BAB 4

Hari demi hari , kehidupan Aisyah seakan ada yang berbeda , terlebih lagi semenjak ia mengenal Gus Ashka . Mungkin ada perasaan kagum dan cinta pada dirinya.

Hari itu , Aisyah harus berangkat lebih awal ke toko lukisan nya. Sebab , akhir - akhir ini banyak pelanggan yang datang membeli lukisan indah karya Aisyah Al - Zein. Ia pun keluar dari kamar nya dan menelusuri anak tangga satu per satu hingga akhirnya ia pun sampai di dapur lalu berpamitan dengan kak Ali yang sedang menikmati sepotong roti dan susu putih sebagai sarapan pagi.

" Morning kakk , " Sapa Aisyah sambil memeluk Ali dari belakang.

" Morning . " Balas Ali.

" Aisyah harus berangkat lebih awal hari ini . Jadi Aisyah pergi dulu . " Ucap Aisyah pada Ali.

Ali merasa bingung kenapa tiba-tiba adiknya berangkat lebih awal dari nya.

" Tapi - " Ucap Ali terputus saat Aisyah mulai pergi.

" Aisyah pergi dulu , assalamu'alaikum . " Ucap Aisyah yang berjalan ke luar rumah. Ia pun memberikan satu kiss pada Ali dari jarak jauh. " muuuaacchhhh . "

Karena jarak rumah dan toko tidak lah jauh , Aisyah pun memilih untuk berjalan kaki sambil menikmati udara sejuk dan segar di kota Edinburgh.

Dengan memakai rok hitam panjang , blezer mocca selutut , hijab hitam , sepatu booth mocca , dan topi terlihat sangat cantik . Tak lupa Aisyah selalu memakai Headphone nya dan mendengarkan lagu kesukaan nya.

Sambil berjalan kaki , Aisyah sangat menikmati udara segar di kota Edinburgh. Terlebih lagi , bangunan yang terlihat kuno di Edinburgh sangatlah indah dan menawan , serta burung camar yang berterbangan menikmati akan rahmad Tuhan.

wanita cantik ini , tersenyum manis , sambil melontarkan kalimat - kalimat indah yang ia inginkan.

" Edinburgh "

" Kota Edinburgh , adalah kota yang paling aku cintai setelah kota suci Makkah dan Madinah , "

" Jika Makkah dan Madinah adalah tempat ku meraih segala kesuksesan dan impian aku , maka Edinburgh , harus jadi tempat pertama saksi bisu dalam kisah cinta ku ! "

" Yaaa Allah , segala rahmat mu yang telah engkau berikan kepada ku , aku sangat berterimakasih kepadamu , "

" Saat ini hamba ingin , jika ada seseorang yang sedang jatuh cinta kepada kuu karena muu , dekatkanlah aku dengan cara yang baik ."

" Tapi , jika aku yang sedang jatuh cinta kepada seorang hamba mu , maka mudahkan lah aku dalam meraih cinta mu terlebih dahulu , agar engkau lembutkan hati nya untuk ku ! "

" Aku tidak bisa menjadi wanita cantik layaknya Aisyah ra , istri Rasulullah . Dan aku juga tidak bisa menjadi seperti Khadijah yang langsung menyatakan cinta nya pada Rasulullah . Tapi , akan aku usahakan menjadi seperti Fatimah yang mencintai Ali secara diam-diam , dan aku juga ingin menjadi seperti Zulaikha yang mengejar cinta Allah kemudian Allah datangkan Yusuf kepadanya

 ! "

" Yaaa Allah , jadikanlah aku wanita yang selalu istiqomah dalam meraih cinta dan kasih sayang dari mu , dan jadikanlah kisah cinta ku seperti Fatimah , jika tidak , maka jadikanlah kisah cinta ku seperti Zulaikha . "

" Rencana Allah itu selalu indah , dan aku sangat yakin ada sesuatu yang sangat indah yang telah Allah persiapkan untuk ku kelak . "

" Aku , Aisyah Karina putri Al - Zein Fatir , sedang jatuh cinta pada hamba mu yaa Rabb ! "

🍒 🍒 🍒 🍒

Beberapa menit berjalan , Aisyah pun tiba di toko lukisan nya.

Tingg... tingg... Suara lonceng berbunyi saat Aisyah membuka pintu toko.

Beberapa karyawan Aisyah telah tiba , mereka yang harus stay lebih awal dari Aisyah telah siap siaga mempersiapkan segalanya. Mulai dari memajang lukisan , menyiapkan warna - warna yang diperlukan Aisyah serta lain - lainnya.

Aisyah membuka blezer nya saat berada di dalam ruang pribadi . Ia pun mengambil beberapa kuas dan cat yang telah di siapkan oleh karyawan nya . Satu goresan kuas mendarat di kanvas putih milik Aisyah , ia pun mulai berimajinasi dengan lukisan sesuai pola pikiran nya.

🍒 🍒 🍒 🍒

Ali yang telah berpakaian rapi dan bersih siap untuk berangkat ke kampus dan mengajar para siswa siswi nya.

Saat keluar dari kamar , Ali melihat pintu kamar Aisyah yang tidak tertutup rapat . Seketika terlintas pikiran di otak Ali untuk masuk dan melihat keadaan kamar Aisyah.

Melihat beberapa foto yang tertata rapi di meja dan dinding , alat - alat lukisan dan berbagai warna , serta barang - barang unik lainnya. Ali melihat laptop Aisyah yang terbuka layarnya , mungkin Aisyah lupa untuk menutupi laptop nya karena terlalu buru - buru untuk pergi.

Kaki Ali pun melangkah ke arah meja belajar Aisyah untuk menutupi laptopnya . Saat Ali menyentuh laptop milik Aisyah , tiba-tiba satu pesan masuk dari email Aisyah .

Tinggg ....

Beberapa pesan masuk.

Tak sengaja Ali melihat pesan masuk dari email Aisyah. Karena penasaran , Ali pun mengetik dan melihat isi email Aisyah dengan para teman - temannya.

Ali yang sedang meng scrool laptop Aisyah , tak sengaja membuka pesan dari sahabat Aisyah yaitu Shafira. Membaca nama itu , Ali seperti tak asing .

" Shafira " Ucap Ali pelan dengan wajah sedikit heran.

Flashback

" Nama aku Shafira , "

" Aku wanita Yahudi , "

Mengingat beberapa bulan yang lalu , Ali segera menggelengkan kepalanya. " Huhhhh "

" Bukan nama dia aja yang Shafira , "

" Mungkin ini Shafira yang lain , "

Dengan cepat Ali menutup laptop Aisyah lalu pergi keluar.

🍒 🍒 🍒 🍒

Pukul 12 : 00 tepat.

Tinggg... tinggg...

Seseorang telah masuk ke dalam toko lukisan Aisyah. Beberapa karyawan menatapnya dengan penuh keseriusan saat ia menelusuri pajangan lukisan.

Orang itu terlihat sangat misterius , mungkin sebab ia memakai pakaian yang serba hitam , mulai dari jaket , celana , kacamata , dan topi koboi nya yang ia kenakan.

Saat ia melihat sebuah lukisan abstrak , seketika ia pun membuka kacamata . Laki-laki itu memandang lukisan secara dalam , hingga akhirnya lukisan itu berada di kedua tangannya.

Tak berfikir panjang , laki-laki dengan pakaian serba hitam itu , seketika menghampiri salah satu karyawan yang ada di toko lukisan Aisyah Al - Zein .

" Excuse me !

Tak disangka , ternyata orang yang berpakaian serba hitam itu , telah membeli banyak lukisan Aisyah. Lebih dari 20 lukisan yang telah ia beli. Sungguh , hari ini adalah sebuah keberuntungan yang sangat indah bagi Aisyah.

🍒 🍒 🍒 🍒

Malam telah tiba .

Tingg tong... Suara bel rumah terdengar saat Aisyah berada di dapur.

Aisyah berjalan dan membuka pintu rumah .

Klekkk

Aisyah terdiam bisu saat melihat Husein berdiri tepat di depan rumah.

" Assalamu'alaikum , Aisyah . " Ucap Husein pada Aisyah.

" Waalaikumsalam , " Balas Aisyah cetus.

Tanpa basa basi , Husein seketika masuk ke dalam rumah Ali tanpa ada izin dari Aisyah. Aisyah terkejut atas kelakuan ketidaksopanan Husein. " Kakk Ali ngakkkk adaa . " Ucap Aisyah sedikit tinggi.

Husein terdiam mendengar ucapan Aisyah. " Ali ngakkk ada ? "

" Iyaaaa . "

" Terus dia dimana ?" Tanya Husein yang berhadapan dengan Aisyah.

" Kakk Ali pergi , "

" Kemana ? "

" Aisyah ngakkk tahu kak Ali pergi kemana , dan kak Ali suruh Aisyah untuk jaga rumah baik - baik jangan sampai ada orang asing yang datang dan masuk ke rumah ini . " Jelas Aisyah pada Ali seakan mengusir Husein.

" Maksud kamu suruh saya pergi ? "

" Saya ngakkk bilang kalau saya ngusir kamu , tapi tidak baik seorang laki-laki berdua dengan perempuan yang bukan mahram nya , apalagi di rumah yang sepi tanpa ada orang ketiga . " Ucap Aisyah .

Husein menggaruk - garuk lehernya yang tidak gatal . " Okeee saya keluar . " Ucap Husein sambil berjalan keluar.

Husein yang keluar dari rumah Ali memutuskan untuk duduk diluar sampai Ali pulang.

Ketika Aisyah ingin menutup pintu rumah , Ia melihat Husein yang tengah duduk sambil memainkan jemari - jemarinya.

Ada perasaan tak tega dalam hati Aisyah saat melihat Husein duduk di luar bersama para nyamuk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!