Ketika Gadis Jatuh Cinta

Ketika Gadis Jatuh Cinta

BAB 1- Akibat Mencari Masalah Dengan Gadis

HAPPY READING

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Najwa masuk ke ruang kerja Vanno dengan membawa secangkir kopi hangat kesukaan suaminya itu. Keningnya mengernyit melihat sang suami yang tampak sedang menahan amarah usai mematikan ponselnya.

"Ada apa Bie? Kok, kelihatan kesal begitu? Ada masalah di perusahaan?" Najwa mendekati suaminya, lalu meletakkan cangkir kopi itu dimeja didepannya.

Vanno menghela nafas kasar dan mengkretakkan giginya.

"Memang ada masalah. Tapi bukan dengan perusahaan. Melainkan dengan anak itu!"

"Maksudmu, Gadis?"

"Siapa lagi anak kita yang selalu membuat masalah, kalau bukan dia?"

"Memang, apa yang terjadi dengannya Bie? Apalagi yang dia lakukan?" mengerti emosi suaminya sedang tidak stabil, Najwa berusaha bertanya dengan pelan.

"Sudahlah, kita kekantor polisi sekarang. Tentunya kamu sudah bisa menebak kan, apa yang dia lakukan, sampai bisa berada disana?"

Najwa terdiam mendengar perkataan suaminya. Tentu saja dia bisa menduga apa yang terjadi pada putrinya, hingga bisa barada disana. Karena ini bukan pertama kalinya putri semata wayangnya itu masuk kantor polisi dan ditahan disana.

🌻🌻🌻🌻🌻

Dibalik jeruji besi, tampak beberapa orang wanita mengenakan seragam tahanan. Tiga orang wanita yang tampaknya menjadi penguasa dalam sel tahanan itu, dengan wajah garang dan suara kencang memberi perintah pada tahanan lainnya yang tidak berdaya untuk memijat-mijat tubuh mereka.

Tak jarang pula mereka tampak memukul tahanan yang dianggap melakukan kesalahan. Namun, tidak ada dari mereka yang berani membantah ataupun melawan karena badan ketiga wanita itu lebih besar dari mereka. Yang bisa mereka lakukan hanyalah memasang wajah memelas, menunduk takut dan menuruti apapun yang diperintahkan olah para wanita penguasa itu.

Seorang polwan muncul dengan menyeret seorang gadis cantik mengenakan seragam SMA yang tampak kotor dan awut-awutan. Gadis itu berjalan dengan santai.

Polwan paruh baya itu membuka gembok sel dan mendorong gadis itu untuk bergabung dengan tahanan yang ada didalam sana. Kemudian menguncinya kembali sebelum berlalu.

Gadis itu memperhatikan para tahanan yang sedang sok berkuasa pada tahanan lainnya itu sambil menghenyakkan pinggulnya pada lantai keramik dan bersandar pada dinding tanpa berkomentar apapun. Dia tidak tertarik untuk ikut nimbrung dengan aktifitas yang sedang berlangsung dihadapannya itu.

Wanita berbadan gendut, kulit sawo matang dan rambut ikal berjalan mendekati gadis itu sambil menyipitkan mata. Dia menatap gadis itu dengan tatapan menilai.

Sedangkan kedua temannya yang sedari tadi memasang wajah galak hingga berhasil membuat tahanan lainnya ketakutan, kini justru mereka yang tampak ketakutan melihat gadis berambut panjang yang diikat buntut kuda dan mengenakan topi terbalik itu.

"Wuih, ada anak baru nih." dengan sinis, wanita berambut ikal itu mendekati anak perempuan bernama lengkap Gadis Nona Sanjaya itu.

"Heh, anak kecil. Kasus apa lho, sampai masuk sini?"

Gadis melirik wanita itu dengan ekor matanya, lalu mengacuhkannya. Membuat wanita itu berdecak kesal. Pasalnya, selama satu minggu dia masuk kedalam tahanan itu, belum pernah ada satu orang pun yang berani bersikap kurang ajar terhadapnya.

Dengan badannya yang besar, sikapnya yang garang dan kasar dia berhasil menaklukkan tahanan lainnya, hingga dia bisa menjadi penguasa didalam sel itu.

Tapi anak kecil ini, berani bersikap acuh dan tidak hormat terhadapnya?! Dia tidak terima! Tangannya pun menjadi gatal ingin menghajar anak kurang ajar itu?!!

"Aduh, Mpok, jangan ganggu dia." dengan wajah ketakutan, kedua temannya yang sedari tadi bersikap sok berkuasa disana berusaha menarik bosnya yang berbadan gendut itu untuk menjauhi Gadis. Sebab, mereka sudah sangat mengenal gadis itu. Akan sangat berbahaya mencari masalah atau sampai membuatnya marah.

"Apa sih lho? Berisik aja. Udah diam. Gue mau ngurusin anak kecil ini," seru wanita itu menepis kedua temannya dengan tatapan tajam.

"Tapi Mpok...."

"Ah!" seru wanita itu gusar. Membuat kedua temannya tidak berani bicara atau berkutik lagi. Mereka tau sedang menghadapi dua wanita yang sama-sama menakutkan. Sebab itu mereka memilih diam dan membiarkan kedua wanita beda generasi itu.

"Heh anak kecil, nama lho siapa?!" dengan nada tinggi dan tatapan tajam, wanita itu mencecar Gadis yang tidak merasa gentar sedikitpun melihat wajah galaknya.

"Sorry, gue malas kenalan sama orang kayak lho. Udah, jauh-jauh sana. Gue capek banget nih." dengan santainya Gadis mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh wanita itu menjauh darinya.

Wanita itu terbelalak dengan emosi yang membuncah. Tidak menyangka anak kecil itu akan berani bersikap tidak sopan terhadapnya. Padahal, semua orang ditempat itu yang sudah lebih dulu jadi tahanan sebelum dirinya saja sangat takut padanya. Tapi anak ini?!!

"Belagu juga ya nih anak. Heh! Lho nggak tau siapa gue? Lho mau, gue jadiin dadar gulung? Mau lho?!" bentak wanita itu mengancam.

Gadis menghela nafas kasar dan melirik wanita sok berkuasa itu dengan tatapan sinis.

"Berisik."

Usai berkata seperti itu, Gadis menurunkan topinya ke wajah. Bermaksud untuk tidur karena rasa kantuk yang mulai menyerangnya.

"Kurang ajar lho ya! Harus dikasih pelajaran nih anak!" sikap Gadis membuatnya meradang hingga dia tidak mampu lagi menahan amarahnya. Dengan tangannya dia hendak memberikan bogem mentah ke wajah cantik Gadis.

Namun tanpa di duga, Gadis sudah lebih dulu menangkap dan memelintir tangannya kebelakang sambil bangkit berdiri.

"Aauuw!!" Wanita itu menjerit kesakitan karena Gadis mencengkram tangannya dengan sangat kuat.

Sedangkan yang lainnya hanya bergidik ngeri menyaksikan pemandangan itu. Mereka sudah menduga akan ada adegan perkelahian antara kedua wanita itu. Karena mereka semua sudah tau seperti apa karakter Gadis.

Bahkan, mereka sudah sangat mengenal orang tuanya yang sudah berulang kali datang ketempat itu untuk menjenguk dan membebaskan putrinya yang berulang kali keluar masuk penjara.

Dan, mereka tau siapapun yang berani mencari masalah dengan gadis itu, ujung-ujungnya pasti mereka sendiri yang akan mendapat masalah.

"Aduh!! Lepasin!!"

"Aduh Mpok, ini maksud saya dari tadi. Jangan macam-macam dengannya. Dia ini udah berulang kali masuk kesini. Dalam bulan ini aja, udah lebih dari sepuluh kali. Dan kasusnya selalu sama. Tawuran," ungkap salah satu teman wanita gendut itu tanpa berani menatap Gadis, sebab dia takut akan bernasib sama seperti bosnya itu.

"Hah?!!" seru wanita yang sedang berada dalam cengkraman Gadis itu yang sangat terkejut hingga matanya membulat.

Dia pikir yang ada dihadapannya itu hanya anak kucing yang sangat gampang untuk diinjak. Namun, ternyata dia salah besar. Karena yang dihadapinya itu ternyata anak macan yang sangat menakutkan.

"Sebenarnya gue capek banget ya habis tawuran, terus diangkut kesini sama polisi. Tapi, its oke. Gue jadi punya samsak selama dipenjara buat persiapan tawuran selanjutnya. Hahahaha!!" Gadis tertawa kesenangan. Dia seperti mendapatkan mangsa atau mainan untuk mengusir kejenuhannya selama ditahan ditempat itu.

Gadis mengangkat dan memelintir tangan wanita itu dengan lebih keras lagi. Lalu mendorongnya hingga punggung wanita itu membentur dinding.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

blecky

blecky

nanti nek udh jtuh cinta pasti akan jdi kucing cntik yg mnis kwkkwkw

2024-10-10

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 44 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!