Tanggung Jawab?

Mentari menyambut pagi, burung berkicau, ayam berkokok merdu, bermaksud membangunkan seluruh alam semesta.

Serena perlahan membuka matanya, badannya terasa sangat sakit dan berat, bahkan kepalanya seperti di timpa batu besar.

Perlahan kesadarannya telah muncul. Serena mengernyitkan dahinya, sesuatu di bawah sana terasa sangat sakit dan tidak nyaman.

Perlahan Serena duduk, selimut yang menutupi tubuhnya melorot. Mata Serena langsung terbelalak ketika melihat badannya yang tidak menggunakan sehelai pun kain, bahkan terdapat banyak bercak di dada dan lehernya.

Wanita itu langsung memperhatikan sekitarnya, ia melihat sosok pria berbaring membelakanginya dengan punggung yang penuh cakaran. Dengan pikiran tak karuan Serena menutupi kembali tubuhnya dengan selimut lalu memukuli pria yang berada di sampingnya.

"Gila-gila! Dasar b*jing*n gila! Apa yang kau lakukan pada tubuhku!" Serena terus memukuli pria itu.

Yuan yang berada di sebelahnya pun terbangun dengan kaget karena mendapatkan serangan dari Serena, ia langsung melindungi kepalanya dan sedikit menjauh dari Serena.

"Aww aww berhenti!" ucap Yuan.

Selimut berhasil di kuasai Serena, sekarang badan polos Yuan tak terbalut apapun. Serena langsung menutupi wajahnya, ia menangis dan menarik-narik rambutnya.

"Apa yang terjadi, kenapa ini terjadi?" Serena sesegukan.

Yuan yang baru bangun dari tidurnya juga bingung, sekilas ingatan semalam berputar di otak. Ingatan tentang malam yang panas bersama Serena, kesadarannya yang ia tepis karena n*fsu yang lebih besar, sekarang ia menyesalinya.

"S-serena gue ngga-" Yuan hendak memegang Serena.

"Jangan mendekat, gila ya lu, Yuan? Selama ini gue selalu menjaga kesucian gue, bahkan gue juga percaya elu sebagai teman! Apa yang lu lakuin ini nyakitin gue, bahkan sekarang ngga ada yang bisa di perbaiki!" Serena menatap Yuan dengan sangat tajam.

"G-gue ngga sadar Serena, gue juga masih perjaka!" Yuan menelan ludahnya, dia juga menarik rambutnya kasar karena frustasi.

"Terus sekarang gimana, ya Tuhan?" Serena menahan tangisanya, ia cukup sadar tidak ingin membuat keributan.

Yuan juga hanya diam, dia sekarang sedang memikirkan kekasihnya. Dia telah mengkhianatinya!

Serena berdiri dengan selimut yang membalut tubuhnya, dapat ia lihat bajunya sudah tidak layak pakai lagi. Ketika ia melihat darah beserta cairan kental putih berceceran di kasur, seketika badannya lemas dan terjatuh kembali di kasur.

"Terus sekarang apa yang bisa gue lakuin?" suara lirih Serena terdengar sangat putus asa.

"M-maaf." hanya itu yang mampu keluar dari mulut Yuan.

"Maaf lu bakalan balikin perawan gue kah? Bakalan balikin semuanya kah? Masa depan yang udah gue jaga, lu renggut dalam semalam!" Serena menggoyangkan badan Yuan dengan kencang sebagai pelampiasan amarahnya.

"Ibuku, Ayahku! Mereka selalu menjaga dan juga mempercayaiku, Yuan!" Serena menekankan suaranya, hatinya begitu panas saat ini, bahkan air matanya tak berhenti keluar.

Yuan hanya melamun, dia tak tau harus berkata apa lagi. Hidupnya berubah dalam semalam, bahkan sekarang ada wanita di depannya yang harus menjadi tanggung jawabnya.

"Beri aku waktu Serena, aku akan bertanggung jawab." Yuan dengan tegas memegang bahu Serena dan menatapnya dengan dalam.

"Waktu untuk apa? Apa semuanya kurang jelas?"

Pembicaraan mereka semakin menegangkan, bahkan kata 'lu-gue' sudah berubah menjadi 'aku-kamu'.

"Maka dari itu beri aku waktu, aku akan memutuskan pilihanku ketika aku sudah siap."

PLAK!

Satu tamparan mendarat di pipi Yuan, tentu Serena pelakunya.

"Kamu gila Yuan! Kau hanya memikirkan perasaanmu dan kekasihmu. Disini aku yang paling tersakiti dan dengan mudahnya kamu minta waktu, buat apa? Buat ngulur waktu lepas tanggung jawab doang?" Serena kali ini sedikit berteriak, masa bodo dengan tetangga yang mendengarkannya.

"Setelah kau melecehkanku, kau ingin bertanggung jawab dalam konteks apa, Yuan? Menikahi?"

"Bahkan jika kau menikahi ku akhirnya juga akan menyakitiku, karena cintanu hanya untuk Maudy, dan aku akan kau ceraikan jika kau sudah merasa tidak betah!"

Yuan hanya bisa diam, kata demi kata yang di ucapkan Serena begitu menusuk hatinya, tidak ada yang salah dalam perkataan wanita itu.

"Aku tidak bisa melepaskanmu, aku akan menikahimu Serena dan aku berjanji tidak akan menceraikan mu. Tapi tolong bersabarlah, beri aku waktu satu sampai dua bulan. Aku ingin melepaskan Maudy dengan baik, karena kau tau sendiri bahwa keluarga Maudy sudah mengetahui hubungan kami, jadi aku perlu melepaskannya dengan alasan lain agar tidak menyakiti mereka." Yuan memegang tangan Serena dan menatapnya dengan dalam.

"Tapi kau menyakitiku Yuan." Serena membalas tatapan Yuan.

"Tolong percaya padaku."

Setelah perdebatan itu, Serena dibantu oleh Yuan berganti baju dengan menggunakan pakaiannya. Sebuah sweater yang kebesaran jika di gunakan oleh Serena, dengan celana training panjang yang kebesaran juga.

Mata Serena membengkak besar, bercak dari Yuan pun sangat kentara di lehernya, sehingga ia terpaksa menggunakan syal padahal matahari bersinar sangat terang hari ini.

Yuan menghantarkan Serena sampai di depan kos nya saja, ia sudah memesankan ojek online karena memang Yuan tidak memiliki kendaraan.

"Tolong percaya denganku." Ucap Yuan dengan mengelus tangan Serena sebelum gadis itu memasuki mobil.

Sepanjang perjalanan, Serena hanya menangis. Kejadian semalam juga beberapa kali melintas di otaknya, ia merasa sudah tidak suci lagi dan jijik kepada dirinya.

Karena sudah terlalu siang dan badannya tidak mendukung untuk pergi ke kantor, akhirnya Serena memutuskan untuk izin tidak masuk.

Dia termasuk pekerja yang jarang izin, karena Serena pekerja keras dan merupakan tulang punggung keluarga.

Serena adalah wanita berambut pendek, memiliki hidung yang tidak terlalu mancung, mata yang sangat indah dan juga tubuh yang tergolong idaman. Namun karena kesibukannya dan ketekunannya, ia tidak pernah menghabiskan waktunya untuk hanya sekedar berkencan, palingan sesekali keluar dengan teman-temannya saja.

Serena juga tergolong wanita yang tidak aneh-aneh, bahkan dia tinggal di kosan untuk mengurangi pengeluarannya. Padahal kalau untuk sekedar menyewa sebuah apartemen gajinya lebih dari cukup, namun karena ada orangtua yang harus dia urus dan adiknya yang membutuhkan biaya sekolah Serena akhirnya mengalah.

Sesampainya di kosan tempat Serena tinggal, gadis itu langsung memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya. Ia menatap ke arah langit-langit kamar dengan tatapan kosong, semua hal melintas di kepalanya.

"Aku harus bangkit, tapi aku tidak akan menerima pertanggung jawaban dari Yuan jika dia memang tidak ingin melepaskan Maudy!" batin Serena.

"Semoga aku tidak hamil, bagaimanapun aku tidak akan sanggup memiliki anak yang tidak aku inginkan. Masa depanku juga masih panjang, aku tidak ingin berdosa dengan menggugurkannya!" Serena mengelus perutnya, ia membayangkan jika ada sebuah bayi tak berdosa di dalamnya harus di musnahkan hanya karena dosa orangtuanya.

Bersambung

Episodes
1 Sake
2 Tanggung Jawab?
3 Tidak Meminta Tanggung Jawab
4 Lagi
5 Ngga Mungkin Ngerusak Cewek Gue
6 Bibir Bekas Maudy
7 Bibir Perawan
8 Kepala Staff
9 Bioskop Bersama Pak Johan "Terlena"
10 Jangan Terlalu Formal
11 Kondangan Bersama Johan
12 Kebucinan Johan
13 Aku Bukan Selingkuhanmu!
14 Tidak Bisa Dibantah
15 Pindah Ke Apartemen
16 Kedatangan Orangtua Maudy
17 Hot Chocolate
18 Undangan Pernikahan
19 "Aku Hanya Menginginkanmu, Serena!"
20 "Aku Sudah Tidak Mencintaimu, Maudy!"
21 Hari Pernikahan
22 Dari Gadis Menjadi Wanita Seutuhnya
23 Terbongkarnya Perselingkuhan
24 "Karena Dia Selingkuhanmu, Yuan!"
25 Pesta Akhir Tahun
26 Meskipun Hanya Melanjutkan Hidup
27 Jatuh Cinta
28 Yoga Hamil
29 Seperti Anak Sendiri
30 Kelahiran Dedek
31 Pendarahan
32 Kota Sebelah
33 Karma Dan Kebahagiaan Berputar
34 Balik Ke Kota Sebelah?
35 Playground
36 Skin To Skin
37 Bella
38 Tina Dan Sarah
39 Perjodohan Johan Dan Bella
40 Belajar Berbagi Dan Menyayangi
41 Teh Di Kala Hujan Melanda
42 Aku Masih Mencintaimu
43 "Beri Aku Kesempatan!" Bella
44 Bella Kecelakaan
45 "Aku Calon Istrinya Johan"-Bella
46 Berhutang Penjelasan
47 "Kenapa Serena?"
48 Anak Kita?
49 Deeptalk
50 Penjelasan
51 "Bilang Saja Kau Dilarang Oleh Kekasihmu Serena, Aku Tau!" Ucap Yuan.
52 Merawat Althea?
53 Mommy?
54 Tidak Direstui?
55 Althea, Angga, Annina.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Sake
2
Tanggung Jawab?
3
Tidak Meminta Tanggung Jawab
4
Lagi
5
Ngga Mungkin Ngerusak Cewek Gue
6
Bibir Bekas Maudy
7
Bibir Perawan
8
Kepala Staff
9
Bioskop Bersama Pak Johan "Terlena"
10
Jangan Terlalu Formal
11
Kondangan Bersama Johan
12
Kebucinan Johan
13
Aku Bukan Selingkuhanmu!
14
Tidak Bisa Dibantah
15
Pindah Ke Apartemen
16
Kedatangan Orangtua Maudy
17
Hot Chocolate
18
Undangan Pernikahan
19
"Aku Hanya Menginginkanmu, Serena!"
20
"Aku Sudah Tidak Mencintaimu, Maudy!"
21
Hari Pernikahan
22
Dari Gadis Menjadi Wanita Seutuhnya
23
Terbongkarnya Perselingkuhan
24
"Karena Dia Selingkuhanmu, Yuan!"
25
Pesta Akhir Tahun
26
Meskipun Hanya Melanjutkan Hidup
27
Jatuh Cinta
28
Yoga Hamil
29
Seperti Anak Sendiri
30
Kelahiran Dedek
31
Pendarahan
32
Kota Sebelah
33
Karma Dan Kebahagiaan Berputar
34
Balik Ke Kota Sebelah?
35
Playground
36
Skin To Skin
37
Bella
38
Tina Dan Sarah
39
Perjodohan Johan Dan Bella
40
Belajar Berbagi Dan Menyayangi
41
Teh Di Kala Hujan Melanda
42
Aku Masih Mencintaimu
43
"Beri Aku Kesempatan!" Bella
44
Bella Kecelakaan
45
"Aku Calon Istrinya Johan"-Bella
46
Berhutang Penjelasan
47
"Kenapa Serena?"
48
Anak Kita?
49
Deeptalk
50
Penjelasan
51
"Bilang Saja Kau Dilarang Oleh Kekasihmu Serena, Aku Tau!" Ucap Yuan.
52
Merawat Althea?
53
Mommy?
54
Tidak Direstui?
55
Althea, Angga, Annina.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!