Bab 4 Sakit

Aku berdiri tepat disamping Presdir Demas dia tetap acuh tak merespon kehadiranku.ku gedikkan bahuku menghela napas dengan lemah.

"batuuuu"kutukku

Pintu lift terbuka,kami hampir masuk bersamaan hingga tubuh kami bersinggungan ssssrrreeetttt ! hawa hangat menyergap lenganku.kulihat dia sudah menekan tombolnya.akupun berdiri sambil bersedekap tanpa bersuara.lagi lagi kulirik dirinya.pucat ! itulah yang kutangkap dari wajahnya.bibirnya sedikit putih tak seperti biasanya.matanya terpejam,terlihat dia menyandarkan tubuhnya di dinding lift.ku beranikan diri

menoleh kearahnya.ku dekati tempatnya berdiri.

"Anda okay ?" tanyaku lirih

"boleh aku bersandar sebentar ?"pintanya lemah

 

Aku terkesiap antara kaget dan bingung kuberanikan diri menyentuh dahinya panas !!! napas dari mulutnya pun terasa panas.

"Panas sekali ! kamu demam?" seruku panik

"kita ke rumah sakit ya" kataku

Ku pencet tombol dengan panik tapi dia keburu menggabruk tubuhku dari belakang.hawa panas tubuhnya kini menular di sekujur tubuhku.dagunya bertumpu di bahuku.kini pipinya yang panas menempel di pipiku.nafasnya terdengar tak beraturan aku sama sekali tak berani menoleh.kutarik kedua tangannya yang menggantung bebas kulingkarkan di pinggangku.kupegangi dengan tangan kananku sementara tangan kiriku yang bebas mengelus pipinya dengan lembut.aku tidak ingin dia sampai terjatuh.

Aku tak tahu entah kenapa hatiku tergerak untuk melakukan itu.aku yakin dia bisa merasakan kalau saat ini jantungku berdegub begitu kencang.aku,Freya Aqila Hasbie Rasyid tak pernah sedekat ini dengan pria lain selain Kail kekasihku.

Dengan susah payah aku memapah Demas sampai di depan apartment miliknya secara badannya 2x dari ukuran tubuhku yang mungil dia masih terpejam,aku kebingungan menemukan jari yang dia pakai sebagai sidik jari untuk membuka pintu.emh....

"ini yang mana ?" tanyaku yang hampir putus asa

Dengan tangan yang masih kupegangi dia menempelkan 5 jari kanannya sekaligus dan perlahan pintu terbuka.kunyalakan lampu memapahnya ke tempat tidur dengan kepayahan.aku hampir saja menggabruk bersamanya.ku tarik tubuhnya yang masih belum berbantal.ampuuunnn berat sekali ! keringatku sampai jatuh bercucuran.

Ku lepaskan sepatunya,ku turunkan jasnya dan ku longgarkan dasi yang menggantung di kerah kemeja putihnya.pendingin ruangan segera kumatikan.

"gimana ini ?" keluhku

"telpon Haris ! ya aku harus telpon Haris" ucapku berinisiatif

 

Kurogoh ponsel di dalam tasku.ah sial ! aku tidak punya kontak siapapun yang dekat dengannya.aku masih mondar mandir seperti orang gila untuk beberapa menit sampai akhirnya kuputuskan untuk memberanikan diri merogoh ponsel Demas yang terselip di saku celana.

Dengan gemetaran perlahan kususupkan tanganku ke dalam sakunya seraya kupandangi wajahnya yang masih terpejam.I get it !!! kunyalakan ponsel itu haaahh aku mendesah pelan.pakai sensor wajah lagi haduuuuccchhh.Kuarahkan kamera depan ke wajahnya dan kujepret sekali,aku tertegun sesaat mengagumi Demas yang begitu tampan.

 "Aya,apaan kau ini ? kau ini kekasihnya Kail.tunanganmu ,ingat itu " batinku

 

Ku geser kontak yang tertera di whatsapp miliknya kontak Haris ku panggil.sial tak berdering terus saja memanggil.ku telpon biasa tidak aktiv.

"dingiiinnn"erangnya

"eeeuuummbbb"

"kenapa ?" tanyaku seraya duduk ditepian tempat tidur

"dingin sekali" desisnya sembari melipat tangannya di depan dada

kupegang tangannya masih sangat panas tapi kenapa dia bilang kedinginan.ku cari kotak P3K di dalam laci meja dekat tempat tidur.

kugosokkan minyak angin di telapak tangan dan kakinya kemudian lehernya.kutarik selimut dibawah kakinya.sungguh aku tak tega meninggalkan dia seperti ini.

Tiba tiba saja dia bangkit dan berlari kekamar mandi.aku menyusulnya ku lihat dia muntah di washtafel.kupijit tengkuknya perlahan keringatnya keluar semua.

"tidak lucu kan aku tanya dia apa baik baik saja sementara aku tahu dia sedang tidak baik" batinku

"kamu masuk angin,pasti kamu makan tidak teratur"tebakku

"ayo aku bantu kembali ke kamar"

"aku buatkan sesuatu yang bisa kamu makan"

Di dapur ku cari bahan makanan yang bisa ku masak.hanya ada telur buah dan sayuran.hhaahh bikin bubur saja itu yang aku bisa.Saat kembali ke kamar ku lihat Demas duduk bersandar di gunungan tempat tidur.

"makanlah dulu !" ku letakkan nampan berisi semangkuk bubur panas di hadapannya

 

Dia tak menjawab dia hanya memandangi bubur dihadapannya.kudekati lelaki itu kuraih mangkuk dihadapannya.

"haaaakkkk ! buka mulutmu !" kataku seraya mengarahkan sesendok bubur ke mulutnya

"ayolah,kamu senang sakit begini ?" bujukku saat dia tetap tak membuka mulutnya

"hheemmm,hhhaaakkk ! ayo !"

 

Sesuap demi sesuap akhirnya dia mau makan bubur bikinanku. aaaiisshh tak sanggup rasanya aku menerima tatapan sedemikian teduh.adegan romantis ini harusnya aku dan Kail.bukan aku sama batu ini.

"Haris tak bisa aku hubungi.ada kerabat lain yang bisa aku hubungi ? adik atau ibumu mungkin" ujarku

"tidak perlu" tolaknya datar

"aku tak tega meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini.kalau nanti kamu butuh sesuatu gimana ?" tuturku cemas

 

Dia hanya menatapku lama

tatapan itu hampir tak terbaca

"pulanglah !" perintahnya

"aku pulang setelah kamu tidur" potongku

"kau ini" keluhnya

Ku biarkan Demas kembali terpejam.ku rebahkan tubuhku di sofa seberang tempat tidurnya aku merutuki diriku sendiri bagaimana bisa aku melakukan ini.tinggal satu kamar dengan lelaki asing. tapi aku tidak ada pilihan lain.

baru saja aku mulai menikmati rasa kantukku kudengar dia terbatuk batuk.aku berlari mendekatinya.

HHHUUUKKKHHH

 

Dia kembali muntah dan sialnya kali ini justru mengenai bajuku dan juga kemejanya.aku berlari kekamar mandi ku elap wajahnya dengan handuk dan kuganti kemejanya.ku tarik selimutnya kuganti dengan yang baru.

Ku bersihkan diriku di kamar mandi.niatnya shi mau ambil baju ganti di apartmentku tapi apa ? pintu itu hanya terbuka dengan sidik jari Demas.kuputuskan kembali kekamar dengan masih memakai bathdrobe milik Demas.

******

"kauuuuu !" serunya pagi ini saat mendapati aku sibuk di dapurnya

 

Dia menatapku dari atas sampai bawah,kemeja putih miliknya yang terlalu besar menempel ditubuhku mungkin mengganggunya karena aku tak memakai bawahan.

"kau masih disini ? apa yang kamu lakukan dengan kemejaku ?" tudingnya kearah kemeja yang kini membalut tubuhku

"menurutmu ?"semprotku berang

"kau pikir aku suka disini bersama orang dingin macam kamu"

"lepaskan kemejaku sekarang !" perintahnya

"kamu sudah gila ya ? bajuku kena muntahanmu kenapa menyuruhku melepas kemejamu ? kamu mau aku ***** di depanmu ?" bentakku geram

"dasar mesuummm !" teriakku

"kau terlalu percaya diri nona.aku bahkan tak berminat dengan tubuh kecilmu itu" cibirnya nyelekit

"kauuuuuu ! hhhhiiiccchh" hardikku

"keluar !" bentaknya

"kalau pintu sialan itu tidak pakai sidik jari,aku pasti sudah keluar dari semalam.aku tak sudi berlama lama dengan batu" cemoohku

"kau tahu,kalau pakai sidik jari.kalau terjadi sesuatu seperti kemarin yang ada kamu bisa membusuk tanpa ada yang menolong"

Tiba tiba dia menarik tanganku kedekat pintu.entah apa yang dia lakukan yang pasti setelahnya dia menempelkan jari manis sebelah kiriku ke monitor

"apa ? apa maksudnya ini ?" tanyaku kebingungan

"dengan begini kamu juga bisa masuk

kemari.dan bisa menolongku jika terjadi sesuatu padaku"

"siapa yang sudi ?" kedumelku

"sepertinya kau begitu mengkhawatirkanku," tuturnya GR

"aku ? mengkhawatirkanmu ? aku hanya tidak mau sampai melihat kau pingsan di depanku dan orang menyalahkanku" ucapku membela diri

sebenarnya aku sendiri tak merasa yakin dengan jawabanku.dia menatapku dengan tatapan yang aneh.aku segera mengalihkan pandanganku kearah lain.

"aku mau makan" ucapnya

"bikin sendiri.aku bukan pembantumu"sahutku ketus

dia tampak mendelik,ku balas dengan mendengus.aku tahu membantah sekali lagi dia akan mengancamku.

aku kembali ke dapur.kubuat jus alpukat dan kupanggang roti di toaster.kuulurkan piring berisi roti ke atas meja dihadapannya.

 "makanlah"

"aku tak terbiasa sarapan roti" ucapnya dingin

"teruuuss ? aku harus nurutin kamu gitu ? ogah" semprotku

"memang kamu tak punya pilihan lain kan ?" tukasnya

"hhhuuhh dasar batuuu" gerutuku manyun

"bikinin telur !" perintahnya

"kenapa nggak sakit aja shiii ?merepotkan aja" gerutuku sebal

 

Aduuuhhh gimana ini ? aku paling takut goreng telur.tiap kali menggoreng pasti akan meletup ampun deh.

dengan ragu ku masukksn telur ke dalam penggorengan baru beberapa detik terjadi letusan aku kaget tanganku menyenggol gagang teflon.akibatnya minyak tumpah ke lantai dan sebagian mengenai paha dan kakiku juga punggung tanganku.

 "aaaaahhhh ! panss !" teriakku histeris

 

ku kibas kibaskan tanganku yang seperti terbakar.

"jangan diusap !" teriak Demas ikut panik

"panas sekali" tangisku

"kita ke rumah sakit"

"tidak mau " teriakku makin histeris

sekejap Demas membopongku.aku terkesiap masih tidak percaya wajah Demas begitu dekat hampir tak berjarak. direbahkannya aku di sofa.dia bangkit sesaat kemudian dia kembali membawa pasta gigi.dia jongkok di hadapanku.

"sementara pake ini dulu.kata orang kalau pake ini rasanya dingin"ucapnya

aku meringis meratapi punggung kakiku yang melepuh.ku gigit bibir bawahku untuk menahan sakit.

Perlahan dia mulai mengoles luka melepuh di kakiku.

"ooouuuccchhh" pekikku berjingkat

"sakit ? aku sudah sangat pelan" ujarnya sembari mendongak kearahku

aku menggeleng cepat "tidak,aku hanya kaget" jawabku kemudian

"okay,ini tidak akan menyakitimu.calm down" hiburnya

Tanpa sadar ku kagumi dia dalam hati.ternyata si batu ini ada sisi lembutnya juga.tersungging senyum dari sudut bibirku yang mungil.

Terlihat dia gamang ketika hendak mengoles luka di pahaku.aku sengaja terpejam agar dia tidak canggung.kurasakan jemarinya yang lembut mulai menyentuh pahaku.

 DDDDDRRRREEEETTT

Aku seperti tersengat tegangan listrik ratusan ribu volt.ada rasa asing yang tiba tiba menghinggapi perasaanku.

kini dia sudah beralih mengoles di jari tangan kiriku.dia begitu serius hingga tak menyadari aku yang terus memperhatikannya.

"bagaimana ?" tanyanya membuyarkan lamunanku

"di...dingin" sahutku gelagapan

"baik.aku akan mandi.kita akan terlambat.ah tidak ! kau boleh libur hari ini " ucapnya sembari bangkit dan menghilang di balik pintu kamar

Aku bangkit melangkah menuju kamar ketika ku dengar dia meneriakiku dari kamar mandi

"siapkan baju untukku !" perintahnya

Mulutku ternganga saat mendapati Demas keluar dari kamar mandi hanya membalut tubuh bagian bawahnya dengan selembar handuk.W.O.W body Demas bahkan jauh lebih kekar dari Kail.

otot lengan yang menggembung. dada yang bidang dengan perut kotak kotak.sixpack kata orang. sungguh ini magnet yang melumpuhkan wanita.

Anganku ku biarkan NGELANJOR bebas mengagumi pemandangan di hadapanku.

Ku kerjap kerjap mataku menyadari dia sudah ada di depanku menarik setelan jas abu abunya yang masih di tanganku.

 SHIIIITTTTT !!!!!

Demas meminum jusnya dan menyodorkan roti padaku.kuterima saja tanpa membantah apapun.kulihat dia kembali ke kabinet dapur dan membuat telur sendiri.

"aku harus kembali.aku harus kerja.terima kasih telah mengobatiku" ucapku beranjak bangkit

"aku bilang kau boleh libur hari ini" ucapnya tak acuh

"kerjaanku menumpuk.dan lagi semua file tersimpan di mackbookku kasihan yang lain"

"baik.berangkatlah denganku"

"tidak perlu.merepotkanmu" tolakku buru buru

"kau ingin kakimu yang melepuh itu terinjak orang ?" bentaknya

 

Aku diam balik badan menuju apartmentku.

******

Terpopuler

Comments

ZARA AMORA♥

ZARA AMORA♥

semangat ya thor:)

2020-09-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kesan Pertama
2 Bab 2 Satu Gedung Apartemen
3 Bab 3 Kejutan Manis
4 Bab 4 Sakit
5 Bab 5 ini Perasaan Apa
6 Bab 6 Mikail Machalister Merajuk
7 Bab 7 She's Belongs To Me
8 Bab 8 Mengkhawatirkanmu
9 Bab 9 Freeya Milikku
10 Bab 10 Freeya Berulah
11 Bab 11 Mengagumimu Dalam Hati
12 Bab 12 Membencimu
13 Bab 13 Mr Moody
14 Bab 14 Golongan Darah Yang Sama 1
15 Bab 15 Golongan Darah Yang Sama 2
16 Bab 16 Merawatmu
17 Bab 17 Ada Rindu
18 Bab 18 Penolakan
19 Bab 19 Pembalasan 1
20 Bab 20 Pembalasan 2
21 Bab 21 Ciuman Hambar
22 Bab 22 Kembalinya Sang Pembangkang
23 Bab 23 Menguak Tabir Masa Lalu 1
24 Bab 24 Menguak Tabir Masa Lalu 2
25 Bab 25 Terdampar Di Negeri Antah Berantah
26 Bab 26 Married Couple
27 Bab 27 Penaklukan Sekutu
28 Bab 28 F Company Anniversary
29 Bab 29 Welcome Back Freeya
30 Bab 30 Wisata Hati
31 Bab 31 Strong Women Freeya
32 Bab 32 Bimbang
33 Bab 33 Masalah Baru
34 Bab 34 WE ARE HAPPY PEOPLE
35 Bab 35 Pengakuan Demas
36 Bab 36 Kencan
37 Bab 37 Undangan Tuan Hirar
38 Bab 38 Tembakan Mematikan
39 Bab 39 Freeya Ke-Gape
40 Bab 40 Vacation
41 Bab 41 Queenara vs Agatha
42 Bab 42 Ingin Dicintai Seperti Mayfly
43 Bab 43 Bertemu Lagi
44 Bab 44 Visa untuk Freeya
45 Bab 45 Queen Bie
46 Bab 46 Paris In Love 1
47 Bab 47 Paris In love 2
48 Bab 48 Demas Yang Manja
49 Bab 49 Apa Nama Hubungan Kita ?
50 Bab 50 Ingin Jadi Mayfly Untukmu
51 Bab 51 Bersamamu
52 Bab 52 Jack And Rose
53 Bab 53 Konferensi Pers
54 Bab 54 Model Majalah Dewasa
55 Bab 55 Semakin Cinta
56 Bab 56 Mohon Doa Restu
57 Bab 57 Berselisih Paham
58 Bab 58 Rencana Masa Depan
59 Bab 59 Pertunangan Dua Tradisi
60 Bab 60 Kemelut Di Hati Demas
61 Bab 61 Truth Or Dare
62 Bab 62 Berawal Darimu Berakhir Padamu
63 Bsb 63 Malaikat Tanpa Nama
64 Bab 64 Melupakanku
65 Bab 65 You're Nothing
66 Bab 66 Aku Sakit Freeya
67 Bab 67 Permintaan Atau Perintah
68 Bab 68 Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
69 Bab 69 Ibu Direktur
70 Bab 70 Anggita Yang Malang
71 Bab 71 Genderang Perang
72 Bab 72 Dewa Penolong
73 Bab 73 Jogja Bay Mengukir Janji
74 Bab 74 Kamu Atau Sahabatku ?
75 Bab 75 PREWEDDING 1
76 Bab 76 PREWEDDING 2
77 Bab 77 Wedding Day ( Janji Suci )
78 Bab 78 Pengganggu
79 Bab 79 Tanpa Ampun
80 Bab 80 Rasanya Bikin Nagih
81 Bab 81 Ibu Dari Anak Anakku
82 Bab 82 Tanda Cinta
83 Bab 83 Panggil Aku Mas
84 Bab 84 Menyusun Kepingan Puzzle Rindu
85 Bab 85 Istriku Semangatku
86 Bab 86 WELCOME TO SEOUL (Honey Moon Part 1 )
87 Bab 87 Demas Menghilang
88 Bab 88 Welcome To Venesia ( Honey Moon Part 2 )
89 Bab 89 Bukan Yang Pertama Tapi Yang Terakhir
90 Bab 90 Tak Gentar
91 Bab 91 Rumah Impian
92 Bab 92 Perintah Sekaligus Larangan
93 Bab 93 Tak Sebanding
94 Bab 94 Something Or Nothing
95 Bab 95 Insecure
96 Bab 96 Peluncuran Produk F Company
97 Bab 97 Tsundere ( Jual Mahal )
98 Bab 98 Queenara Psycho
99 Bab 99 Tak Terpisahkan
100 Bab 100 HOT HUSBAND
101 Bab 101 Pertunangan Haris & Qalila
102 Bab 102 Ikut Campur
103 Bab 103 Kabar Bahagia
104 Bab 104 HAPPY AND ENDING
105 PENGUMUMAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Kesan Pertama
2
Bab 2 Satu Gedung Apartemen
3
Bab 3 Kejutan Manis
4
Bab 4 Sakit
5
Bab 5 ini Perasaan Apa
6
Bab 6 Mikail Machalister Merajuk
7
Bab 7 She's Belongs To Me
8
Bab 8 Mengkhawatirkanmu
9
Bab 9 Freeya Milikku
10
Bab 10 Freeya Berulah
11
Bab 11 Mengagumimu Dalam Hati
12
Bab 12 Membencimu
13
Bab 13 Mr Moody
14
Bab 14 Golongan Darah Yang Sama 1
15
Bab 15 Golongan Darah Yang Sama 2
16
Bab 16 Merawatmu
17
Bab 17 Ada Rindu
18
Bab 18 Penolakan
19
Bab 19 Pembalasan 1
20
Bab 20 Pembalasan 2
21
Bab 21 Ciuman Hambar
22
Bab 22 Kembalinya Sang Pembangkang
23
Bab 23 Menguak Tabir Masa Lalu 1
24
Bab 24 Menguak Tabir Masa Lalu 2
25
Bab 25 Terdampar Di Negeri Antah Berantah
26
Bab 26 Married Couple
27
Bab 27 Penaklukan Sekutu
28
Bab 28 F Company Anniversary
29
Bab 29 Welcome Back Freeya
30
Bab 30 Wisata Hati
31
Bab 31 Strong Women Freeya
32
Bab 32 Bimbang
33
Bab 33 Masalah Baru
34
Bab 34 WE ARE HAPPY PEOPLE
35
Bab 35 Pengakuan Demas
36
Bab 36 Kencan
37
Bab 37 Undangan Tuan Hirar
38
Bab 38 Tembakan Mematikan
39
Bab 39 Freeya Ke-Gape
40
Bab 40 Vacation
41
Bab 41 Queenara vs Agatha
42
Bab 42 Ingin Dicintai Seperti Mayfly
43
Bab 43 Bertemu Lagi
44
Bab 44 Visa untuk Freeya
45
Bab 45 Queen Bie
46
Bab 46 Paris In Love 1
47
Bab 47 Paris In love 2
48
Bab 48 Demas Yang Manja
49
Bab 49 Apa Nama Hubungan Kita ?
50
Bab 50 Ingin Jadi Mayfly Untukmu
51
Bab 51 Bersamamu
52
Bab 52 Jack And Rose
53
Bab 53 Konferensi Pers
54
Bab 54 Model Majalah Dewasa
55
Bab 55 Semakin Cinta
56
Bab 56 Mohon Doa Restu
57
Bab 57 Berselisih Paham
58
Bab 58 Rencana Masa Depan
59
Bab 59 Pertunangan Dua Tradisi
60
Bab 60 Kemelut Di Hati Demas
61
Bab 61 Truth Or Dare
62
Bab 62 Berawal Darimu Berakhir Padamu
63
Bsb 63 Malaikat Tanpa Nama
64
Bab 64 Melupakanku
65
Bab 65 You're Nothing
66
Bab 66 Aku Sakit Freeya
67
Bab 67 Permintaan Atau Perintah
68
Bab 68 Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
69
Bab 69 Ibu Direktur
70
Bab 70 Anggita Yang Malang
71
Bab 71 Genderang Perang
72
Bab 72 Dewa Penolong
73
Bab 73 Jogja Bay Mengukir Janji
74
Bab 74 Kamu Atau Sahabatku ?
75
Bab 75 PREWEDDING 1
76
Bab 76 PREWEDDING 2
77
Bab 77 Wedding Day ( Janji Suci )
78
Bab 78 Pengganggu
79
Bab 79 Tanpa Ampun
80
Bab 80 Rasanya Bikin Nagih
81
Bab 81 Ibu Dari Anak Anakku
82
Bab 82 Tanda Cinta
83
Bab 83 Panggil Aku Mas
84
Bab 84 Menyusun Kepingan Puzzle Rindu
85
Bab 85 Istriku Semangatku
86
Bab 86 WELCOME TO SEOUL (Honey Moon Part 1 )
87
Bab 87 Demas Menghilang
88
Bab 88 Welcome To Venesia ( Honey Moon Part 2 )
89
Bab 89 Bukan Yang Pertama Tapi Yang Terakhir
90
Bab 90 Tak Gentar
91
Bab 91 Rumah Impian
92
Bab 92 Perintah Sekaligus Larangan
93
Bab 93 Tak Sebanding
94
Bab 94 Something Or Nothing
95
Bab 95 Insecure
96
Bab 96 Peluncuran Produk F Company
97
Bab 97 Tsundere ( Jual Mahal )
98
Bab 98 Queenara Psycho
99
Bab 99 Tak Terpisahkan
100
Bab 100 HOT HUSBAND
101
Bab 101 Pertunangan Haris & Qalila
102
Bab 102 Ikut Campur
103
Bab 103 Kabar Bahagia
104
Bab 104 HAPPY AND ENDING
105
PENGUMUMAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!