"Raka, Alexa, temenin bunda ke mall yuk!" Ajak bunda Arin sambil menatap Alexa dan Raka bergantian.
"Bunda mau ngapain ke mall?"tanya Raka.
"Biasa aja..."gerutu Alexa sambil melempar bantal ke wajah Raka.
"Lagian bunda ngapain ke mall? Bukan mau ketemuan sama ayah baru kan Bun?"tanya Raka sambil menatap bundanya dengan penuh kecurigaan.
"Astagaaaaa Raka...jangan curiga sama bunda sendiri napa. Dosa,lho,"Alexa menoyor kepala Alexa keras.
"Ampun, Bun ! Jangan kutuk Raka, Bun. ampun!"Raka segera memeluk sang bunda dengan erat.
Bibir bunda hanya mengulas senyuman, paham dengan sikap posesif Raka sejak sang ayah pergi menghadap sang kuasa.
"Bunda mana mungkin kutuk anak bunda satu - satunya,"ujar bunda lembut.
"Oh, jadi bunda gitu? Bunda udah enggak anggap aku lagi? Gitu?,"sungut Alexa dengan wajah masamnya.
"Enggak gitu, sayang.lexa juga anak bunda.anak perempuan bunda satu satunya.begitu juga Raka, anak lelaki bunda satu satunya," sanggah bunda sambil mengusap tangan Alexa dengan penuh kasih sayang.
Bunda memang sudah menganggap Alexa sebagai anaknya sendiri.bunda menyayangi Alexa sama seperti dia menyayangi Raka.
"Biasa aja, lo!"ucap Raka sambil mendaratkan sebuah sentilan di dahi Alexa yang tertutup poni lucunya.
"Sakiiiitttt, bundaaaa..."Alexa merengek kepada bunda dengan gaya manja khasnya sambil mengusap yang merah akibat dijitak Raka.
"Raka, jangan gitu sama lexa.nggak baik, nak!"tegur bunda tegas, membuat Raka memasang cengiran tak bersalahnya.alexa pun memeletkan lidahnya kepada Raka.
♨️♨️♨️
Alexa mengekori langkah bunda dan Raka dari belakang. Ia berdecak melihat tangan Raka yang kini dipenuhi kantong - kantong belanjaan sedangkan tangan Alexa sendiri masih belum memegang satupun kantong belanja."dasar cowok doyan belanja,"rutuk Alexa pelan.
Kini mereka melangkah masuk ke salah satu toko jam ternama. entah kenapa mata Alexa tiba -tiba terikat pada satu jam tangan Adidas Rubber berwarna abu-pink.
"Lexa mau?"tanya bunda Arin.
"Iya, Lexa mau,"sahut Raka sambil meniru suara alexa.sontak Alexa melotot sambil menendang tulang kering Raka sehingga cowok itu langsung membungkuk mengusap tulang keringnya yang sakit.
"Arrgghh. Dasar cewek kuli !"Raka mengumpat disela sela ringisannya.
"Bomat!!!"ketus Alexa kemudian langsung menarik tangan bunda menjauh dari Raka .
"Heh ! Nyokap gue!" dengus Raka sambil menahan sakit.
Setelah mendapat kan jam Adidas Alexa tersenyum melihat kantong belanjaannya yang tak sebanding dengan Raka yang memang hobi shopping.
Ini bocah nurun dari siapa, sih? Batin Alexa."Rempong lo, ka!"kekeh Alexa seraya berjalan menjauhi Raka yang terlihat repot membawa barang belanjaannya dan belanjaan bunda.
"Lexa! Tungguin!!!"Raka mulai berlari hendak mengejar langkah Alexa yang memang cepat.
Alexa mulai tak terkejar lagi ketika tubuh langsingnya menyelinap diantara orang banyak dan meninggal raka.ketika sampai di depan lift, Alexa menatap layar ponselnya. tangannya dengan lincah menari-nari di atas layar ponsel, menyusun kata per kata sehingga membentuk kalimat.
______________________________________
💌 To: my Cousin
"Raka, Lo sama bunda balik aja duluan. Gue mau ke Timezone, ngilangin suntuk."
💌 From: my Cousin
"Gue antar bunda pulang dulu.habis itu gue susul Lo ke Timezone. Jangan ke mana - mana sebelum gue datang. Gue janji, bentar aja kok. Paham?"
______________________________________
Alexa mendengus membaca pesan Raka."mimpi apa sih gue sih gue punya sepupu se- posesif Raka?"Alexa memutar bola matanya malas tanpa berniat membalas pesan masuk dari raka.
"Ting!"
Dilantai tiga pintu lift pun terbuka.terlihat dua orang lelaki dan seorang perempuan sedang berdiri didalam lift sambil sibuk dengan kegiatan masing masing.alexa pun langsung masuk tanpa menoleh kiri kanan.
"Emang, ya, kalau jodoh enggak kemana."
Alexa yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepala dan menoleh ke sumber suara.
"Lo lagi?"Alexa memandang orang dibelakangnya dengan tatapan tajamnya.
"Iya, ini gue, Candra!"
Candra berdiri tepat dibelakangnya.ia menyunggingkan senyuman yang bisa membius para gadis diluar sama.tapi tidak dengan Alexa dia menganggap senyum itu hanya lah omong kosong.
"Bodo!" Alexa memalingkan wajahnya kedepan lagi.
Candra terkekeh melihat tingkah Alexa yang mengacuhkannya.
"Jangan sombong - sombong, dong.ntar nggak laku, jadi perawan tua.mending sini sama gue.udah cakep, baik, rajin menabung,dan tidak sombong pula!"Candra berceloteh tanpa jeda.
"Bukan urusan lo," ucap Alexa dingin.
"Jelas urusan gue, dong.kasihan guenya kalau Lo jadi perawan tua!"
"Nggak jelas banget, lo, jadi orang!"
"Ting!"
Pintu lift terbuka. Alexa beserta keempat orang lainnya pun berhamburan keluar dari lift.
Ia melangkahkan kakinya menuju ke Timezone yang terletak tak jauh dari pintu lift.namun, saat kakinya hendak melangkah masuk kedalam arena Timezone, tiba-tiba saja tangannya ditarik dari belakang.
"Lo mau ngapain ke Timezone?"tanya orang yang menarik tangan Alexa itu.
Alexa melirik orang itu sekilas kemudian menggertakkan giginya sambil menarik tangannya kembali."Lo apa - apaan, sih?
"Gue nanya, Lo mau ngapain ke Timezone?"
"Mau tidur cantiks. Ya, mau mainlahhhh! Lo **** ya? Kalau orang ke Timezone, ya jelas mainlah, Candra!"bentak Alexa.
"Ya, siapa tau lo mau ke photobooth,"sahut Candra enteng.
"Nyebelin, lo, emang ," cibir alexa.ia kemudian segera meninggalkan Candra ditempat.
"Tungguin!" Candra berlari mengejar Alexa dan mulai menyamakan langkahnya.candra mengeluarkan sebatang rokok dari kantong celana jeans- nya."jangan merokok disini.banyak anak kecil!"sela Alexa tanpa menoleh kepada Candra.
"Emangnya siapa yang mau merokok?"tanya Candra sambil memasang wajah polosnya.
"Tuh!"bibir Alexa mengerucut seraya tangannya menunjuk rokok yang dipegang candra.entah kenapa bila Alexa bersama cowok ini tidak bisa bersikap dingin.
"Ini mau gue buang, kok,"kata Candra dengan kelembutan.
"Kenapa dibuang?"
"Karena gue nggak mau bahayain lo. Tahukan, kalau perokok pasif itu lebih rentan daripada perokok aktif?" Candra menatap mata Alexa yang menyejukkan hati.
Alexa mulai memusatkan pandangannya kepada permainan basket di depannya. Tangannya mulai meraih satu persatu bola yang tersedia, kemudian melemparkannya. Dan sangat disayangkan semua lemparannya melesat. Tak satupun masuk kedalam ring. Alexa mendengus seakan meluapkan rasa kesal yang bertumpuk di dada.
"Bukan gitu caranya ngelempar!"suara Candra dari belakang membuat Alexa berjengkit kaget."sini, gue ajarin." Candra memegang tangan Alexa yang sedang memegang bola, menuntun tangan mungil itu untuk melakukan shoot yang baik dan benar.alexa yang dituntun dari belakang hanya terdiam membisu tanpa kata, seakan membiarkan Candra menguasai gerakannya. Beberapa kali melempar bola tersebut sukses masuk kedalam ring. Cukup membuat Candra bernapas lega.ketika napas lega Candra menyapu leher Alexa, Alexa menahan napasnya dan mengerjakan matanya cepat.
"Eh, sejak kapan lo meluk - meluk gue?" Alexa langsung mendorong tubuh Candra menjauh darinya.
"Dari tadi,"ledek Candra dengan seringai nakal.
"Kenapa? Gue cakep, ya? Dari orok kali." Candra mencubit pipi Alexa gemas, membuat Alexa memberontak sehingga menarik perhatian para pengunjung Timezone.
"Jangan sentuh - sentuh gue," teriak Alexa .
"Jangan teriak - teriak napa. Malu kali dilihatin orang banyak,"omel Candra.
"PEDULI ? HA- HA!" Alexa langsung berusaha beranjak meninggalkan Candra di Timezone. Ia keluar berdesak - desakan.
"Alexa ! Eh, awas diserempet om- om nakal!!" pekik Candra kemudian tertawa renyah melihat punggung Alexa semakin menghilang dari pandangannya.
Raka mana, sih? Katanya mau nyusul, batin Alexa kesal.
Tiba - tiba mata Alexa memicing, berusaha memusatkan perhatian pada satu titik untuk memastikan orang di Timezone. Tetapi Raka tidak menoleh. Raka sedang berbicara dengan seorang gadis yang diyakini Alexa sebagai adik kelasnya. Sesekali pipi gadis itu bersemu merah ketika berbicara dengan Raka.
Setelah berhasil keluar dari kerumunan orang di Timezone, Alexa langsung menghampiri Raka dengan wajah dingin dan datar.
"Heh, cowok brengsek!" ujar Alexa dingin dan jangan lupakan mata tajamnya itu.
"Le-xa! " Jawab Raka sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Apa, Lo? Tanya Alexa sengit.
"Katanya aja bentar - bentar. Eh, malah enak - enakan kencan disini. Asal lo tau aja, gue di Timezone tersiksa, dibuntuti terus sama Candra!" Ujar Alexa meluapkan kekesalannya.
Sontak sorot geram Dimata Raka berubah menjadi khawatir,
"Tapi lo nggak kenapa - kenapa, kan?"
"Tapi lo nggak kenapa - kenapa , kan?" Alexa menirukan kembali gaya bicara Raka dengan nada sinis sambil melirik gadis yang sedari tadi bersama Raka. " Nama lo siapa ?" Tanya Alexa datar kepada gadis yang sedang menunduk tepat disamoing Raka.
"Na - ma aku Xe - na Prarista," jawab gadis itu terbata - bata.
"Lain kali, sebelum kencan sama Raka,interogasi dulu jadwalnya. Dia emang suka lupa sama gue kalo udah ketemu cewek bening," ujar Alexa dingin sambil menatap tajam gadis itu. Sontak gadis itu semakin menunduk karena takut menatap mata tajam Alexa.
" Lexa, maafin gue. Jangan ngambek, dong. Jangan marah ke Xena juga, dia nggak salah. Lihat tuh, Xena - nya langsung gemetaran gitu di pojokin sama lo." Raka memasang tampang memelasnya didepan Alexa.
Alexa memutar matanya malas. " Ya, udahlah,lanjut aja kencannya." Alexa berjalan menjauh dari Raka dan Xena.
"Xen, maafin Lexa, ya? Raka menangkupkan kedua telapak tangannya didepan dada, tanda permintaan maaf.
Xena mengangguk lembut." Iya, nggak apa - apa, kak. Aku ngerti. Kejar aja kak Lexa - nya, entar keburu jauh!"
Raka tersenyum kikuk kepada xena.setelah itu dia berlari mengejar Alexa yang terlihat sudah jauh.
♨️♨️♨️
"Emang, ya, Raka tuh, nggak bisa lihat cewek bening dikiiiiit aja! Udah gitu langsung lupa sama janjinya," Alexa ngedumel sepanjang jalan, merutuki sikap Raka yang menyebalkan.
" Lexaaa!!!"teriak Raka dari belakang sambil berlari mendekatinya.alexa tetap berjalan tanpa mempedulikan Raka.
"Lexaaa..." Raka menarik tangan Alexa agar berhenti dan menatapnya dengan napas yang tidak beraturan alias ngos - ngosan.
"Apaan lagi?" Alexa menarik tangannya yang digenggam Raka.
"Maafin gue. Gue keterusan ngobrol sama Xena." Raka mengeluarkan kata - kata tersebut hanya dengan sekali napas. Alexa memasang senyum sinisnya." Nggak peduli." Melihat sikap Alexa yang mulai beranjak ketus kepadanya, Raka langsung menarik Alexa kedalam dekapannya tanpa mempedulikan pengunjung yang berlalu - lalang.
"Maafin gue, Lexa. Gue janji nggak gitu lagi, " lirih Raka.
"Bullshit," sinis Alexa
" Cowok itu yang dipegang adalah janjinya, Lex, " kata Raka lembut.
"Terus?"
" Maafin gue. Gue janji nggak akan kayak gitu lagi. Gue nggak akan lalai jagain lo lagi."
"Janji?"
" iya, nona muda Alexa Faustine Pratama."
" Permintaan maaf anda diterima, tuan muda Raka Ferdian Pratama."
Raka melonggarkan pelukannya pada tubuh Alexa, kemudian menggenggam erat kedua tangan Alexa. " Terima kasih, Nona muda," bisik Raka.
"Sama - sama, tuan muda," balas Alexa sambil tersenyum hangat.
"Ya, udah, sekarang kita pulang yuk!" Raka menggandeng tangan Alexa hingga keluar dari mall menuju ke parkiran mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
🐾🐾🐾🐾🐾
2020-10-14
1
🍾⃝ͩᴀᷞʟͧɪᷠɴͣ✰͜͡w⃠
like lagi ini
2020-10-08
2
♡KoFuku♡
semangat 🙃
2020-10-08
1