Termasuk penduduk yang ketika itu berada disekitar tempat tersebut juga merasa takut dan menunduk disaat Yoga melewatinya.
Yoga kemudian kembali menuju istana untuk membersihkan dirinya, setelah itu karena merasa lapar Yoga memanggil pelayanan untuk menyiapkan makanan.
Setelah makanan tersaji, Yoga langsung menyantapnya, akan tetapi makanan tersebut rasanya sedikit keasinan sehingga membuat Yoga menjadi marah.
Lalu Yoga memanggil pelayanannya dan langsung memarahinya, dengan keadaan yang gugup, pelayanannya meminta maaf kepada Yoga.
Akhirnya Yoga meminta pelayan lain untuk segera mengantarkan sebuah makanan yang lain.
Ketika mendengar suara gaduh, Ayahnya Yoga terbangun dan menghampirinya.
Yoga kemudian menceritakan kepada Ayahnya mengenai yang sedang terjadi, Ayahnya tersenyum dan meminta Yoga untuk tidak mempermasalahkannya.
Pada suatu hari, Ayahnya Yoga menyuruh salah seorang pengawalnya untuk mencarikannya sebuah obat untuk mengobati rasa sakitnya dan dengan segera pengawal itu pergi untuk melaksanakan tugasnya.
Setelah beberapa jam menunggu kedatangan pengawal tersebut, ternyata pengawal tersebut tidak kunjung datang.
Akhirnya setelah seharian, pengawal tersebut datang, Yoga kemudian memarahinya.
Pengawal tersebut menjelaskan mengenai keterlambatannya disebabkan oleh tempat yang ditujunya itu cukup jauh, akan tetapi Yoga tetap marah dan tidak mau mendengar alasan dari pengawal itu.
Hal ini karena Yoga merasa mengkhawatirkan kesehatan Ayahnya.
Yoga kemudian akan memberikan suatu hukuman kepada pengawal itu, akan tetapi Ayahnya melarangnya dan memintanya untuk memaafkannya.
Akhirnya Yoga memaafkan pengawalnya dan memerintahkannya untuk segera kembali melanjutkan tugasnya.
Pada suatu hari Ayahnya Yoga meminta Yoga untuk berlatih ilmu beladiri bersama dengan beberapa ahli beladiri yang ada di istana.
Akan tetapi Yoga menolaknya karena mengganggap latihan tersebut tidak ada gunanya dan Yoga mengganggap kalau dirinya akan baik-baik saja meskipun tidak memiliki keahlian dalam ilmu beladiri.
Hal ini karena banyak pasukan yang berada di Istana, sehingga dengan adanya pasukan tersebut dapat melindunginya dari berbagai ancaman.
Akan tetapi Ayahnya tetap memaksa Yoga untuk berlatih ilmu beladiri diri dan Ayahnya juga mengatakan bahwa ilmu beladiri diri tersebut untuk melindungi Ayahnya.
Yoga merasa tersanjung dengan ucapan Ayahnya, kemudian Yoga dengan semangat menyetujui permintaan Ayahnya.
Yoga kemudian memeluk Ayahnya seraya mengatakan bahwa dirinya akan selalu berusaha untuk melindungi Ayahnya.
Disaat datang di tempat latihan beladiri, Yoga hanya duduk santai dengan memperhatikan semua gerakan pasukannya yang sedang berlatih.
Setelah selesai berlatih beberapa ilmu gerakan beladiri, pasukan tersebut latihan bertanding satu lawan satu.
Pertarungan tersebut sangat seru dan menegangkan karena kedua ilmu beladiri yang dimiliki pasukannya itu sama-sama kuat.
Karena masih belum ada yang kalah di pertandingan itu membuat Yoga terus memperhatikannya.
Yoga merasa kagum dengan keahlian beladiri para pasukannya sehingga membuatnya mulai tertarik dengan ilmu beladiri itu.
Akan tetapi beberapa saat kemudian salah satu pasukan yang bertanding tersebut terkena sebuah tendangan dari lawannya sehingga membuat dirinya terlempar dari garis batas yang telah di tentukan.
Karena melewati garis batas yang telah ditentukan maka seorang pasukan tersebut dinyatakan kalah.
Yoga yang sempat terkejut dengan kejadian itu, maka Yoga dengan emosi langsung masuk menuju area pertandingan tersebut.
Dan Yoga mengatakan bahwa dirinya akan melawan seorang pasukannya yang berhasil menang di pertandingan itu.
Ketika mengetahui kalau lawan adalah Rajanya maka dengan hormat pasukan tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak berani melawannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments