Bab 4 Merindukannya

Tak berselang lama akhirnya terdengar tangisan seorang bayi mungil laki-laki,membuat haidar, mama hety dan anggota keluarga lainnya langsung menangis terharu. " Alhamdulillah Ya Allah apakah itu suara tangisan anakku?".ucap haidar dalam hati.

Tak lama muncul lah seorang dokter, "Keluarga ibu gizca".Panggil sang dokter. "Iya dok, saya suaminya,bagaimana kondisi anak dan istri saya?".tanya haidar kepada dokter tersebut. "Bapak boleh ikut kedalam sebentar?".jawab dokter tersebut sambil tersenyum.

Tanpa menunggu lama haidar langsung masuk kedalam ruangan tersebut mengikuti kemana arah dokter itu berjalan.Haidar pun dibawa ketempat dimana ada seorang bayi mungil dalam incubator,Jelas hati seorang ayah mana melihatnya tidak hancur.dalam tubuh bayi tersebut begitu banyak alat yang menempel pada tubuh mungilnya.

"Pak, ini anak bapak berjenis kelamin laki-laki,karna anak bapak lahir dalam kondisi kurang bulan maka dari itu anak bapak harus kami pantau dalam waktu yang belum bisa kami tentukan,diujung sana istri bapak dalam keadaan baik, namun masih harus banyak istirahat ya pak".ucap sang dokter kepada haidar.

Haidar masih terus memandangi anaknya dalam incubator tersebut,hatinya terasa hancur berkeping-keping,namun haidar tidak boleh terlihat sedih depan gizca, "Baik pak kalau tidak ada yang ingin ditanyakan saya tinggal dulu, permisi". " Terima kasih dok,jawab haidar lirih.

Tak lupa haidar langsung mengAdzani anaknya tersebut, "Assalamualaikum nak,sehat-sehat yaa sayang pasti mama kamu senang sekali melihat kamu sudah hadir dunia ini".ucap haidar kepada bayi mungilnya itu.

Setelahnya haidar langsung menemui gizca yang masih terbaring lemah dengan infusan ditangan.

"Mas gimana anak kita".ucap gizca setelah melihat kehadiran suaminya. "Baik-baik aj sayang barusan aku habis melihatnya dia lucu sekali,hanya saja tadi dokter sempat memberitahuku bahwa anak kita masih harus dirawat disini dalam waktu yang belum bisa ditentukan,karna anak kita lahir masih kurang bulan,tapi kamu gak usah khawatir,dia baik-baik saja".jawab haidar sambil membelai rambut istrinya.

Setelah beberapa hari gizca dirumah sakit, akhirnya ia diperbolehkan pulang oleh dokter. "Mas anak kita belum boleh ikut pulang sama kita?". "Belum sayang,kamu boleh kok setiap hari nanti menjenguknya kesini".jawab haidar sambil tersenyum.

Tanpa disadarinya bulir air mata menetes gizca.hati ibu mana yang tidak sakit harus berpisah dari anaknya,apalagi boleh dibilang bayi tersebut baru saja iya lahirkan beberapa hari lalu,dimana iya ingin selalu bersamanya. "Apa boleh aku tinggal disini saja bersama anakku biar aku bisa terus bersamanya".ucap gizca sambil terisak-isak.

Haidar pun langsung memeluk sang istri,ia tau bagaimana perasaan istrinya saat ini,karna bayi yang mereka tunggu-tunggu sejak lama belum bisa tinggal bersama dengan mereka. "Sayang tadi kan aku sudah bilang,kamu boleh menjenguknya nanti setiap hari kesini,karna kamu juga masih harus istirahat,lagi pula anak kita akan baik-baik saja disini dengan dirawat oleh dokter dan suster yang hebat,biarkan anak kita disini dulu ya sampai nanti akhirnya diperbolehkan pulang dan tinggal bersama kita".ucap haidar sambil memeluk erat sang istri padahal hatinya pun sama hancur dengan sang istri.

Tak terasa tiga minggu berlalu setelah kepulangan nya dari rumah sakit. "Mas kamu belum ada kabar dari rumah sakit tentang anak kita,aku kalau kesana nanyain kapan boleh pulang nya selalu dibilang nanti dihubungi kalau sudah boleh pulang".ucap gizca lirih.

"Yasudah kita tunggu saja".jawab haidar

"Tapi aku merindukan nya mas,walaupun aku jenguk tiap hari tapi aku gak bisa menggendong nya,aku ingin sekali memeluknya".ucap gizca diiringi tetesan ait mata dipipinya.

Ketika haidar sedang terbaring ditempat tidur deringan ponsel pun mengalihkan lamunan nya ,tertera nomor tak dikenal pada handphone nya. "Dengan bapak haidar,saya dari pihak rumah sakit pak,mau memberikan informasi bahwa anak bapak sudah boleh pulang hari ini".ucap pihak rumah sakit diujung telpon tersebut.

Haidar pun langsung bangkit dari tempat tidur dan menghampiri istrinya yang sedang sibuk didapur. "Sayang pasti kamu senang dengar kabar ini,baru saja pihak rumah sakit telpon aku memberi tahukan bahwa anak kita sudah boleh pulang hari ini".ucap haidar kepada sang istri.

Tak ada sahutan dari gizca iya hanya meneteskan air mata dan langsung memeluk suaminya.

Sore pun berlalu setibanya dirumah usai menjemput bayi nya kini haidar dan gizca langsung membawa putra kesayangan nya itu ketempat tidur bayi. "Assalamualaikum Gavin Haidar Idris sekarang kamu sudah bisa bobo nyenyak dirumah ya nak,sehat-sehat sayang".ucap gizca bahagia.

"Lucu sekali bayi ini".ucap beberapa anggota keluarga yang hadir kerumah mereka setelah melihat bayi mungil tersebut. "Alhamdulillah ya mas gavin bisa pulang kerumah dalam keadaan sehat".ucap gizca sambil menggendong putranya itu.

Rutinitas baru yang kini dijalani gizca dan haidar adalah mengurus bayi mungilnya itu, yang biasanya libur kerja mereka habiskan merapikan rumah dan pergi jalan-jalan kini mereka istirahat dirumah dulu sambil menjaga bayi mungilnya.

Suara tangisan bayi membangunkan haidar ditengah malam,iya melirik sang istri yang terlelap dan akhirnya iya beranjak dari tempat tidurnya dan menghampiri sang bayi. "Kenapa sayang haus ya mau mimi susu?".akhirnya haidar menggendong bayi nya dan membangunkan gizca untuk memberikan asi kepada bayinya.

"Maaf ya mas kamu jadi terbangun lebih dulu".ucap gizca sambil menggendong putranya. "Gak apa-apa sayang inikan jadi tugasku juga menjaga dan merawat gavin".jawab haidar sambil tersenyum. "Kamu tidur lagi aj mas,biar gavin sama aku,kamu istirahat".

Setelah cuti panjang kini akhirnya gizca harus kembali bekerja dan meninggalkan anaknya dirumah yang ditemani mama hety. "Ma aku titip gavin ya,kalau ada apa-apa mama telpon aku aj".ucap gizca sambil menggendong gavin. "Iya nak,kamu gak usah khawatir biar gavin sama mama saja,kamu dan haidar fokus kerja saja".ucap mama hety sambil tersenyum.

Sejenak gizca kepikiran anaknya, maklum saja ibu baru itu selama cutinya mengurus sang anak sendiri,kini iya merasakan hati nya yang merindukan sang anak saat jauh darinya.

"Ma,gavin lagi apa?aku kangen gavin.boleh aku vc gak ma".tanya gizca kepada mama hety melalu pesan singkat. Tak berselang lama mama hety membalas pesan tersebut "gavin lagi bobo nak,sudah jangan difikirkan nanti jadi rewel gavin nya ya".balas mama hety.

"Ca maaf ya kemarin aku gak bisa hadir diacara gavin,aku titip ini ya buat gavin,sekali lagi selamat ya ca".sapaan itu mengalihkan lamunan gizca yang sedang memikirkan anaknya.

"Iya gak apa-apa sel,makasi banyak ya jadi ngerepotin nih".jawab gizca kepada teman kerjanya itu.

Terpopuler

Comments

Iolanthe

Iolanthe

Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.

2024-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari pertama
2 Bab 2 Ibu Mertuaku
3 Bab 3 Garis Dua
4 Bab 4 Merindukannya
5 Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku
6 Bab 6 Rahasia Besar
7 Bab 7 Tanda Tanya
8 Bab 8 Membagi Waktu
9 Bab 9 Pengaruh Buruk
10 Bab 10 Bayi Premieku
11 Bab 11 Cemburu
12 Bab 12 Sebatas Teman
13 Bab 13 Aku Harus Bagaimana?
14 Bab 14
15 Bab 15 Pergaulan Yang Salah
16 Bab 16
17 Bab 17 Kembali Ke Jalan Yang Salah
18 Bab 18 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya?
19 Bab 19 Jaga Jarak
20 Bab 20 Membuka Hati
21 Bab 21 Butuh Waktu
22 Bab 22 Semua Demi Kamu!
23 Bab 23 Bukan Salahmu
24 Bab 24 Engga Mau Berharap Banyak!
25 Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
26 Bab 26 Memberi Harapan dan Memanfaatkan nya
27 Bab 27 Beri Sedikit Ruang Untukku!
28 Bab 28 Tidak Dengan nya!
29 Bab 29 Ada apa denganmu?
30 Bab 30 Untuk kebaikkan kamu!
31 Bab 31 Betapa indah ciptaanMU
32 Bab 32 Kamu tidak suka keberadaanku disini?
33 Bab 33 Harus bagaimana membalas kebaikkan kamu!
34 Bab 34
35 Bab 35 Berteman saja sampai kapan pun itu!
36 Bab 36 Semoga kalian bisa melewati ini semua!
37 Bab 37
38 Bab 38 Jangan dekati istri saya!
39 Bab 39 Trauma!
40 Bab 40 Apa mereka chatan bersama!
41 Bab 41 Tidak menganggapku
42 Bab 42 Gimana dengan kamu?
43 Bab 43 Apa yang akan kamu lakukan?
44 Bab 44 Asal kamu bahagia
45 Bab 45 Biarkan semua mengalir
46 Bab 46 Demi anakku!
47 Bab 47 Karena aku telah mencintai suamimu
48 Bab 48 Aku bertahan demi anakku
49 Bab 49 Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia?
50 Bab 50 Dimana perasaan kamu?!
51 Bab 51 Kita akan pisah!
52 Bab 52 Resmi berpisah!
53 Bab 53 Masih banyak luka yang belum sembuh
54 Bab 54 Setia nungguin kamu
55 Bab 55 Terlalu egois
56 Bab 56 Statusku!
57 Bab 57 Mengambil hati
58 Bab 58 Tak berjodoh
59 Bab 59 Janda beranak satu!
60 Bab 60 Wanita terhormat!
61 Bab 61 Kangen gavin
62 Bab 62 Jangan sedih lagi
63 Bab 63 Takut kehilangan kamu
64 Bab 64 Keras Kepala
65 Bab 65 Ini pilihanku
66 Bab 66 Melamar kamu
67 Bab 67 Berjuang bersama
68 Bab 68 Bapak CEO
69 Bab 69 Kebawa suasana
70 Bab 70 Kenikmatan pagi
71 Bab 71 Polosnya gizca
72 Bab 72 Akan saling menjauh
73 Bab 73 Kejadian di Apartmen
74 Bab 74 Perpisahan galih
75 Bab 75 Bahagia bersama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 Hari pertama
2
Bab 2 Ibu Mertuaku
3
Bab 3 Garis Dua
4
Bab 4 Merindukannya
5
Bab 5 Tulang Punggung Untuk Keluargaku
6
Bab 6 Rahasia Besar
7
Bab 7 Tanda Tanya
8
Bab 8 Membagi Waktu
9
Bab 9 Pengaruh Buruk
10
Bab 10 Bayi Premieku
11
Bab 11 Cemburu
12
Bab 12 Sebatas Teman
13
Bab 13 Aku Harus Bagaimana?
14
Bab 14
15
Bab 15 Pergaulan Yang Salah
16
Bab 16
17
Bab 17 Kembali Ke Jalan Yang Salah
18
Bab 18 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya?
19
Bab 19 Jaga Jarak
20
Bab 20 Membuka Hati
21
Bab 21 Butuh Waktu
22
Bab 22 Semua Demi Kamu!
23
Bab 23 Bukan Salahmu
24
Bab 24 Engga Mau Berharap Banyak!
25
Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
26
Bab 26 Memberi Harapan dan Memanfaatkan nya
27
Bab 27 Beri Sedikit Ruang Untukku!
28
Bab 28 Tidak Dengan nya!
29
Bab 29 Ada apa denganmu?
30
Bab 30 Untuk kebaikkan kamu!
31
Bab 31 Betapa indah ciptaanMU
32
Bab 32 Kamu tidak suka keberadaanku disini?
33
Bab 33 Harus bagaimana membalas kebaikkan kamu!
34
Bab 34
35
Bab 35 Berteman saja sampai kapan pun itu!
36
Bab 36 Semoga kalian bisa melewati ini semua!
37
Bab 37
38
Bab 38 Jangan dekati istri saya!
39
Bab 39 Trauma!
40
Bab 40 Apa mereka chatan bersama!
41
Bab 41 Tidak menganggapku
42
Bab 42 Gimana dengan kamu?
43
Bab 43 Apa yang akan kamu lakukan?
44
Bab 44 Asal kamu bahagia
45
Bab 45 Biarkan semua mengalir
46
Bab 46 Demi anakku!
47
Bab 47 Karena aku telah mencintai suamimu
48
Bab 48 Aku bertahan demi anakku
49
Bab 49 Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia?
50
Bab 50 Dimana perasaan kamu?!
51
Bab 51 Kita akan pisah!
52
Bab 52 Resmi berpisah!
53
Bab 53 Masih banyak luka yang belum sembuh
54
Bab 54 Setia nungguin kamu
55
Bab 55 Terlalu egois
56
Bab 56 Statusku!
57
Bab 57 Mengambil hati
58
Bab 58 Tak berjodoh
59
Bab 59 Janda beranak satu!
60
Bab 60 Wanita terhormat!
61
Bab 61 Kangen gavin
62
Bab 62 Jangan sedih lagi
63
Bab 63 Takut kehilangan kamu
64
Bab 64 Keras Kepala
65
Bab 65 Ini pilihanku
66
Bab 66 Melamar kamu
67
Bab 67 Berjuang bersama
68
Bab 68 Bapak CEO
69
Bab 69 Kebawa suasana
70
Bab 70 Kenikmatan pagi
71
Bab 71 Polosnya gizca
72
Bab 72 Akan saling menjauh
73
Bab 73 Kejadian di Apartmen
74
Bab 74 Perpisahan galih
75
Bab 75 Bahagia bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!