Episode 5 Cemburu

Di surat itu Roni juga menuliskan nomer WA nya agar mereka bisa saling berkomunikasi. Kiara pun segera mengirim pesan kepada cowok ganteng itu.

[malem Roni, ini aku Kiara... Aku sudah menerima suratmu yang kamu titipkan ke Abel]

Sambil menunggu jawaban Roni, gadis cantik berambut lurus sepinggang itu melanjutkan belajarnya.

drrtt drrtt

Belasan menit kemudian HP Kiara bergetar.

Roni : [malem Kiara... Kamu sudah baca suratku?]

Kiara : [sudah...]

Roni : [la terus?]

Kiara : [maaf Ron, aku tidak bisa... Mama sudah memberi peringatan, selama sekolah, aku tidak boleh pacaran dulu. Harus fokus ke belajar]

Roni : [begitu ya... Tapi kita bisa berteman kan?]

Kiara : [iya bisa...]

Roni : [besok kita bisa ketemuan di sekolah? Aku pingin ngobrol sama kamu]

Kiara : [gimana yaa...]

Roni : [kenapa?]

Kiara : [gak enak sama yang lain... Kan banyak yang naksir kamu]

Roni : [😌 cuek aja lagi...]

Kiara : [tapi beneran Ron, aku merasa gak enak sama yang lain... 🙏]

Roni : [oke deh... Kamu sedang apa?]

Tiara : [belajar...]

Roni : [ya sudah, selamat belajar ya... Maaf sudah menggangu. Bye]

Kiara : [👌]

Kiara melanjutkan belajarnya dengan perasaan tidak karuan. Antara senang, jantung berdebar dan juga... Gadis cantik berambut panjang lurus sepinggang itu tidak bisa mengungkapkan perasaanya dengan rinci.

*

Jam istirahat pertama...

Seperti yang telah dikatakan Tiara kemarin jika hari ini dia membawa anting, gelang dan kalung yang pernah dibelikan oleh almarhum papanya.

Setelah bel istirahat berbunyi, gadis cantik itu pun segera mencari Vivi di kelas untuk segera menyerahkan perhiasannya.

Dalam perjalanannya menuju ke kelas Vivi, beberapa kali Tiara mendapat cibiran dari beberapa murid cewek. Tapi dasarnya Tiara yang bermuka tebal, tentu saja hal seperti itu tidak akan mempengaruhi dirinya sama sekali. Malah gadis itu pernah beberapa kali sengaja kedapatan menantang.

"Ini Vi perhiasannya. Tolong dijaga yang baik ya, sekaligus trimakasih banyak juga karena sudah membantuku," bisik Tiara sambil langsung menggenggamkan plastik klip berisi perhiasannya ke tangan kanan Vivi karena dia tidak mau ketahuan yang lain.

"Oke Ti. Tunggu 2 atau 3 hari lagi ya," sahut Vivi yang kemudian memasukkan perhiasan itu ke dalam dompetnya.

Sepulang sekolah...

"Kiara! Tunggu!" panggilan seorang cowok menghentikan langkah Kiara yang baru saja keluar kelas.

deg!

Roni... Batin gadis cantik berambut hitam lurus sepinggang itu setelah berbalik ke belakang.

"Aku anter pulang ya?" tawaran cowok ganteng tersebut membuat Kiara gugup.

"Eee, gak usah Ron, rumahku deket kok...," tolak gadis cantik itu dengan halus.

"Justru karena rumahmu deket, aku nganternya cuma sebentar," Roni masih belum menyerah.

"Gak usah pakai mikir segala lah. Kamu takut kalau aku terkam ya?" cowok ganteng itu berusaha mencairkan suasana karena melihat tingkah Kiara yang gelisah.

"Roni!"

Belum juga mendapat kepastian jawaban dari Kiara, Tiara yang kebetulan melihat Roni ngobrol dengan saudara kembarnya sengaja memanggil lalu nyamperi mereka berdua.

"Tumben kalian terlihat berdua?" selidik Tiara dengan ekspresi sedikit sinis.

"Memang apa urusannya sama kamu?!" sengak cowok ganteng itu.

"Yeee ditanya gitu saja kok sewot siiih... Nanti gantengnya ilang looo...," kata Tiara dengan gaya bicara dibuat-buat. Kiara sampai merasa malu.

"Sudah Ki, kita pergi saja. Jangan pedulikan cewek saraf ini," setelah berkata demikian tangan kanan Roni langsung menarik tangan kiri Kiara.

Tiara yang merasa diremehkan tentu saja menjadi dongkol sampai menghentak-hentakkan kakinya. Maklum, dari awal kelas X cewek itu sudah kagum pada Roni.

*

"Trimakasih ya, Ron..." ucap Kiara seturunnya dari motor Ninja cowok ganteng itu.

"Santai saja lagi... Kapan-kapan aku boleh main ke rumahmu gak?" untuk kedua kalinya Roni membuat Kiara gelisah.

"Maaf Ron, gak bisa...," balas gadis cantik itu sedikit gugup.

"Memangnya kenapa? Bisa dimarahi mamamu?" lanjut cowok ganteng tersebut yang dijawab dengan anggukan kepala dari Kiara.

"Memangnya mamamu gak suka ya kalau kamu deket sama cowok? Sekalipun cuma berteman?" imbuh Roni yang lagi-lagi mendapat balasan berupa anggukan kepala dari gadis cantik yang berdiri di dekatnya itu.

"Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu ya," pamit cowok ganteng tersebut sambil menyalakan mesin motornya.

"Hati-hati di jalan ya," kata Kiara sebelum Roni melajukan motornya.

Baru saja Kiara masuk ke dalam rumah dan mengganti baju, Tiara sudah menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Ada apa sih Ti kok pake gedor-gedor pintu segala?" tanya Kiara dengan raut wajah agak jengkel.

"Kamu ada hubungan apa sama Roni?!" ketus Tiara.

"Aku cuma temenan saja sama dia," terang Kiara.

"Sejak kapan kamu temenan sama dia?! Selama ini dia kan gak pernah deket sama kamu!" Tiara terus memburu.

"Awas ya kalau kamu deket-deket sama Roni lagi! Dia itu inceranku sejak lama tau!" Ancam Tiara sambil menudingkan telunjuknya di depan muka saudara kembarnya.

Sesudah berkata seperti itu, Tiara berjalan menuju ke kamarnya dengan langkah agak cepat lalu menutup pintu kamar dengan suara keras. Kiara hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan saudara kembarnya yang masih kekanak-kanakan itu.

Beberapa detik kemudian, Kiara melangkah menuju ke kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki lalu dilanjut dengan makan siang.

Sementara itu di dalam kamar, Tiara, tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu, WA nan di grup geng nya.

Tiara : [girls, kok bisa ya Kiara resek itu deket sama oppa Roni 😤]

Vivi : [la kamu sudah tanya belum, dia punya hubungan apa sama Roni?]

Tiara : [sudah sih, katanya cuma temenan saja]

Cindy : [bohong dia! Gimana bisa tiba-tiba Roni si es balok jadi deket sama si resek kalau gak ada rasa. Pantau terus Ti. Gak rela aku kalau saudaramu yang resek deketan sama Roni 😡]

Tiara : [iya Cin. Ini tadi aku sudah ngancem dia agar gak deket-deket sama Roni lagi. Coba besok kayak gimana. Masih ketemuan gak mereka berdua]

Vivi : [menurutku kok kayaknya Roni duluan yang ndeketi si resek]

Cindy : [apa iya? 😝]

Tiara : [kalau beneran oppa Roni suka sama si resek gimana doong? Gak rela akuuu]

Vivi : [kita lihat saja besok kelanjutan mereka berdua kayak gimana]

Episodes
1 Episode 1 Saudara Rasa Musuh
2 Episode 2 Kiara Mulai Menyerang
3 Episode 3 Sophia Berang
4 Episode 4 Mendapat Surat Cinta
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Petuah Shopia
7 Episode 7 Ular Berbisa
8 Episode 8 Busuk Dari Pabriknya
9 Episode 9 Di Luar Prediksi
10 Episode 10 Dipanggil Guru BK
11 Episode 11 Kumat
12 Episode 12 Terbujuk Rayuan Setan
13 Episode 13 Jebakan Para Buaya Darat
14 Episode 14 Keras Kepala
15 Episode 15 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
16 Episode 16 Andre Gercep
17 Episode 17 Dibutakan Oleh Uang
18 Episode 18 Jimy Bertemu Kiara
19 Episode 19 Jimy Mengincar Kiara
20 Episode 20 Andre Bucin
21 Episode 21 Dilema
22 Episode 22 Skenario Pertama Shopia
23 Episode 23 Kegundahan Kiara
24 Episode 24 Tamu Tak Diundang
25 Episode 25 Andre Menawarkan Bantuan
26 Episode 26 Andre vs Roni
27 Episode 27 Hasil Penyelidikan Sementara
28 Episode 28 Nekat Bertamu
29 Episode 29 Ketahuan
30 Episode 30 Rahasia Handoko
31 Episode 31 Isi Hati Handoko
32 Episode 32 Tindak Lanjut Handoko
33 Episode 33 Kejutan Beruntun di Hari Minggu
34 Episode 34 Sekilas Tentang Handoko, Nico, dan Shopia
35 Episode 35 Nasehat Kiara Untuk Roni
36 Episode 36 Handoko Bertemu Shopia
37 Episode 37 Sebelas Dua Belas
38 Episode 38 Kebobrokan Erica
39 Episode 39 Erica Disantet
40 Episode 40 Erica Mati Mengenaskan
41 Episode 41 Akhir Kisah Hidup Erica
42 Episode 42 Demi Mengejar Cinta
43 Pengumuman
44 Episode 43 Tawaran Andre
45 Episode 44 Biola Untuk Kiara
46 Episode 45 Bebal
47 Episode 46 Mulai Open BO
48 Episode 47 Semakin Brutal
49 Episode 48 Cowok Brengsek
50 Episode 49 Bertambah Pelanggan
51 Episode 50 Pertempuran Panas
52 Episode 51 Makin Populer
53 Episode 52 Murid Baru
54 Episode 53 Nekat
55 Episode 54 Sangat Menikmati
56 Episode 55 Rahasia Reymond
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Episode 1 Saudara Rasa Musuh
2
Episode 2 Kiara Mulai Menyerang
3
Episode 3 Sophia Berang
4
Episode 4 Mendapat Surat Cinta
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Petuah Shopia
7
Episode 7 Ular Berbisa
8
Episode 8 Busuk Dari Pabriknya
9
Episode 9 Di Luar Prediksi
10
Episode 10 Dipanggil Guru BK
11
Episode 11 Kumat
12
Episode 12 Terbujuk Rayuan Setan
13
Episode 13 Jebakan Para Buaya Darat
14
Episode 14 Keras Kepala
15
Episode 15 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
16
Episode 16 Andre Gercep
17
Episode 17 Dibutakan Oleh Uang
18
Episode 18 Jimy Bertemu Kiara
19
Episode 19 Jimy Mengincar Kiara
20
Episode 20 Andre Bucin
21
Episode 21 Dilema
22
Episode 22 Skenario Pertama Shopia
23
Episode 23 Kegundahan Kiara
24
Episode 24 Tamu Tak Diundang
25
Episode 25 Andre Menawarkan Bantuan
26
Episode 26 Andre vs Roni
27
Episode 27 Hasil Penyelidikan Sementara
28
Episode 28 Nekat Bertamu
29
Episode 29 Ketahuan
30
Episode 30 Rahasia Handoko
31
Episode 31 Isi Hati Handoko
32
Episode 32 Tindak Lanjut Handoko
33
Episode 33 Kejutan Beruntun di Hari Minggu
34
Episode 34 Sekilas Tentang Handoko, Nico, dan Shopia
35
Episode 35 Nasehat Kiara Untuk Roni
36
Episode 36 Handoko Bertemu Shopia
37
Episode 37 Sebelas Dua Belas
38
Episode 38 Kebobrokan Erica
39
Episode 39 Erica Disantet
40
Episode 40 Erica Mati Mengenaskan
41
Episode 41 Akhir Kisah Hidup Erica
42
Episode 42 Demi Mengejar Cinta
43
Pengumuman
44
Episode 43 Tawaran Andre
45
Episode 44 Biola Untuk Kiara
46
Episode 45 Bebal
47
Episode 46 Mulai Open BO
48
Episode 47 Semakin Brutal
49
Episode 48 Cowok Brengsek
50
Episode 49 Bertambah Pelanggan
51
Episode 50 Pertempuran Panas
52
Episode 51 Makin Populer
53
Episode 52 Murid Baru
54
Episode 53 Nekat
55
Episode 54 Sangat Menikmati
56
Episode 55 Rahasia Reymond

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!