TAKDIR CINTA GADIS KEMBAR "Twins Z"
"Zav! Loh harus bantu gue pokoknya?", ucap seorang gadis cantik berkulit coklat berambut ikal, pada gadis yang memiliki wajah dan paras yang 90% mirip dengannya.
Sedang kan Zavina yang mendengar suara cempreng sang kakak hanya bisa menghela nafas dia yakin kali ini sang kakak pasti menerima sebuah missi.
"Tatapan mu biasa aja kali Zav! Missi kali ini gue cuma di suruh ngambil jam tangan dari tangan pria namanya ARGA DEWANGGA, hadiahnya fantastis tau gak sih Zev", ucap Zahra lagi sambil menyerah kan biodata calon targetnya.
"Kebiasaan! Kita gak semiskin itu ya Zah!", sahut Zavina sambil membaca kertas di hadapanya.
"Tau gue, tapi kan lumayan buat hepi-hepi, lagian mumpung ayah lagi di Bali jadi gue terima itu missi", ucap Zahra sambil memakan cemilan milik sang adik.
"Malam ini pria itu bakal ngumpul sama para sahabatnya di CLUB BINTANG", ucap Zavina sambil mengotak atik komputer miliknya.
"Waahhhhtttt!!!?", teriak keduanya setelah mereka menyadari sesuatu.
"Gilakkk.... Ini mah cari perkara namanya?", teriak Zavina sambil ngomel kearah Zahra.
"Cihhh..... Terus mau gimana lagi, gue terlajur terima DP", sahut Zahra dengan lesu.
"Kita minta bantuan mbak Amira aja?", ucap Zahra saat dia mengingat kakak sepupu mereka.
"Ide bagus👏👏👏👏", ucap Zavina sambil bertos ria.
******
Sedang kan di sebuah gedung tanpak 3 orang pemuda yang sedang berdiskusi entah apa lah yang mereka bahas tapi melihat situasi di ruangan itu membuat siapa saja akan merasa tertekan.
"Cihhh... Sungguh siall!!! Bisa-bisanya wanita itu masuk ke sini", ucap Arga penuh emosi.
"Gilakkk... Emang! Itu perempuan nekat banget", jawab Fadli yang berperan sebagai dokter pribadi ketua mafia RED EYE'S itu.
Sedangkan Daren yang berperan sebagai asisten ples sahabat sang ketua mafia itu hanya bisa menghela nafas, sebab kejadian tadi di luar ekspetasi mereka.
Flasback 5 menit yang lalu.
Hari ini Arga Dewangga putra sulung keluarga Dewangga itu baru saja kembali ke tanah air, selama ini Arga tinggal di luar negri bersama sang nenek tapi seminggu yang lalu sang nenek meninggal oleh sebab itu dia di minta kembali ke Indonesia untuk membantu sang ayah karna sang adik lebih memilih fokus ke usaha pada bengkelnya.
Saat tiba di pintu keluar entah dari mana datangnya seorang wanita yang sangat Arga hindari, tiba-tiba wanita itu memeluk Arga dengan erat, karna kejadian itu membuat Arga harus mendapat kan penangan darurat, sehingga disini lah mereka saat ini, di hotel Bintang milik keluarga Wijaya.
Flasback off.
"Gue heran, bukannya kepulangan kita ke Indonesia gak ada yang tau ya🤔🤔🤔🤔🤔?", ucap Daren saat melihat amarah sang bos sudah menurun.
"Dan aku yakin, wanita tua itu yang memberi tau Selena kalau aku kembali", sahut Arga sambil menyesap rokok di tangannya.
"Maksud loe! Nyokap loe gitu?", ucap Fadli menimpali.
"Siapa lagi? Loe kan tau Selena itu anak tiri kesayangannya", jawab Arga sinis.
Saat ke tiganya sedang asik mengobrol tiba-tiba ponsel Fadli bergetar dan tertera nama Amira di sana.
"Hallo", jawab Fadli dengan cepat sebab dia gak mau di omeli oleh sang kakak sepupu walau pun sepupu jauh tapi mereka semua cukup dekat.
"Fad, buruan kerumah loe udah sampek Jakarta kan?", teriak Aira dari sebrang telfon.
"Astagfirullah, mbak bis gak sih gak usah teriak gitu?", Sahut Fadli sambil mengusap telinganya yang berdengung.
"Sory... Sory...? Buruan deh kesini kita buat acara barbeque sama Zahra, Zavina dan Zero juga", ucap Aira sambil nonton tv.
"Ok", jawab Fadli lalu saat dia akan mematikan sambungan telfon terdengar lagi suara Aira yang menyebut nama Arga dan juga Daren.
"Eh... Tunggu!!!?? Jangan lupa si Fobia wanita sama kanebo kering ajak juga", ucap Aira lalu dengan cepat dia lngsung memutuskan sambungan.
Setelah sambungan terputus Fadli kembali meletakan ponselnya, tapi dia terkejut saat melihat kedua tatapan mata sahabatnya.
"Kenapa?", ucap Fadli sambil mengerutkan kening, sedangkan keduanya hanya mendengus malas.
Setekah merasa semuanya sudah aman ke tiganya memutuskan kembali ke kediaman masing-masing.
********
Sementara itu si kembar yang di beri kabar bawah abg sepupu mereka yang berprofesi sebagai dokter telah kembali ke Jakarta membuat keduanya betek sebab akan bertambah lah Bodyguard mereka dengan malas keduanya turun sambil memanyunkan bibir dan berwajah masam, sontak nyonya Gepi dan tuan Andi menatap penuh tanya.
"Loh... Loh... Cucu-cucu oma kenapa mukanya betek gitu?", tanya nyonya Gepi saat melihat kedua cucu perempuannya cemberut.
"Oma tanya aja sama opa dan paman besar", jawab keduanya lalu duduk di samping sang Oma.
Sontak nyonya Gepi menatap keduanya, guna meminta jawaban.
"Fadli kembali ke Jakarta", jawab Zaidan sambil menyesap teh yang berada di meja.
"Terus? Kalok Fadli pulang kenapa kalian bete? Kan seharusnya kalian senang dong?", ucap sang oma lagi sambil melihat kearah sang cucu.
"Mana mungkin mereka senang Bun! Bunda lupa di keluarga ini cuma mereka berdua princesnya, eh... Ada satu lagi deh si Aira anaknya Renita", sahut tuan Andi sambil terkekeh.
" Tapi jadi mbak Aira enak tau dia itu gak pernah di kawal, dia juga bisa sebebas itu", jawab Zahra dengan nada melasnya.
"Opa, paman boleh gak kalok kami kos atau tinggal di apartemen gitu?", ucap Zavina menimpali.
"Nooooo! Oma gak setuju! Kalok kalian tinggal di apartemen oma sama siapa dong?", sahut nyonya Gepita dengan wajah sedih.
"Lagian paman yakin papa kalian gak akan beri izin kalian tinggal sendiri, papa kalian itu oper protektif sejak ke pergian mama kalian", sahut Zaidan.
"Loh! Tumben kalian berdua masih di rumah", ucap Angle yang baru saja turun dengan sang putra Arya Wijaya yqng berusia 20 tahun, dia berbeda 3 tahun dari si kembar.
"Mas Arya dari mana?", bukanya menjawab mereka malah balik bertanya pada sang kakak yang mereka pikir sudah pergi keluar bersama teman-temannya.
"Ckkk, kalian berdua itu ke biasaan kalok di tanya bukannya jawab malah balik nanya", ucap Arya pada sang adik.
"Maaf Ma", ucap ke duanya pada Angle.
"Ya! Udah ayok kita makan siang! Keburu dingin nanti lauknya?", jawab Angle lalu mengajak semua orang untuk makan.
Saat mereka akan memulai makan terdengar suara bel di barengi dengan ucapan salam sontak mereka langsung menatap ke arah sumber suara.
Ting nong ting nong
"Assalamualaikum", ucap Jacob, Areta dan sang putra Fadli.
"Waalaikumsalam", jawab mereka serentak.
Jacob dan Areta menyalami nyonya Gepi dan tuan Andi bagitu pula juga Fadli melakukan hal yang sama.
"Nanti aja ngobrolnya sekarang kita makan dulu", ucap tuan Andi penuh perintah.
Akhirnya mereka makan dengan hening tanpa ada obrolan, karna memang itu kebiasaan keluarga Wijaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments