Bertemu gadis kecil

Yuna menunggu dengan senyum merekah, tak sabar menanti sang pujaan hati yang telah ia pacari hampir tiga tahun ini.

Pasangan yang digadang-gadang akan menjadi salah satu pasangan paling harmonis dan panutan bagi rekan-rekan disekeliling mereka.

Yang satu dokter tampan, idola para gadis dan ibu-ibu sedangkan yang satu cantik dan seorang owner toko bunga terpopuler baik di sosial media maupun di real life.

Yuna berlari kecil saat melihat sosok yang begitu ia rindukan berjalan ke arahnya. Cakra merentangkan kedua tangannya hendak menyambut Yuna ke dalam dekapan hangatnya.

Mereka berdua berpelukan saling melepas rindu yang telah mereka pendam dalam beberapa minggu ini.

"Aku kangen banget..." ucap Yuna dengan sedikit meregangkan pelukannya.

Cakra merapikan anak rambut Yuna "Sama, aku juga kangen kamu, rindu kamu dan cinta kamu"ucapnya yang membuat Yuna tersipu dan pipinya merona dan hal ini yang selalu Cakra rindukan dan sukai dari seorang Aisha Yuna. Gadis itu selalu merona saat Cakra mengucapkan kata-kata cinta dan pujian terhadapnya.

" Mau langsung pulang atau mau singgah ke tempat lain?"tanya Cakra setelah melapas pelukannya.

"Kamu sendiri mau kemana emangnya?" tanya Yuna balik.

"Mau ke rumah sakit sebentar buat lihat jadwal. Soalnya kata mbak Mutia, ada dokter bedah umum yang lagi cuti dan ada yang pindah tugas juga kerumah sakit lain" jelas Cakra.

Yuna sedikit cemberut saat mendengar penututan kekasihnya dan Cakra menyadari hal itu.

"Jangan cemberut gitu. Kan kita udah satu kota lagi, meski aku sibuk kita masih tetap bisa ketemu nggak kayak sebelumnya "ujar Cakra mencoba memberikan pengertian.

Yuna menghela nafas pasrah. " Aku antar kamu ke rumah sakit aja kalau gitu..." ucap Yuna kemudian.

Mereka lalu berjalan bergandengan tangan meninggalkan bandara.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Tunggu sebentar ya, aku nggak lama..." pinta Cakra pada Yuna yang meminta gadis itu untuk menunggunya di lobi rumah sakit.

Yuna hanya diam. Moodnya tiba-tiba buruk.

Sedang asik memainkan ponselnya, tanpa sengaja seseorang melempar bola karet kearahnya dan mengenai kaki Yuna.

"Aduh.... siapa sih yang main bola di rumah sakit..." rutuk Yuna sambil mengusap lututnya. Tidak sakit sih hanya kaget saja.

"Aunty... maaf ya... tadi bolanya kena kaki aunty... Cila minta maaf...Cila tidak sengaja..." ucap seorang gadis kecil yang menghampiri Yuna.

Yuna yang hendak marah mendadak jadi diam sejenak. Ia terpana melihat gadis cilik yang rambutnya dikepang dua itu dan mata hitam bulat lucu.

Yuna lalu berjongkok dihadapan gadis kecil itu.

"Nama kamu Cila ya... " tanya Yuna.

"Hmm... Papi kasih nama aku Cila... nama aunty ciapa..?"gadis cilik itu berbalik menanyakan nama Yuna.

"Nama aunty, Yuna... Cila disini sama siapa? Orang tua Cila mana?" Yuna melirik kesana kemari mencari orang tua Sila.

"Papi lagi periksa orang sedangkan mami tadi ke toilet bawa kakak Yogi yang kebelet katanya..." ucap Sila dengan suara cadelnya.

Yuna hanya mengangguk kecil.

"Sila... " terdengar suara seorang wanita yang sedang memangggil.

Sila menoleh." Mami... Cila disini ketemu aunty cantik..." panggil Sila melambai pada seorang wanita anggun nan cantik yang berjalan tergesa-gesa kearah mereka dengan menggandeng tangan anak laki-laki yang sedikit mirip dengan gadis kecil yang sedang bersama Yuna.

"Oh sayangnya mami... Kan udah mami bilang, jangan kemana-mana. Nanti kalau Sila diculik mami dan papi nangis loh..."ucap wanita itu memeluk Sila.

"Maaf mami. Tadi Cila cuma kejal bola yang dilempar oleh anak laki-laki nakal dan kena aunty Yuna" ucap Sila dengan wajah tertunduk.

Wanita itu hanya menghela nafas melihat tingkah lucu putri bungsunya.

"Maaf ya jika Sila merepotkan. Ah saya Regina dan ini putra saya Yogi dan si kecil cerewet ini Prissila. Karena dia belum terlalu lancar berbicara dia memanggil dirinya dengan Cila..." ujar wanita itu tertawa kecil mengingat polah lucu putrinya yang kini asik bermain dengan sang kakak.

"Saya Yuna... salam kenal. Sila lucu mbak... tapi kok nggak mirip mbak... apa mirip ayahnya?" sebuah pertanyaan yang terlontar begitu saja dari bibir Yuna. Ia meringis setelah menyadari ucapannya barusan.

Regina tertawa melihat reaksi lucu gadis yang baru ia kenal ini.

"Banyak yang tanya hal itu jadi kamu jangan sungkan. Sila itu lebih mirip adik suami saya dan sedikit campuran mertua saya. Sedangkan Yogi persis papinya. Saya cuma kebagian mengandungnya saja..." sahut Regina.

Yuna membulatkan bibirnya.

Ia semakin suka saat melihat Sila yang masih asik menggoda sang kakak. Yuna mengernyit, ia seperti mengingat seseorang yang juga memiliki mata dan gestur serupa dengan Sila.

"Honey..." panggil suara berat dari belakang mereka.

"Papii..." Sila berlari menyambut pria itu dan melompat ke arahnya minta digendong.

Pria itu menyambut Sila dalam pelukannya.

"Princess papi..." pria itu mencium seluruh wajah Sila hingga membuatnya kegelian.

Regina tertawa.

"Yuna, dia adalah suami saya... dokter Dewa" Regina memperkenalkan suaminya.

Pria bernama Dewa itu berjalan kearah dua wanita yang sedang menatap kerahnya.

"Kamu Yuna kan, pacarnya dokter Cakra, pemilik dari toko bunga Bougenville Florist " ucap Dewa yang membuat Yuna tercengang.

"Lupa ya, saya seniornya dokter Cakra. Dan kita sudah pernah kenalan saat ulang tahun rumah sakit dimana kamu yang jadi penyedia semua bunga-bunga sebagai penghiasnya." ucap Dewa mencoba menggali ingatan Yuna.

Regina menatap suaminya.

"Honey, kamu ingat bunga lily yang aku hadiahkan dua hari lalu dan itu aku beli di toko bunga milik Yuna atas rekomendasi dari Cakra tentunya" Dewa menolah pada istrinya.

"Oh iya... aku ingat. Bahkan mama juga minta dibelikan disana. Kata mama rangkaiannya mirip dengan toko bunga langganan beliau. Wah... nggak sangka kamu adalah owner toko bunga yang viral itu. Ah senangnya... nanti mbak mau kesana ya, bolehkan...?"

"Boleh mbak... tentu saja boleh..." sahut Yuna senang.

Tentu saja boleh, itu akan menambah pundi-pundinya dan siapa tahu teman-teman wanita ini juga akan ikut. Biasanya wanita sosialita akan senang jika memiliki tempat dan hobi baru untuk berkumpul.

"Eh ayo, mama hari ini masak banyak. Kita makan malam dirumah sekaligus menyambut si anak hilang..."ucap Dewa.

"Ah ya... Yuna, senang bertemu kamu. Kami harus pergi, sampai jumpa lagi ya..." ucap Regina pamit.

"Aunty Yuna, Cila pamit ya... bye...bye.." ucap Sila ikutan pamit.

Yuna masih menatap keluarga kecil itu. Jujur saja ia iri dengan mereka. Dalam hati Yuna berdoa jika nanti ia akan memiliki keluarga seperti dokter Dewa dan Regina.

"Sayang... Kamu ngeliatin apa...? Kok serius banget..?" suara Cakra mengejutkan Yuna.

Yuna menoleh dan kembali pada mode cemberut.

"Aku kira kamu langsung tugas. Soalnya ini udah hampir satu jam aku nungguin kamu..." kesal gadis itu berjalan keluar gedung rumah sakit.

Cakra menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tadi sempat membantu para perawat memeriksa para pasien di ruang IGD hingga ia lupa jika kekasihnya sedang menunggu di lobi rumah sakit.

Cakra berlari menyusul Yuna. Ia harus membujuk gadis manis yang sedang merajuk jika tidak ingin di diamkan hingga berhari-hari.

Bersambung....

Episodes
1 First Meet
2 Where are you..?
3 New life
4 Kesedihan Sahabat
5 Bertemu gadis kecil
6 Hai...?
7 Reuni
8 Kiss and touch
9 Patah hati
10 Pertunangan
11 Menagih hutang
12 Lukanya masih sama
13 Permintaan gila
14 Rencana jahat
15 Riana butik
16 Dilema keluarga
17 Mantan adalah maut
18 Kita usahakan bahagia
19 Menjelang pernikahan
20 Pernikahanmu
21 Resepsi yang hancur
22 Tak apa meski hanya pengganti
23 Bukan malam pengantin
24 Bertemu mertua
25 Kekhawatiran sahabat
26 Bertemu besan
27 Haruskah menerimanya?
28 Satu kamar lagi?
29 Saya tidak meminta restu mu Pa...
30 Mencoba menerima takdir
31 My wife
32 Tolong andalkan aku dalam hal apapun
33 Sebuah Oase
34 Melebur dalam cinta
35 Sebuah siasat
36 Mantan yang aneh
37 Kegundahan dan amarah Cakra
38 Dunianya tidak baik-baik saja
39 Goresan luka baru
40 Temani aku sebentar
41 Takut kehilangan
42 Salah paham Yuna
43 Riana dan Kian
44 Sebuah pengakuan
45 Karina yang pantang menyerah
46 Bertemu Renita..
47 Mantan lagi, mantan lagi..
48 Baby boy (Akira vs Cakra)
49 Kebersamaan ( Akira vs Cakra )
50 Liburan yuk
51 Kejar target
52 Hamil?
53 Jatuh Cinta?
54 Perkumpulan pria
55 Wanita berkumpul
56 Pejuang restu
57 Layaknya keluarga (Akira vs Cakra)
58 Ayo kita kembali ( Akira vs Cakra)
59 Mencoba merelakan
60 Sebuah pertemuan
61 Lagi-lagi Karina
62 Kapan kalian cerai? (Akira vs Cakra)
63 Restu papamu (Heru vs Indri)
64 Papa membenci ku (Heru vs Indri)
65 Bukti cinta Heru (Heru vs Indri)
66 Selamat berbahagia, sahabatku
67 Apa tak bisa menerima saya? (Yuna vs Arga)
68 Sedikit tentang Rosma
69 Sedikit melunak
70 Menyadari kesalahan
71 Rapat direksi
72 Kumpul keluarga
73 Pengumuman
74 LIY : Kegelisahan Riana
75 LIY : Pemilik ruko sebelah
76 LIY : Harus lebih berani
77 LIY : Kejutan di ulang tahun eyang
78 LIY : Saran sahabat
79 LIY : Permintaan mama Ivy
80 LIY : Amukan Indri dan kekecewaan mama Ivy
81 LIY : Ayo kita akhiri saja
82 LIY : Insiden
83 LIY : Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
First Meet
2
Where are you..?
3
New life
4
Kesedihan Sahabat
5
Bertemu gadis kecil
6
Hai...?
7
Reuni
8
Kiss and touch
9
Patah hati
10
Pertunangan
11
Menagih hutang
12
Lukanya masih sama
13
Permintaan gila
14
Rencana jahat
15
Riana butik
16
Dilema keluarga
17
Mantan adalah maut
18
Kita usahakan bahagia
19
Menjelang pernikahan
20
Pernikahanmu
21
Resepsi yang hancur
22
Tak apa meski hanya pengganti
23
Bukan malam pengantin
24
Bertemu mertua
25
Kekhawatiran sahabat
26
Bertemu besan
27
Haruskah menerimanya?
28
Satu kamar lagi?
29
Saya tidak meminta restu mu Pa...
30
Mencoba menerima takdir
31
My wife
32
Tolong andalkan aku dalam hal apapun
33
Sebuah Oase
34
Melebur dalam cinta
35
Sebuah siasat
36
Mantan yang aneh
37
Kegundahan dan amarah Cakra
38
Dunianya tidak baik-baik saja
39
Goresan luka baru
40
Temani aku sebentar
41
Takut kehilangan
42
Salah paham Yuna
43
Riana dan Kian
44
Sebuah pengakuan
45
Karina yang pantang menyerah
46
Bertemu Renita..
47
Mantan lagi, mantan lagi..
48
Baby boy (Akira vs Cakra)
49
Kebersamaan ( Akira vs Cakra )
50
Liburan yuk
51
Kejar target
52
Hamil?
53
Jatuh Cinta?
54
Perkumpulan pria
55
Wanita berkumpul
56
Pejuang restu
57
Layaknya keluarga (Akira vs Cakra)
58
Ayo kita kembali ( Akira vs Cakra)
59
Mencoba merelakan
60
Sebuah pertemuan
61
Lagi-lagi Karina
62
Kapan kalian cerai? (Akira vs Cakra)
63
Restu papamu (Heru vs Indri)
64
Papa membenci ku (Heru vs Indri)
65
Bukti cinta Heru (Heru vs Indri)
66
Selamat berbahagia, sahabatku
67
Apa tak bisa menerima saya? (Yuna vs Arga)
68
Sedikit tentang Rosma
69
Sedikit melunak
70
Menyadari kesalahan
71
Rapat direksi
72
Kumpul keluarga
73
Pengumuman
74
LIY : Kegelisahan Riana
75
LIY : Pemilik ruko sebelah
76
LIY : Harus lebih berani
77
LIY : Kejutan di ulang tahun eyang
78
LIY : Saran sahabat
79
LIY : Permintaan mama Ivy
80
LIY : Amukan Indri dan kekecewaan mama Ivy
81
LIY : Ayo kita akhiri saja
82
LIY : Insiden
83
LIY : Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!