Tyara bergegas menuju meja makan dimana seluruh keluarga sudah berkumpul dan bersiap menyantap makanan bersama. Tyara duduk menghadap ke pintu yang langsung mengarah ke ruang tamu.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu......
Tok tok tok (sambil bertolak pinggang) "Wah enak sekali sarapan bareng, kok aku ga di ajak" sontak mas Jendra membuat kaget orang rumah.
"Maaf mas saya kira sudah sarapan atau sedang istirahat makanya saya ga enak mau panggil" jawab mba Heni. Tyara melirik dan melanjutkan kembali menyantap makanannya.
Berdiri di belakang Tyara sambil mencomot gorengan yang ada di meja "Serius banget sih dek makan nya" ucap mas Jendra. Lagi-lagi Tyara hanya mengangguk tanpa melihat ke arah mas Jendra.
"Aku duduk sebelah dek Tyara ahhh" kata laki-laki itu sambil menebarkan senyum di wajahnya. Begitu ceria dan hangat sekali dia.
"Jangan di godain lho mas Tyara ini masih kecil" sahut mas Anton sambil tertawa kecil. "Nggak kok mas tenang aja. Suka saya lihat Tyara ini cantik lucu dan menggemaskan" jawab mas Jendra.
Seketika jantung anak remaja ini berdebar, yap betul kata-kata tersebut membuat Tyara merasakan sesuatu yang aneh di hatinya. Membuatnya tak berkutik hanya bisa diam malu dan tertunduk.
"Nggak..Nggak dia terlalu dewasa dan sudah tua, lagian aku kan masih sekolah ga boleh berpikir terlalu jauh" kata Tyara dalam hati.
Mereka melanjutkan kembali sarapan....
Setelah selesai sarapan Tyara duduk di sofa ruang tamu sambil bermain game yang ada di ponsel nya. Tiba-tiba masuk pesan singkat dari nomor yang tidak di kenal di ponsel nya. "Asik sekali sih main game nya sampai ga tahu kalau sedang di perhatikan" isi pesan tersebut. Seketika Tyara kaget dan tengok kanan kiri mencari pengirim pesan tersebut.
Dari depan pintu yang membelakangi halaman depan rumah mas Anton itu berdiri laki-laki dengan senyum manis nya itu. "Lho kok om tau nomor aku?" Jawab Tyara melalui ponselnya.
"Haha..Haha..Haha" mas Jendra tertawa terbahak-bahak membaca pesan dari Tyara membuat orang rumah yang sedang bersantai di teras kaget dan bertanya "Ada apa mas kok ketawa" tanya mas Anton. "Oh ini saya lagi lihat video lucu" jawabnya.
"Kenapa dia berbohong, kenapa tidak bilang kalau pesan itu dari ku" gumam Tyara dalam hati. Tidak lama setelahnya masuk lagi pesan di ponsel Tyara "Aku tua banget ya di panggil om" . Mereka pun saling berkirim pesan yang membuat kedua nya senyum-senyum saat menerima balasan.
Tyara :"Makasih ya om sudah dibelikan pulsa" singkatnya mas Jendra memiliki panggilan yang diberikan oleh Tyara yaitu Om.
Jendra :"Sama-sama dek, di simpan ya nomorku biar kita bisa saling bertukar kabar kalau adek sudah pulang kerumah. Disini hanya sampai beberapa hari saja kan?"
Tyara :"Iya beberapa hari lagi sudah harus pulang ke Semarang"
Ternyata nomor ponsel Tyara sengaja di hafalkan oleh mas Jendra saat di counter tadi. Mas Jendra yang memulai percakapan melalui ponsel ke Tyara. Apa maksud dari semua yang di lakukan mas Jendra ke Tyara? Apakah murni hanya bentuk kepedulian terhadap anak kecil yang memang umurnya berbeda jauh? Atau kah ada maksud lainnya?
Tyara bertanya-tanya dalam hati "Apa masa-masa pubertas itu mulai muncul ya dengan laki-laki yang umurnya berbeda jauh???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Gbi Clavijo🌙
Penulis luar biasa.
2024-08-25
1