"Alhamdulillah... Eh, tapi ko jahat banget si aku ga dikasih kabar." Jawab anet cemberut
"Aku undang kamu ko net. Hanya saja kata ibu mu kamu sedang keluar kota jadi ibumu lah yang mewakili."
Anet mengingat sesuatu dan dia mengangguk-angguk tanda mengingat sesuatu.
"Masya allah.. Iya maafin ya sah. Waktu itu aku lagi tugas keluar kota dari tempat magang aku."
"Iya gapapa net. Eh, kamu mau ketempat ibu ya?"
"Iya,"
"Salam aja ya buat ibu. Aku udah belanjanya sekarang mau langsung pulang takut suamiku nyariin."
"Baiklah. Kamu hati-hati ya. Nanti kita telfonan ya sah."
Aisahpun meninggalkan anet sendiri. Anet terdiam sejenak lalu berjalan menuju kios ibunya.
flashback
"Pa, bu. Bang Ramli katanya mau datang melamar anet besok sama orang tuanya."
"Baiklah,, kamu sudah kasih kabar abangmu nak?"
"Sudah pak. Sore ini mereka akan datang."
Keesokan harinya saat waktu yang sudah di tentukan tiba. Keluarga Ramli datang ke rumah anet. Namun tiba-tiba saja ibu ramli langsung membatalkan niat awal melamar. Betapa terkejutnya anet dan keluarga begitupun dengan ramli.
"Apa maksud ibu?" Tanya ramli
"Ibu, tidak akan menikahkan mu dengan anak seorang pedagang sayur. Mau di taro dimana muka kita hah?"
"Kenapa ibu berkata seperti itu bu? Bukankah ibu sudah setuju?"
"Iya ibu setuju karen ibu tidak tau kalo perempuan yang akan kamu nikahin ini cuma anak dari penjual sayur."
Seketika suasana menjadi hening. Anet menunduk dan tangisnya mulai pecah. Gavin memeluk adiknya.
"Terima kasih atas kedatangannya bapak dan ibu sekeluarga. Silahkan disana pintu keluarnya." Jawab bapak anet seraya menunjukan arah pintu keluar.
Tidak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Bahkan ramli pun hanya nenuruti ajakan orang tuanya.
Anet menangis sejadi-jadinya ketika keluarga ramli pergi.
flashback off
Anet menarik nafas dalam saat datang kekios. Tampak ibunya sedang melayani pembeli. Anet tersenyum ramah kepada pembeli.
"Bu, anet bantu ya."
Hari semakin terik. Pembeli pun sudah mulai berkurang. Anet dan ibunya mulai membereskan dagangan. Setelah semuanya beres mereka pun segera meluncur ke tempat parkir motor.
Anet segera meghidupkan motornya. Ibunya membonceng d belakang.
Sesampainya di rumah anet langsung menyiapkan bahan-bahan untuk membuat rendang yang sudah dia beli tadi di pasar.
"Memang kamu pulang kapan nak? Ko sudah membuat rendang sekarang?" Tanya ibu.
"Besok pagi bu. Setelah ibu pergi ke pasar anet pulang lagi ke kota A. Jadwal sidang sudah keluar. Anet mau belajar meniapkan sidang."
"Alhamdulillah... Semoga lancar ya nak." Jawab ibu sambil mengelus puncak kepala anet.
Sore hari rendang buatan Anet telah selesai d buat tinggal d maksimalkan saja besok pagi sebelum berangkat. Anet pergi ke kamarnya untuk mempersiapkan bawaannya besok pagi.
Drrreeet... Drrreeet... Ponsel anet berbunyi. Tertera nomer baru.
"Halo, siapa ya?"
"Ini saya net Wulan."
"Hai, mba.wulan. Ada apa?"
"Gimana net, rendang pesenan saya kapan kamu buatin?" Jawab wulan dengan nada memelas.
"Sudah, anet baru selesai membuatnya. Besok anet anter kerumah mba ya. Mba, sharelock aja ya alamatnya nanti anet kesana."
"Waaah,,,bener ya net.. Mba tunggu besok ya."
"Iya mba."
Telfon pun diakhiri. Anet merebahkan badannya. Dia teringat aisah temannya.. Ga disangka ternyata sahabat kecilnya lah yang akhirnya menikah dengan pujaan hatinya. Walaupun Aisah tak mengetahui cerita antara Ganetta dan Ramli. Cukup neta saja yang tau. Karena neta tak ingin sahabatnya itu terbebani dengan cerita d masa lalunya. Biar saja itu menjadi kisahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
susi 2020
💕😘😘
2023-07-05
0
susi 2020
💕💕😍🥰
2023-07-05
0
Santhy Liem
biasa sahabat tahu ya, klau sahabat kita punya pujaan hati,secara cewe tuh suka curhat 😅🤣😂🤣
2021-10-19
0