan Hirar
38 Bab 38 Tembakan Mematikan
39 Bab 39 Freeya Ke-Gape
40 Bab 40 Vacation
41 Bab 41 Queenara vs Agatha
42 Bab 42 Ingin Dicintai Seperti Mayfly
43 Bab 43 Bertemu Lagi
44 Bab 44 Visa untuk Freeya
45 Bab 45 Queen Bie
46 Bab 46 Paris In Love 1
47 Bab 47 Paris In love 2
48 Bab 48 Demas Yang Manja
49 Bab 49 Apa Nama Hubungan Kita ?
50 Bab 50 Ingin Jadi Mayfly Untukmu
51 Bab 51 Bersamamu
52 Bab 52 Jack And Rose
53 Bab 53 Konferensi Pers
54 Bab 54 Model Majalah Dewasa
55 Bab 55 Semakin Cinta
56 Bab 56 Mohon Doa Restu
57 Bab 57 Berselisih Paham
58 Bab 58 Rencana Masa Depan
59 Bab 59 Pertunangan Dua Tradisi
60 Bab 60 Kemelut Di Hati Demas
61 Bab 61 Truth Or Dare
62 Bab 62 Berawal Darimu Berakhir Padamu
63 Bsb 63 Malaikat Tanpa Nama
64 Bab 64 Melupakanku
65 Bab 65 You're Nothing
66 Bab 66 Aku Sakit Freeya
67 Bab 67 Permintaan Atau Perintah
68 Bab 68 Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
69 Bab 69 Ibu Direktur
70 Bab 70 Anggita Yang Malang
71 Bab 71 Genderang Perang
72 Bab 72 Dewa Penolong
73 Bab 73 Jogja Bay Mengukir Janji
74 Bab 74 Kamu Atau Sahabatku ?
75 Bab 75 PREWEDDING 1
76 Bab 76 PREWEDDING 2
77 Bab 77 Wedding Day ( Janji Suci )
78 Bab 78 Pengganggu
79 Bab 79 Tanpa Ampun
80 Bab 80 Rasanya Bikin Nagih
81 Bab 81 Ibu Dari Anak Anakku
82 Bab 82 Tanda Cinta
83 Bab 83 Panggil Aku Mas
84 Bab 84 Menyusun Kepingan Puzzle Rindu
85 Bab 85 Istriku Semangatku
86 Bab 86 WELCOME TO SEOUL (Honey Moon Part 1 )
87 Bab 87 Demas Menghilang
88 Bab 88 Welcome To Venesia ( Honey Moon Part 2 )
89 Bab 89 Bukan Yang Pertama Tapi Yang Terakhir
90 Bab 90 Tak Gentar
91 Bab 91 Rumah Impian
92 Bab 92 Perintah Sekaligus Larangan
93 Bab 93 Tak Sebanding
94 Bab 94 Something Or Nothing
95 Bab 95 Insecure
96 Bab 96 Peluncuran Produk F Company
97 Bab 97 Tsundere ( Jual Mahal )
98 Bab 98 Queenara Psycho
99 Bab 99 Tak Terpisahkan
100 Bab 100 HOT HUSBAND
101 Bab 101 Pertunangan Haris & Qalila
102 Bab 102 Ikut Campur
103 Bab 103 Kabar Bahagia
104 Bab 104 HAPPY AND ENDING
105 PENGUMUMAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Kesan Pertama
2
Bab 2 Satu Gedung Apartemen
3
Bab 3 Kejutan Manis
4
Bab 4 Sakit
5
Bab 5 ini Perasaan Apa
6
Bab 6 Mikail Machalister Merajuk
7
Bab 7 She's Belongs To Me
8
Bab 8 Mengkhawatirkanmu
9
Bab 9 Freeya Milikku
10
Bab 10 Freeya Berulah
11
Bab 11 Mengagumimu Dalam Hati
12
Bab 12 Membencimu
13
Bab 13 Mr Moody
14
Bab 14 Golongan Darah Yang Sama 1
15
Bab 15 Golongan Darah Yang Sama 2
16
Bab 16 Merawatmu
17
Bab 17 Ada Rindu
18
Bab 18 Penolakan
19
Bab 19 Pembalasan 1
20
Bab 20 Pembalasan 2
21
Bab 21 Ciuman Hambar
22
Bab 22 Kembalinya Sang Pembangkang
23
Bab 23 Menguak Tabir Masa Lalu 1
24
Bab 24 Menguak Tabir Masa Lalu 2
25
Bab 25 Terdampar Di Negeri Antah Berantah
26
Bab 26 Married Couple
27
Bab 27 Penaklukan Sekutu
28
Bab 28 F Company Anniversary
29
Bab 29 Welcome Back Freeya
30
Bab 30 Wisata Hati
31
Bab 31 Strong Women Freeya
32
Bab 32 Bimbang
33
Bab 33 Masalah Baru
34
Bab 34 WE ARE HAPPY PEOPLE
35
Bab 35 Pengakuan Demas
36
Bab 36 Kencan
37
Bab 37 Undangan Tuan Hirar
38
Bab 38 Tembakan Mematikan
39
Bab 39 Freeya Ke-Gape
40
Bab 40 Vacation
41
Bab 41 Queenara vs Agatha
42
Bab 42 Ingin Dicintai Seperti Mayfly
43
Bab 43 Bertemu Lagi
44
Bab 44 Visa untuk Freeya
45
Bab 45 Queen Bie
46
Bab 46 Paris In Love 1
47
Bab 47 Paris In love 2
48
Bab 48 Demas Yang Manja
49
Bab 49 Apa Nama Hubungan Kita ?
50
Bab 50 Ingin Jadi Mayfly Untukmu
51
Bab 51 Bersamamu
52
Bab 52 Jack And Rose
53
Bab 53 Konferensi Pers
54
Bab 54 Model Majalah Dewasa
55
Bab 55 Semakin Cinta
56
Bab 56 Mohon Doa Restu
57
Bab 57 Berselisih Paham
58
Bab 58 Rencana Masa Depan
59
Bab 59 Pertunangan Dua Tradisi
60
Bab 60 Kemelut Di Hati Demas
61
Bab 61 Truth Or Dare
62
Bab 62 Berawal Darimu Berakhir Padamu
63
Bsb 63 Malaikat Tanpa Nama
64
Bab 64 Melupakanku
65
Bab 65 You're Nothing
66
Bab 66 Aku Sakit Freeya
67
Bab 67 Permintaan Atau Perintah
68
Bab 68 Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
69
Bab 69 Ibu Direktur
70
Bab 70 Anggita Yang Malang
71
Bab 71 Genderang Perang
72
Bab 72 Dewa Penolong
73
Bab 73 Jogja Bay Mengukir Janji
74
Bab 74 Kamu Atau Sahabatku ?
75
Bab 75 PREWEDDING 1
76
Bab 76 PREWEDDING 2
77
Bab 77 Wedding Day ( Janji Suci )
78
Bab 78 Pengganggu
79
Bab 79 Tanpa Ampun
80
Bab 80 Rasanya Bikin Nagih
81
Bab 81 Ibu Dari Anak Anakku
82
Bab 82 Tanda Cinta
83
Bab 83 Panggil Aku Mas
84
Bab 84 Menyusun Kepingan Puzzle Rindu
85
Bab 85 Istriku Semangatku
86
Bab 86 WELCOME TO SEOUL (Honey Moon Part 1 )
87
Bab 87 Demas Menghilang
88
Bab 88 Welcome To Venesia ( Honey Moon Part 2 )
89
Bab 89 Bukan Yang Pertama Tapi Yang Terakhir
90
Bab 90 Tak Gentar
91
Bab 91 Rumah Impian
92
Bab 92 Perintah Sekaligus Larangan
93
Bab 93 Tak Sebanding
94
Bab 94 Something Or Nothing
95
Bab 95 Insecure
96
Bab 96 Peluncuran Produk F Company
97
Bab 97 Tsundere ( Jual Mahal )
98
Bab 98 Queenara Psycho
99
Bab 99 Tak Terpisahkan
100
Bab 100 HOT HUSBAND
101
Bab 101 Pertunangan Haris & Qalila
102
Bab 102 Ikut Campur
103
Bab 103 Kabar Bahagia
104
Bab 104 HAPPY AND ENDING
105
PENGUMUMAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!