Terlihat Vaya dan Rashel berjalan disekitar ruang tamu, lalu Vaya tidak sengaja melihat Yapra terus memandang Shella dari kejauhan. Shella ngobrol bareng dengan Mimi dan Hana yang sedang tertawa, Yapra terpesona dengan senyuman Shella yang begitu manis dan lucu.
"Beneran dugaan ku, selama ini Yapra suka dengan Shella, tapi kan Shella bakal dijodohkan oleh ibunya. Jika sampai tante Denah tau, pasti Yapra bakal dimarahin." Kata Vaya.
Lalu Rashel melihat kalau Vaya tidak mendengar ucapannya, Rashel pun langsung menepuk pundak Vaya yang membuatnya terkejut.
"Kok kamu diam, dari tadi aku ngomong sama kamu loh Vaya, emang kamu lagi mikirin apa sih?." Ujar Rashel.
"Nggak kok, eh cepetan kamu kan yang punya acara, nanti keluargamu akan merayakannya." Kata Vaya lalu pergi bersama Rashel.
Kemudian, seluruh keluarga Vaya kumpul di ruangan acara berlangsung, Acara pun dimulai dengan seluruh anggota melihat Rashel resmi masuk kerumah, semua orang pun Bertepuk tangan dan tersenyum bahagia. Seluruh keluarga mengucapkan Selamat datang Rashel. Rashel merasa sangat bahagia karna keluarganya merayakan kedatangannya.
Tak selang lama, acara pun selesai mereka semua melakukan aktivitas masing-masing.
Terlihat Shella sedang berjalan menuju ke dapur, tiba-tiba ponsel nya berdering menandakan ada yang menelponnya. Ternyata yang menelpon Shella adalah Calon suaminya bernama Bulfar.
"Hallo Bulfar ada apa?." Kata Shella.
"Besok orang tua ku datang untuk bicara dengan keluargamu terkait kapan pernikahan kita berlangsung. Tolong sampaikan ini kepada keluargamu, dan ya Bilang kepada kakak mu Selamat datang." Ujar Bulfar.
"Iya, kalau begitu sampai jumpa, Bye." Kata Shella lalu menutup telponnya.
Ternyata dari belakang Yapra mendengar percakapan mereka, yang membuat Yapra cemburu dan merasa sakit hati.
"Mungkin aku dan Shella gak akan pernah bersama, aku gak bisa melawan takdir yang sudah tertulis." Ujar Yapra lalu pergi.
Setelah itu, Vaya, Yapra dan Mimi pamit pulang kepada Rashel dan Keluarganya. Mereka menaiki mobil milik Yapra, diperjalanan Yapra sama sekali tidak berbicara dengan Vaya dan Mimi. Vaya pun heran mengapa Yapra hanya diam tanpa bicara sedikitpun, Yapra sedang memikirkan Shella dan soal perjodohannya yang membuat dirinya sedih.
"Kak, kok kak Yapra diam saja ya?, dia kenapa." Kata Mimi.
"Entahlah Mimi, aku pun gak tahu dia kenapa, tapi tadi dia sangat gembira, mungkin karna ada masalah pekerjaannya." Ujar Vaya.
Tak selang lama, Mereka pun sampai dirumah Vaya dan Mimi, lalu Yapra pergi begitu saja tanpa pamit kepada mereka.
Malam hari pun tiba, Yang dimana Yapra sedang melamun di kamarnya dan sedang memikirkan Shella. Lalu datang Praya ke kamarnya untuk mengantarkan makanan Untuknya.
"Yapra, ini makanan buat kamu, kau dari tadi belum makan kan." Kata Praya melelatakkan makanan di meja.
*Aku gak lapar bu. Aku hanya ingin istirahat dulu." Ujar Yapra.
"Baiklah kalau begitu ibu keluar dulu, good night sayang." Kata Praya lalu keluar dari kamar Yapra.
Disisi lain, Zivan sedang bekerja di kamarnya sedangkan Hana sudah tertidur pulas di kasur. Zivan merasa pusing dengan pekerjaannya karna ada salah satu dari partner kerjasama nya itu selalu membuat Zivan kesal.
"Sialan kamu Abrani, bisa-bisanya dia lakukan persetujuan tanpa konfirmasi dari ku. tunggu aja besok, aku bikin perhitungan denganmu." Kata Zivan kesal.
Sementara itu, terlihat Rashel berada di luar bersama Shella karna sudah mengambil sesuatu dari kantor ayahnya. Kemudian, Rashel melihat ada wanita yang sedang menyebrang jalan. Tiba-tiba ada mobil menabrak wanita itu sehingga ia terpental dan terbaring tak berdaya. Rashel yang melihat itu langsung berlari menghampiri wanita itu, Shella pun ikut dengan Rashel. Dengan cepat Shella mengambil gambar plat DD mobil itu. Rashel berniat membawa nya ke rumah sakit, Rashel dan Shella menunggu kedatangan mobil.
Tak selang lama, ada satu mobil datang ternyata mobil itu milik Dava. Rashel pun ke tengah jalan dan membuat mobil Dava berhenti. Lalu Dava pun keluar.
"Pak tolong bawa wanita ini ke rumah sakit, aku mohon pak. Wanita ini hampir sekarat." Ujar Rashel.
Dava pun menyetujui permintaan Rashel, karna Dava berfikir kalau Rashel berniat nolongin orang.
"Baiklah naik ke mobil." Ucap Dava.
Lalu mereka pun berangkat, terlihat Dava terus melihat Rashel dari spion atas didalam mobilnya.
"Gadis ini baik sekali, aku salah menilainya waktu aku bertemu pertama kali dengannya." Ujar Dava.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments