#4

Namun tak berapa lama Hera pun dipanggil oleh Dokter yang lain untuk melakukan meeting mengenai operasi pengangkatan Kanker Rahim seorang pasien. Ketika ia sedang berjalan menuju ruang meeting itu, tepat diruang pasien rawat yang bernama Melati, tiba-tiba dia mendengar suara yang sama sekali tak asing baginya berkata “ Kau!!.. benar-benar tak tau berterimakasih ya..!!” dengan begitu lantangnya orang itu membentak seorang yang sedang terbaring lemas itu sambil ketakutannya. Dan Hera pun sontak langsung kaget akan hal itu sehingga dia berhenti dan mendengarkan semua omongan yang dikeluarkan oleh orang itu sampai Hera berkata dalam hati “ jadi, mereka semua yang telah merencanakan ini semua sehingga keluargaku hampir mengalami penurunan saham yang sangat besar dan karena dia jugalah yang menyebabkan sekretaris Yonjin meninggal dunia, Hahhh...” Hera benar-benar syok setelah apa yang dia dengar dan liat.

“ apa jangan-jangan dia ingin menguasai semua harta milik papah, yang nantinya akan diserahkan kepada anak ku, sehingga ingin menyingkirkan semua orang yang dia rasa itu sebagai halangan baginya untuk bisa memperoleh apa yang dia inginkan.. Hahh..” dengan nada gusarnya dia pun langsung berbalik ingin pergi dari tempat itu dan segera mem beritahu suaminya, namun ketika dia ingin kembali tiba-tiba dia menyenggol tong sampah tepat berada dibelakangnya sehingga pot itu pun mengeluarkan bunyi. “ Dukhh..” bunyi yang tidak terlalu besar namun bisa terdengar dari dalam ruangan itu sehingga dengan cepat orang yang ada didalam ruangan itu keluar dan melihat apa ada orang tidak, tapi kenyataannya tak ada orang disana. Tapi tetap orang itu tak percaya bahwa tak ada orang ketika tong sampah itu berbunyi, dan akhirnya orang itupun menyuruh seseorang untuk menyelidiki siapa yang berada didepan pintu ini. Dan dengan sigap orang itupun langsung segera menyelidikinya.

Disamping itu Hera sedang meredakan emosi agar tetap tenang akan tetapi dia sedikit merasa bahwa ada seseorang yang sepertinya mengawasinya dari jarak jauh. Lalu dia pun langsung menyimpulkan “ Hah.. apa jangan-jangan dia sedang mencurigai ku karena akulah yang ada didepan pintu itu dan mendengarkan semua pembicaraan mereka semua.. lalu apa yang harus aku lakukan.. apa aku harus lari atau pura-pura berjalan dengan santai biar dia tak terus mencurigai ku?..” dengan sedikit gelisah Hera pun akhirnya memutuskan untuk berpura-pura berjalan santai menuju ruang rapatnya, namun tak disangka orang itu justru bertanya kepadanya “ Maaf, permisi dok... saya mau tanya apakah dokter ada waktu sebentar??”

“ Ah.. ya, ada yang bisa saya bantu?..” dengan sedikit rasa takut namun Hera tetap harus terlihat santai.

“ Apakah dokter pernah, melihat orang yang sekitar 10menit lalu berada didepan pintu ruangan Melati itu??..” tanya seorang yang seperti bodyguard itu dengan penuh selidik.

“ Maaf sepertinya saya tidak melihatnya, karena saya baru saja keluar dari ruangan saya, dan ini saya ingin ke tempat ruang rapat saya.. bisakah saya ijin permisi jalan dulu karena saya sudah ditunggu diruang rapat.. “ Hera yang hampir saja benar-benar merasa sangat takut itu tetap mencoba tuk tenang dan langsung segera pergi, tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh orang itu dengan sedikit kasarnya. Namun segera dilepaskan daricekalan itu oleh Hera dan berkata “ Kau.. jangan lancang ya!! Aku bisa melaporkan mu atas apa yang kau perbuat saat ini!!..”

~•••~•••~•••~

Terima kasih sudah mampir ke novel pertama ku. Jangan lupa like, serta kritik dan sarannya.

Daahhh.. bye.. Happy reading...🤗🤓

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!