part 4 . penguntit

      Davina menatap sendu suaminya , perasaan bersalahnya seolah seakan begitu menyiksanya , Bersalah karenanya lah Adrian terpaksa menikahinya , seharusnya saat ini Adrian tengah berbahagia dengan pilihan hatinya , bukan dengan dirinya

     "Aku kerja dulu , dan ini untukmu , pakailah sesuka hatimu "

   Davina menatap sebuah kartu hitam yang diberikan Adrian untuknya , kartu tanpa batas , Davina segera memasukkan kartu itu dalam kantong bajunya

    "Cih...dia pikir aku akan loncat loncat kegirangan dapat kartu ini "

   Davina melirik jam dipergelangan tangannya , dia menepuk keningnya , lupa kalau dia harus berangkat kuliah pagi

    Tak selang beberapa lama Davina sudah keluar dari dalam kamarnya dengan pakaian casual nya

    "Loh...non , pagi pagi begini mau kemana ?"

     "Kuliah Bik "

      "Apa Den Adrian sudah tahu kalau hari ini non Davina kuliah ?"

   Davina menggeleng , tapi juga mengangguk , membuat Bik Yati bingung dibuatnya

     "Bang Adrian ngak tahu kalau hari ini aku kuliah , tapi dia tahu kalau aku masih kuliah, jadi bibi ngak usah bingung gitu oke?"

    "Ya sudah hati hati dijalan non?"

    Davina mengangguk lalu dia mulai melangkah meninggalkan kediaman Adrian dengan sebuah taksi yang sudah menunggunya didepan mansion

    Para bodyguard yang melihat istri tuannya keluar meninggalkan mansion segera mengikutinya dari belakang

    "Neng , sepertinya taksi bapak ada yang mengikuti "

   Davina menengok kebelakang , dia menghela nafas kesal , benar kata bapak sopir kalau ada mobil hitam yang mengikutinya dari belakang , penguntit..

    "Biarin saja pak , mereka tidak akan menggangu jadi bapak jalankan taksinya biasa saja oke "

    Sopir taksi itu mengangguk menuruti apa yang diucapkan Davina , selang beberapa saat taksi yang ditumpangi Davina berhenti disebuah universitas ternama di kota itu

     "Terima kasih pak , dan ini ongkosnya "

  Davina menyodorkan beberapa lembar uang kepada sang sopir

    "Neng.. Ongkosnya kebanyakan " pak sopir mengembalikan beberapa lembar uang yang menurutnya lebih

    "Bapak simpan saja , mari pak !"

Sebelum sopir taksi itu berterimakasih Davina sudah berlari masuk menuju gerbang kampus , disana tampak dua pemuda tampan dengan wajah serupa dengannya , dengan versi yang berbeda

"Abang...!"

Davina memeluk kedua abangnya , Davin dan Devan juga membalas pelukan adik bar bar ea itu tak kalah erat

"Udah jadi istri orang juga tapi kelakuan ngak berubah , pecicilan ngak ada anggun anggunnya "

"Bang Davina benar , apa ngak lari tuh laki liat bininya tengil begini "

"Apaan sih bang berisik tahu , awas saja kalau statusku ini ada yang tahu , berarti mulutnya Abang berdua ember !"

"Loh ..kok dirahasiakan sih , seharusnya kamu senang dong jadi istri CEO williams group "

"Aku masih pingin hidup bang , kalian lupa kalau suamiku itu banyak musuhnya , bisa bisa aku jadi incaran mereka lagi "

"Ups...Abang lupa "

Ketiga manusia kembar identik itu terus berjalan disepanjang lorong kampus , sesekali Davina begitu manja dengan kedua Abangnya dan itu membuat spekulasi bermacam dari para mahasiswa yang melihatnya

"Dek , gimana kalau kita makan siang ditempat biasa "

"Yes ..boleh juga bang , sekalian mau beli sesuatu barang penting "

"Lingerie maksud kamu , gitu aja main rahasia !"

"Abang...ngeselin banget sih , ngak keras gitu kali ngomongnya , eh...tapi gimana Abang tahu ?"

pletak...

"Aduhh..!"

Davina mengelus keningnya , dia mengerucutkan bibirnya kesal selalu saja kening mulusnya jadi sasaran

"Kamu lupa kalau kita itu kembar , pernah berebut makanan didalam perut mama , so..yang pastinya Abang tahu betul yang ada di kepala kamu itu , hahaha ..!"

"Menyebalkan...!"

Davina menghentak hentakkan kakinya kesal sekaligus malu , bisa bisanya mereka tahu apa yang dirinya inginkan , tapi bukan Davina namanya kalau dia tidak bisa ke mode pabrik yang absurd

"Dek...memangnya suami kamu ? "

"Abang....!"

"Hahaha...!"

Davina dan Devan tertawa terbahak , rasanya mereka menemukan kesenangan baru dengan mengerjai Davina , Davina yang begitu malu dia menyembunyikan wajahnya di dada kekar Abang sulungnya Davin

# Maaf yah Mak othor belum bisa bagi waktu antara kerjaan dan menulis 🙏😍

# lope sekebon buat pembaca tercinta 🥰😘

Terpopuler

Comments

erma irsyad

erma irsyad

dtunggu Up selnjutnya thor🤗🥰

2024-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!