Episode 2

"Ayah.......Ayaaaahhh...Ayaaaahhh...hikh..hikh..hikh.." Argha dan Aretha menangis sepanjang hari dan Ibu nya pun saat ini kondisinya sedang pingsan karena masih tidak menyangka suami yang paling dicintainya itu telah meninggalkan nya.

Sedang kan Astie tidak sama sekali menangis hanya diam dan mata nya saja yang berkaca kaca menahan tangisnya. Dia sibuk membantu petugas dan warga untuk acara pemakaman Ayah yang sangat dia cintai nya itu...

Ayah nya meninggal siang hari jam 1100 hari Jum'at dan karena bertepatan dengan sholat Jum'at Jenazah Ayah nya langsung di mandikan dan dikafan kan, dan siap di Sholat kan. Lyly selalu menemani sahabatnya itu dan sedangkan Adhitya membantu persiapan nya juga dan beberapa kali mendokumentasikan saat acara memandikan jenazah sampai pemakaman selesai. Memang tidaklah lazin jika saat berduka malah melakukan nya tapi Adhit tau kalau teman nya itu harus mempunyai kenangan terakhir tentang orang yang sangat dia cintai itu.

Karena Astie sampai sekarang jiwa nya masih belum bisa menerima atas kepergian Ayah tercinta nya itu, makanya Astie masih belum dan sama sekali menitihkan air mata nya. Dia menyibukkan dirinya bahkan pada saat Jenazah Ayah nya dimandikan dan dikafani Astie sama sekali tidak bergeming sama sekali. Orang orang mulai berbisik bisik mempertanyakan kan merasa iba kepada Astie...

"yaaaa ammpunnn pasti Nak Astie terpukul sekali sampai sampai dia seperti itu...bukan kah lebih baik nangis..." bisik bisik para tetangga yang tau akan perasaan Astie, karena mereka tau kalau Ayah nya itu sangat berarti sekali untuk Astie dan keluarganya.

Argha selaku anak laki laki satu satunya di keluarga nya, maka itu dia juga ikut membantu saat Jenazah Ayah nya dimakamkan.

Disitu sudah ada Ibu Aretha dan tentu Astie yang salalu didampingi Lyly sahabatnya.

Aretha dan Ibu menangis sejadi jadinya saat Jenazah mulai di turunkan dan mulai dimakamkan..."Aaaaayyaahhh...hikh...hikh...hikh...Aaayyyaahhh...hikh...hikh...hikh..." teriak tangisan Aretha yang sembari tadi berpelukan dengan Ibu dan ibu pun tidak berhenti menangis tapi sudah mulai tenang karena harus kuat demi anak anak nya. Sesaat ibu nya melirik Putri pertama nya itu dan merasa sangat sakit melihat putrinya itu sama sekali tidak menitihkan air mata..yaahhh bukan berarti tidak merasa kehilangan tapi dia tau kalau anak nya itu masih sangat syok atas kepergian Ayah yang sangat di cintainya itu.

'Nak...kenapa kamu seperti itu...keluarkanlah air matamu nak...agar kamu bisa lega dan tidak semakin sakit...Ibu tau kalau kau sangat kehilangan Ayah mu' Gumam ibu dalam hati.

Pemakaman pun telah usai Argha, Aretha, Ibu dan sahabat ibu bersiap untuk kembali pulang...yahh... Mami Lyly dan Mami Adhit membantu mempersiapkan pengajian untuk nanti malam. Tapi sembari tadi Astie hanya diam dan masih duduk terdiam disamping makam Ayah nya.

"Lyly, Adhit tolong kalian temami Astie...kelihatan nya dia tidak sedih tapi Mami yakin dia yang sangat terpukul...kalau bisa buat dia menangis...setidak nya suruh keluarkan air mata nya agar tidak terlalu sakit dihatinya...." perintah Mami Lyly dan Papi nya.

" Baik Mam..." Lyly dan adhit mengiyakan perintah Mami Lyly.

" Mami akan antar Ibu, Argha dan Aretha, dan mempersiapkan pengajian nanti malam..." sambung Mami Adhit.

Ibu dan Aretha langsung masuk ke mobil sedang Argha mendekati kakak nya itu dan berpamitan pulang terlebih dahulu.

"Kak As...Aku rere dan Ibu pulang duluan ya..Kak As harus ikhlasin Ayah...Kak As...Argha Rere dan Ibu butuh Kakak...Kak As harus bisa bangkit...kita sama sama Kak." Agrha memeluk Kakak nya dan suara serak Argha yang menahan tangis membuat Lyly menitihkan air matanya lagi...

Lanjut Episode 3...

👍👍👍👍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!