BAB 5: ARTI PERSAHABATAN

"Wan,kami tahu lo itu bagaimana Wan. Kenapa lo tangisi wanita seperti itu lagi? Jadi orang jangan terlalu bodoh lo Wan." ucap Barry.

"bang,kalau kita sudah benar-benar sayang kepada seseorang,pasti begitu bang. Aku pun demikian bang. Mungkin bang Barry belum merasakannya ya." ucap Cici.

"aku bukan menangisi dia. Yang aku tangisi itu,kenapa dia menghubungi aku kembali. Sudah 1 tahun ini,aku coba tutup pintu hati aku untuk dia. Aku sudah mencoba membuka hati ku kembali buat yang lain. Tapi belum ada yang tepat. Benar yang di katakan Cici. Kalau sudah benar-benar sayang itu,susah untuk melupakannya." jelas Irwan.

"5 tahun waktu yang cukup lama juga. Aku pernah menanti seseorang 3 tahun bang. Disaat dia menghubungi aku kembali dan ajak aku untuk bertemu,ternyata apa? Dia membawa wanita lain. Hahaha... Kenapa aku selalu bertemu pria brengsek ya...! 3 tahun aku menunggu dia,banyak pria yang mencoba dekati aku,tetapi aku anggap mereka semua itu hanya teman saja. Cinta itu benar-benar buta ya...! Saat aku sudah membuka hati kembali buat yang lain,malah ketemu Edo yang seperti itu. Makanya,aku sudah tidak mau membuka hati ku buat yang lain lagi bang." curhat Cici.

"jika ada seseorang yang ingin mengajak kamu menikah,apa kamu mau Ci?" tanya Irwan.

"menikah? Kalau ke arah situ,belum aku pikirkan bang. Karena aku tidak mau mempunyai nasib yang sama seperti mama aku bang. Eh....! Kenapa aku malah curhat seperti ini sih....! Sudahlah!" ujar Cici.

"apa mama kamu di madu sama papa kamu Ci?" tanya Riki.

"sudah...! Tidak usah di bahas lagi...! Ngapain kita ber 4 di kamar. Kasihan tuh Elsa menunggu di ruang tamu." ucap Cici.

"dia tidur di sofa. Biarin saja kita saling berbagi cerita di sini. Daripada terganggu Elsa sedang tidur." ucap Riki.

"Ternyata hidup lo rumit juga ya Ci...! Tapi gue yakin lo itu wanita yang kuat,wanita tangguh Ci." ucap Barry.

Cici dan ke 2 teman Irwan sudah sangat akrab sekali. Mereka ber 4 saling berbagi cerita tentang pengalaman hidup mereka masing-masing.

"Nanti malam kita pergi ke karaoke yuk...!" ajak Cici.

"hhhmmm...! Ide yang bagus Ci...! Tapi gue belum gajian. Mana gue punya uang." ucap Barry.

"tenang saja! Malam ini aku yang traktir deh...! Bagaimana mau atau tidak? Daripada kita sedih-sedih terus,nanti malam kita seru-seruan bersama." ucap Cici.

"Kalau begitu,gue mau lah...! Hahaha..." ucap Riki.

Cici sengaja mengajak mereka semua untuk karaokean. Cici memiliki tempat karaoke terbesar di kota itu. Cici sudah lama tidak mengecek tempat usahanya,dan dia sekalian mau cek keadaan karaoke miliknya.

Elsa terbangun dari tidurnya,dia tidak melihat 1 orang pun di ruang tamu.

"Sayang...! Sayang....! Dimana sih kalian!" ucap Elsa.

"Eh...! Kamu sudah bangun sayang! Kami sedang asik ngobrol di kamar." jawab Riki.

"kenapa harus di kamar sih ngobrolnya?" tanya Elsa.

"kalau di ruang tamu kami ngobrol,takutnya keganggu tidur kamu nanti sayang. Malam ini,Cici ngajak kita semua karaokean. Kamu ikut ya sayang." ucap Riki.

"emang brengsek kalian ya...! Lo Ki,berpasangan,Cici berpasangan sama Irwan. Nah gue? Jadi obat nyamuk gitu?" ucap Barry.

"Mana ada aku berpasangan bang! Kita semua sama kan. Kita habiskan malam ini untuk bersenang-senang ya." jawab Cici.

"karaoke dimana Ci?" tanya Elsa.

"di karaoke Start bagaimana?" jawab Cici.

"itu kan karaoke terbesar dan termahal Ci. Kamu yakin?" tanya Irwan.

"Yakin lah...! Sekali-sekali boleh dong!" jawab Cici.

"emangnya uang lo sampai untuk kita ke sana?" tanya Riki.

"kalian tidak usah mikir apa-apa. Yang penting happy bersama." ujar Cici.

"kalau itu mau kamu Ci,ayo saja deh!" ucap Barry.

"aku booking tempat dulu ya. Sebentar aku mau nelpon." ucap Cici.

Cici menghubungi karyawannya.

"selamat sore bu...!" ucap karyawan Cici yang bernama Raju.

"sore... Ju,persiap kan saya room VIP ya ju. Nanti malam saya dan teman-teman saya mau karaoke di sana. Sediakan juga makanan dan minuman ya Ju. Saya minta sama kamu,jangan sampai tahu teman-trman saya,bahwa saya pemilik karaoke itu ya Ju. Sampaikan juga ke yang lain ya Ju." perintah Cici.

"baik bu. Akan kami sediakan buat ibu dan teman-teman ibu. Buat berapa orang bu?" tanya Raju.

"5 orang Ju. terimakasih ya Ju...!" jawab Cici.

Cici menutup teleponnya dan kembali ke dalam untuk bergabung kembali.

"bagaimana Ci? Ada tempatnya?" tanya Barry.

"Ada dong!" jawab Cici.

"kamu benaran yakin Ci?" tanya Irwan.

"kenapa sih tanya seperti itu lagi. Yakin dong...! Jam 8 kita kesana ya. Lebih baik kita sekarang bersiap-siap saja." ucap Cici.

"kalau begitu,gue pulang dulu ya. Gue mau antar Elsa pulang juga. Nanti kami kesini lagi. Ayo sayang...!" ucap Riki.

"kalau begitu aku tidur sebentar ya. Ngantuk sekali." ucap Cici.

"tidur di kamar Ci. Biar aku dan Barry tidur di sofa." ucap Irwan.

"tidak mau...! Aku tidur di sini saja." jawab Cici.

Cici langsung tertidur di sofa. Barry dan Irwan akhirnya ketiduran juga di sofa. Ponsel Cici terus berdering. Wanto turus saja menelpon Cici. Cici yang sudah terlelap tidur,dia tidak menjawab panggilan dari Wanto.

"angkat teleponnya bawel." tulis Wanto.

Irwan terbangun mendengar ponsel Cici selalu berdering. Irwan mencoba membangunkan Cici.

"ci,ponsel kamu berdering terus itu. Angkat lah. Mana tahu penting kan." ucap Irwan.

"iya...! Astaga 15 panggilan tak terjawab dari bang Wanto. Kenapa dia telpon? Aku keluar sebentar ya bang." jawab Cici.

Cici menghubungi Wanto kembali.

"halo bang...! Maaf ya bang,tadi aku ketiduran." ucap Cici.

"dimana kamu sekarang? Besok ada meeting penting. Kamu harus hadir. Ini ada hubungannya dengan perusahaan kamu. Abang tidak mau mendengar alasan apapun itu. Pokoknya kamu harus hadir." ucap Wanto.

"Ci sekarang di kost teman bang. Baik lah bang. Emang jam berapa meetingnya?" tanya Cici.

"jam 7 harus sudah ada di kantor kamu ya. Kamu sudah makan atau belum?" ucap Wanto.

Irwan mendengar percakapan Cici dengan Wanto.

"aku sudah makan tadi bang. Kenapa pagi sekali sih meetingnya? Biasanya juga jam 10 bang." ucap Cici.

"abang tadi bilang apa? Abang tidak mau mendengar alasan kamu. Pokoknya kamu harus hadir di meeting itu." ucap Wanto.

"iya...iya bang. Nanti malam aku mau cek ke karaoke. Sudah lama aku tidak mengecek ke sana. Rencana juga aku besok mau lihat ke butik sih bang. Aku cancel saja jadwal aku ke butik." ucap Cici.

"nah....! Gitu dong. Ya sudah! Abang mau main golf. Kamu mau ikut atau tidak?" ucap Wanto.

"tidak mau main golf. Kan sudah aku bilang,aku mau ke karaoke. Ribet amat punya abang 1 ini deh." ucap Cici.

"abang matikan teleponnya ya bawel. Mmuuaacchh... Adik ku sayang...!" ucap Wanto.

Cici sedang mematikan telepon dari wanto,Irwan muncul di belakang Cici.

"kamu itu penuh dengan misterius ya?" ucap Irwan.

"maksudnya apa ya bang? Sudah jam 7 malam ini. Ayo kita siap-siap untuk karaoke." jawab Cici mengalihkan pembicaraan.

"Karaoke itu punya kamu kan? Kenapa kamu tidak pernah cerita ke aku?" tanya Irwan.

"mimpi kali bang...! Sejak kapan aku punya karaoke sebesar itu. Aneh kamu ih...!" jawab Cici.

Irwan menarik tangan Cici dan Cici berada di pelukan Irwan.

"aku sudah mendengar semuanya. Jadi kamu tidak bisa bohong dari aku sayang. Besok pagi kamu ada meeting kan?" ucap Irwan.

"apa saja yang kamu dengar?" tanya Cici.

"Kamu punya butik juga kan? Terus kenapa kamu masih bekerja sama orang lain? Kenapa tidak fokus saja ke usaha kamu itu?" tanya Irwan.

"Oke akan aku jelaskan ke kamu. Tapi aku mohon sama kamu,jangan sampai yang lain tahu soal ini ya." ucap Cici.

"Nanti saja jelaskannya,sebentar lagi Riki dan Elsa datang. Kamu siap-siap saja duluan." jawab Irwan.

Terpopuler

Comments

®️ed 🔱hite

®️ed 🔱hite

aku kririm vite wat cici...smangaat

2024-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : pergi dari rumah
2 Bab 2 : hadir kembali
3 bab 3: Ribut
4 BAB 4: MASA LALU
5 BAB 5: ARTI PERSAHABATAN
6 Bab 6: KARAOKE
7 BAB 7: bekerja
8 BAB 8: MENOLONG TEMAN
9 BAB 9: KANTOR POLISI
10 BAB 10: BERTEMU TEMAN LAMA
11 BAB 11: SUDAH KETAHUAN SIAPA CICI SEBERNARNYA
12 BAB 12: KERJASAMA
13 BAB 13: KEBOHONGAN
14 Bab 14: KEGADUHAN DI GUDANG
15 BAB 15: KESERUAN MAKAN SIANG
16 BAB 16: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
17 BAB 17: BERLIBUR
18 BAB 18: SAMPAI DI PULAU
19 BAB 19: KENANGAN TERBURUK
20 BAB 20: BARBEQUE
21 BAB 21: PESTA
22 BAB 22: TIDAK MENYANGKA
23 BAB 23: CEKCOK FAJRI DENGAN MANTAN ISTERI
24 BAB 24: ALASAN FAJRI BERCERAI
25 BAB 25: MENGOBATI LUKA
26 BAB 26: MENDENGAR KELUHAN KARYAWAN
27 BAB 27: BERTEMU VALLEN
28 BAB 28: MENYELESAIKAN MASALAH
29 BAB 29: NIAT BAIK JIHAN
30 BAB 30: BERTEMU KELUARGA IRWAN
31 BAB 31: MENDAPAT RESTU
32 BAB 32: PULANG KAMPUNG
33 BAB 33: HARI TUNANGAN HENDRI
34 BAB 34: KESERUAN DI RUMAH CICI
35 BAB 35: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
36 BAB 36: SAKIT HATI
37 BAB 37: H -1 PERNIKAHAN CICI DAN IRWAN
38 BAB 38: PERNIKAHAN CICI
39 BAB 39: MALAM PERTAMA
40 BBAB 40: MENGGUNCANG DUNIA
41 BAB 41: PERESMIAN DI KEDIAMAN IRWAN
42 BAB 42: TERULANG KEMBALI
43 BAB 43: PERSIAPAN KE LUAR NEGERI
44 BAB 44: BANDARA
45 BAB 45: MELEPAS RINDU
46 BAB 46: KABAR GEMBIRA
47 BAB 47: BERUBAH
48 BAB 48: MELAHIRKAN SANG BUAH HATI
49 BAB 49: BERTENGKAR
50 BAB 50: PERKENALAN FELLY KE KELUARGA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1 : pergi dari rumah
2
Bab 2 : hadir kembali
3
bab 3: Ribut
4
BAB 4: MASA LALU
5
BAB 5: ARTI PERSAHABATAN
6
Bab 6: KARAOKE
7
BAB 7: bekerja
8
BAB 8: MENOLONG TEMAN
9
BAB 9: KANTOR POLISI
10
BAB 10: BERTEMU TEMAN LAMA
11
BAB 11: SUDAH KETAHUAN SIAPA CICI SEBERNARNYA
12
BAB 12: KERJASAMA
13
BAB 13: KEBOHONGAN
14
Bab 14: KEGADUHAN DI GUDANG
15
BAB 15: KESERUAN MAKAN SIANG
16
BAB 16: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
17
BAB 17: BERLIBUR
18
BAB 18: SAMPAI DI PULAU
19
BAB 19: KENANGAN TERBURUK
20
BAB 20: BARBEQUE
21
BAB 21: PESTA
22
BAB 22: TIDAK MENYANGKA
23
BAB 23: CEKCOK FAJRI DENGAN MANTAN ISTERI
24
BAB 24: ALASAN FAJRI BERCERAI
25
BAB 25: MENGOBATI LUKA
26
BAB 26: MENDENGAR KELUHAN KARYAWAN
27
BAB 27: BERTEMU VALLEN
28
BAB 28: MENYELESAIKAN MASALAH
29
BAB 29: NIAT BAIK JIHAN
30
BAB 30: BERTEMU KELUARGA IRWAN
31
BAB 31: MENDAPAT RESTU
32
BAB 32: PULANG KAMPUNG
33
BAB 33: HARI TUNANGAN HENDRI
34
BAB 34: KESERUAN DI RUMAH CICI
35
BAB 35: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
36
BAB 36: SAKIT HATI
37
BAB 37: H -1 PERNIKAHAN CICI DAN IRWAN
38
BAB 38: PERNIKAHAN CICI
39
BAB 39: MALAM PERTAMA
40
BBAB 40: MENGGUNCANG DUNIA
41
BAB 41: PERESMIAN DI KEDIAMAN IRWAN
42
BAB 42: TERULANG KEMBALI
43
BAB 43: PERSIAPAN KE LUAR NEGERI
44
BAB 44: BANDARA
45
BAB 45: MELEPAS RINDU
46
BAB 46: KABAR GEMBIRA
47
BAB 47: BERUBAH
48
BAB 48: MELAHIRKAN SANG BUAH HATI
49
BAB 49: BERTENGKAR
50
BAB 50: PERKENALAN FELLY KE KELUARGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!