Chapter 5 Jul Jadi Linglung

Tok tok tok

"Iya sebentar"

Julieta yang baru saja mandi dan sudah memakai piyamanya langsung membukakan pintu, dia tercengang melihat sang pangeran dengan jaket denim menenteng Tote bag. Kok bisa dia dateng lagi secara si Julieta kan random person.

"Loh mas Bintang ngapain?"

"Ini ada titipan dari Mama, kalo gitu saya permisi jangan lupa di makan" Ucapnya seraya menyerahkan Tote bag tersebut

Julieta dibuat kicep dengan apa yang baru saja terjadi, namun ini akan menjadi golden ticket buatnya untuk meraih si miliuner ini.

"Tunggu dulu mas, tadi aku juga di kasi makanan sama orang dapur jadi mau ga kita makan bareng. Kalo aku sendiri mubadzir nanti ga kemakan, mau ya...sebagai tanda maaf dan terimakasih aku ke mas Bintang" Julieta mengeluarkan puppy eyes nya agar Bintang luluh

"Ga bisa. Saya ada kerjaan sekarang"

"Sebentar aja Mas, mau...ya... ya"

"Yauda, tapi saya ga bisa lama-lama"

'Yes gue bisa mulai deketin doi'

"Ayo mas mari masuk"

Ternyata Mama cantik bawain sate kambing buat Julieta, tau aja calon mertua kesukaan Julieta apa.

"Ayo mas makan, Mama kok tau ya kesukaan aku itu sate. Keren deh, bilangin ke Mama makasi ya"

"Itu yang beli saya, Mama cuman ngasi nasi aja"

Krik

Krik

'Aduh gue kudu ngomong apalagi'

"Eh, hehe kalo gitu mas kok tau aja kesukaan aku. Apa kita jodoh ya Mas"

"Terserah kamu aja, saya pusing denger kamu"

'Demi duit jadi gue sabar'

Mereka makan dengan khidmat, sop tulang dari rumah makan habis oleh Bintang sementara Julieta hanya makan satenya aja.

'ini orang ga makan berapa hari si, heran deh'

Setelah habis semua sebenarnya Julieta agak kesel sama Bintang, gegara makannya porsi kuli jadinya Julieta ada saingannya. Terus yang katanya ga bisa lama-lama tapi kok sekarang malah lagi ngerokok sama minum kopi di ruang tamu, Julieta si gaambil pusing dia malah kesenengan berasa di temenin.

Julieta diam sembari mencuri pandang ke arah Bintang, ternyata cakep banget kalo diliat lagi serius gitu.

"Mas lagi apa si? kok serius banget" Julieta ga bisa tahan sama ke kepoan supernya

Bintang masih fokus mengetik, lalu ia mematikan ponselnya. Dia menoleh menatap sebentar Julieta lalu meminum kopinya.

"Saya kan orang sibuk ga kaya kamu pengangguran" Jawabnya enteng

"Mas aku ga pengangguran ya, pas mas kesini tadi aku baru aja balik kerja. Makanya ini rambut masih basah baru mandi, tega banget ngatain aku pengangguran. Sebel banget, emang aku semanja itu ya?"

"Menurut kamu aja gimana, yaudah saya mau berangkat dulu. Kamu jangan keluyuran, kunci pintunya" Bintang segera meraih jaketnya beserta kunci mobilnya

"Mas kok jadi perhatian gini sama aku, padahal kan baru kenal"

Julieta ini ga bisa di lembutin atau di baikin dikit malah ngelunjak. Bintang yang baru ketemu saja sudah hapal betul tabiat si random person ini.

Setelah kepergian Bintang beberapa menit lalu Julieta masih merasakan efek golden ticket nya, dia bahkan lebih mirip orang gila senyum sendiri lalu tak lama dia teriak-teriak.

"Omaygat gue baper sama mas miliuner"

...****************...

Sudah seminggu sejak seporsi sate, sop tulang, segelas kopi dan asap rokok yang menjadi saksi Julieta menatap Bintang malam itu hingga saat ini mereka tidak lagi bertemu. Kerjaan Julieta juga masih sama, tapi sekarang dia lebih cekatan meski otaknya pas-pasan tapi dia itu super cekatan.

"Mba Jul dipanggil bu bos"

"Loh Ibu emang disini ya mas?" Aryo mengangguk lalu menunjuk bangunan yang dulu menjadi tempat sidangnya.

"Okede makasih mas"

Julieta membuka pintu dan masuk ke ruangan Ibunya, di sana Ibunya sedang membaca beberapa dokumen dan menandatangani nya.

"Tumben banget manggil anaknya"

"Bapak kamu kemarin pulang dari Kanada, dia kaget tau kamu kerja disini" Ucap Ibunya sembari melepaskan kacamata nya

"Loh tau dari mana? Ibu ga bilang apa-apa kan, ih males banget pasti ngetawain aku. Terus dia bawa apa dari Kanada buat aku?"

"Bapak kamu ga percaya kamu kerja, dia tau dari si Farhan katanya kamu jadi bahan gibah di grup tua bangka"

Tidak hanya Julieta tapi Ibunya juga merasa kesal mengingat semua teman suaminya itu

"Bu aku kesel banget sama temen-temen nya Bapak ih, udah pada tua bukannya tobat malah makin menjadi"

"Alah kamu jangan gitu sapa tau nanti malah jadi mertua kamu, eh" Ceplos ibunya

"Ih ga mau aku maunya sama Mas Miliuner"

Ibunya malah terkekeh melihat putrinya yang semakin menjadi-jadi, Julieta memang unik sejak kecil ketika yang lain manggilnya mami papi atau semacamnya dia malah pilih Ibu Bapak. Sekarang malah pilih mas Miliuner padahal belum tentu miliuner, ini sih bukan unik tapi tolol.

"Kamu tau apa aja tentang si Bintang?"

"Eumm... " Julieta mulai berpikir dengan menggaruk kepala belakang nya yang tertuju pada kejadian seminggu yang lalu

"Dia ganteng, tiap kali diem dia pasti ngetik sesuatu fokus banget ke hpnya, dia perhatian ke aku beliin sate terus aku disuruh jangan keluyuran" Pungkasnya sembari membayangkan wajah serius Bintang saat menatap ponsel genggamnya

"Sapa tau dia lagi chat sama pacar nya, dia pernah kesini sendirian? Kamu diapain hah?" Ibunya sedikit panik

"Akunya si mau di apa-apain tapi mas bintang nya sibuk kerjaan, ih orang kata Mama cantik mas Bintang ga deket sama siapapun"

"Jul kamu itu polos apa bodoh si, Ibu ga mau tau pokoknya jangan bertingkah aneh-aneh. Nanti malem Ibu sama Bapak mau ajak kamu makan diluar sekalian ada yang mau di obrolin"

"Siap bu bos"

Julieta kembali pada kerjaannya namun saat membersihkan meja ia tiba-tiba ingin menjerit, sepertinya dia baru menyadari jika dirinya tolol.

"Udah seminggu gue baru inget, kenapa ga minta nomor hp nya mas miliuner. Gue tolol banget, aduhh sial"

...****************...

"Gimana enak kerja? Tau kan rasanya capek?" Ujarnya sambil memotong beefsteak

"Bapak ih udahlah, Jul mau kerja apapun sekarang mah. Biar ga jadi gibahan temen-temen bapak yang kolot pemikirannya, sekalian aku mau jadi miliuner terus ngalahin orang nomor satu di kota. Nanti muncul berita pebisnis Josh group milik Joshua menjadi peringkat ke 2 di kota"

"Mimpi kamu terlalu muluk-muluk Jul, Bapak rencananya mau daftarin kamu kuliah S2 di Kanada sekalian temenin nenek kamu mau ga?"

Julieta berhenti mengunyah, dia menoleh ke Ibunya yang hanya mengerikan bahunya. Julieta bingung ia sudah mumet berpikir, ia ingin bekerja dulu tapi jika terus menjadi pelayan kapan dia akan menjadi saingan Bapaknya. Julieta dalam dilema, S2 atau lanjut kerja menjadi pelayan?

"Jul pengen kerja, S2 belum kepikiran ga tau kalo taun depan"

"Kerja jadi pelayan? Masih kuat kalo om Farhan sama anaknya mampir lagi kesana?"

"Itu si urusan nanti, eum....itu Bapak emang ga mau kalo Jul kerja di Josh group?" Tanya Jul hati-hati, ia bahkan mengesampingkan egonya untuk bertanya pada Bapaknya

"Emang kamu udah ngelamar?"

"Astaga, Aku udah 2 kali ngelamar terus ditolak katanya ga sesuai kriteria atau apalah" Gerutunya

"Nah itu tau, tapi coba kamu apply lagi kemana gitu. Jadi orang jangan diem aja Jul kamu harus berusaha, malu sama temen Bapak liat si Evan anaknya om Farhan dia kerja di BUMN sekarang"

Julieta kaget, jadi pria bengis itu namanya Evan masa orang kayak dia kerja di BUMN gacocok banget pikir Julieta.

"Terus Bintang Anaknya Om Tiar dia sekarang naik pangkat jadi GM di pertambangan, semuanya sukses. Lah kamu malah mau stuck disitu terus"

Tunggu dulu... APA

BINTANG, MAS BINTANG

Julieta tersedak ludahnya sendiri lalu sekejap kemudian dia melotot, ini gila dia baru tahu Mas Miliuner anaknya om Tiar. Om yang super duper ngeselin, dia juga yang ngomporin bawahan Bapaknya supaya tolak lamaran Jul di Josh group.

'Mati gue'

"O-om Tiar bapaknya Mas Bintang, Bintang yang cakep tinggi punya Mama cantik yang itu? " Tanya Jul sedikit linglung

Ibunya sudah menahan tawa melihat Julieta yang linglung, padahal Ibunya pernah bilang siapa tau dari ke tiga teman bapaknya ada yang akan menjadi mertuanya.

"Loh kamu udah ketemu dia? Kapan padahal dia jarang ada di sini"

"Itu loh Pah, si Jul pingsan pas hari pertama kerja kebetulan Bintang yang nolongin. Sampe ditungguin gitu ama Bintang, Mba Santi ada di sana waktu itu dia malah seneng banget liat anaknya deket sama Jul. Dia belum tau aja Jul makannya banyak banget"

"Mas Bintang juga makannya banyak, sop tulang aku dari Mas Rudi abis sama dia" Ucap Jul sambil memanyunkan bibirnya sebal

Penjelasan sang Istri membuat seorang Joshua mengerutkan dahi, Bintang kok berani banget deketin anaknya.

"Kamu suka dia Jul?"

Jul dengan kesadaran penuh menggelengkan kepalanya brutal, dia tidak bisa membayangkan memiliki mertua yang banyak omong dan manipulatif kayak Om Tiar.

'Gue ganti rencana aja deh, masa bokapnya Mas Miliuner si Om Tiar yang itu si. kalo gitu ceritanya Mas Miliuner gue bisa jadi faktor utama gue mati muda, ya tuhann'

Julieta menangis dalam benak, memikirkan segala kemungkinan jika ia benar-benar akan dipersunting Mas Miliuner.

...****************...

Terpopuler

Comments

khun :3

khun :3

Bikin nagih bacanya 😍

2024-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!