Pria yang tadi dipanggil tuan Marlon oleh Dokter Raymond, menerobos masuk lebih dulu kedalam ruang kerja dokter Raymond. Tanpa mengindahkan Amrita yang saat itu berada didepan pintu dan dibuat terpaksa menyingkir, supaya tidak tertabrak tubuh tinggi besar pria itu.
" Issh!" Dengus Amrita dengan sengaja, tapi hanya dibalas lirikan dingin oleh pria itu membuat Amrita jadi tambah kesal. Tapi kali ini memilih tidak mengatakan apa apa lagi.
Sampai dia merasa kalau hari itu merupakan hari tersial dalam hidupnya, bagaimana tidak sejak pagi dia sudah mengalami hal hal tidak mengenakkan dengan Arya suaminya. Lalu sekarang malah bertemu pria menyebalkan yang malah diajak masuk bersama dirinya oleh dokter Raymond.
Aneh sekali. Sebenarnya sejak dokter Raymond meminta dia supaya masuk keruangan pria itu bersama pria asing yang dipanggil dengan tuan Marlon, Amrita sudah merasa aneh.
Karena dia tidak merasa kenal dengan pria itu, lalu tujuannya datang ke klinik dokter Raymond adalah untuk memeriksakan kondisi kandungannya. Tapi...kenapa mereka harus masuk berdua? Ada apa ini sebenarnya? Siapa pria itu? Kenapa sejak tadi dia terus merasa punya perasaan aneh pada pria itu, padahal Amrita yakin kalau sebelum ini dia tidak pernah bertemu pria itu.
Jadi ...ini sebenarnya ada apa? Jangan bilang kalau ....
Bruk!!
Amrita sampai terlonjak akibat terkejut, karena Dokter Raymond dan suster Marta tiba tiba bersimpuh dihadapan dia dan pria yang dipanggil tuan Marlon itu.
" Dokter! Mis Marta!Kenapa?!" tegur Amrita menatap dua orang tersebut bingung.
Kalau Amrita bingung,berbeda dengan Harsen yang terlihat menunjukan wajah dingin. Melihat apa yang saat itu dilakukan oleh Dokter Raymond dan suster Marta yang merupakan Asisten pria itu.
" Ada ini?! Apa kalian sudah melakukan kesalahan besar padaku?! Sampai bersujud begitu!!"
Bukannya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Amrita atau Harsen, dokter Raymond dan suster Marta malah semakin tertunduk. Bahkan suster Marta mulai terdengar terisak,membuat Amrita tentu aja heran melihatnya dan berniat menyuruh mereka bangun dari posisinya saat itu.Tapi belum sempat dia mengucapkan nya.Suara dingin Harsen menghentikan niat Amrita.
" Aku datang kesini untuk menyuruhmu melakukan permintaan terakhir Elly,dokter Raymond.Tapi melihat reaksi mu sekarang sepertinya sudah terjadi sesuatu dengan benda milikku dan Elly yang kami titipkan padamu.Apa benar begitu?!"
"Ma....maaf tuan Marlon....sa...saya tau kami salah, ka...karena...."
" Hiks....hiks.....maaf....maaf....kami tidak sengaja...hiks ...hiks..." Isak tangis suster Marta terdengar semakin keras menggema diruangan itu, membuat Amrita menjadi semakin bingung dan tidak mengerti keadaan disana saat itu, sebenarnya ada apa?
" Berhenti bertele tele kalian berdua! Cepat katakan saja ini sebenarnya ada apa?! Dan kenapa perempuan aneh ini harus ada juga disini saat ini?!"
Amrita ternganga terkejut, karena tiba tiba saja si tuan Marlon itu menunjuk kearah dirinya dengan sama marahnya, seperti pada dokter Raymond serta suster Marta.
Padahal, baik dokter Raymond maupun Suster Marta belum mengatakan pada si tuan Marlon itu, apa yang sudah mereka berdua lakukan pada dia dan juga pria itu.
Ini benar benar tidak adil dan Amrita merasa tidak terima terus dijadikan. Pelampiasan kesalahan oleh para pria sejak tadi pagi tanpa bersalah.
Kalau tadi dengan Arya dia lebih banyak mengalah,karena ingat hubungan mereka sebagai suami.istri, tapi untuk kali ini dengan pria asing yang baru pertama kali dia temui itu,Amrita tidak berniat melakukan nya.Karena merasa ini tidak adil untuknya.
" Kenapa anda menyangkut pautkan saya dengan yang dilakukan oleh mereka berdua! Saya datang kesini hanya untuk memeriksakan kandungan saya pada dokter Raymond. Tanpa tau kalau sudah ada yang terjadi disini sekarang!"balas Amrita tak kalah sarkas pada Harsen.
" Kalau hanya ingin memeriksakan kandungan kan bisa saja pergi kedokter lain, juga hari lain! Kenapa meski pagi ini dan hari ini! Anda benar benar aneh dan mencurigakan Miss. Jangan jangan kandungan anda itu palsu dan niat anda sekarang berada disini adalah untuk.."
" Cukup! Cukup tuan Marlon! Saya tidak kenal anda dan sepertinya anda juga begitu! Jadi, berhenti mengkambing hitamkan saya untuk masalah anda dengan mereka!" Bentak Amrita, dengan menatap tanpa takut pada Harsen.
Suasana diruangan dokter Raymond saat itu benar benar sangat aneh,padahal setiap orang disana belum tau apa yang sebenarnya sudah terjadi. Tapi Amrita dan Harsen terus saja bersitegang, ditengah isakan suster Marta dan ketakutan dokter Raymond yang belum juga beranjak dari posisinya saat itu.
" Ini sebenarnya ada apa, Dok? Kenapa anda dan suster Marta bersikap begini dan pada siapa kalian sudah melakukan kesalahan?" Tanya Amrita, karena merasa tidak sanggup lagi melihat suasana diruangan itu. Serta sudah sangat gerah harus berada satu ruangan dengan pria yang dipanggil tuan Marlon itu, karena pria itu masih saja menatap dia sinis dan dingin. Sangat nyata tidak suka pada nya, meski sebenarnya Amrita juga merasa begitu.
Karena itu dia bertanya pada Dokter Raymond, supaya dirinya bisa segera keluar dari ruang itu dan terbebas dari situasi ambigu tidak jelas tersebut.
Meski masih dengan posisi tadi, kali ini dokter Raymond mau bicara, menjelaskan pada Amrita dan juga pria disampingnya tersebut.
" E...begini tuan Marlon, se ..sebelumnya saya ingin minta maaf dan tidak menyalahkan kalau nanti anda akan marah juga menuntut saya. Karena ini memang kesalahan saya, tapi...saya tetap berharap anda mau memberi kan sedikit kompensasi, agar tuntutan anda nanti bisa sedikit ringan pada saya. Mengingat hubungan kita dimasa lalu saat Elly masih hidup tuan Marlon.."
" Jangan bertele-tele dokter Raymond. Katakan saja apa yang sebenarnya sudah kamu lakukan, yang sepertinya juga ada sangkut pautnya dengan dia."Lagi lagi Harsen menunjuk kearah Amrita, tapi kali ini tidak sebengis tadi.
" Baik akan saya katakan Rian Marlon. Se... sebenarnya...spe*ma milik anda yang ada di laboratorium kami...tidak sengaja sudah ....digunakan, oleh kami...."
Hening....
Tidak ada dari mereka berempat yang bersuara setelah mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh dokter Raymond pada Harsen. Amrita ikut diam, karena berpikir yang dia dengar barusan bukan urusannya. Itu masalah antara dokter Raymond dan pria yang dipanggil tuan Marlon itu.
Selain itu Amrita diam karena sadar, bahwa saat ini masalah yang terjadi pada dokter Raymond bukan masalah sepele.
Jadi karena dokter Raymond kemungkinan besar akan tersandung kasus hukum berat dengan pria disampingnya, karena itu dia mungkin dia berniat menyuruh dirinya supaya menggunakan dokter kandungan lain, untuk kedepannya.
Sampai dia mendengar kelanjutan yang dikatakan dokter Raymond, untuk menjawab pertanyaan Pria disamping nya itu. Dunia Amrita seketika seperti hancur berkeping keping.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Sunarti Sunarti
seruuu 👍🏻👍🏻👍🏻☺️☺️☺️
2025-03-24
0