Guru Cantik Itu Milikku (Chat Story Version)
Clara Saraswati
Mendengar teriakan dari perempuan itu, Galen hanya diam di tempat, membuat tubuhnya seketika tertabrak oleh perempuan itu.
Galen dan perempuan itu terjatuh di atas lantai setelah tubuh mereka berdua bertabrakan.
Someone
Aduh
(memegangi pantatnya yang terasa sangat sakit)
Galen Chandrawinata
Bisa jalan gak, sih?
(perlahan-lahan mulai bangun, memberikan tatapan tajam ke arah perempuan itu)
Someone
(mendongakkan kepala)
Someone
(menatap wajah Galen yang sudah berubah menjadi sangat marah)
Someone
Bisalah. kamu sendiri bisa denger apa gak? Aku udah teriak buat minggir, tapi kenapa kamu malah cuma diam, hah?
(nada bicaranya perlahan-lahan mulai naik)
Someone
(bangun dari posisi duduk)
Someone
(membalas tatapan Galen dengan tidak kalah tajam)
Galen Chandrawinata
(mengerutkan kening bingung)
Galen Chandrawinata
Kenapa jadi kamu yang marah? Jelas-jelas di sini kamu yang salah
Someone
Salah? Aku gak ada salah sama sekali. Aku udah nyuruh kamu buat minggir, tapi kamu malah cuma diam aja
Someone
Di sini, posisinya kamu yang salah
(menunjuk dan menekan dada Galen berkali-kali)
Suara keributan Galen dan perempuan itu membuat para siswa-siswi yang ada di koridor sontak menatap ke arah mereka.
Galen Chandrawinata
(berdecih)
Galen Chandrawinata
(dengan segera pergi meninggalkan perempuan itu saat menyadari semakin banyak siswa-siswi yang melihat ke arah mereka)
Someone
Hei! Mau ke mana kamu?! Urusan kita belum selesai!
Galen Chandrawinata
(hanya diam)
Galen Chandrawinata
(terus berjalan, mengabaikan teriakan perempuan itu)
Someone
Dasar cowok gak tau diri
(bergumam)
Someone
Awas aja kalo sampai ketemu lagi
(bergumam)
Perempuan itu melihat ke arah sekeliling, melebarkan mata sempurna saat melihat para siswa-siswi yang sedang melihat ke arahnya.
Someone
(berjalan sambil menutupi wajah menggunakan tas)
Galen berjalan memasuki ruangan kelas, berjalan menuju meja miliknya yang berada di barisan paling belakang. Tepatnya di samping jendela kelas.
Galen Chandrawinata
(menaruh tas di atas meja)
Galen Chandrawinata
(mendudukkan tubuh di kursi, lalu melihat ke arah luar melalui jendela)
Someone
Masih ingat sekolah, Gal?
Galen Chandrawinata
(menoleh ke arah samping)
Galen mendapati kehadiran seorang cowok yang merupakan teman sebangkunya.
Galen Chandrawinata
(menganggukkan kepala)
Someone
Pasti Tante Winda ngancem hal yang aneh-aneh lagi, kan?
Galen Chandrawinata
(mengembuskan napas panjang)
Galen Chandrawinata
(merebahkan kepala ke atas meja)
Galen Chandrawinata
Lebih dari macem-macem
Galen Chandrawinata
Mama ngancem mau jual semua game gue, terus ngeblokir kartu ATM gue
Someone
(melebarkan mata sempurna)
Someone
Hah! Serius, Gal? Tante Winda sampai kayak gitu?
Galen Chandrawinata
(mengangguk pelan)
Galen Chandrawinata
(menutup kedua mata)
Someone
Yah, susah, sih, kalo kayak gitu
Someone
Udahlah, Gal. Mending lu ikutin kemauan orang tua lu
Someone
Lagian kemauan mereka simple aja, kan. Cuma nyuruh lu buat balik lagi ke sekolah buat menimba ilmu
Galen Chandrawinata
Iya, makanya gue sekarang ada di sini
(masih menutup kedua mata)
Setelah Galen mengatakan itu, terlihat seorang perempuan berjalan memasuki kelas.
Perempuan itu menaruh tas yang sedang dirinya bawa di atas meja guru.
Kemudian menyapa para siswa-siswa yang sudah hadir.
Someone
Selamat pagi semuanya
(tersenyum sangat manis)
Para siswa-siswi yang berada di kelas sontak menjawab sapaan dari perempuan itu. Namun, tidak dengan Galen.
Cowok itu hanya diam, masih terus merebahkan kepada di atas meja dengan kedua mata yang tertutup.
Someone
Gurunya udah masuk
(mengguncang-guncang punggung Galen)
Galen Chandrawinata
(mengerang)
Galen Chandrawinata
(membuka mata dan mengangkat kepala)
Galen Chandrawinata
Kenapa, sih, Ken? Gue ngantuk
Kenzo
Itu, gurunya udah datang
Kenzo
dia guru baru. Namanya Ibu Clara Saraswati. Jadi, jangan sampai lu di cap yang nggak-nggak sama dia
Galen Chandrawinata
(melihat ke arah depan)
Galen Chandrawinata
(mengerutkan kening)
Galen Chandrawinata
Dia, kan, cewek yang tadi
Comments