Bad Boy For Cold Girl

Bad Boy For Cold Girl

CANDRA

"Candra juvenal dirgantara!" seorang guru dengan kaca mata tebal berteriak keras melihat muridnya sedang bolos di kantin.

"Hai, Bu Ros!" sapa Candra sambil melambai santai kepada Bu Ros, guru BP di SMA Garuda.

"Sini kamu! Cepat!" Bu Ros mengarahkan jari telunjuknya kepada Candra dengan tatapan tajam.candra belum bergerak dari tempatnya."Chandra!!! cukup bikin saya emosi!" suara Bu Ros menggelegar di seluruh penjuru kantin. Candra memutar bola mata malas sembari melangkah mendekati Bu Ros.

Seragam tidak dimasukkan ke dalam celana, tanpa dasi dileher, rambut lebih panjang dari batasan yang ditentukan untuk anak sekolah, dua kancing teratas seragam yang dibuka-- memperlihatkan kaus putih polos -- begitulah Candra. Tipikal bad boy.

"Ada apa sih, Bu?" tanya Candra setelah dia mendekat tepat dihadapan Bu Ros. Tanpa menghiraukan pertanyaan Candra, Bu Ros langsung menarik daun telinganya hingga Candra membungkuk ke arahnya 10 cm lebih pendek hingga ia mengerang kesakitan." Sakit Bu" ucap Candra menahan sakit.

"ohhh... bisa kesakitan juga kamu, ya? suara sinis itu terjun bebas dari bibir guru BP itu.

"Ya, elah ,Bu.Saya juga manusia biasa. Lagian kenapa selalu saya sih yang disalahin? Yang diomelin? Yang di sinisin? Yang di jewer sama Bu Ros?"tanya Candra dengan raut wajah sedih yang di buat-buat. " Padahal kan bukan cuma saya yang bolos di sini," tambahnya.

"Jangan pasang muka sedih didepan saya. saya nggak butuh!" Nada bicara guru BP itu masih sinis.

" Dasar hati batu," batin Candra.

"Ya, udah deh. Bawa aja saya ke ruang BP, terus telpon mama saya atau langsung aja skors saya 5 hari." Bibir Candra tak mau kalah bicara dengan Bu Ros.

"Candra! Jangan ngajarin saya! Saya tahu apa yang mesti saya lakukan pada kamu, berandalan!" semprot Bu Ros berapi - api.

"Ya, udah sih." Ucap Candra melengos pergi.

Kemarahan Bu Ros semakin meluap melihat ketengilan anak didiknya yang kian menjadi-jadi itu.langsung ditarik daun telinga yang sedari tadi ia pegang itu supaya mengikuti langkahnya yang makin cepat. Candra hanya bisa membungkuk untuk mengurangi rasa sakitnya.

                             ♨️♨️♨️

Dengan wajah santai seolah tidak risau dengan yang telah terjadi, Candra duduk di bangku yang tersedia didepan meja guru BP uang di juluki ' guru galak ' itu.

"Pilih skors lima hari atau hukuman tiga jam?" tanya Bu Ros sambil membernarkan posisi kacamata tebalnya yang melorot.

Candra meletakkan telunjuk dan ibu jarinya di dagunya, berlagak seakan berpikir "hmm...."

"Jawab cepat! saya nggak punyak banyak waktu lagi buat ngeladenin siswa tidak tahu aturan seperti kamu."

"Oke, deh, saya pilih opsi kedua. Hukuman tiga jam kayaknya lebih menantang."

Bu Ros mendengus kesal kemudian kembali membuka suara."berdiri didepan tiang bendera selama tiga jam!"

Candra mengangkat dagu dengan telunjuk yang masih menempel dan kemudian ia mengangkat alis tebalnya."okay,deal!"

Candra bangkit dari tempat duduknya, tanpa berpamitan.candra melesat meninggalkan ruang BP. Bu Ros langsung melepas kacamata tebalnya kemudian memijit pangkal hidungnya sembari menggeleng, keheranan dengan tingkah laku siswanya yang satu itu.

Rambut hitam tebal, hidung mancung, bibir merah tipis basah, rahang kokoh, alis tebal, dan bola mata hitam pekat itu benar - benar menghipnotis setiap orang yang memandang Candra. Sungguh, pesona berandal ini mematikan!

Dengan langkah santai, laki - laki jangkung itu berjalan menyusuri setiap koridor dan menuruni beberapa anak tangga untuk menuju kelapangan bendera.sesekali Candra menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya, membuat para siswi yang melihat menjerit dalam hati, bahkan ada yang sampai menahan napas memerhatikan sang pangeran melewati mereka satu persatu. Namun, Candra tetap santai.

Sesampai didepan tiang bendera, Candra langsung berdiri tegak dan hormat pada bendera yang sudah terikat pada puncak tiang." Tiga jam doang? Kecil," ucap batin Candra.

Dua jam telah berlalu, keringat mulai membanjiri wajah dan tubuh Candra. Para siswi baik sengaja atau tidak sengaja lewat dan memperhatikan Candra. Bahkan ada yang histeris lantaran Candra semakin seksi Dimata mereka

"Ajirrrrr kulit gue......." Candra mulai tidak nyaman melihat kulitnya memerah terpapar sinar matahari ditengah lapangan.

" Candra! Gue payungin, ya?" Alicia keys, gadis dengan rambut pirang bergelombang itu mendekati Candra yang mirip seperti kepiting rebus.

Candra menolak dengan kepala menggeleng tanpa mengucap satu kata pun kepada Alicia. Baginya Alicia hanya sedang mencari - cari perhatian.

Candra memalingkan matanya melawan teriknya matahari yang menyilaukan.terlihat seorang gadis yang sedang menatapnya dari kejauhan. Tiba - tiba jantung Candra seakan terpacu cepat menangkap tatapan dingin dan tajam yang diarahkan kepadanya.candra menelan ludah getir dengan susah payah.Baru kali pertama ada yang menatapnya seperti itu

Bagi Candra tatapan gadis itu sungguh mempesona, walaupun tatapannya dingin dan tajam, Candra tersenyum tanpa sadar.

Terpopuler

Comments

Septyani007

Septyani007

aku Mampirrr ,, Semoga Ceritanya Seruu .. Semangat Authorrr

2021-01-07

1

VaLe~

VaLe~

Like
5rate
Tombol ❤

Salam my boss psychopath

Jaga kesehatan kakak ❤
Semangat ❤

2020-12-29

0

....

....

misi

2020-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!