Setelah tiba di Istananya Yoga kemudian langsung ditanya oleh Ayahnya mengenai perjodohannya.
Yoga sempat terkejut dengan ucapan Ayahnya nya, Ayah kemudian menjelaskan bahwa sahabatnya dari Kerajaan seberang telah datang mengunjunginya.
Sahabat nya itu menceritakan untuk menjodohkan putrinya dengan dengan Yoga, Ayahnya Yoga sangat senang dengan rencana perjodohan itu, akhirnya Ayah nya Yoga menyetujuinya.
Karena Yoga masih belum ingin menikah maka meminta kepada Ayahnya untuk memberinya sedikit waktu untuk menjawabnya.
Disaat waktu yang telah ditentukan telah habis, Yoga menjadi bingung karena masih belum memiliki sebuah jawaban.
Akhirnya Yoga beranjak menuju ke ruangan bawah tanah Istana untuk merenung memikirkan jawabannya.
Sedangkan Ayahnya disaat itu mencarinya, akan tetapi masih belum bisa menemukannya.
Yoga yang di ruangan bawah tanah Istana masih terus memikirkan sebuah jawabannya, sehingga membuatnya merasa mengantuk.
Yoga kemudian mengambil sebuah tirai yang berada di ruang itu, akan tetapi mengambilnya, Yoga secara tidak sengaja tersandung sesuatu sehingga membuatnya terjatuh di dinding ruangan itu.
Yoga disaat itu merasa agak aneh dengan tubuhnya yang disaat terjatuh tidak terpental ke arah belakang melainkan terperosok masuk ke dinding itu.
Karena disaat itu malam hari, saat Yoga terjatuh, dirinya tidak memperhatikan keadaan disekitarnya.
Yang Yoga ingat adalah ketika dirinya jatuh kemudian langsung ingin tidur karena merasa sangat mengantuk.
Keesokan harinya, Yoga terbangun dengan keadaan yang agak bingung karena merasa tidak sedang berada disekitar wilayah Istananya.
Yoga kemudian berlari menelusuri jalan itu, akan tetapi tetap tidak menemukan Istananya.
Beberapa saat kemudian, Yoga sampai di sebuah jalan yang banyak dilalui kendaraan.
Yoga sempat agak bingung ketika melihat beberapa kendaraan itu, karena Yoga tidak pernah menjumpainya di wilayah Istananya.
Yoga kemudian melihat sebuah kendaraan yang dinaiki banyak orang dan kendaraan tersebut juga cukup besar, akhirnya Yoga melangkahkan kakinya ke tengah jalan dengan dengan melambaikan tangannya dengan harapan kendaraan tersebut akan berhenti.
Dengan sangat senang ketika kendaraan tersebut akhirnya berhenti di depannya, Yoga menuju ke pengemudi untuk menjelaskan tentang dirinya.
Akan tetapi ketika Yoga masih belum sempat mengatakan sesuatu, Pengemudi tersebut langsung mengatakan kepada Yoga untuk segera naik ke kendaraan tersebut sembari mengatakan kepada dirinya untuk tidak menghentikannya di tengah jalan melainkan cukup di tepian jalan.
Ternyata kendaraan tersebut merupakan sebuah bus angkutan kota yang sedang beroperasional dijalan tersebut.
Yoga merasa sangat senang karena menganggap pengemudi tersebut mengenalinya dan segera akan mengantarkannya kembali menuju istananya.
Di dalam Bus Yoga juga sempat menyapa para penumpangnya dan semua penumpang tersebut membalasnya dengan ramah.
Yoga juga semakin lega karena menganggap semua penumpang tersebut mengenalinya dan menganggap keramahan mereka merupakan sebuah sikap ramah ketika bertemu dengan seorang Raja.
Ketika di tengah perjalanan ada petugas yang meminta karcis perjalanan kepada setiap penumpang.
Setelah semua penumpang menyerahkan karcisnya, akhirnya petugas tersebut menunju ke Yoga untuk meminta karcis tersebut.
Yoga yang ketika itu sedang memperhatikan beberapa jalan yang dilintasi Bus tersebut, tiba-tiba petugas tersebut menanyakan sebuah karcis kepadanya.
Yoga merasa bingung dengan permintaan petugas tersebut meskipun dijelaskan berulang kali Yoga masih belum mengerti maksud dari petugas tersebut.
Akhirnya dengan sangat emosi Yoga menunjukkan lencana Kerajaannya dan meminta petugas tersebut untuk segera berlutut dihadapannya karena telah berani menentangnya.
Hal ini membuat petugas tersebut menjadi bingung dengan ucapan Yoga, sehingga meminta pengemudi kendaraan untuk berhenti dan menurunkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments