Festival music pertama yang kacau

Setelah beberapa bulan latihan intens, *Dolfin Band* mulai dikenal di kalangan siswa SMA dan beberapa sekolah lainnya di Cilacap.

Mereka bahkan mendapat tawaran untuk tampil di acara musik tahunan sekolah yang sangat dinantikan *Festival Musik SMA Cilacap*.

Ini akan menjadi konser pertama mereka sebagai *Dolpfin Band*, bukan sekadar band yang mewakili sekolah.

Pagi itu, mereka berkumpul di kantin sekolah. Ayya, seperti biasa, memimpin obrolan dengan gayanya yang centil tapi konyol. "Guys, ini beneran nih, konser pertama kita? Gila, gue deg-degan!"

Tiara yang sedang menggigit sandwich menoleh sambil berkata, "Ayya, lo tuh kan vokalis, jangan sampe lo keringetan di panggung gara-gara gugup. Ntar lo fals!" Dia tertawa kecil sambil meneguk minumannya.

Ayya langsung mencibir. "Awas lo, Tiara! Gue bakal nyanyi sambil salto biar keren!"

"Jangan salto, lo jatuh aja biar lucu," goda Puji yang duduk di sebelah Ayya sambil memainkan gitar imajiner di tangannya. Semua tertawa mendengar celetukan itu.

Damas yang biasanya pendiam, tiba-tiba angkat bicara. "Eh, serius, kita siap gak sih buat tampil di festival ini?"

Ferdy yang selalu penuh ide mengangguk yakin. "Siap! Kita udah punya lima lagu keren. Gue yakin mereka semua bakal suka, apalagi kalo lo bisa jaga tempo, Dam," katanya dengan nada menggoda.

Damas tertawa kecil, "Tenang, gue gak bakal ngaco. Tapi lo, Ferdy, jangan sampai salah scream. Kita semua tau lo kadang kebawa emosi."

Semua tertawa lagi. Ferdy memang terkenal suka kebablasan ketika scream, kadang membuat suasana menjadi terlalu intens.

Namun, semua setuju bahwa dia punya bakat luar biasa sebagai vokalis, terutama dengan ide-idenya yang selalu cemerlang.

Tiba-tiba, Iqbal, yang sedari tadi diam, menyela. "Eh, tapi kalian tau nggak? Gue denger ada band saingan dari SMA sebelah yang udah sering menang lomba juga. Namanya *Dark Eclipse*. Kabarnya mereka jago banget."

Ayya menoleh cepat. "Dark Eclipse? Ih, namanya aja serem, apalagi band-nya. Gue gak suka band yang gayanya terlalu dark-dark gitu."

Tiara mengangguk setuju. "Iya, gue juga pernah denger mereka. Katanya sih mereka suka pakai kostum serba hitam dan makeup tebal, kayak anak emo."

"Yang penting, kita nggak perlu takut," ujar Ferdy penuh percaya diri. "Mereka mungkin punya pengalaman lebih, tapi kita punya energi, persahabatan, dan... *kelucuan*, ya kan?"

Puji mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Kelucuan nomor satu! Gue bakal pastikan penonton gak cuma headbanging, tapi juga ketawa liat aksi kita."

---

Malam konser tiba. Ruangan aula sekolah yang besar dipenuhi oleh para siswa dari berbagai sekolah. Suasana riuh, lampu-lampu berkilauan, dan panggung besar sudah siap menyambut band-band yang akan tampil malam itu.

Di belakang panggung, *Dolfin Band* sedang bersiap. Ayya sibuk memeriksa make-up-nya di cermin kecil yang dibawa dari rumah. "Gue harus keliatan flawless malam ini," gumamnya.

Tiara hanya bisa menggelengkan kepala. "Lo tuh fokus ke suara aja, bukan make-up," ujarnya sambil menyesuaikan strap bass-nya.

Ferdy, yang sejak tadi terlihat serius, berusaha menyemangati teman-temannya. "Oke, denger ya. Ini adalah momen kita. Ingat, kita tampil bukan cuma buat menang, tapi juga buat nunjukin siapa kita. Kita *Dolphin Band*, band yang bisa bikin orang senang dengan musik kita. Ayo bikin malam ini berkesan!"

Iqbal mengambil stik drumnya dan mengetuknya pelan ke meja di belakang mereka. "Kita bakal menggebrak panggung, bro! Gue yakin banget."

Sementara itu, Puji sudah sibuk dengan gitarnya. "Gue bakal bikin interlude yang bikin mereka semua merinding. Udah gak sabar gue!"

Saat itu, terdengar pengumuman dari MC di panggung, "Dan selanjutnya, kita sambut... *Dolphin Band*! Band baru dari SMA Negeri Cilacap!"

Sorakan penonton membahana. Ayya menarik napas dalam-dalam dan menatap teman-temannya. "Ayo, kita tunjukkan siapa kita!"

Mereka naik ke panggung, lampu-lampu sorot langsung mengarah ke mereka.

Ayya mengambil posisi di depan mikrofon, sementara Tiara, Puji, Damas, Ferdy, dan Iqbal bersiap di posisi masing-masing.

Penonton mulai bersorak lebih keras ketika mereka mendengar Tiara memetik bass dan Iqbal memulai dengan gebrakan drum yang menghentak.

Ayya memulai dengan senyum centilnya, "Hai semuanya! Kami dari *Dolfin Band*! Kalian siap buat malam yang seru?"

Penonton langsung berteriak semangat. Mereka memulai lagu pertama dengan tempo cepat, riff gitar dari Puji dan Damas mengalir deras, sementara Ferdy mengisi dengan scream yang menghentak.

Ayya menari-nari di atas panggung, suaranya melambung tinggi, seolah menghipnotis penonton.

Namun, di tengah-tengah lagu, sesuatu yang tak terduga terjadi. Mikrofon Ayya tiba-tiba mati.

"Aduh, apaan nih?!" Ayya berbisik panik sambil mengetuk-ngetuk mikrofon yang tak berfungsi.

Ferdy, yang menyadari situasi tersebut, segera mengambil alih. "Tenang, Ayya!" teriaknya sambil melanjutkan scream untuk mengisi kekosongan. Tiara dan Puji terus memainkan instrumen mereka, meski wajah mereka sedikit tegang.

Di belakang panggung, teknisi berlari ke arah mikrofon Ayya untuk menggantinya.

Namun saat itu, terlihat sekelompok orang di pojok ruangan, tertawa pelan.

Salah satu dari mereka tampak memakai jaket hitam dengan lambang *Dark Eclipse* di punggungnya.

"Lo liat itu? Kayaknya anak-anak *Dark Eclipse*!" bisik Tiara sambil terus memetik bassnya, mencoba untuk tidak kehilangan fokus.

"Awas aja kalo mereka main curang," balas Puji dengan wajah kesal.

Setelah mikrofon diganti, Ayya kembali bernyanyi dengan suara lantangnya.

Penonton bersorak lagi, seolah tidak peduli dengan insiden kecil itu.

Lagu mereka selesai dengan dentuman dramatis dari Iqbal, dan tepuk tangan menggema di seluruh ruangan.

Selesai penampilan, mereka berkumpul di belakang panggung, berkeringat dan kelelahan. Tapi ada senyum di wajah mereka, meskipun insiden mikrofon tadi sempat mengganggu.

"Gila, gue kira tadi kita bakal kacau," ujar Ayya sambil menghapus keringat di dahinya.

Ferdy mengangguk. "Iya, tapi kita bisa atasi. Itu sih pasti ulah anak-anak *Dark Eclipse*," tebaknya dengan nada kesal.

"Tenang, Fer. Kita udah tampil keren kok. Mereka bisa aja sabotase, tapi kita tetep menang di hati penonton," ucap Damas, kali ini dengan serius.

Puji tertawa kecil. "Bener juga. Gak ada yang bisa ngalahin kita dalam hal bikin orang ketawa sama musik keren kita."

---

Saat pengumuman pemenang, jantung mereka berdebar kencang. MC akhirnya mengumumkan, "Dan pemenang *Festival Musik SMA Cilacap* tahun ini adalah... *Dark Eclipse*!"

Sontak semua anak-anak *Dark Eclipse* berdiri, bersorak dengan penuh kemenangan. Wajah-wajah mereka sombong saat menerima piala.

Ayya menunduk, sedikit kecewa. "Kita kalah, guys..."

Ferdy menepuk bahu Ayya. "Kalah itu cuma bagian dari perjalanan. Yang penting, kita udah nunjukin siapa kita. Kita gak perlu piala buat buktiin betapa kerennya kita."

Tiara tersenyum. "Bener. Gue seneng banget bisa ngeband bareng kalian. Ini baru awal."

Iqbal mengangkat stik drumnya. "Kita bakal balik lebih kuat lagi, bro! Ini cuma pemanasan."

Damas, yang biasanya tidak banyak bicara, kali ini menyelipkan senyuman kecil. "Gue gak sabar buat penampilan kita berikutnya. Kita bakal bikin semua orang tercengang."

Mereka semua mengangguk setuju. Malam itu, meski mereka tidak membawa pulang piala, mereka membawa sesuatu yang jauh lebih berharga persahabatan dan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya. *Dolfin Band* akan kembali, lebih kuat dan lebih siap menghadapi segala rintangan yang akan datang.

Episodes
1 6 sahabat dan lahirnya Band.
2 Festival music pertama yang kacau
3 masalah datang dan intropeksi diri
4 Ujian, tantangan dan mimpi
5 Kemenangan dan kekacauan
6 Kebanggaan dan Rahasia
7 Syukuran tempat baru
8 Persiapan dan masalah
9 Tragedi Dan rencana penyelamatan
10 Pertempuran dan Penyelamatan
11 kolaborasi
12 Kelulusan
13 Perdebatan di kantin
14 Kesaksian
15 Malam kebersamaan tak terlupakan
16 Aku mencintaimu
17 Moment perpisahan 1
18 Moment perpisahan 2
19 Kehidupan baru dimulai
20 ROAD TO ROCK ISLAND
21 ROCK ISLAND 1 REGIONAL JATENG
22 ROAD TO ROCK ISLAND 2 REGIONAL JATENG
23 MENYAMBUT MIMPI DIJAKARTA
24 PANGGUNG JAKARTA, AWAL PERTARUNGAN TERBESAR
25 DI AMBANG HARAPAN
26 LANGKA DIPERSIMPANGAN
27 PILIHAN YANG MENGHANTUI
28 MELODI DITENGAH GELOMBANG
29 RESONANSI
30 FANS
31 MANAGER PROFESIONAL
32 TAWARAN LABEL MUSIK
33 VIDEO KLIP
34 TAWARAN YANG MENGGIURKAN
35 MANAGEMENT
36 RILIS ALBUM PERTAMA
37 PROMO DAN PERILISAN
38 BAYANGAN DIBELAKANG PANGGUNG
39 MELODI KEGELAPAN
40 JEJAK YANG TAK TERDUGA
41 PUNCAK PERJALANAN
42 SEBUAH AKHIR YANG BARU
43 PERJALANAN YANG BARU
44 BABAK AKHIR YANG MENGEJUTKAN
45 BABAK AKHIR YANG MENGEJUTKAN
46 TEROR
47 LANGKAH SELANJUTNYA
48 KEMBALI KEHIDUPAN NYATA
49 MEMBENTUK FANSPAGE
50 PODCAST 5V SWASTA
51 UNDANGAN ROCK ISLAND INTERNATIONAL
52 JAPAN, HERE WE COME
53 PENAMPILAN TAK TERLUPAKAN
54 POPULARITAS DAN DUKUNGAN
Episodes

Updated 54 Episodes

1
6 sahabat dan lahirnya Band.
2
Festival music pertama yang kacau
3
masalah datang dan intropeksi diri
4
Ujian, tantangan dan mimpi
5
Kemenangan dan kekacauan
6
Kebanggaan dan Rahasia
7
Syukuran tempat baru
8
Persiapan dan masalah
9
Tragedi Dan rencana penyelamatan
10
Pertempuran dan Penyelamatan
11
kolaborasi
12
Kelulusan
13
Perdebatan di kantin
14
Kesaksian
15
Malam kebersamaan tak terlupakan
16
Aku mencintaimu
17
Moment perpisahan 1
18
Moment perpisahan 2
19
Kehidupan baru dimulai
20
ROAD TO ROCK ISLAND
21
ROCK ISLAND 1 REGIONAL JATENG
22
ROAD TO ROCK ISLAND 2 REGIONAL JATENG
23
MENYAMBUT MIMPI DIJAKARTA
24
PANGGUNG JAKARTA, AWAL PERTARUNGAN TERBESAR
25
DI AMBANG HARAPAN
26
LANGKA DIPERSIMPANGAN
27
PILIHAN YANG MENGHANTUI
28
MELODI DITENGAH GELOMBANG
29
RESONANSI
30
FANS
31
MANAGER PROFESIONAL
32
TAWARAN LABEL MUSIK
33
VIDEO KLIP
34
TAWARAN YANG MENGGIURKAN
35
MANAGEMENT
36
RILIS ALBUM PERTAMA
37
PROMO DAN PERILISAN
38
BAYANGAN DIBELAKANG PANGGUNG
39
MELODI KEGELAPAN
40
JEJAK YANG TAK TERDUGA
41
PUNCAK PERJALANAN
42
SEBUAH AKHIR YANG BARU
43
PERJALANAN YANG BARU
44
BABAK AKHIR YANG MENGEJUTKAN
45
BABAK AKHIR YANG MENGEJUTKAN
46
TEROR
47
LANGKAH SELANJUTNYA
48
KEMBALI KEHIDUPAN NYATA
49
MEMBENTUK FANSPAGE
50
PODCAST 5V SWASTA
51
UNDANGAN ROCK ISLAND INTERNATIONAL
52
JAPAN, HERE WE COME
53
PENAMPILAN TAK TERLUPAKAN
54
POPULARITAS DAN DUKUNGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!