BAB 4- Tertipu Dengan Penampilan

HAPPY READING

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Ini bukan pertama kalinya Bianca menasehati sang cucu agar bisa bersikap sedikit manis, sesuai dengan keinginan orang tuanya. Namun, entah kapan nasehatnya akan didengar oleh cucunya yang selalu ngeyel.

Dan benar saja, Gadis hanya diam dengan ekspresi santai. Tampaknya, nasehat omanya hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

"Gadis," ucap Bianca dengan nada tegas dan tatapan tajam.

"Iya, Oma. Aku usahakan, tapi tidak janji," seloroh Gadis sambil cengengesan.

Bianca kembali menarik nafas berat, tau kalau nasehatnya kali ini pun akan sia-sia. Cucunya yang satu ini memang selalu membuat pusing.

Gadis beralih mendekati Galang.

"Hey, adikku yang tampan." Gadis memeluk sang adik.

"Tau tidak? Selama berada didalam penjara, aku sangat merindukan masakanmu."

"Kak Gadis mau Galang masakin apa?" tanya Galang dengan antusiasnya.

Kedua saudara kembar itu memang memiliki karakter yang terbalik. Jika Gadis memiliki sifat bar-bar seperti laki-laki, Galang justru sebaliknya. Sedikit gemulai, sopan dan penurut. Hobinya memasak, menyulam dan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan oleh wanita.

Berbeda dengan kakaknya yang masih kelas tiga SMA, Galang sudah berstatus sebagai mahasiswa fakultas seni dan jurusan tata boga di salah satu universitas ternama di kota itu. Dan dia salah satu mahasiswa berprestasi.

Itu karena Galang dikenal sebagai kutu buku yang hobi belajar dan sangat peduli pada pendidikannya.

"Ragan Josh, pulao dan matar paneer," jawab Gadis cepat.

Galang mengangguk.

"Baiklah. Tapi, kakak bantuin ya."

Permintaan sang adik membuat Gadis menggaruk-garuk bagian belakang lehernya yang tidak terasa gatal. Dia paling malas dengan segala urusan dapur, berbeda dengan Galang yang selalu berbaur bersama mama dan omanya di dapur.

Gadis merangkul Galang.

"Galang, kakakkan belum mandi. Bantuinnya lain kali saja. Sekarang kamu masak saja sendiri. Atau, minta bantuan Oma saja. Kan kamu, Oma dan Mama, paling jago kalau soal masak memasak." Gadis tersenyum merayu.

Bianca hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah cucunya. Setiap kali mereka mengajaknya memasak, jawabannya selalu saja hampir serupa.

"Oke, sayang?" Gadis membelai-belai wajah Galang sebelum dia berlalu dari sana dengan berlari kecil.

🌻🌻🌻🌻🌻

Sepeda motor sport Kawasaki ninja 250R melaju kencang dihalaman perusahaan Sanjaya group, dan berhenti tepat didepan gedung perusahaan itu. Dua orang security mendekati. 

“Astaga! Heh, siapa yang memberimu ijin membawa sepeda motor kemari? Apakah petugas keamanan disana tidak menyuruhmu untuk memarkirkan motormu ditempat parkir? Apa kau tidak tau, kalau perbuatanmu ini melanggar ketertiban dan mengganggu kenyamanan karyawan lain?” seru salah seorang security yang tampangnya lebih garang dari security yang satunya lagi, habis-habisan mengomeli pengemudi motor yang sedang berusaha melepaskan helm yang menutupi wajah dan kepalanya itu.

Pengemudi itu mengenakan jaket kulit dengan kaos hitam didalamnya. Dipadukan celana ripped jeans dan sneakers yang membuat dua orang security itu yakin bahwa itu pasti seorang pria.

“Nona Gadis?” kedua security itu terkejut begitu pengemudi motor itu selesai membuka helmnya yang alhasil memperlihatkan wajahnya yang cantik, dan ternyata adalah putri dari pemilik perusahaan itu.

Kedua security itu seketika menjadi tegang, terutama security yang sedari tadi mengomel. Apalagi saat melihat tatapan judes Gadis. 

“Berisik banget sih lho? Jadi satpam aja belagu. Nih, kalau emang lho ngerasa motor gue ganggu, mending lho aja yang parkir sana. Gue mau temui bokap gue dulu.” Gadis melemparkan kunci motornya pada security yang sedari tadi mengomelinya. Dia bicara tanpa peduli bahwa pria dihadapannya hampir seumuran dengan ayahnya sendiri.

Gadis turun dari motornya dan berjalan masuk kedalam gedung perusahaan milik ayahnya itu. 

“Ba-baik, Nona.” security galak itu menyambut kunci motor itu dan mengangguk dengan sedikit gemetar karena sadar telah melakukan kesalahan pada sang nona muda yang memiliki karakter bak pria itu.

“Ya Tuhan, tertipu saya dengan penampilan. Kirain itu karyawan laki-laki. Ternyata, anak bos.” security itu menepuk jidatnya dengan gelisah.

“Makanya, jangan sok galak. Lihat dulu orangnya baik-baik. Mana ada karyawan yang seberani itu, parkir sepeda motornya disini?” ucap temannya terkekeh.

“Dasar kamu ya, malah ngeledek.”

Hingga sampai didalam, Gadis terus berjalan dengan santai dan judesnya. Semua karyawan yang berpapasan dengannya menyapanya sambil tersenyum dan membungkukkan badan dengan hormat. Namun, dia tidak peduli atau menanggapi sapaan dari para karyawan sang ayah. 

“Selamat siang, Nona,” sapa kedua wanita resepsionis dengan sikap yang sama seperti karyawan lainnya. 

“Papa ada kan?” tanya Gadis jutek tanpa berhenti. Dia bertanya hanya dengan sekilas melirik kedua resepsionis itu. Sedangkan kakinya terus melangkah menuju ruangan sang ayah. 

“Ada, Nona. Tapi—”

Gadis tidak mengindahkan ucapan sang resepsionis lagi. Dia sudah cukup puas mendapat jawaban kalau papanya ada ditempat.

“Aduh. Pak Vanno kan sedang meeting dengan klien penting. Gimana kasih taunya ya? Nanti yang ada, aku malah diajakin berantem lagi,” ujar salah seorang resepsionis itu pada temannya dengan gelisah.

Keduanya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghalangi gadis tomboy itu bertemu dengan sang atasan. Padahal, mereka sudah diberi tugas oleh Vanno bahwa sang atasan tidak boleh diganggu karena sedang melakukan meeting bersama klien penting. 

“Selamat siang, Mbak.”

Keduanya yang sedang pusing memikirkan Gadis, menoleh begitu mendengar suara bariton menegur. Mereka terpana melihat sosok pria tampan berbadan tinggi dan atletis dengan penampilan yang rapi.

“Siang? Ada yang bisa kami bantu, Mas?”

“Saya sedang mencari pekerjaan. Kira-kira, disini ada lowongan tidak ya?”

“Kalau itu sih, tugas bagian HRD Mas. Tapi, sepertinya saat ini sedang tidak ada lowongan atau perekrutan karyawan baru.”

“Apa, saya bisa bertemu dengan bagian HRD nya Mbak? Saya sangat membutuhkan pekerjaan. Ini, CV dan data-data lamaran saya.” pria itu meletakkan berkas-berkas yang sedari tadi diapitnya diatas meja didepan kedua wanita resepsionis itu. Dari raut wajahnya, terlihat dia sangat mengharapkan pekerjaan ditempat itu. 

“Ya sudahlah, bantu saja. Kasiankan, ganteng-ganteng ditolak. Lumayan, buat cuci mata.” salah seorang resepsionis itu pada temannya sambil tersenyum genit melihat pria tampan itu.

Pria itu merasa risih dengan tatapan wanita itu. Namun, dia mencoba mengabaikannya karena dia sedang sangat butuh bantuan mereka. 

“Dasar genit,” gerutu wanita yang dibisiki itu lalu kembali melirik pemuda didepannya.

"Ya sudah, Mas. Sini biar saya serahkan berkasnya ke bagian HRD. Masnya, tunggu disini ya.” wanita itu mengambil berkas-berkas milik pemuda yang tampaknya berusia 25 tahun itu. 

“Terima kasih banyak, Mbak.” pria itu tersenyum sumringah dan penuh rasa syukur.

“Sama-sama.”

Pemuda itu bernama lengkap Yusuf Alfarizi. Usianya 25 tahun. Dia telah menyelesaikan pendidikan S1 fakultas ekonomi tiga tahun yang lalu. Namun, sampai saat ini dia masih bekerja serabutan karena belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazahnya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

blecky

blecky

calon e gadis kie kyak e yg Bkin gadis klepek2

2024-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1- Akibat Mencari Masalah Dengan Gadis
2 BAB 2- Tetap Ditahan
3 BAB 3- Membebaskan Gadis
4 BAB 4- Tertipu Dengan Penampilan
5 BAB 5- Pertemuan Pertama
6 BAB 6- Dandanan Yang Tidak Disukai
7 BAB 7- Pesta Anniversary
8 BAB 8- Sosok Yang Tidak Tergantikan
9 BAB 9- Menggantungkan Hubungan
10 BAB 10- Geng Palak
11 BAB 11- Gadis Vs Genk Palak
12 BAB 12- Kedatangan Tante
13 BAB 13- Terpaksa Berbohong
14 BAB 14- Ternyata Aku Dibohongi!!
15 BAB 15- Perseteruan Gadis Dan Marina
16 BAB 16- Melihat Pria Tercinta
17 BAB 17- Kebrutalan Gadis
18 BAB 18- Harus Memasak??
19 BAB 19- Pernah Bertemu
20 BAB 20- Tertidur
21 BAB 21- Bau Badan
22 BAB 22- Bu Santi Kambuh
23 BAB 23- Balapan
24 BAB 24- Uang Dari Mana??
25 BAB 25- Pertunjukan Seru
26 BAB 26- Menemui Rebecca
27 BAB 27- Kedatangan Orang Tua
28 BAB 28- Membujuk Gadis
29 BAB 29- Guru Baru
30 BAB 30- Pertandingan Adu Panco
31 BAB 31- Tiga Permintaan Yusuf
32 BAB 32- Perubahan Penampilan Gadis
33 BAB 33- Perubahan Gadis
34 BAB 34- Kelepasan
35 BAB 35- Bisa Dibicarakan Baik-baik
36 BAB 36- Titip Rebecca
37 BAB 37- Alasan Dibalik Perubahan Gadis
38 BAB 38- Bantuan Vanno
39 BAB 39- Permintaan Vanno
40 BAB 40- Memulai Drama Pedekate
41 BAB 41- Permintaan Dan Peringatan Najwa
42 BAB 42- Kencan
43 BAB 43- Kejutan Lamaran
44 BAB 44- Jujur Atau Tidak??
45 BAB 45- Ketakutan Dan Kegelisahan Rebecca
46 BAB 46- Kemarahan Rebecca Dan Kegelisahan Yusuf
47 BAB 47- Haruskah Aku Jujur??
48 BAB 48- Hari Pernikahan
49 BAB 49- Sekali Berbohong, Akan Terus Berbohong
Episodes

Updated 49 Episodes

1
BAB 1- Akibat Mencari Masalah Dengan Gadis
2
BAB 2- Tetap Ditahan
3
BAB 3- Membebaskan Gadis
4
BAB 4- Tertipu Dengan Penampilan
5
BAB 5- Pertemuan Pertama
6
BAB 6- Dandanan Yang Tidak Disukai
7
BAB 7- Pesta Anniversary
8
BAB 8- Sosok Yang Tidak Tergantikan
9
BAB 9- Menggantungkan Hubungan
10
BAB 10- Geng Palak
11
BAB 11- Gadis Vs Genk Palak
12
BAB 12- Kedatangan Tante
13
BAB 13- Terpaksa Berbohong
14
BAB 14- Ternyata Aku Dibohongi!!
15
BAB 15- Perseteruan Gadis Dan Marina
16
BAB 16- Melihat Pria Tercinta
17
BAB 17- Kebrutalan Gadis
18
BAB 18- Harus Memasak??
19
BAB 19- Pernah Bertemu
20
BAB 20- Tertidur
21
BAB 21- Bau Badan
22
BAB 22- Bu Santi Kambuh
23
BAB 23- Balapan
24
BAB 24- Uang Dari Mana??
25
BAB 25- Pertunjukan Seru
26
BAB 26- Menemui Rebecca
27
BAB 27- Kedatangan Orang Tua
28
BAB 28- Membujuk Gadis
29
BAB 29- Guru Baru
30
BAB 30- Pertandingan Adu Panco
31
BAB 31- Tiga Permintaan Yusuf
32
BAB 32- Perubahan Penampilan Gadis
33
BAB 33- Perubahan Gadis
34
BAB 34- Kelepasan
35
BAB 35- Bisa Dibicarakan Baik-baik
36
BAB 36- Titip Rebecca
37
BAB 37- Alasan Dibalik Perubahan Gadis
38
BAB 38- Bantuan Vanno
39
BAB 39- Permintaan Vanno
40
BAB 40- Memulai Drama Pedekate
41
BAB 41- Permintaan Dan Peringatan Najwa
42
BAB 42- Kencan
43
BAB 43- Kejutan Lamaran
44
BAB 44- Jujur Atau Tidak??
45
BAB 45- Ketakutan Dan Kegelisahan Rebecca
46
BAB 46- Kemarahan Rebecca Dan Kegelisahan Yusuf
47
BAB 47- Haruskah Aku Jujur??
48
BAB 48- Hari Pernikahan
49
BAB 49- Sekali Berbohong, Akan Terus Berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!