"Apa maksud mu?"
"Lusy jangan percaya pada nya, aku sama sekali tidak tau apa-apa tentang ayah mu, bukan aku yang menyuruh para preman itu untuk menagih hutang pada ayah mu" kata Dika tanpa sadar seolah ia telah mengakui kesalahannya tanpa harus dipaksa oleh siapapun
"Lihatlah,! Bukan kah sekarang kau sudah mengakui nya sendiri, aku tidak mengatakan ayah Lusy terluka karna para penagih hutang itu, tapi kau sudah menjelaskan nya dengan cukup baik" ujar Ronald yang merasa penuh kemenangan
Lusy bukan lagi anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, ia tentu dapat memahami dengan sangat teliti atas kata-kata yang di ucapkan oleh Dika, ia mundur beberapa langkah kebelakang seolah kehilangan keseimbangan nya, untuk saat ini ia benar-benar tak tau harus berbuat apa setelah mengetahui kenyataan nya, ia benar-benar tak habis pikir bisa-bisa nya lelaki yang selama ini sangat di cintai nya telah tega menyakiti ayah nya hingga membuatnya terbaring di ranjang rumah sakit dalam keadaan koma
"Lusy, Lusy tolong dengar dulu penjelasan ku, aku tidak bermaksud melakukan itu, aku tidak bermaksud untuk melukai ayah mu" ujar Dika yang mencoba membela dirinya di hadapan Lusy
"Biar ku jelaskan yang sebenarnya, Kau memang tidak berniat untuk menyakiti paman Danu, tapi kau berniat ingin membuat Lusy jatuh ke perangkap mu dan kau bisa melakukan apapun yang kau mau terhadap dirinya" timpal Ronald yang membuat amarah para Dika semakin membara
Dika yang semakin terbakar oleh amarah nya, dengan tidak sabar sebuah tinju berhasil mendarat di wajah Ronald hingga membuat ia tersandung dan jatuh tepat di pelukan Lusy
"Dika cukup! pergi dari hadapan ku sekarang juga" bentak Lusy yang akhirnya buka suara
Dika yang masih tak terima karna kejahatan nya telah terbongkar dihadapan Lusy, sekali lagi ia mencoba melayangkan pukulan pada Ronald namun kali ini ia gagal karna anak buah Ronald telah datang diwaktu yang tepat dan berhasil menghalangi nya
"Tuan ma'af kan aku, aku datang terlambat, aku siap menerima hukuman apapun yang diberikan tuan" ujar David yang merupakan asisten pribadi Ronald
"Seret bajingan itu keluar dan jangan biarkan dia mengganggu Lusy lagi"
"Baik Tuan"
Dengan sigap anak buah nya menyeret Dika keluar dengan paksa
"Di mana kotak obat nya, biar aku ambil" ucap Lusy yang merasa khawatir dengan Ronald, Pipinya terluka dan sudut bibirnya mengeluarkan darah akibat pukulan dari Dika yang cukup keras
Ronal memberi tau Lusy di mana ia menyimpan kotak obat nya, dengan sigap Lusy langsung mengambil nya
Setelah beberapa saat Lusy telah selesai mengobati luka di wajah Ronald
"Tidak seharusnya kamu membuat Dika marah, lagi pula aku bukan anak kecil lagi dan aku dapat mengerti dengan sangat jelas apa yang terjadi" ucap Lusy dengan nada sendu
Ronald menatap wajah cantik wanita muda yang ada dihadapan nya, perlahan ia mengulurkan tangan nya dan menyentuh pipi mulus yang sembab itu dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya tengah menggenggam sebuah benda berukuran kecil nan usang, namun entah mengapa seperti nya benda itu sangat berharga bagi Ronald
"Lusy, apa kau benar-benar melupakan ku, apa sedikitpun kamu tidak mengingat masa kecil kita?" pertanyaan itu spontan keluar begitu saja dari mulut Ronald tanpa di sadari nya
Sepasang mata sendu yang kini terlihat mulai berembun, Lusy dapat melihatnya dengan sangat jelas, seorang pria yang di kenalnya sebagai pria arogan dan kejam itu ternyata juga bisa menangis
Ronald mengangkat sebuah benda kecil yang terbuat dari kayu berbentuk bintang bulan sabit dan bintang yang terletak di bagian tengah nya, ia memperlihatkan benda kecil itu pada Lusy dan berharap ia mengenali nya
Lusy menatap benda itu dengan seksama, ia terlihat familiar tiba-tiba sepotong ingatan masa lalu baru saja melintas di kepala nya, namun beberapa detik kemudian Lusy merasakan kepalanya mulai berat dan terasa sakit sehingga mengakibatkan ia pingsan di tempat dan membuat Ronald menjadi panik dengan keadaan nya
...----------------...
Di Rumah Sakit yang sama tempat tuan Danu di rawat, Dokter baru saja menjelaskan tentang apa yang dialami oleh Lusy di masa lalu, semasa kecil Lusy pernah mengalami sebuah kecelakaan hingga mengakibatkan ia kehilangan sebagian ingatan masa kecil nya, Namun sampai sekarang tak ada seorang pun yang tau kecelakaan apa yang di alami oleh Lusy hingga mengakibatkan ia amnesia
Flash back on
"Kakak, apa yang kau lakukan di pinggir jalan, kenapa kau menangis sendirian, di mana orang tua mu?" tanya seorang gadis kecil yang berumur sekitar lima tahun
"Siapa kau, kenapa kau menyebutku sebagai kakak mu, aku bukan kakak mu" Ujar anak lelaki itu yang tak terima di panggil kakak
"Kakak jangan marah, aku hanya ingin berteman dengan mu, ini untuk mu" ucap gadis kecil itu sembari memberikan sebuah mainan kecil berbentuk bulan sabit yang terdapat bintang di tengah nya
Tanpa basa-basi anak lelaki itu langsung menerimanya dengan wajah yang datar
"Kakak, bolehkah aku tau namamu, nanti jika sudah besar aku akan menemui mu lagi dan aku akan menikahi mu" ucap gadis kecil itu dengan penuh percaya diri
"Dasar bocah ingusan, masih kecil sudah berani bicara soal pernikahan, memangnya siapa juga yang ingin menikah dengan mu" protes anak lelaki itu
"Baiklah aku tidak memaksa mu, jika kau tak mau maka kita bisa menjadi teman saja" ucap nya dengan ekspresi sedih seolah terluka atas perkataan anak laki-laki itu
Ronald kecil yang menyadari betapa tulusnya gadis kecil yang ingin berteman dengan nya itu, ia pun menerimanya dan dengan senang hati mengijinkan untuk memanggil nya dengan sebutan kakak
"Berjanjilah padaku, kita akan bertemu lagi suatu saat nanti dan aku akan menagih janji mu untuk menikahi ku ketika kita telah dewasa nanti" ucap Ronald kecil sembari menjulurkan jari kelingking nya pada Gadis kecil itu
"Uumm,,, tapi....!!!" gadis kecil itu terlihat ragu untuk melanjutkan kata-katanya
"Tapi kenapa?" tanya Ronald kecil
"Kakak, tidak bisa kah kau tinggal di sini lebih lama lagi agar kita bisa bermain bersama dan tumbuh besar bersama" tanya nya dengan tatapan penuh harap
"Ma'af kan aku, aku tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi, ada sesuatu yang harus aku selesaikan, aku berjanji jika masalah keluarga ku sudah selesai, aku akan segera datang menemui mu dan kita akan hidup bersama selamanya" ujar Ronald kecil yang berusaha menjelaskan pada gadis kecil itu
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
PrincessNvl
Novel Rekomen yang sangat 💯
2024-09-04
3