Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku

     Dua tahun berlalu tak ada halangan yang berat dilalui oleh gizca dan haidar dalam rumah tangganya.justru kebahagiaan yang mereka rasakan apalagi sejak kehadiran gavin diantara mereka.

     "Sayang dikantor ku sedang ada masalah,beberapa kerabat ku dirumahkan".ucap haidar kepada gizca. "Tapi kamu engga kan mas?".tanya gizca panik. "Mudah-mudahan engga yaa sayang".jawab haidar sambil memainkan ponselnya.

     "Kalau mas haidar sampai dirumahkan juga gimana ya,mana gavin masih kecil".ucap gizca dalam hati,iya menjadi panik karna hanya gizca lah yang menjadi tulang punggung untuk keluarganya, "Berarti aku harus lebih banyak menabung lagi untuk bisa membiayai keluargaku nanti kalau memang mas haidar dirumahkan,karna kalau bukan dari aku siapa yang akan membiayai mama dan adikku nanti,mas haidar sudah sangat baik mau membantuku untuk membiayai kebutuhan keluarga ku.

     Ketakutan gizca iya kesampingkan dulu setelah melihat gavin sedang bermain. "Hai anak mama sedang main apa ini?".ucap gizca sambil tersenyum. Tak lama berselang haidar ikut duduk diruang tamu menghampiri anak dan istrinya. "Mas aku takut kamu akan seperti teman-teman kamu,nanti siapa yang membantu ku membiayai keluargaku".ucap gizca lirih.

     "Kenapa kamu harus mengkhawatirkan yang belum terjadi,rezeki sudah ditangan Allah sayang,sudah diatur masing-masing sesuai porsinya".ucap haidar sambil memainkan ponselnya.

     Setelah tiga hari berlalu gizca yang sedang berada dikantor tiba-tiba saja handphone nya berbunyi. "Assalamualaikum mas".ucap gizca diujung telpon. "Waalaikum salam, kamu lagi sibuk gak?ada yang mau aku ceritakan sama kamu".ucap haidar kepada gizca.

"Aku lagi gak sibuk mas,ada apa?".jawab gizca panik,ketakutan dalam hatinya semakin menjadi-jadi.

     Takut apa yang akan diucapkan suaminya seperti apa yang sudah iya khawatirkan dalam beberapa hari ini. "Sayang maafkan aku ya,tadi aku dapat kabar bahwa mulai besok aku dirumahkan seperti teman-temanku".ucap haidar diujung telpon kepada istrinya.

     Mendengar ucapan suaminya hati gizca seperti teriris pisau tajam,sedih, kecewa,sakit tapi tak bisa iya luapkan saat itu,iyaa hanya terdiam mendengar ucapan sang suami ditelpon tersebut,belum ada jawaban sama sekali dari gizca iya menahan tangis saat itu.

     Karna tidak mungkin iya menangis didepan teman-temannya,yang ada bisa menjadi pertanyaan terhadap teman-temannya kenapa aku bisa sampai menangis. "Iya mas tidak apa-apa,mungkin memang sudah jalannya".ucap gizca dengan mata berkaca-kaca.

     "Kamu gak apa-apa kan sayang,maafkan aku ya,tapi aku akan coba mencari pekerjaan lain,aku gak akan diam saja".ucap haidar kembali. "Iya mas yasudah kalau begitu".

     Setelah panggilan telfon berakhir gizca segera menuju toilet,tiba-tiba saja bulir air mata jatuh membasahi pipinya,karna ketakutan yang iya khawatirkan beberapa hari ini benar-benar terjadi.

"Ya Allah aku harus bagaimana".ucap nya lirih dalam hati sambil terisak menangis.

     "Sekarang hanya aku saja yang mencari uang untuk menghidupi keluargaku dan keluarga kecilku,Tuhan bantu aku untuk melewati ini semua,beri aku kekuatan untuk bisa menjalani hari-hari ini".ucap gizca dalam do'anya setelah iya melaksanakan sholatnya.

     Setibanya dirumah dan setelah menidurkan gavin, haidar dan gizca meluangkan waktunya untuk mengobrol bersama, "sayang kamu gak usah khawatir ya,aku pasti akan mencari pekerjaan yang lain untuk membantu kamu,aku gak akan diam gitu saja,aku gak mungkin tega membiarkan kamu bekerja sendiri untuk menghidupi dua keluarga dan aku juga tau posisi kamu sebagai tulang punggung untuk keluarga kamu".ucap gizca sambil membelai rambut sang istri.

     Tak ada sahutan dari gizca,iya hanya terdiam mendengarkan ucapan sang suami,karna kalau hanya untuk membiayai keluarga kecilnya gizca tak begitu kesulitan,tapi pada kenyataan nya dua keluarga yang harus iya biayai.

     "Sudah mas, tidak usah dibahas lagi ya,InsyaAllah kita bisa melewati semua ini,aku ikhlas menjalaninya mas".ucap gizca tersenyum sambil memeluk suaminya. "Makasi sayang".ucap haidar.

     Tiga bulan dilalui haidar menjadi seorang driver online,tetap disyukuri walaupun tidak mudah dilaluinya. "Sayang maaf ya selama tiga bulan ini aku belum bisa kasih uang lebih kekamu".ucap haidar kepada gizca. "Gak apa-apa mas,aku bersyukur kamu masih mau ada usahanya".jawab gizca sambil tersenyum.

     Satu minggu berlalu saat gizca selesai memandikan gavin,tiba-tiba saja haidar menghampiri dirinya dan sang anak dikamar. "Sayang aku punya kabar bagus untuk kamu,semoga kamu suka ya dengan kabar yang aku bawa ini".ucap haidar kepada istrinya.

     "Kabar apa mas?".tanya gizca. "Aku dapat info pekerjaan dari salah satu kerabat kakakku,kalau memang kamu izinkan aku bisa memulai bekerja diakhir bulan ini".ucap haidar.

     Setelah obrolan panjang haidar dan gizca malam itu,akhirnya gizca mulai bisa tersenyum lebar kembali karna akhirnya sang suami sudah mendapatkan pekerjaan barunya.

     Siapa sangka ternyata pekerjaan baru haidar malah menjadi awal kehancuran perekonomian rumah tangga mereka.

     Hari pertama haidar bekerja ditempat baru nya menjadi kesan pertama baginya,karna sebelumnya haidar belum pernah sama sekali bekerja dibagian keuangan.

     Dua bulan pertama bekerja haidar masih seperti biasanya dan gizca masih memberikan support kepada haidar ditempat kerja barunya.

   Hingga dibeberapa bulan berikutnya gizca pun merasakan perbedaan yang sangat terlihat dari suaminya,namun bukan tidak mungkin gizca tidak curiga terhadap sang suami.

     Tapi gizca masih menunggu haidar untuk bicara kepadanya,apa yang sebenarnya terjadi dengan suaminya ditempat kerjanya yang sekarang,yang seperti biasanya haidar selalu menceritakan setiap hal yang tetjadi dikantornya.kini gizca tak lagi menjadi orang pertama yang tau gimana pekerjaan suaminya saat ini.

     "Gimana mas pekerjaannya dikantor lancar-lancar saja kan?gak ada masalah kan?".tanya gizca kepada haidar. Tanpa menunggu lama haidar segera menjawab pertanyaan istrinya tersebut. "Baik-baik aj sayang gak ada masalah semuanya lancar".jawab haidar sambil bermain dengan gavin.

     Gizca masih memerhatikan perubahan sikap yang dialami suaminya dan biasanya setiap bulan nya keuangan yang selalu dipercayakan haidar kepada gizca kini tak lagi iya terima.sudah dua bulan ini keuangan haidar iya atur sendiri dan gizca hanya diberikan untuk kebutuhan gavin selama satu bulan nya.

     Namun gizca tak mau ambil pusing,karna gizca masih memiliki uang untuk tetap bisa membiayai orang tuanya.perubahan sikap haidar masih gizca perhatikan hingga saat ini, namun haidar masih tetap belum mau menceritakan nya kepada sang istri.

     Yang biasanya haidar pulang kantor seperti biasanya, kini haidar pulang kerumah selalu larut malam.namun seperti biasa gizca masih tetap menunggu haidar untuk bercerita.

     Walaupun dalam hatinya selalu bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan suaminya.malam pun semakin larut dalam hati semakin terasa sesak memikirkan suaminya saat ini. Tanpa menunggu lama gizca segera mengambil air wudhu untuk menjalankan shalat malam.

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

apa sudah mempunyai WIL🤔

2024-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari pertama
2 Bab 2 Ibu Mertuaku
3 Bab 3 Garis Dua
4 Bab 4 Merindukannya
5 Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku
6 Bab 6 Rahasia Besar
7 Bab 7 Tanda Tanya
8 Bab 8 Membagi Waktu
9 Bab 9 Pengaruh Buruk
10 Bab 10 Bayi Premieku
11 Bab 11 Cemburu
12 Bab 12 Sebatas Teman
13 Bab 13 Aku Harus Bagaimana?
14 Bab 14
15 Bab 15 Pergaulan Yang Salah
16 Bab 16
17 Bab 17 Kembali Ke Jalan Yang Salah
18 Bab 18 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya?
19 Bab 19 Jaga Jarak
20 Bab 20 Membuka Hati
21 Bab 21 Butuh Waktu
22 Bab 22 Semua Demi Kamu!
23 Bab 23 Bukan Salahmu
24 Bab 24 Engga Mau Berharap Banyak!
25 Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
26 Bab 26 Memberi Harapan dan Memanfaatkan nya
27 Bab 27 Beri Sedikit Ruang Untukku!
28 Bab 28 Tidak Dengan nya!
29 Bab 29 Ada apa denganmu?
30 Bab 30 Untuk kebaikkan kamu!
31 Bab 31 Betapa indah ciptaanMU
32 Bab 32 Kamu tidak suka keberadaanku disini?
33 Bab 33 Harus bagaimana membalas kebaikkan kamu!
34 Bab 34
35 Bab 35 Berteman saja sampai kapan pun itu!
36 Bab 36 Semoga kalian bisa melewati ini semua!
37 Bab 37
38 Bab 38 Jangan dekati istri saya!
39 Bab 39 Trauma!
40 Bab 40 Apa mereka chatan bersama!
41 Bab 41 Tidak menganggapku
42 Bab 42 Gimana dengan kamu?
43 Bab 43 Apa yang akan kamu lakukan?
44 Bab 44 Asal kamu bahagia
45 Bab 45 Biarkan semua mengalir
46 Bab 46 Demi anakku!
47 Bab 47 Karena aku telah mencintai suamimu
48 Bab 48 Aku bertahan demi anakku
49 Bab 49 Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia?
50 Bab 50 Dimana perasaan kamu?!
51 Bab 51 Kita akan pisah!
52 Bab 52 Resmi berpisah!
53 Bab 53 Masih banyak luka yang belum sembuh
54 Bab 54 Setia nungguin kamu
55 Bab 55 Terlalu egois
56 Bab 56 Statusku!
57 Bab 57 Mengambil hati
58 Bab 58 Tak berjodoh
59 Bab 59 Janda beranak satu!
60 Bab 60 Wanita terhormat!
61 Bab 61 Kangen gavin
62 Bab 62 Jangan sedih lagi
63 Bab 63 Takut kehilangan kamu
64 Bab 64 Keras Kepala
65 Bab 65 Ini pilihanku
66 Bab 66 Melamar kamu
67 Bab 67 Berjuang bersama
68 Bab 68 Bapak CEO
69 Bab 69 Kebawa suasana
70 Bab 70 Kenikmatan pagi
71 Bab 71 Polosnya gizca
72 Bab 72 Akan saling menjauh
73 Bab 73 Kejadian di Apartmen
74 Bab 74 Perpisahan galih
75 Bab 75 Bahagia bersama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 Hari pertama
2
Bab 2 Ibu Mertuaku
3
Bab 3 Garis Dua
4
Bab 4 Merindukannya
5
Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku
6
Bab 6 Rahasia Besar
7
Bab 7 Tanda Tanya
8
Bab 8 Membagi Waktu
9
Bab 9 Pengaruh Buruk
10
Bab 10 Bayi Premieku
11
Bab 11 Cemburu
12
Bab 12 Sebatas Teman
13
Bab 13 Aku Harus Bagaimana?
14
Bab 14
15
Bab 15 Pergaulan Yang Salah
16
Bab 16
17
Bab 17 Kembali Ke Jalan Yang Salah
18
Bab 18 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya?
19
Bab 19 Jaga Jarak
20
Bab 20 Membuka Hati
21
Bab 21 Butuh Waktu
22
Bab 22 Semua Demi Kamu!
23
Bab 23 Bukan Salahmu
24
Bab 24 Engga Mau Berharap Banyak!
25
Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
26
Bab 26 Memberi Harapan dan Memanfaatkan nya
27
Bab 27 Beri Sedikit Ruang Untukku!
28
Bab 28 Tidak Dengan nya!
29
Bab 29 Ada apa denganmu?
30
Bab 30 Untuk kebaikkan kamu!
31
Bab 31 Betapa indah ciptaanMU
32
Bab 32 Kamu tidak suka keberadaanku disini?
33
Bab 33 Harus bagaimana membalas kebaikkan kamu!
34
Bab 34
35
Bab 35 Berteman saja sampai kapan pun itu!
36
Bab 36 Semoga kalian bisa melewati ini semua!
37
Bab 37
38
Bab 38 Jangan dekati istri saya!
39
Bab 39 Trauma!
40
Bab 40 Apa mereka chatan bersama!
41
Bab 41 Tidak menganggapku
42
Bab 42 Gimana dengan kamu?
43
Bab 43 Apa yang akan kamu lakukan?
44
Bab 44 Asal kamu bahagia
45
Bab 45 Biarkan semua mengalir
46
Bab 46 Demi anakku!
47
Bab 47 Karena aku telah mencintai suamimu
48
Bab 48 Aku bertahan demi anakku
49
Bab 49 Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia?
50
Bab 50 Dimana perasaan kamu?!
51
Bab 51 Kita akan pisah!
52
Bab 52 Resmi berpisah!
53
Bab 53 Masih banyak luka yang belum sembuh
54
Bab 54 Setia nungguin kamu
55
Bab 55 Terlalu egois
56
Bab 56 Statusku!
57
Bab 57 Mengambil hati
58
Bab 58 Tak berjodoh
59
Bab 59 Janda beranak satu!
60
Bab 60 Wanita terhormat!
61
Bab 61 Kangen gavin
62
Bab 62 Jangan sedih lagi
63
Bab 63 Takut kehilangan kamu
64
Bab 64 Keras Kepala
65
Bab 65 Ini pilihanku
66
Bab 66 Melamar kamu
67
Bab 67 Berjuang bersama
68
Bab 68 Bapak CEO
69
Bab 69 Kebawa suasana
70
Bab 70 Kenikmatan pagi
71
Bab 71 Polosnya gizca
72
Bab 72 Akan saling menjauh
73
Bab 73 Kejadian di Apartmen
74
Bab 74 Perpisahan galih
75
Bab 75 Bahagia bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!