Malam harinya keduanya pergi dengan mengunakan kendaraan masing-masing Zavina mengunakan mobil sport yang sudah di modif, sedangkan Zahra mengunakan motor sport, keduanya sudah membuat rencana untuk misi kali ini.
"Zav, udah stand by belom?", tanya Zahra dari balik earphone, karna saat ini posisinya sudah berada di dalam club.
"Aku udah siap bobol kamera dalam club, kondisi aman! Bang Zero juga gak ada di dalam", jawab Zavina, sambil masih terus mengotak atik leptopnya.
"Gue mulai, loe tunjukin jalannya", ucap Zahra sambil memulai aksinya.
"Siap", sahut Zavina sambil terus memberikan arahan.
"Zah, di ruang belang deket dapur disana ada ruang untuk pertemuan, kamu nyamar jadi salah satu OB", Zavina terus memberikan arahan sehingga Zahra bisa mengambil jam tangan milik Arga Dewangga salah satu pembisnis muda yang sangat di kagumi para pembisnis lain dan juga para kaum hawa, tanpa keduanya tau bahwa Arga Dewangga adalah salah satu pemimpin mafia yang sangat di takuti pemimpin mafia kelas dunia yang memiliki julukan pangeran Drak Wington dia pemimpin tertingi di dunia bawah organisasinya bernama RED EYE'S. Banyak dari mereka yang belum pernah melihat wajah sang pemimpin, hanya simbol cicin di tangan pria itu yang menjadi penanda bahwa dia adalah pangeran Drak Wington itu pun hanya segelintir orang yang tau.
"Zav, loe yakin pria bernama Arga berada di ruangan itu?", tanya Zahra dengan ragu.
"Kenapa?", sahut Zavina penasaran.
"Zav, loh gak lupakan ruangan itu biasa di gunakan untuk transaksi dunia bawah? Apa hubungannya tuan muda Dewangga dengan ke naikan level di organisasi", tanya Zahra penuh kebingungan.
"Dan gue baru sadar? pria yang datang ke kampus tadi adalah pria yang sama dengan yang kita cari? Terus bagaimana bisa dia berada di ruang khusus?", ucap Zavina lalu dia meminta Zahra untuk meninggalkan lokasi.
Bruuuukkkk.
Zahra yang terburu-buru sampai tak fokus hingga Zahra terkejut karna dia bertabrakan dengan pria bertopeng Zahra sempat tertegun hingga matanya tak sengaja melihat cicin di jari tengah milik pria bertopeng itu.
"Zah, kamu gak apa-apa?", suara Zavina dari balik earphone membuat Zahra tersadar dengan gerakan cepat serta buru-buru Zahra meninggalkan lokasi dapur dia menuju ke pintu keluar samping club.
Sedangkan Arga merasa heran sebab lagi-lagi badannya tak menujukan reaksi apa pun saat bertabrakan dengan gadis bertopeng perak. Arga sebenarnya sudah melihat keberadaan gadis itu sedari tadi, dari mulai gadis itu berkomat kamit tak jelas dan entah mengapa Arga merasa lucu melihat tingkahnya, hingga dia melihat gadis itu yang menganti pakaian OB tapi tak lama gadis itu malah beranjak pergi, hal itu membuat Arga mengerutkan kening heran. *Ap*a *yang sedang di lakukan oleh gadis itu, gumam Arga dalam hati*.
Hingga tiba-tiba gadis itu pergi begitu saja meninggalkan lokasi dapur dan pergi menuju pintu samping club, tak ingin kehilangan jejak Arga pun segera mengikuti arah perginya gadis bertopeng perak yang sudah 2 kali Arga temui, tapi dia kehilangan jejak, hingga akhirnya Arga menuju balkon lantai dua yang langsung tertuju pada halaman samping dan area sekitar club.
Sedangkan Zahra sebelum keluar dia lebih dulu bertukar baju tepatnya di sebelah mobil Zavina, karna mobil itu berada di samping gedung club.
Dengan memberikan kode keduanya akhirnya berpisah Zahra menuju parkiran motor dan Zavina kembali masuk kedalam mobil miliknya.
Tanpa kedua tau ada sepasang mata yang melihat, tapi sayang nya Arga hanya melihat gadis berbaju hitam dengan topeng berwarna hitam juga, sehingga Arga hanya menghela nafas karna dia tak melihat gadis bertopeng perak tadi. *Siapa kau sebenarnya gadis bertopeng perak*.
*********
"Zah, kamu merasa aneh gak sih?", ucap Zavina sambil menyesap capucino dingin miliknya.
"Aneh kenapa Zav", jawab Zahra menatap sang adik.
"Lihat deh? Disini jelas Arga Dewangga ini dateng ke club, terus dia sempet ngobrol sebentar dengan bang Zero tapi kenapa dia perginya kearah ruang rahasia khusus para mafia?", ucap Zavina sambil menjelaskan.
"Eh... Iya ya, kok aku baru sadar, terus loe tau kan tadi gue tabrakan sama cowok dan loe harus tau siapa yamg gue tabrak", ucap Zahra heboh.
"Iya sih gue juga lihat kamu bertabrakan dengan pria bertopeng, emangnya kamu kenal pria itu?".
"Loe gak akan percaya Zav? Yang gue tabrak tadi itu pemimpin mafia Red Eye's! Dark Wington", sontak Zavina yang mendengar itu tersedak bagaimana tidak sang kakak tanpa sengaja sudah 2 kali bertemu pemimpin mafia Red Eye's yang memiliki nama julukan Drak Wington dan dua kali pula dia tak ada terluka sedikit pun alias selamat, Wooowwww.... Sunguh menganget kan.
"Zah loe itu beruntung tau gak! Atau jangan-jangan kalian jodoh lagi", ucap Zavina "Kamu gak lupa kan dengan rumor tentang pemimpin Red Eye's (Dark Wington)?",
Zahra yang sedang menyeruput minumannya sontak menjawab " Pria berdarah dingin, anti wanita bahkan dia tak akan segan menghabisi nyawa wanita yang berani menyentuhnya", jawab Zahra sambil menatap kearah luar cafe.
"Nah itu dia yang aku maksud, kamu dua kali loh bertemu pria itu tanpa sengaja, tapi kamu masih selamat sampai detik ini! Bukannya itu menandakan bahwa pria itu menyukai mu atau memang hanya suatu kebetulan semata", ucap Zavina lagi.
"Tapi yang pria itu temui Silver Rose bukan Zahra", sahut Zahra sinis. Dia memang anggota rahasia Protector tapi selama ini dia belum pernah tau di bawah pimpinan kelompok mafia mana, sebab Andra sang ketua tim yang tau segalanya.
"Siapa pun itu pada intinya tetap lah dirimu", ucap Zavina terkekeh.
Setelah hampir 1 jam mereka berada di cafe dengan bercerita tentang banyaknya rumor tentang Drak Wington sang pemimpin dunia bawah yang sangat di takuti, kini keduanya memutuskan untuk kembali ke kediaman Wijaya karna malam yang kian larut.
******
Sementara itu Zero mendapat laporan bahwa Zahra datang ke club miliknya, sehinga dia memutuskan keluar dari ruang pribadinya untuk menemui sang adik sepupu, tapi hampir 30 menit dia duduk di ruang VVIP tempat mereka berkumpul tak ada tanda-tanda kehadiran Zahra.
Tringgg....
"Hallo"
"Dod, tadi beneran Zahra datang kesini?", tanya Zero pada salah satu betender club miliknya.
"Iya, bos! Tapi gak lama solanya Fery tadi lihat mbak Zahra keluar lewat pintu samping parkiran motor", jawab Dodi dari sebrang telfon.
"Ohh... Ya udah kalau gitu", jawab Zero lalu mematikan sambungan telfon miliknya.
*Tumben Zahra dateng gak ngasih kabar dulu? Sendirian pulak? Biasanya juga sama kak Ai dan Zavina, gumam Zero sambil melangkah keluar dari ruangan* *pribadi miliknya*.
Saat berjalan dari ruangnya menuju ruang khusus para pemimpin dunia bawah, tanpa sengaja Zero berpapasan dengan Arga tapi persi Drak Wington.
"Nah... Loh?", ucap Zero saat melihat Arga yang baru mucul dari arah pintu samping club.
"Kenapa?", tanya Arga sambil mengerutkan kening saat melihat Zero yang tanpak kebingungan.
"Loh darimana? Harusnya kan loe di dalem?", ucap Zero dengan menatap sang sahabat.
"Ya, karna peserta terakhir udah pergi tanpa masuk kedalam atau sekedar mencari pria bernama Arga Dewangga , jawab Arga lalu keduanya melanjutkan perjalanan menuju ruang khusus.
Ceklekk....
Begitu pintu di buka Zero menatap heran melihat Daren dan beberapa orang yang sibuk dengan laptop di depan mereka.
"Kalian kenapa?", tanya Zero penasaran.
"Ada yang meretas cctv ruangan ini bos! Tapi herannya tak ada satu pun yang datang masuk untuk mengambil cip, bahkan cctv hanya di retas sekitar 10 menit doang", jawab Daren pada keduanya.
Kedua pria itu saling tatap dan seketika keduanya terdiam dengan pikiran masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments