Bab 3 : Lewat Jalur Cinta.

Malam ini Adrian baru saja bertemu dengan salah satu kliennya yang berasal dari luar kota. Klien itu bernama Tuan Arthur. Tuan Arthur menginap di salah satu hotel di Jakarta, lebih tepatnya di hotel Mawar.

"Besok siang saya akan datang berkunjung ke perusahaan anda, Tuan Adrian," ucap Tuan Arthur. Saat ini mereka sedang berjalan keluar dari kamar yang disewa oleh Tuan Arthur untuk menginap.

"Baiklah, saya akan menunggu kehadiran anda untuk melanjutkan kembali pembicaraan kita tadi," jawab Adrian.

Kedua pria yang usianya tidak lagi muda itu melangkahkan kakinya menuju ke arah lift sambil terus mengobrol. Langkah mereka terhenti saat melihat sedang ada keributan di depan salah satu kamar hotel dan sedang menjadi tontonan beberapa orang disana. Adrian yang mendengar suara seorang wanita merasa tidak asing dengan suara itu. Karena penasaran dia berjalan mendekat ke arah seorang wanita dan seorang pria yang sedang ribut di depan kamar hotel.

"Zevana!!!"

Adrian merasa sangat terkejut saat melihat wanita yang sedang berbicara itu ternyata adalah putri kandungnya. Zevana yang mendengar suara papanya langsung menoleh dan merasa sangat kaget sekali saat melihat papanya sudah berdiri tidak jauh darinya.

"Papa..." Ucap Zevana dengan lirih.

"Anda mengenal gadis ini, Tuan Adrian?" Tanya Tuan Arthur pada Adrian.

Adrian nampak gelagapan untuk menjawab, "Ya, Tuan Arthur. Dia adalah putriku."

Sebenernya Adrian merasa sangat malu sekali karena Tuan Arthur harus melihat putrinya yang berada di kamar hotel bersama dengan seorang pria.

"Lalu pria ini, siapa dia?" Tanya Tuan Arthur lagi.

"Dia... Dia adalah calon menantuku," jawab Adrian sekenanya.

Tidak mungkin jika Adrian mengatakan tidak tau, bisa-bisa Tuan Arthur mengira jika putrinya adalah seorang wanita gampangan yang suka menginap di kamar hotel bersama seorang pria. Sebagai orang yang bergelut di dunia bisnis, sebenarnya Adrian juga cukup mengenal pria yang sedang bersama dengan putrinya itu. Pria itu merupakan putra dari Herman Wibowo, pemilik perusahaan Libra Group.

Tuan Arthur nampak tersenyum sambil manggut-manggut, dia sangat paham betul kelakuan anak muda jaman sekarang. Apalagi saat melihat penampilan Zevana yang baru selesai mandi dengan rambutnya yang masih basah dan penampilan Aksa yang nampak sedikit berantakan. Tentunya sudah bisa ditebak apa yang baru saja dua anak muda itu lakukan di dalam kamar hotel.

"Baiklah, saya antar sampai di sini saja. Kalau begitu saya pamit kembali ke kamar saya. Sampai bertemu besok Tuan Adrian." Tuan Arthur menyalami Adrian sebelum dia pergi kembali ke kamarnya.

Zevana yang sedari tadi diam merasa sangat takut melihat tatapan mematikan papanya. Padahal niatnya besok dia ingin membuat kejutan untuk sang papa, namun malam ini justru papanya dibuat terkejut lebih dulu dengan keberadaan dirinya yang berada di depan kamar hotel bersama seorang pria. Semua ini gara-gara Aksa, jika saja pria itu menurut saat tadi dia menyuruh untuk keluar, pasti masalahnya tidak akan panjang.

"Pa, ini tidak seperti apa yang Papa...."

"Diam kamu Zevana! Ganti baju kamu dan ikut dengan Papa pulang sekarang!" Ucap Adrian dengan nada membentak.

Zevana langsung bungkam dan tidak berani bicara lagi. Percuma menjelaskan pada papanya sekarang, papanya pasti sudah salah paham. Lebih baik dia menuruti perintah papanya sekarang sebelum masalahnya bertambah panjang. Mungkin Zevana akan menjelaskan pada papanya nanti dirumah saja.

Zevana menatap Aksa dengan tatapan marah sekaligus benci, pria itu juga sedang menatapnya dengan tatapan datarnya. Lalu Zevana masuk kembali ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya. Dia meninggalkan papanya berdua bersama dengan Aksa di depan kamar hotel. Beberapa orang yang tadi menonton pun mulai bubar.

Adrian menatap kecewa pada Aksa, lalu dia meninggalkan Aksa tanpa mengatakan sepatah katapun. Setelah ini mungkin dia akan menghubungi Herman dan akan membicarakan tentang kelakuan anak-anak mereka yang sudah menghabiskan waktu bersama di kamar hotel.

Sementara itu di depan sana nampak seorang pria baru saja keluar dari dalam lift. Pria itu berlari ke arah Aksa dan berdiri di hadapannya. Dengan tubuh sedikit bergetar, pria itu menundukkan wajahnya tanpa berani menatap wajah majikannya. Keringat dingin juga nampak menempel di dahinya.

"Tu-tuan, maaf..." Ucap Dani dengan nafas tersengal-sengal. "Maaf karena saya sudah salah mengirimkan alamat kamar. Seharusnya kamar nomor 118, bukan 116."

Aksa menatap tajam pada Dani, rahangnya mengeras menandakan dia begitu marah. Namun dia enggan untuk menjawab ucapan Dani, bisa-bisanya asistennya itu melakukan kesalahan fatal seperti ini.

"Ma-mari Tuan, nona Tiara sudah menunggu di kamar nomor 118," ucap Dani menunjukan ke arah kamar nomor 118.

"Aku sudah tidak berminat!!"

Aksa pergi meninggalkan Dani, dia melangkahkan kakinya menuju ke arah lift dan memilih pergi meninggalkan hotel. Bukannya tenang, pikiran Aksa malah bertambah kacau. Harusnya malam ini dia sudah bersenang-senang. Namun karena kecerobohan Dani, dia harus kembali berada dalam masalah. Hari ini benar-benar menjadi hari yang sial bagi Aksa.

☘️

☘️

☘️

"Memalukan!! Bisa-bisanya kamu menginap berdua dengan seorang pria dikamar hotel." Adrian merasa sangat marah sekali. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumahnya.

Devi menatap suaminya yang sedang berdiri di hadapannya, suaminya itu sudah menceritakan tentang apa yang dilihatnya tadi di hotel.

Devi menoleh ke arah Zevana yang duduk di sampingnya, "Katakan sayang, apa maksudnya semua ini? Kamu baru kembali dari London tadi siang lho, tapi kamu malah menginap di hotel dengan seorang pria. Apa jangan-jangan selama di London kamu..."

Zevana segera memotong ucapan mamanya, "Ma, ini cuma salah paham. Kejadian tadi itu tidak seperti apa yang papa lihat. Aku juga tidak tau kenapa pria tadi bisa berada di dalam kamar hotel yang aku sewa."

Adrian yang sedang berdiri pun berjalan mendekat ke arah istri dan putrinya, "Apa kamu tau, Tuan Arthur adalah klien penting Papa. Beliau pasti sudah berfikir yang tidak-tidak tentang kamu."

Adrian merasa sangat malu sekali karena Tuan Arthur harus melihat kejadian di hotel tadi. Tuan Arthur pasti berfikir jika putrinya adalah seorang wanita yang memiliki pergaulan bebas.

"Papa tidak mau tau, besok malam kita akan bertemu dengan keluarga Herman Wibowo untuk membahas masalah ini."

"Maksud Papa?" Tanya Zevana tidak mengerti.

"Papa akan membicarakan tentang pernikahan kamu dengan putra Tuan Herman, yaitu pria yang bersama kamu tadi, Aksa Madeva."

Zevana yang mendengar ucapan papanya langsung berdiri dengan tegak dan menggeleng tidak setuju, "Tapi Pa, aku benar-benar tidak mengenal siapa pria itu. Jadi mana mungkin aku mau menikah dengannya. Pokoknya aku tidak setuju!!"

"Papa tidak mau tau, setuju tidak setuju kamu harus setuju. Ini menyangkut nama baik keluarga kita. Apa yang akan dikatakan oleh orang-orang jika mereka tau kamu menghabiskan waktu bersama dengan seorang pria didalam kamar hotel? Sekarang kamu masuk ke kamar kamu, kita akan membicarakan lagi masalah ini besok dengan keluarga Herman."

Tanpa ingin mendengar protes dari putrinya lagi, Ardian langsung bergegas pergi menuju kamarnya dengan disusul oleh istrinya. Mereka meninggalkan Zevana sendirian di rumah tamu. Zevana yang masih syok dengan ucapan papanya mendudukkan dirinya lemas di atas sofa. Cukup lama Zevana termenung, lalu dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Dibukanya kembali pesan yang dikirimkan oleh Lucas tadi saat dikamar hotel.

Zevana memandangi foto Aksa dengan tatapan penuh kebencian.

"Mungkin ini saatnya aku membalaskan dendam atas kematian Nadia. Aku tidak akan menolak keinginan papa, aku akan menerima pernikahan ini demi misi balas dendamku," gumam Zevana dengan sorot mata tajamnya.

...🩸🩸🩸...

Terpopuler

Comments

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

hohoihi takdir kalian lewat jalur cinta

2024-09-04

2

Zafira02

Zafira02

berawal dari kesalahan nih..🤭

2024-09-03

1

Aras Diana

Aras Diana

lanjut thor

2024-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Lewat Jalur Cinta.
2 Bab 2 : Lewat Jalur Cinta.
3 Bab 3 : Lewat Jalur Cinta.
4 Bab 4 : Lewat Jalur Cinta.
5 Bab 5 : Lewat Jalur Cinta.
6 Bab 6 : Lewat Jalur Cinta.
7 Bab 7 : Lewat Jalur Cinta.
8 Bab 8 : Lewat Jalur Cinta.
9 Bab 9 : Lewat Jalur Cinta.
10 Bab 10 : Lewat Jalur Cinta.
11 Bab 11 : Lewat Jalur Cinta.
12 Bab 12 : Lewat Jalur Cinta.
13 Bab 13 : Lewat Jalur Cinta.
14 Bab 14 : Lewat Jalur Cinta.
15 Bab 15 : Lewat Jalur Cinta.
16 Bab 16 : Lewat Jalur Cinta.
17 Bab 17 : Lewat Jalur Cinta.
18 Bab 18 : Lewat Jalur Cinta.
19 Bab 19 : Lewat Jalur Cinta.
20 Bab 20 : Lewat Jalur Cinta.
21 Bab 21 : Lewat Jalur Cinta.
22 Bab 22 : Lewat Jalur Cinta.
23 Bab 23 : Lewat Jalur Cinta.
24 Bab 24 : Lewat Jalur Cinta.
25 Bab 25 : Lewat Jalur Cinta.
26 Bab 26 : Lewat Jalur Cinta.
27 Bab 27 : Lewat Jalur Cinta.
28 Bab 28 : Lewat Jalur Cinta.
29 Bab 29 : Lewat Jalur Cinta.
30 Bab 30 : Lewat Jalur Cinta.
31 Bab 31 : Lewat Jalur Cinta.
32 Bab 32 : Lewat Jalur Cinta.
33 Bab 33 : Lewat Jalur Cinta.
34 Bab 34 : Lewat Jalur Cinta.
35 Bab 35 : Lewat Jalur Cinta.
36 Bab 36 : Lewat Jalur Cinta.
37 Bab 37 : Lewat Jalur Cinta.
38 Bab 38 : Lewat Jalur Cinta.
39 Bab 39 : Lewat Jalur Cinta.
40 Bab 40 : Lewat Jalur Cinta.
41 Bab 41 : Lewat Jalur Cinta.
42 Bab 42 : Lewat Jalur Cinta.
43 Bab 43 : Lewat Jalur Cinta.
44 Bab 44 : Lewat Jalur Cinta.
45 Bab 45 : Lewat Jalur Cinta.
46 Bab 46 : Lewat Jalur Cinta.
47 Bab 47 : Lewat Jalur Cinta.
48 Bab 48 : Lewat Jalur Cinta.
49 Bab 49 : Lewat Jalur Cinta.
50 Bab 50 : Lewat Jalur Cinta.
51 Bab 51 : Lewat Jalur Cinta.
52 Bab 52 : Lewat Jalur Cinta.
53 Bab 53 : Lewat Jalur Cinta.
54 Bab 54 : Lewat Jalur Cinta.
55 Bonchap untuk pengantin baru.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 : Lewat Jalur Cinta.
2
Bab 2 : Lewat Jalur Cinta.
3
Bab 3 : Lewat Jalur Cinta.
4
Bab 4 : Lewat Jalur Cinta.
5
Bab 5 : Lewat Jalur Cinta.
6
Bab 6 : Lewat Jalur Cinta.
7
Bab 7 : Lewat Jalur Cinta.
8
Bab 8 : Lewat Jalur Cinta.
9
Bab 9 : Lewat Jalur Cinta.
10
Bab 10 : Lewat Jalur Cinta.
11
Bab 11 : Lewat Jalur Cinta.
12
Bab 12 : Lewat Jalur Cinta.
13
Bab 13 : Lewat Jalur Cinta.
14
Bab 14 : Lewat Jalur Cinta.
15
Bab 15 : Lewat Jalur Cinta.
16
Bab 16 : Lewat Jalur Cinta.
17
Bab 17 : Lewat Jalur Cinta.
18
Bab 18 : Lewat Jalur Cinta.
19
Bab 19 : Lewat Jalur Cinta.
20
Bab 20 : Lewat Jalur Cinta.
21
Bab 21 : Lewat Jalur Cinta.
22
Bab 22 : Lewat Jalur Cinta.
23
Bab 23 : Lewat Jalur Cinta.
24
Bab 24 : Lewat Jalur Cinta.
25
Bab 25 : Lewat Jalur Cinta.
26
Bab 26 : Lewat Jalur Cinta.
27
Bab 27 : Lewat Jalur Cinta.
28
Bab 28 : Lewat Jalur Cinta.
29
Bab 29 : Lewat Jalur Cinta.
30
Bab 30 : Lewat Jalur Cinta.
31
Bab 31 : Lewat Jalur Cinta.
32
Bab 32 : Lewat Jalur Cinta.
33
Bab 33 : Lewat Jalur Cinta.
34
Bab 34 : Lewat Jalur Cinta.
35
Bab 35 : Lewat Jalur Cinta.
36
Bab 36 : Lewat Jalur Cinta.
37
Bab 37 : Lewat Jalur Cinta.
38
Bab 38 : Lewat Jalur Cinta.
39
Bab 39 : Lewat Jalur Cinta.
40
Bab 40 : Lewat Jalur Cinta.
41
Bab 41 : Lewat Jalur Cinta.
42
Bab 42 : Lewat Jalur Cinta.
43
Bab 43 : Lewat Jalur Cinta.
44
Bab 44 : Lewat Jalur Cinta.
45
Bab 45 : Lewat Jalur Cinta.
46
Bab 46 : Lewat Jalur Cinta.
47
Bab 47 : Lewat Jalur Cinta.
48
Bab 48 : Lewat Jalur Cinta.
49
Bab 49 : Lewat Jalur Cinta.
50
Bab 50 : Lewat Jalur Cinta.
51
Bab 51 : Lewat Jalur Cinta.
52
Bab 52 : Lewat Jalur Cinta.
53
Bab 53 : Lewat Jalur Cinta.
54
Bab 54 : Lewat Jalur Cinta.
55
Bonchap untuk pengantin baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!