bab 3: Ribut

Cici dan Irwan sedang asik bermain di pantai. Cici melihat keberadaan Edo di pantai itu.

"kenapa orang itu ada di sini sih?" ucap Cici.

"siapa Ci?" tanya Irwan.

"bukan siapa-siapa juga orang itu bang. Tidak penting juga sih. Kita makan yuk...!" ajak Cici.

"kamu mau makan apa? Biar aku pesankan makanannya." ucap Irwan.

"di pantai seperti ini,makan ikan bakar enak juga ya bang. Aku mau ikan bakar saja deh bang. Minumnya air mineral dingin saja." ucap Cici.

"baik lah...! Aku pesan ya. Kamu tunggu disini ya." jawab Irwan.

Irwan yang sedang memesan makanan,Edo menghampiri Cici.

"itu pacar kamu sekarang? Dari tadi aku perhatikan,asik sekali kamu tertawa bersama,foto-foto bersama. Segitu mudahnya kamu move on dari aku ya?" ucap Edo.

"kenapa kamu ikuti aku sampai sini sih? Lebih cepat aku melupakan kejadian 2 tahun yang lalu,lebih baik kan...!" jawab Cici

Selesai Irwan memesan makanan,Irwan kembali duduk ke pondok. Irwan melihat Cici sedang berbincang dengan seorang pria memakai baju kaos putih,celana jeans,dan memakai topi berwarna putih.

"sedang bicara sama siapa Cici? Lebih baik aku kesana deh." ucap Irwan.

"siapa nama pria itu? Aku ingin mengetahuinya. Orang mana dia? Apa pekerjaannya?" tanya Edo.

"pertanyaan tidak berbobot...! Untuk apa kamu tahu itu semua. Lebih baik kamu pergi saja sana. Isteri kamu sudah menunggu kamu di rumah tuh!" jawab Cici.

"Ci...!" ucap Irwan.

"bang,bisa di cancel atau tidak makanannya bang? Aku jadi tidak selera makan. Lebih baik kita pergi saja dari sini bang." ucap Cici.

"tadi katanya kamu lapar? Kenapa emangnya? Ini siapa Ci?" jawab Irwan.

"hai bro...! Kenalin nama gue Edo." ucap Edo.

"nama gue Irwan. Salam kenal ya... Siapanya Cici ya?" jawab Irwan

"gue pacarnya Cici. Iya kan sayang....!" ucap Edo sambil merangkul Cici.

"stop ya Do! Jangan ngaku-ngaku deh kalau kamu itu pacar aku. Aku ini bukan siapa-siapa kamu. Jangan dengarin omongan dia bang. Dia ini sudah mempunyai anak dan isteri. Dia ini pria brengsek yang pernah aku kenal." jelas Cici.

"kamu kenapa sih sayang? Sudah aku bilang sama kamu ya....! Kamu itu hanya milik aku saja. Bukan orang lain." ucap Edo menarik tangan Cici.

"bro,jangan kasar sama cewek dong bro. Kan bisa dibicarakan baik-baik." ucap Irwan.

Cici menangis di pelukan Irwan. Tangan Cici yang sangat putih,kini berubah menjadi merah karena di tarik oleh Edo.

"sudah Ci! Kamu jangan menangis lagi. Coba jelaskan pria ini siapa? Aku hanya ingin penjelasan dari kamu saja." ucap Irwan.

Cici menceritakan semua hubungan dia dengan Edo.

"benar begitu bro?" tanya Irwan.

"yang jelas aku tidak mau pisah dari kamu." ucap Edo menatap ke arah Cici.

"itu namanya lo brengsek bro. Lo sudah punya isteri,masih saja dekati wanita lain. Benar keputusan yang di ambil oleh Cici. Lebih baik lo kembali ke isteri lo bro." ucap Irwan.

"lo tidak usah ikut campur ya...!" ucap Edo.

"dia berhak ikut campur ya Do. Karena dia pacar aku. Mau apa kamu?" ucap Cici.

Irwan terkejut mendengar ucapan Cici.

"pacar? Apa sudah seharusnya aku membuka hati aku kembali? 5 tahun aku menunggu Yeyen kembali,tapi tidak ada dia datang juga. Ya...! Lebih baik aku buka hati aku buat wanita lain saja. Lagian aku sudah tidak ada rasa sayang aku terhadap Yeyen." batin Irwan.

"pacar kamu bilang? Emang apa pekerjaan orang ini? Layak atau tidak buat kamu?" tanya Edo.

"jaga sikap kamu Do. Ini di tempat umum. Tidak penting kamu tahu apa pekerjaan pacar aku ya Do. Tapi dia layak buat aku. Bukan kamu. Sekarang kamu pergi,atau aku akan teriak maling. Biar semua orang disini pukulin kamu. Pergi..." ucap Cici.

"sebaiknya lo pergi sana bro. Jauhi Cici." ucap Irwan.

"lo siapa? Cici ini milik gue. Gue akan menikahi dia." ucap Edo.

"jangan mimpi Do. Sampai kapan pun aku tidak mau sama kamu." ucap Cici.

Irwan mendorong Edo supaya menjauh dari Cici. Teman-teman Irwan awalnya ingin berlibur saja ke pantai,melihat Irwan seperti berkelahi dengan orang lain,teman-teman Irwan langsung menghampirinya.

"kenapa Wan? Siapa nih orang?" tanya teman Irwan yang bernama Riki.

"buat keributan dia disini Ki. Bawa pergi orang ini dari sini Ki. Daripada gue tonjok nih orang." ucap Irwan.

"pergi dari sini tolong bro. Jangan buat keributan bro." ucap Riki.

"eh...! Teman lo itu sudah merebut cewek gue." ucap Edo.

Irwan membawa Cici pergi dari pantai itu.

"Ki,lo urus orang ini. Gue pergi dulu Ki. Gue sudah pesan makanan,lo makan saja ki. Dirumah gue ceritain ke lo." ucap Irwan.

"oke...!" jawab Riki.

"mau lo bawa kemana Cici? Balikin Cici ke gue. Woi.... Brengsek!" ucap Edo.

"sopan sedikit bro." ucap Riki.

Irwan membawa Cici ke kost an temannya yang bernama Barry.

"Bar,gue sama teman gue tidur di sini malam ini ya. Boleh kan?" ucap Irwan.

"boleh saja dong Wan. Teman,apa teman nih Wan? Gue kenal sama lo itu tidak 1 atau 2 tahun ya Wan. Kalau lo bawa cewek ke sini,berarti dia itu orang yang spesial." ledek Barry.

"panjang ceritanya Bar...! Ci,kamu istirahat saja dulu ci. Aku mau belikan kamu makan ya. Kamu lapar kan?" ucap Irwan.

"aku sudah tidak selera makan bang. Beli saja buat kamu. Aku mau telepon mama aku sebentar bang." ucap Cici.

"kamu harus makan dong...! Nanti kamu sakit Ci." ucap Irwan.

Cici menelpon mamanya,untuk memberi tahu Edo mengikuti dirinya sampai ke kota. Irwan selalu berada di samping Cici,untuk menenangkan Cici.

"halo ma! Ma,Edo ma..." ucap Cici.

"kenapa kamu menangis nak? Kenapa Edo?" ucap Mama.

"edo ngikuti ci ke kota ma! Tadi Ci bertemu dengan dia di pantai. Ribut kami di sana ma. Huhuhu...." jelas cici.

"Cici sayang...! Dengarin mama ya nak! Sekarang kamu telepon abang kamu. Suruh bang Wanto mengusir laki-laki itu. Emangnya pak Toto tidak sama kamu mak?" ucap mama.

"Pak Toto sudah Ci suruh istirahat di rumah bang Wanto." ucap Cici.

Irwan heran melihat Cici menelpon mamanya. Jika rumah abangnya di kota ini,kenapa Cici memilih kost.

"sekarang kamu dimana? Sama siapa kamu sekarang nak?" tanya Mama.

"ci sama teman Ci ma. Ci tidak mau merepotkan bang Wanto. Ma,kalau Edo ke rumah,usir saja dia ya ma. Edo itu sekarang pemakai ma. Ci tahu dari temannya. Mama jangan cerita sama bang Wanto dan bang Hendri ya ma. Mama ingat tujuan ci apa kan ma? Ci tutup dulu teleponnya ya ma. Assalamu'alaikum mama." ucap Cici.

"Jika si bungsu sudah memohon seperti itu,apa boleh buat! Yang penting kamu selalu menjaga diri kamu baik-baik ya sayang. Ya sudah...! Kamu jangan sampai telat makan. Wa'alaikum salam." jawab Mama.

Selesai Cici menutup telepon,Irwan bertanya kepada Cici.

"jadi,abang kamu ada di kota ini juga? Kenapa kamu memilih kost sih Ci?" tanya Irwan.

"iya bang. Abang aku yang pertama tinggal disini. Aku tidak mau merepotkan abang aku saja bang. Lebih baik aku kost kan." jelas Cici.

"terus,pak Toto itu siapa?" tanya Irwan.

"pak Toto itu tetangga aku di kampung. Tadi aku ke kota,numpang sama dia bang. Kenapa kamu nanya itu sih..." ucap Cici.

"ooo....! Terus aku siapa kamu?" tanya Irwan kembali.

"Teman aku kan...!" jawab Cici.

"jika aku teman kamu,kenapa kamu bicara seperti itu keoada pria brengsek itu?" ucap Irwan.

"hhhaaaahhh...! Kenapa di bahas lagi sih?" ucap Cici.

Ponsel Irwan berdering.

"lo dimana Wan?" tanya Riki.

"gue di kostnya Barry. Kesini lah lo Ki." belikan gue nasi bungkus 2 ya." ucap Irwan.

"aku tidak mau makan. Untuk kamu saja deh bang." ucap Cici.

"kamu harus makan. Apa kamu tidak dengar yang di bilang sama mama kamu tadi? Kamu jangan sampai terlambat makan." ucap Irwan.

"eh...! Malah asik ngobrol kalian ah! Jadi beli nasi bungkus atau tidak?" tanya Riki.

"iya jadi. Cepat Ki. Gue tunggu lo di sini." ucap Irwan.

Irwan menutup ponselnya. Barry ikut gabung ngobrol dengan Irwan dan Cici.

"ngomong-ngomong,aku belum tahu siapa nama kamu?" ucap Barry.

"nama aku Cici bang. Maaf aku sudah merepotkan abang." ucap Cici.

"aku tidak merasa di repotkan. Nama aku Barry. Salam kenal ya Ci. Kamu siapanya Irwan?" tanya Barry.

"awas lo macam-macam Bar...! Bisa lepas tangan Cici atau tidak? Pegang saja terus." ucap Irwan.

"kok cemburu lo Wan. Tadi bilang lo Cici ini teman lo. Apa salahnya gue salaman dengan Cici. Ya kan Ci?" ucap Barry.

"hahaha.....!" cici tertawa.

Seiringnya waktu,Irwan sudah mulai menyukai Cici. Tidak lama kemudian Riki dan pacarnya datang ke kost Barry.

"assalamu'alaikum... Kemana lah orangnya ini." ucap Riki.

"kami di ruang tamu Ki. Masuk saja lo ah. Biasanya juga main masuk saja." ucap Barry.

"ini pesanan lo Wan. Makan dulu deh kalian sana. Nanti cerita-cerita lagi." ucap Riki.

"widih...! Terimakasih Ki....!" ucap Irwan.

Terpopuler

Comments

®️ed 🔱hite

®️ed 🔱hite

ternyata bab 1-2 dah ku like n baca. jd trusin bab 3. lanjut bab 4😊

2024-09-15

0

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

𝕤𝕖𝕞𝕒𝕟𝕘𝕒𝕥/Smile//Plusone//Rose/

2024-09-05

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : pergi dari rumah
2 Bab 2 : hadir kembali
3 bab 3: Ribut
4 BAB 4: MASA LALU
5 BAB 5: ARTI PERSAHABATAN
6 Bab 6: KARAOKE
7 BAB 7: bekerja
8 BAB 8: MENOLONG TEMAN
9 BAB 9: KANTOR POLISI
10 BAB 10: BERTEMU TEMAN LAMA
11 BAB 11: SUDAH KETAHUAN SIAPA CICI SEBERNARNYA
12 BAB 12: KERJASAMA
13 BAB 13: KEBOHONGAN
14 Bab 14: KEGADUHAN DI GUDANG
15 BAB 15: KESERUAN MAKAN SIANG
16 BAB 16: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
17 BAB 17: BERLIBUR
18 BAB 18: SAMPAI DI PULAU
19 BAB 19: KENANGAN TERBURUK
20 BAB 20: BARBEQUE
21 BAB 21: PESTA
22 BAB 22: TIDAK MENYANGKA
23 BAB 23: CEKCOK FAJRI DENGAN MANTAN ISTERI
24 BAB 24: ALASAN FAJRI BERCERAI
25 BAB 25: MENGOBATI LUKA
26 BAB 26: MENDENGAR KELUHAN KARYAWAN
27 BAB 27: BERTEMU VALLEN
28 BAB 28: MENYELESAIKAN MASALAH
29 BAB 29: NIAT BAIK JIHAN
30 BAB 30: BERTEMU KELUARGA IRWAN
31 BAB 31: MENDAPAT RESTU
32 BAB 32: PULANG KAMPUNG
33 BAB 33: HARI TUNANGAN HENDRI
34 BAB 34: KESERUAN DI RUMAH CICI
35 BAB 35: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
36 BAB 36: SAKIT HATI
37 BAB 37: H -1 PERNIKAHAN CICI DAN IRWAN
38 BAB 38: PERNIKAHAN CICI
39 BAB 39: MALAM PERTAMA
40 BBAB 40: MENGGUNCANG DUNIA
41 BAB 41: PERESMIAN DI KEDIAMAN IRWAN
42 BAB 42: TERULANG KEMBALI
43 BAB 43: PERSIAPAN KE LUAR NEGERI
44 BAB 44: BANDARA
45 BAB 45: MELEPAS RINDU
46 BAB 46: KABAR GEMBIRA
47 BAB 47: BERUBAH
48 BAB 48: MELAHIRKAN SANG BUAH HATI
49 BAB 49: BERTENGKAR
50 BAB 50: PERKENALAN FELLY KE KELUARGA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1 : pergi dari rumah
2
Bab 2 : hadir kembali
3
bab 3: Ribut
4
BAB 4: MASA LALU
5
BAB 5: ARTI PERSAHABATAN
6
Bab 6: KARAOKE
7
BAB 7: bekerja
8
BAB 8: MENOLONG TEMAN
9
BAB 9: KANTOR POLISI
10
BAB 10: BERTEMU TEMAN LAMA
11
BAB 11: SUDAH KETAHUAN SIAPA CICI SEBERNARNYA
12
BAB 12: KERJASAMA
13
BAB 13: KEBOHONGAN
14
Bab 14: KEGADUHAN DI GUDANG
15
BAB 15: KESERUAN MAKAN SIANG
16
BAB 16: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
17
BAB 17: BERLIBUR
18
BAB 18: SAMPAI DI PULAU
19
BAB 19: KENANGAN TERBURUK
20
BAB 20: BARBEQUE
21
BAB 21: PESTA
22
BAB 22: TIDAK MENYANGKA
23
BAB 23: CEKCOK FAJRI DENGAN MANTAN ISTERI
24
BAB 24: ALASAN FAJRI BERCERAI
25
BAB 25: MENGOBATI LUKA
26
BAB 26: MENDENGAR KELUHAN KARYAWAN
27
BAB 27: BERTEMU VALLEN
28
BAB 28: MENYELESAIKAN MASALAH
29
BAB 29: NIAT BAIK JIHAN
30
BAB 30: BERTEMU KELUARGA IRWAN
31
BAB 31: MENDAPAT RESTU
32
BAB 32: PULANG KAMPUNG
33
BAB 33: HARI TUNANGAN HENDRI
34
BAB 34: KESERUAN DI RUMAH CICI
35
BAB 35: BERKUNJUNG KE RUMAH SAHABAT
36
BAB 36: SAKIT HATI
37
BAB 37: H -1 PERNIKAHAN CICI DAN IRWAN
38
BAB 38: PERNIKAHAN CICI
39
BAB 39: MALAM PERTAMA
40
BBAB 40: MENGGUNCANG DUNIA
41
BAB 41: PERESMIAN DI KEDIAMAN IRWAN
42
BAB 42: TERULANG KEMBALI
43
BAB 43: PERSIAPAN KE LUAR NEGERI
44
BAB 44: BANDARA
45
BAB 45: MELEPAS RINDU
46
BAB 46: KABAR GEMBIRA
47
BAB 47: BERUBAH
48
BAB 48: MELAHIRKAN SANG BUAH HATI
49
BAB 49: BERTENGKAR
50
BAB 50: PERKENALAN FELLY KE KELUARGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!