Setelah selesai makan siang,Anel mengajak anak anaknya berbincang di ruang tamu.Rasa rindunya terhadap putranya itu sangat besar,karna selama 8 Tahun di tinggalkan oleh putranya itu untuk menempuh pendidikan Bisnis,Anel hanya bisa menatap fotonya di kala ia merindukan putranya itu.
"Ma,besok Fandra sudah mualai bekerja di kantor Papa."kata Fandra memulai percakapan
"Kenapa terburu buru Fan,lebih baik kamu istirahat dulu dan menikmati libur mu sebentar.Lagi pula apa kamu tidak lelah."kata Anel cepat
"Benar kata mama,Kenapa harus terburu buru.Harusnya kakak temani kami berlibur dulu,kami sangat merindukan kakak."timpal Kinan
"Tidak bisa Ma,lebih cepat Fandra masuk ke perusahaan papa itu lebih baik,lagi pula umur papa sudah tidak muda lagi,Fandra hanya kasihan saja jika Papa terus bekerja di masa tuanya."kata Fandra cepat
"Baik lah,Mama tidak akan melarang niat aik kamu."ucap Anel dengan senyum penuh haru,Ia tidak menyangka akan mendapat putra yang begitu berbakti pada orang tuanya.
"Kuliah kalian bagaimana?"tanya Fandra kepada kedua adiknya itu
"Baik kak,dan minggu ini kampus kami di liburkan.Jadi bolehkah kami berlibur ke suatu tempat."pinta Kinan dengan semangat
"Tidak,aku tidak mau liburan bersama dengan kamu.Karna kau itu selalu merepotkan aku saja."kata Alin
"Cihhhh...siapa juga yang mau liburan bersama denganmu."ucap Kinan yang tak mau kalah
"Sudah sudah,kalian ini saudara kan,harusnya kalian saling menyayangi,bukan malah bertengkar terus."kata Anel yang mulai lelah dengan sikap anak dan keponakannya itu
"Bukannya dulu mama juga sering bertengkar dengan Bibi Ani."ceplos Kinan dan langsung menutup mulutnya rapat rapat
Anel menatap putrinya itu dengan galak."Siapa yang memberi taumu tentang itu Kinan?"tanya Anel marah
Aduhh ini mulut kenapa bisa keceplosan sih,auto ngamuk nihh Mama sekarang.Batin Kinan
"Kinan kenapa kamu diam,cepat jawab Mama."kata Anel mulai tak sabar
Kinan menatap takut ke arah sang mama."Mmm_Itu Ma."
"Itu apa,bicara yang jelas."ucap Anel Marah
"Papa yang memberi tau Kinan,papa yang menceritakan pada kami bagaimana dulu mama dan Bibi Ani selalu bertengkar."kata Kinan sambil menunduk
"Alin."kini Anel menatap ke arah keponakannya itu."Benar yang di katakan Kinan?"tanya Anel ke Alin
"Benar Aunty,bahkan mama juga pernah cerita ke Alin."jawab Alin santai
Anel menghela nafasnya dengan berat,Anel menatap lembut ke arah keduanya."Sayang meskipun Mama dan Bibi Ani dulu memang seperti itu,tapi harusnya kalian tidak mengikuti jejak itu sayang."kata Anel menasehati keduanya
"Kalian dengarkan kata-kata mama,berhentilah bersikap seperti anak-anak."timpal Fandra
"Iya ma,Kinan minta maaf."ucap Kinan cepat
"Alin juga Aunty.'timpal Alin
"Sudah lah,lebih baik kalian istirahat,Mama juga sudah sangat lelah."kata Anel cepat."Fandra,kamu juga istirahat,Mama yakin kamu sangat lelah setelah perjalanan jauh",kata Anel kepada putra satu satunya itu
Fandra mengangguk mengiyakan ucapan sang Mama,Ia menatap kepergian mamanya itu dengan senyum.
"Kak,kami juga istirahat ya,selamat beristirahat."ucap Kinan sambil berlalu meninggalkan Fandra,begitupun dengan Alin.
Setelah mama dan adik adiknya pergi,Fandra pun langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2.
KAMAR FANDRA
Fandra merebahkan tubuhnya yang lelah,Ia menatap langit langit kamarnya yang begitu ia rindukan,rasa nyaman itu perlahan mengalir di tubuhnya.Perlahan Fandra memejamkan matanya tapi sekelebat bayangan gadis yang hampir ia tabrak siang tadi kembali muncul dalam ingatannya.
Flashback On
"Apa kau tidak punya mata hahhh,Jika ingin menyebrang pakai matamu dulu."kata Fandra keluar dari dalam Mobilnya
"Kau yang tidak memakai mata mu,apa kau tidak melihat mataku yang besar ini tetap menempel di tempatnya hahhh."ucap gadis itu tak mau kalah.
"Dasar gadis aneh,cepat minggir dari hadapanku."Kata Fandra dengan nada dingin
Gadis itu bangun dan mengusap kakinya yang lecet karna jatuh akibat ia kaget,Ia sekilas menatap Fandra lalu pergi berlalu meninggalkan Fandra yang masih menatapnya dengan tatapan dingin.
Dasar gadis aneh.Gumam Fandra lalu kembali masuk ke dalam mobilnya
Flashback Off
******
Rania melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah mewah yang slama ini menjadi tempat tinggalnya."Sore Mbok Nur."sapa Rania saat melihat Mbok Nur yang tengah menyetrika pakaian di sebelah kamarnya.
"Kamu sudah pulang Ni?"tanya Mbok Nur sambil menengok ke belakang.Panggilan akrab Mbok Nur ke Rania adalah Nia.
"Iya Mbok." jawab Rania sambil menggantung tasnya di dinding kamar.Rania berjalan ke arah Mbk Nur."Mbok sini biar Nia yang lanjutin."kata Rania sambil mengikat rambutnya yang terurai panjang.
"Tidak usah Nia,Lebih baik kamu bersihkan badanmu lalu memasak untuk makan malam."kata Mbok Nur cepat
"Tapi ini masih sore mbok,biasanya juga jam enam baru mulai masak Mbok."kata Rania
"Iya,tapi hari ini itu spesial,kita harus masak lebih banyak."kata Mbok Nur lagi
Rania mengerutkan dahinya."Apa hari ini ada tamu penting Mbok?"tanya Rania penasaran
"Lebih dari sekedar penting Nia,Sudah kamu cepat Mandi.Mbok akan menyiapkan bahan masakannya di dapur."Kata mbok Nur lagi
Rania mengikuti ucapan mbok Nur,Ia segera masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang memang sudah sangat lengket.Tidak butuh waktu lama bagi Rania untuk mandi,setelah mengganti bajunya Rania bergegas ke dapur.
Sesampainya di dapur Rania melihat bahan makanan yang begitu banyak."Apa malam ini akan ada pesta,bahan masakannya sangat banyak sekali.Gumam Rania
Rania mengambil satu persatu bahan makanan itu lalu membersihkannya.Sebenarnya Rania memang sangat pandai memasak,karna sejak di tinggal oleh kedua orang tuanya Rania selalu memasak sendiri untuknya dan adiknya dulu.Maka dari itu pekerjaan ini sangat mudah baginya.Mbok Nur juga sangat mempercayai Rania dalam hal ini,bahkan masakan Rania selalu di puji oleh Anel dan Nathan selaku majikannya.
"Wahhhhh,bahan masakannya sangat banyak sekali,apa hari ini akan ada pesta?"tanya Kinan yang baru saja masuk ke dalam dapur berniat mengambil minum
Rania menoleh ke arah Kinan."Entahlah,aku juga tidak tau.Mbok Nur hanya menyuruhku memasak semua bahan makanan ini."jawab Rania cepat
Kinan dan Rania memang sangat akrab.karna menurut Kinan,Rania sangat baik dan pintar,awalnya memang Rania sangat canggung jika memanggil Nama Kinan,karna ia adalah anak majikannya,tapi Kinan selalu meyakinkan Rania jika harta bukan menjadi ukuran untuk sebuah pertemanan.
"Apa aku boleh membantu,ini sangat banyak dan kau pasti sangat lelah setelah praktek tadi di kampus."kata Kinan cepat
"Tidak usah,aku tidak lelah.Lebih baik kau belajar supaya lebih pintar lagi."canda Rania
"Hahahha...Sebenarnya jurusan mu itu Dokter atau Guru hahh.Tapi menurut ku,kau lebih pantas menjadi seorang Guru ketimbang Dokter."kata Kinan dengan tawa
"Yahhh kau benar,aku juga berfikir seperti itu."kata Rania ikut tertawa
Keduanya pun tertawa memenuhi dapur itu.Begitu lah mereka jika sudah bersama,Kinan yang tidak pernah membedakan persahabatan dengan harta,dan Rania yang baik dan dewasa.mereka berdua selalu saling melengkapi satu sama lain.
"Lo non Kinan disini toh."kata Mbok Nur
"Iya Mbok,Kinan ingin belajar memasak boleh kan Mbok."kata Kinan cepat
"Sepertinya Non Kinan sedang bahagia ya,apa Non Kinan sudah punya pacar,sampai ingin belajar memasak segala."goda Mbok Nur
"Bibik ada ada saja,apa Kinan harus punya pacar dulu baru boleh belajar memasak."kata Kinan pura pura Marah dengan melipat kedua tangannya dan mengerucutkan bibirnya
"Hahahaha,tidak Non.Mbok hanya bercanda saja."kata Mbok Nur
"Hehehehe,Kinan juga bercanda Mbok."balas Kinan."Oh iya Mbok,kenapa hari ini masakan yang di buat sangat banyak,apa akan ada tamu mbok?"tanya Kinan penasaran
"Iya Non,bahkan ini lebih penting dari tamulo Non."kata Mbok Nur yang membuat Kinan tambah penasaran
"Benarkah Mbok,memang siapa tamunya Mbok?"tanya Kinan yang semakin penasaran
"RAHASIA dong Non."kata Mbok Nur cepat
"Ihhhh Mbo Nur,gak usah kayak ABG labil dch Mbok."kesal Kinan
Mbok Nur hanya tertawa melihat tingkah anak majikannya itu.Mbok Nur memang sangat sering mengerjai Kinan,karna sejak kecil Mbok Nur lah yang mengasuh Kinan,maka dari itu mereka sangat dekat.
******
Makan malam pun tiba,makanan yang di masak pun sudah terhidang semua di meja makan.Anel dan Nathan sudah duduk di meja makan,begitu pun dengan Kinan dan Alin.Tinggal menunggu Fandra yang belum turun dari kamarnya.
"Anak mu itu memang selalu senang membuat kita kelaparan."Nathan mendengus kesal karna putranya itu tidak pernah berubah.Fandra selalu membuat mereka menunggu untuk makan maupun sarapan sekalipun.
"Sabar Pa,kamu itu memang selalu tidak sabaran,sebentar lagi Fandra juga akan turun."ucap Anel cepat
"Rania,bagaimana dengan kuliahmu?"tanya Anel ke Rania yang sedang menuangkan Jus ke dalam gelas
"Baik Buk,semua lancar."jawab Rania sopan
"Bagus lah kalau begitu,kamu jangan pernah sungkan jika perlu sesuatu."kata Anel lagi
"Iya Buk,teimakasi."kata Rania lagi
"Nia,apa kamu sudah punya pacar?"Nathan menimpali pertanyaan Anel
"Nia belum kepikiran untuk pacaran Pak,Nia masih ingin mengejar cita cita Nia."jawab Rania cepat
"Itu Kakak sudah turun."ucapan Kinan membuat pembicaraan Nathan dan Rania menjadi terhenti.Dan semua yang ada di meja makan itu menoleh ke arah tangga,begitupun dengan Rania.Tapi seketika itu tubuh Rania menjadi kaku,Ia menatap laki laki yang sedang berjalan ke arahnya dengan mata terbuka lebar.
"Kenapa laki laki itu ada disini?tapi tunggu sebentar,tadi Kinan bilang apa?,Kakak.Apa mungkin itu anak Ibu Anel yang berada di luar negri,jika benar.Ahhhhhhhh,mati aku."Kinan berdebat dengan fikiran nya sendiri
Fandra berjalan semakin dekat.
\BERSAMBUNG
JANGAN LUPA VOTE DAN LIKE YANG YA.BERI KOMENTAR POSITIF SUPAYA AUTHOR BISA LEBIH SEMANGAT UNTUK MENULIS😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Rosdelita Siregar
Apa kisah fandra sama dengan papanya, menikah dengan wanita sesederhana
2021-06-10
0
Zartini Mela II
nahhh.. jumpa deh..
2020-12-21
0
Sofi Atun
akhirnya ketemu Thor lanjutanya..mks Thor🙏
2020-11-19
0