Bab 3 Garis Dua

Keesokan harinya setiba dirumah setelah seharian bekerja gizca pun merapikan rumahnya dan menyiapkan makan malam.setelah selesai semua pekerjaan rumah, gizca pun menuju kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian diluar rumah.

Dan tiba lupa juga ia mencoba tespek yang kemarin dibelinya diapotik.setelah membaca petunjuk penggunaan gizca pun mencobanya,sambil menunggu hasilnya gizca pun serasa hatinya berdebar ..ia tidak berani melihat hasil tespek yang telah digunakannya.

"Mas,aku udah coba pakai tespeknya, tapi aku gak berani melihat hasilnya,aku takut" Ucap gizca. "Takut kenapa sayang,mana tespeknya biar aku saja yang melihatnya".haidar menjawab sambil tersenyum.

Setelah melihat hasil tespeknya, haidar langsung menghampiri istrinya yang sedang duduk ditepi kasur. "Allah masih mau melihat kita untuk lebih baik lagi nantinya jadi orang tua,makanya sampai hari ini Allah masih menyimpan nya jabang bayi itu dari kita".ucap haidar sambil memeluk sang istri.

Tanpa terasa bulir air mata itu jatuh membasahi pipi gizca mendengar ucapan sang suami. "Sudah jangan menangis yang sabar yaa sayang,kita sama-sama berusaha dan memperbaiki diri lagi".lagi ucap haidar sambil mengusap punggung sang istri.

"Tapi mas aku udah telat haidnya,cuma kenapa hasilnya negatif".ucap gizca masih terisak. "Besok kita periksa ke dokter obygn aj ya supaya kamu gak penasaran".

Sepulang nya dari tempat kerja haidar dan gizca pun menyempatkan diri ke dokter.

Setelah berkonsultasi dengan dokter obygn akhirnya gizca pun mengerti kenapa dirinya terlambat haid namun tak hamil.

Haidar tetap memberikan dukungan kepada gizca untuk tetap bersabar dan menjalankan apa yang diperintahkan sang dokter kepadanya.selama tiga bulan gizca berobat jalan dirumah sakit tersebut dan kini tiba saatnya ia dan haidar mendapatkan haidar yang sangat mereka tunggu-tunggu.

Setelah pulang kerja gizca langsung mandi membersihkan diri dan tiba-tiba saja dia kepikiran ingin sekali menggunakan tespek yang pernah iya beli diapotik waktu itu,karna bulan ini dia kembali telat datang bulan.

Diambilnya lah tespek dari laci tempat ia menyimpan nya dan dibawa kekamar mandi.tanpa menunggu lama akhirnya gizca segera melihat hasil dari tespek tersebut.

Bulir-bulir air mata yang tiba-tiba terjatuh membasahi pipi membuat gizca tak kuasa membendungnya lagi.tak lupa ia mengucap syukur ternyata hasil tespek yang baru saja iya gunakan muncul garis dua. "Alhamdulillah Ya Allah,Terimakasih hadiah yang aku nanti-nanti selama ini kau berikan kepadaku dan suamiku".ucap gizca dalam hati.

Gizca pun segera keluar dari kamar mandi dan mencari sang suami. " Mas.. Mas kamu dimana?". "Aku disofa depan sayang, kenapa?".jawab haidar.

Tanpa menunggu waktu lama gizca langsung menghampiri sang suami dan memeluknya dengan erat,dalam pelukan tersebut gizca pun sambil menangis terisak-isak.

"Kamu kenapa sayang kok peluk aku sambil nangis,ada apa?".tanya haidar sambil melepas pelukan sang istri. "Mas ada hadiah buat kamu".ucap gizca sambil memberikan hasil tespek yang iya gunakan tadi.

"Alhamdulillah".rasa syukur yang terucap dari mulut haidar. "Kamu jaga baik-baik ya sayang".ucap haidar sambil memeluk sang istri.

Tujuh bulan berlalu,tak ada halangan yang sulit dilalui gizca dikehamilan pertama nya, bahkan tak dirasakan ngidam atau pun mual dikehamilan nya ini.

Seperti biasanya rutinitas sehari-hari gizca adalah bekerja disalah satu bank swasta.

"Hah,tanda apa ini?".ucap gizca dalam hati saat melihat ada bercak merah saat ia sedang berada ditoilet.tanpa menunggu lama gizca segera menghubungi suaminya. "Iya sayang ada apa?".diujung telpon sudah tersambung sang suami.

" Mas,tadi aku lagi dikamar mandi terus aku melihat ada bercak darah,itu pertanda apa yaa?".tanya gizca panik kepada sang suami. "Yang kamu rasakan apa?kamu dikerjaan abis ngapain?kecapean yaa?,kamu jangan panik dulu".ucap haidar masih menenagkan sang istri.

"Aku kerja biasa aj mas gak terlalu cape juga dan aku gak ngerasain apapun diperut aku,apa mungkin aku kecapean ya".ucap gizca lirih. "Yasudah nanti sepulang kerja kita langsung kedokter aj ya".ucap haidar diujung panggilan telpon.

Setibanya dirumah sepulang dari rumah sakit gizca pun langsung masuk kedalam kamar untuk beristirahat,sebab hasil pemeriksaan dari dokter tadi bahwa gizca kecapean harus bedrest beberapa hari kedepan.karna usia kandungan gizca sudah memasuki 32 minggu.

Seperti biasa hari libur pun tiba.biasanya gizca sibuk merapikan rumah,kini ia hanya bisa berbaring ditempat tidurnya.selepas sarapan ia ke mbali masuk kamar dan beristirahat kembali dan haidar pun sedang menonton tv.

Malam pun berlalu.gizca yang masih beristirahat dikamar sambil memainkan ponselnya.kini perutnya merasa sakit.

"Mas, panggil gizca kepada suaminya. "Ya sayang kamu butuh apa?".ucap haidar.

"Kok perut aku sakit ya?apa ini yang namanya kontraksi?".ucap gizca panik. "apa kita kedokter sekarang?".tanya haidar.

"Coba kamu telpon mama suruh kesini mas".

Diujung telpon sudah tersambung sang mama "Ya nak",ucap sang mama. "Ma,apa bisa mama kerumah?karna gizca tiba-tiba saja perutnya sakit dan dia minta mama kerumah katanya,aku jemput mama sekarang ya?".

"Kenapa dengan gizca,yausudah mama kesana,kamu gak usah jemput ya,temani gizca saja dirumah,nanti mama bisa naik taxi online kesana".ucap mama mertuanya itu.

Akhirnya sang mama pun tiba dirumah gizca dan langsung menghampiri sang anak. "Kamu kenapa nak?".tanya sang mama panik. "Perut aku tiba-tiba sakit ma,apa ini yang namanya kontraksi?".tanya gizca kepada sang mama.baru saja sang mama mau menjawab pertanyaan gizca,tiba-tiba saja gizca pendarahan dan membuat panik haidar maupun mama hety.

Tanpa berfikir panjang haidar langsung segera membawa gizca kerumah sakit.sesampainya dirumah sakit gizca langsung ditangani tim dokter dan beberapa perawat.Haidar pun yang menunggu didepan ruangan pun begitu terlihat panik.sebab kandungan sang istri baru memasuki usia 32 minggu.

Bagaimana bisa kalau bayinya itu lahir dalam usia yang masih sangat muda. "Ya Allah tolong lindungi istri dan calon anak kami Ya Allah".ucap haidar dalam hati.

Begitu pun mama hety terlihat sangat khawatir,kini keduanya masih menunggu didepan ruangan dan tiba-tiba datang juga beberapa anggota keluarga yang lainnya setelah mama hety dan haidar memberitahu gimana kondisi gizca saat itu.

"Bagaimana kondisi gizca dan bayi nya sekarang"tanya anggota keluarga lain nya yang baru saja tiba. "Masih dalam penanganan tim dokter didalam om".jawab haidar.

Didalam ruangan pun gizca masih ditangani tim dokter dan terlihat jelas gizca merasakan perutnya yang begitu sakit,tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. "Bu,coba tarik napas panjang lalu buang perlahan ya".ucap sang dokter memberi aba-aba.karna memang seperti nya bayi ini harus segera dilahirkan meskipun dalam usia kandungan yang masih muda.

Episodes
1 Bab 1 Hari pertama
2 Bab 2 Ibu Mertuaku
3 Bab 3 Garis Dua
4 Bab 4 Merindukannya
5 Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku
6 Bab 6 Rahasia Besar
7 Bab 7 Tanda Tanya
8 Bab 8 Membagi Waktu
9 Bab 9 Pengaruh Buruk
10 Bab 10 Bayi Premieku
11 Bab 11 Cemburu
12 Bab 12 Sebatas Teman
13 Bab 13 Aku Harus Bagaimana?
14 Bab 14
15 Bab 15 Pergaulan Yang Salah
16 Bab 16
17 Bab 17 Kembali Ke Jalan Yang Salah
18 Bab 18 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya?
19 Bab 19 Jaga Jarak
20 Bab 20 Membuka Hati
21 Bab 21 Butuh Waktu
22 Bab 22 Semua Demi Kamu!
23 Bab 23 Bukan Salahmu
24 Bab 24 Engga Mau Berharap Banyak!
25 Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
26 Bab 26 Memberi Harapan dan Memanfaatkan nya
27 Bab 27 Beri Sedikit Ruang Untukku!
28 Bab 28 Tidak Dengan nya!
29 Bab 29 Ada apa denganmu?
30 Bab 30 Untuk kebaikkan kamu!
31 Bab 31 Betapa indah ciptaanMU
32 Bab 32 Kamu tidak suka keberadaanku disini?
33 Bab 33 Harus bagaimana membalas kebaikkan kamu!
34 Bab 34
35 Bab 35 Berteman saja sampai kapan pun itu!
36 Bab 36 Semoga kalian bisa melewati ini semua!
37 Bab 37
38 Bab 38 Jangan dekati istri saya!
39 Bab 39 Trauma!
40 Bab 40 Apa mereka chatan bersama!
41 Bab 41 Tidak menganggapku
42 Bab 42 Gimana dengan kamu?
43 Bab 43 Apa yang akan kamu lakukan?
44 Bab 44 Asal kamu bahagia
45 Bab 45 Biarkan semua mengalir
46 Bab 46 Demi anakku!
47 Bab 47 Karena aku telah mencintai suamimu
48 Bab 48 Aku bertahan demi anakku
49 Bab 49 Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia?
50 Bab 50 Dimana perasaan kamu?!
51 Bab 51 Kita akan pisah!
52 Bab 52 Resmi berpisah!
53 Bab 53 Masih banyak luka yang belum sembuh
54 Bab 54 Setia nungguin kamu
55 Bab 55 Terlalu egois
56 Bab 56 Statusku!
57 Bab 57 Mengambil hati
58 Bab 58 Tak berjodoh
59 Bab 59 Janda beranak satu!
60 Bab 60 Wanita terhormat!
61 Bab 61 Kangen gavin
62 Bab 62 Jangan sedih lagi
63 Bab 63 Takut kehilangan kamu
64 Bab 64 Keras Kepala
65 Bab 65 Ini pilihanku
66 Bab 66 Melamar kamu
67 Bab 67 Berjuang bersama
68 Bab 68 Bapak CEO
69 Bab 69 Kebawa suasana
70 Bab 70 Kenikmatan pagi
71 Bab 71 Polosnya gizca
72 Bab 72 Akan saling menjauh
73 Bab 73 Kejadian di Apartmen
74 Bab 74 Perpisahan galih
75 Bab 75 Bahagia bersama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 Hari pertama
2
Bab 2 Ibu Mertuaku
3
Bab 3 Garis Dua
4
Bab 4 Merindukannya
5
Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku
6
Bab 6 Rahasia Besar
7
Bab 7 Tanda Tanya
8
Bab 8 Membagi Waktu
9
Bab 9 Pengaruh Buruk
10
Bab 10 Bayi Premieku
11
Bab 11 Cemburu
12
Bab 12 Sebatas Teman
13
Bab 13 Aku Harus Bagaimana?
14
Bab 14
15
Bab 15 Pergaulan Yang Salah
16
Bab 16
17
Bab 17 Kembali Ke Jalan Yang Salah
18
Bab 18 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya?
19
Bab 19 Jaga Jarak
20
Bab 20 Membuka Hati
21
Bab 21 Butuh Waktu
22
Bab 22 Semua Demi Kamu!
23
Bab 23 Bukan Salahmu
24
Bab 24 Engga Mau Berharap Banyak!
25
Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
26
Bab 26 Memberi Harapan dan Memanfaatkan nya
27
Bab 27 Beri Sedikit Ruang Untukku!
28
Bab 28 Tidak Dengan nya!
29
Bab 29 Ada apa denganmu?
30
Bab 30 Untuk kebaikkan kamu!
31
Bab 31 Betapa indah ciptaanMU
32
Bab 32 Kamu tidak suka keberadaanku disini?
33
Bab 33 Harus bagaimana membalas kebaikkan kamu!
34
Bab 34
35
Bab 35 Berteman saja sampai kapan pun itu!
36
Bab 36 Semoga kalian bisa melewati ini semua!
37
Bab 37
38
Bab 38 Jangan dekati istri saya!
39
Bab 39 Trauma!
40
Bab 40 Apa mereka chatan bersama!
41
Bab 41 Tidak menganggapku
42
Bab 42 Gimana dengan kamu?
43
Bab 43 Apa yang akan kamu lakukan?
44
Bab 44 Asal kamu bahagia
45
Bab 45 Biarkan semua mengalir
46
Bab 46 Demi anakku!
47
Bab 47 Karena aku telah mencintai suamimu
48
Bab 48 Aku bertahan demi anakku
49
Bab 49 Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia?
50
Bab 50 Dimana perasaan kamu?!
51
Bab 51 Kita akan pisah!
52
Bab 52 Resmi berpisah!
53
Bab 53 Masih banyak luka yang belum sembuh
54
Bab 54 Setia nungguin kamu
55
Bab 55 Terlalu egois
56
Bab 56 Statusku!
57
Bab 57 Mengambil hati
58
Bab 58 Tak berjodoh
59
Bab 59 Janda beranak satu!
60
Bab 60 Wanita terhormat!
61
Bab 61 Kangen gavin
62
Bab 62 Jangan sedih lagi
63
Bab 63 Takut kehilangan kamu
64
Bab 64 Keras Kepala
65
Bab 65 Ini pilihanku
66
Bab 66 Melamar kamu
67
Bab 67 Berjuang bersama
68
Bab 68 Bapak CEO
69
Bab 69 Kebawa suasana
70
Bab 70 Kenikmatan pagi
71
Bab 71 Polosnya gizca
72
Bab 72 Akan saling menjauh
73
Bab 73 Kejadian di Apartmen
74
Bab 74 Perpisahan galih
75
Bab 75 Bahagia bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!