Cinta Tak Setara

Cinta Tak Setara

Eps 01

"apa dimatamu aku memang seburuk itu? Hingga kau selalu membandingkanku dengan wanita yang kau bilang kawanmu" ucap Lyora dengan menahan air matanya

Alrescha Kavindra (suami Lyora) hanya diam menahan amarah karna Lyora (istrinya) melarangnya untuk berhubungan dengan teman wanitanya (Nora Armora), dan Lyora sudah mengirimkan pesan kepada Nora agar tak menghubungi suaminya lagi menggunakan hp milik Alrescha.

"Aku ini istrimu!! Kau anggap aku apa jika kau lebih membela orang yang kau bilang itu kawanmu, sementara istrimu kau sakiti batinnya kek gini?!!" ujar Lyora yang sudah tak bisa lagi membendung air matanya

"Lagian kan udah kau kirim pesan pada Nora, percuma ngomong ama kamu!!" ucap Alrescha sambil merebut hp miliknya yang di pegang Lyora, lalu meninggalkannya dikamar sendirian.

Lyora menangis sejadi-jadinya malam itu. Mengetahui jika suaminya telah membohonginya berkali-kali, dan kali ini bermain perempuan. Lyora tak masalah jika mereka hanya teman, namun untuk apa Alrescha membohonginya, menutupi segala tentang wanita yang katanya itu kawannya. Malam itu membuat kepala Lyora sangat sakit karna menangis terus menerus, membuatnya ingin pulang kerumah orang tuanya untuk sekedar mendapatkan pelukan dari ibunya.

...****************...

4hari 4malam Lyora dan Alrescha sama sekali tidak bertegur sapa. Alrescha juga tidur di kamar tamu, sementara Lyora dikamar mereka, selama 4hari pula Lyora tidak makan nasi sama sekali. Hanya sesekali dia makan roti 1kali dan minum susu 1 kotak tiap malam saat akan tidur. Tiap malam juga Lyora selalu menangis mengingat perlakuan suaminya, dan Lyora juga selalu menyalahkan dirinya sendiri karna dia tak bisa menahan emosinya malam itu. Sejak malam Lyora ditinggalkan tanpa penjelasan, dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk menghapus rasa cinta dan sayangnya pada suaminya.

Suatu pagi yang masih terasa berat untuk Lyora melangkahkan kakinya mencari info lowongan pekerjaan, dia tak mau selalu bergantung pada suaminya. Lyora berpikir entah sejauh mana dan bagaimana nanti kedepannya. Lyora sudah benar2 pasrah, dia hanya bisa berusaha semampunya.

Disuatu cafe, saat Lyora ingin membeli ice cream dia melihat pengumuman "dibutuhkan waiters wanita". Lyora mencoba bertanya pada staf yg ada disana

"Permisi, apakah pengumuman di depan masih berlaku?" ujar Lyora pada pegawai disana

"masih ada, apakah anda berminat?" tanyanya

"boleh, kebetulan saya membutuhkan pekerjaan, tapi saya belum ada pengalaman bekerja sebelumnya" Lyorae menunduk sedih

"tidak apa2, jika sudah mulai bekerja nanti akan di training oleh pegawai yg ada" ucap pegawai tsb menenangkan Lyora

Lyora : "Jadi, kapan kira2 saya bisa mulai bekerja?"

Pegawai : "Besok kamu datang kesini lagi jam 9an untuk wawancara dengan pemilik cafe ini dulu, bagaimana? Apakah bisa"

"Bisa, tentu bisa" angguk Lyora dengan cepat

Pegawai : "Baik, sampai jumpa besok, nanti saya sampaikan pada pemilik cafe"

Lyora : "Terimakasih"

Pegawai : "sama2" ucapnya sambil tersenyum

Lyora'pun meninggalkan cafe itu dengan perasaan bahagia karna besok dia akan bekerja di cafe tsb

...****************...

Sampai dirumah (lebih tepatnya rumah mertuanya), Lyora langsung masuk ke kamarnya karna dirasa rumahnya sepi. Lyora ketiduran saat beberapa menit berlalu dia rebahan, mungkin karna kelelahan dari pagi mencari pekerjaan.

"bangun, makan dulu" ujar Alrescha dengan nada dan raut muka dinginnya

Lyora membuka matanya hanya menatap sikap suaminya padanya, terasa panas pelupuk matanya menahan air mata yg ingin sekali meluncur. "Aku sudah makan, kau saja" ujar Lyora lalu memejamkan matanya kembali dan memunggungi suaminya

"kapan? Dari kemarin kau tak mau makan" ucap Alrescha masih dengan nada dinginnya

"tadi siang" ucap Lyora singkat

"sekarang belum kan, dah buruan bangun gak sah kebanyakan alasan!" ucap Alrescha lalu beranjak pergi menuju ruang makan.

Lyora kembali meneteskan air matanya mengingat kejadian beberapa hari yg lalu, mengingat suaminya yg lebih memilih utk membela teman2nya dan pergi meninggalkan istrinya seorang diri tanpa penjelasan bahkan sepatah kata / pesan untuk menenangkan hati istrinya pun tidak ada. Lyora buru2 menghapus air matanya, karna ia paham dari dulu suaminya paling benci melihatnya menangis (padahal menangis juga karna suaminya). Kemudian Lyora menyusul Alrescha keruang makan untuk makan bersama.

Tak ada sepatah kata ataupun canda gurau yg biasanya mengisi saat mereka sedang makan. Ibu Alrescha memperhatikan dan sekali2 ingin bercanda, namun bagi Lyora candaan itu seperti pisau yang menusuk lukanya berkali2. Lyora menyelesaikan makanannya dengan cepat karna ia hanya mengambil sangat sedikit, hingga bisa ia habiskan 5kali suapan. Usai makan, Lyora kembali lagi ke kamarnya.

"Apakah aku masih sanggup utk tetap bertahan dengan keadaan ini? Aku tau, Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada seseorang melebihi kemampuan orang tsb, tapi ini terlalu sakit. Aq ingin lari dari kenyataan, pergi dari tempat dan orang2, tapi aku bisa kemana saat ini? Aku sudah tak punya tempat dimana2" ujar Lyora pada dirinya sendiri sambil terus meneteskan air mata yg sudah tak terbendung lagi

"maa, aku merindukanmu.. Aku merindukan pelukanmu.. Merindukan setiap ocehan dan langkah bersamamu... Maafkan aku yg belum bisa membahagiakanmu hingga akhir hayatmu, maafkan atas keegoisanku selama ini.. Jika bisa bawalah aku pergi saat ini bersamamu ma, aku sudah tak punya siapa2 lagi yg menjadi rumahku didunia ini.. Aku kira menikah dengannya bisa membuatku selalu bahagia selain bersamamu ma, tapi aku salah besar. Hingga aku tau cintamu paling tulus, serta rumahku adalah dirimu ma" lanjut Lyora

Lyora terdiam menghapus air matanya kala ia mendengar suara knop pintu terbuka. Ya, Alrescha masuk ke kamarnya, lalu ia duduk di ujung tempat tidur. Mereka sama2 terdiam tanpa sepatah katapun, sibuk dengan pikiran mereka masing2 sambil bermain hp masing2.

Alrescha memiliki sifat keras kepala dan semua harus berjalan sesuai keinginannya. Bisa dibilang Lyora juga keras kepala, namun ia sekuat tenaga menekan egonya hingga ia dapat bertahan di pernikahannya dengan Alrescha sampai saat ini, sudah 4 thn. Sudah selama itu pula Lyora dan Alrescha belum memiliki buah hati mereka, bukannya tak ada niat atau usaha, tapi memang belum diberi kepercayaan untuk memiliki buah hati. Tak jarang Lyora berpikir jika Alrescha dekat dengan wanita2 diluar sana karna ia belum bisa memberikan Alrescha keturunan di usia pernikahan mereka yang bisa dibilang tidak sebentar. Alasan itu pula ibu Alrescha seringkali menyalahkannya karna belum juga hamil, dan sering membandingkan Lyora dengan anak2 dari teman2 ibunya. Saat itu Lyora hanya diam sambil tersenyum, meski batinnya sangat sakit dan merindukan sosok ibu kandungnya.

Malam terasa makin lama bagi Lyora dan Alrescha yang masih saling diam dan pikiran mereka masing2.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

%%%%%% B E R S A M B U N G %%%%%%

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!