DUA WAJAH

Regita menatap Aksa dengan bingung, mencoba mencari jawaban di balik senyum ramah kakak tirinya itu. Di satu sisi, Aksa selalu bersikap baik dan penuh perhatian padanya sejak awal kedatangannya, seolah tidak ada alasan baginya untuk bersikap dingin atau kasar. Namun, setiap kali ia melihat ayah Aksa, Antonio, sikap berbeda jelas terasa—ada ketegangan dan ketidaknyamanan yang sulit ia abaikan. Regita merasa seolah ia adalah sosok asing yang tidak sepenuhnya diinginkan di rumah ini, setidaknya oleh ayah Aksa.

“Aksa… boleh tanya sesuatu?” Regita bertanya ragu, takut menyinggung perasaan kakak tirinya itu.

“Tentu saja, Git. Ada apa?” Aksa menatapnya penuh perhatian, seolah-olah apa pun yang akan ia katakan adalah hal penting.

Regita menggigit bibirnya sebelum mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan. “Kenapa kamu… nggak pernah marah atau membenciku?” tanyanya pelan. “Aku tahu Ayahmu, Pak Antonio, mungkin… mungkin nggak senang dengan kehadiranku di sini. Tapi kamu… kamu tetap baik padaku.”

Aksa terdiam sejenak, wajahnya tampak merenung. Ia mungkin sudah menyadari keraguan yang dirasakan Regita, tetapi tidak menyangka Regita akan menanyakannya secara langsung. “Git, aku ngerti kalau kedatangan kamu membawa perubahan besar buat keluarga ini. Tapi aku nggak pernah berpikir untuk membencimu, atau merasa marah sama kamu.”

Regita menundukkan kepalanya, mengingat setiap tatapan dingin yang diterimanya dari Antonio, setiap kata yang terdengar setengah hati saat pria itu menyapanya. Ketegangan antara Antonio dan dirinya seolah menjadi tembok tak terlihat di rumah ini. “Aku cuma takut aku bakal jadi masalah. Aku nggak mau hubungan kamu dengan Ayah jadi nggak baik karena kehadiranku di sini.”

Aksa menghela napas panjang, seolah mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan perasaannya. “Ayah memang agak keras, Git. Beliau punya caranya sendiri untuk melihat dunia, dan terkadang itu membuatnya sulit menerima perubahan. Tapi percayalah, kamu bukan masalah buat kami. Ayah mungkin butuh waktu untuk menerima situasi ini, tapi aku tahu, seiring waktu, dia pasti akan melihat kebaikan dalam dirimu.”

“Tapi kenapa kamu bisa sebaik ini, Aksa?” tanya Regita, penasaran. “Aku cuma nggak ngerti. Kamu punya alasan buat membenciku, tapi kamu nggak pernah tunjukin itu.”

Aksa tersenyum samar, tatapannya penuh kasih sayang. “Karena aku tahu, kamu juga nggak punya pilihan. Kehadiranmu di sini bukan karena kamu yang memutuskan segalanya. Kamu cuma menjalani takdir yang menghubungkan kita. Dan lagi, aku percaya kalau setiap orang yang masuk ke dalam hidup kita pasti ada alasannya. Mungkin kamu datang ke sini untuk membuatku, bahkan Ayah, belajar sesuatu yang baru.”

Regita menghela napas, mencoba mencerna kata-kata Aksa. Meskipun masih ada perasaan tak nyaman di hatinya tentang bagaimana Antonio memandangnya, setidaknya dukungan dari Aksa memberinya sedikit kelegaan. Dia tak bisa mengabaikan kekhawatirannya sepenuhnya, tetapi dukungan kakak tirinya yang tanpa pamrih membuatnya merasa memiliki tempat di rumah ini, walaupun belum sepenuhnya diterima.

“Kalau begitu… aku janji, Aksa, aku akan berusaha untuk tidak membuat semuanya jadi lebih rumit,” kata Regita, suaranya hampir berbisik.

Aksa menepuk pundaknya lembut. “Kamu nggak perlu berusaha keras seperti itu. Jadi dirimu saja, Git. Itu sudah lebih dari cukup. Kalau kamu butuh bantuan atau merasa nggak nyaman, aku selalu ada di sini untuk kamu. Ingat, kita ini keluarga sekarang.”

Regita mengangguk pelan, mulai merasakan bahwa mungkin suatu saat ia bisa benar-benar diterima di sini. Meskipun jalan di depan masih panjang, Aksa telah memberinya kekuatan untuk melangkah, satu demi satu, dengan harapan bahwa ketulusan dan keberadaannya bisa mengubah pandangan Antonio.

Di balik senyuman ramah dan sikap hangatnya, Aksa menyembunyikan sesuatu yang lebih dalam. Diam-diam, dia memasang wajah yang sulit ditebak, seakan ada lapisan lain di balik perhatiannya terhadap Regita. Di dalam hatinya, Aksa memiliki sebuah rencana yang tak diketahui siapa pun. Untuk menjalankan rencana itu, dia perlu menjaga kedekatannya dengan Regita, menunjukkan kebaikan yang tulus agar gadis itu merasa nyaman dan aman di sisinya.

Namun, bukan berarti mudah baginya. Kadang, di setiap senyuman yang ia lemparkan pada Regita, ada bayangan rencana itu terlintas di pikirannya, mengingatkannya pada tujuan yang tak bisa ia ungkapkan. Dia tahu, jika rencana ini berhasil, akan ada perubahan besar yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya, terutama bagi Regita. Tapi, untuk bisa sampai ke tahap itu, Aksa harus bersabar dan memainkan perannya dengan hati-hati.

Saat Regita bertanya dengan polos kenapa dia begitu baik, Aksa hampir saja terjebak dalam kebingungannya sendiri. Namun, dengan cepat, ia memasang senyum meyakinkan, memberikan jawaban yang penuh perhatian dan tak menunjukkan sedikit pun keraguan. Baginya, semakin dekat ia dengan Regita, semakin mudah baginya untuk melangkah ke rencana berikutnya.

“Waktu yang tepat akan datang,” pikir Aksa dalam hati sambil memperhatikan Regita yang kini tampak mulai tenang di sampingnya. Dia menghela napas panjang, meyakinkan dirinya sendiri untuk terus bersikap seperti ini. Di balik semua kebaikannya, ada satu hal yang jelas: Regita adalah bagian penting dari rencana yang telah ia simpan rapat-rapat.

Terpopuler

Comments

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

punya rencana apa ya aksa🤔

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Anak rahasia
3 Perkenalan
4 Harapan
5 DUA WAJAH
6 SEKOLAH BARU
7 PESONA AKSA
8 TERBAWA ARUS
9 MASA LALU AKSA
10 BERDEBAR
11 TELEPON DARI DIMAS
12 KECUPAN KILAT
13 MENJALANKAN RENCANA
14 PERMAINAN AKSA
15 PERMAINAN AKSA (2)
16 RASA YANG BERKEMBANG
17 CIUMAN PERTAMA
18 CEMBURU
19 INGKAR JANJI
20 JALANI DULU?
21 TERHIPNOTIS
22 BAYARAN
23 MENAGIH BAYARAN
24 ARISAN BUNDA
25 TERPUKAU
26 GOMBALAN KEVIEN
27 CUMA TEMAN?
28 BERMIMPI ANEH
29 KEPIKIRAN
30 AJAKAN NONTON
31 TIDAK BISA BERHENTI
32 PACARAN DIAM-DIAM
33 BATAS YANG SAMAR
34 JAHIL
35 JANGAN MENGUNCI PINTU
36 RACUN YANG MEMABUKKAN
37 PEMBENARAN
38 GELISAH
39 BERBOHONG
40 ES KRIM SAAT HUJAN
41 HAMPIR MELEWATI BATAS
42 KENCAN PERTAMA
43 DICURIGAI
44 ANCAMAN YANG HARUS DISINGKIRKAN
45 MOMEN TEGANG
46 KARENA LO SPESIAL
47 MEYAKINKAN
48 PACAR RAHASIA
49 GEBRAKAN REGITA
50 TIDAK SABAR
51 MENDADAK FTV
52 MENAHAN GODAAN
53 UJIAN
54 DENDAM
55 PERASAAN YANG CAMPUR ADUK
56 KOSONG
57 BERUBAH
58 TAK PEDULI
59 KENAPA?
60 ORANG YANG SALAH
61 RAPUH
62 PERCAYA CINTA
63 MENANTANG
64 SAKIT SEKALI
65 ASING
66 MAHASISWA BARU
67 SINDIRAN?
68 Aksa dan Kanaya pacaran?
69 SESUATU YANG MENGGANJAL
70 Waktu dan Tempat yang Tepat
71 INGIN IKUT AYAH
72 SEPERTI PECUNDANG
73 UKS
74 MAHASISWA
75 CINTA DAN LUKA PERTAMA
76 MEMANDANGI DALAM DIAM
77 MENANGIS SEPERTI ANAK KECIL
78 KELUAR DARI RUMAH
79 ORANG BARU
80 WELCOME FOOD
81 GODAAN TEMAN-TEMAN DEVAN
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Anak rahasia
3
Perkenalan
4
Harapan
5
DUA WAJAH
6
SEKOLAH BARU
7
PESONA AKSA
8
TERBAWA ARUS
9
MASA LALU AKSA
10
BERDEBAR
11
TELEPON DARI DIMAS
12
KECUPAN KILAT
13
MENJALANKAN RENCANA
14
PERMAINAN AKSA
15
PERMAINAN AKSA (2)
16
RASA YANG BERKEMBANG
17
CIUMAN PERTAMA
18
CEMBURU
19
INGKAR JANJI
20
JALANI DULU?
21
TERHIPNOTIS
22
BAYARAN
23
MENAGIH BAYARAN
24
ARISAN BUNDA
25
TERPUKAU
26
GOMBALAN KEVIEN
27
CUMA TEMAN?
28
BERMIMPI ANEH
29
KEPIKIRAN
30
AJAKAN NONTON
31
TIDAK BISA BERHENTI
32
PACARAN DIAM-DIAM
33
BATAS YANG SAMAR
34
JAHIL
35
JANGAN MENGUNCI PINTU
36
RACUN YANG MEMABUKKAN
37
PEMBENARAN
38
GELISAH
39
BERBOHONG
40
ES KRIM SAAT HUJAN
41
HAMPIR MELEWATI BATAS
42
KENCAN PERTAMA
43
DICURIGAI
44
ANCAMAN YANG HARUS DISINGKIRKAN
45
MOMEN TEGANG
46
KARENA LO SPESIAL
47
MEYAKINKAN
48
PACAR RAHASIA
49
GEBRAKAN REGITA
50
TIDAK SABAR
51
MENDADAK FTV
52
MENAHAN GODAAN
53
UJIAN
54
DENDAM
55
PERASAAN YANG CAMPUR ADUK
56
KOSONG
57
BERUBAH
58
TAK PEDULI
59
KENAPA?
60
ORANG YANG SALAH
61
RAPUH
62
PERCAYA CINTA
63
MENANTANG
64
SAKIT SEKALI
65
ASING
66
MAHASISWA BARU
67
SINDIRAN?
68
Aksa dan Kanaya pacaran?
69
SESUATU YANG MENGGANJAL
70
Waktu dan Tempat yang Tepat
71
INGIN IKUT AYAH
72
SEPERTI PECUNDANG
73
UKS
74
MAHASISWA
75
CINTA DAN LUKA PERTAMA
76
MEMANDANGI DALAM DIAM
77
MENANGIS SEPERTI ANAK KECIL
78
KELUAR DARI RUMAH
79
ORANG BARU
80
WELCOME FOOD
81
GODAAN TEMAN-TEMAN DEVAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!