4.Hutan Kegelapan

Saat ini aku menyusuri setiap sudut dari hutan kegelapan dan sesekali bertemu dengan hewan buas.Dan aku memanfaatkan kesempatan itu untuk pemanasan.

Dari kejauhan aku merasakan aura kegelapan yang sang kental dan karna rasa penasaranku yang menggebu-gebu aku mencoba mencari asal dari aura tersebut tetapi semakin diriku mendekat tubuh dan jiwaku seakan tertekan dengan kekuatan yang sangat besar. Aku mencoba untuk tenang dan meningkatkan kewaspadaan.

Saat ini aku berada disebuah gua yang tertutup dengan tanaman merambat sehingga beberapa orang tidak akan mengetahuinya.Ketika aku sudah memasuki gua itu diriku dibuat terkejut dengan adanya pedang yang menancap pada sebuah batu.Aku mencoba menghalau tekanan kegelapan yang dikeluarkan oleh pedang itu dan saat aku mencoba menarik pedang itu seketika langsung tercabut dari batu dan aku mencoba untuk meraba pedang untuk mengetahui seberapa tajam.Tanpa sengaja jariku tergores dan mengeluarkan darah dan darahku langsung terhisap kedalam pedang.

Pedang tersebut mengeluarkan cahaya hitam yang pekat dan penuh tekanan.

Seketika tubuhku merasakan sakit yang luar biasa.Aku mencoba untuk melawannya tetapi rasa sakitnya justru bertambah.

Mengapa rasanya sakit sekali?seperti tersambar petir berkali-kali dan seluruh tulangku terasa remuk semua bahkan seluruh aliran darahku mengalir sangat cepat.

"aaarrgghh". Kucoba menahan rasa sakit itu dan hanya bisa menggertakan gigiku dengan terus berfikir bagaimana caranya untuk terus tidak kehilangan kesadarannya.

Pada saat itu pula ada suara yang terdengar sangat agung dan berwibawa memerintahkanku untuk menerima rasa sakit itu dan mencoba untuk tenang.

"Terimalah rasa sakit itu dengan tenang dan jangan sampai kehilangan kesadaran".

Aku mencoba untuk menuruti perintah dari suara tersebut dan rasa sakit tersebut berangsur-angsur hilang dan digantikan dengan perasaan nyaman dan tenang.Tubuhku serasa seperti melayang di udara dan kaki ku menginjak sesuatu yang lembut dan dingin seperti rumput yang basah karna embun.

Kucoba membuka mata hal pertama yang aku lihat adalah lautan yang luas dan tak berujung Pada saat itu suara menggeram yang terdengar sangat keras aku mendongakkan kepalaku keatas dan aku dibuat terkejut dengan adanya naga yang sangat besar dengan tubuh seputih salju,kulit yang terlihat mengkilap dan kuat seperti sebuah perisai,kuku yang sangat panjang dan tajam.

" MASTER".ucap sang naga itu dengan suara agung dan berwibawa.

" Siapa yang kau panggil master?".ucapku tak mengerti dengan semua hal yang terjadi.

"Kau adalah MASTER agung tuan".ucap sang naga.

" Aku master agung?Bagaimana mungkin.Kau pasti salah iyakan!".ucapku yang sangat bingung.

"Master anda sudah ditakdirkan ditakdirkan menjadi master yang agung karn bagi seseorang yang dapat mencabut pedang kegelapan itu adalah master agung yang sudah ditakdirkan".ucap sang naga.

" Jadi aku memang sudah ditakdirkan.astaga hidupku sungguh kacau"ucapku sambil memijat pelipis.

"Apakah master sekarang sudah percaya denganku". ucap sang naga.

" Kurasa begitu.Ohh yah apakah kau bisa merubah wujudmu menjadi manusia".ucapku

"bisa master.Tapi kenapa master ingin aku merubah wujud tubuhku kan terlihat sangat indah begini lihat betapa bersinarnya kulitku". ucap sang naga narsis.

" nih naga narsis banget ".gumamku yang sedikit jijik dengan perkataan naga.

" Apa kau bilang indah?warna kulit udah kaya uban kakek-kakek aja indah darimana".ucapku

" apa dia bilang kayak uban kakek-kakek. mulutmu sungguh pedas master".ucap sang naga lesu dengan perkataan masternya.

"Kenapa malah melamun cepat ubah wujudmu". ucapku yang sangat kesal menunggu.

" Baiklah master".ucap sang naga menurut.

Seketika cahaya terang keluar dari tubuh sang naga.Kini didepan Lien ada sosok pria tampan dengan rambut putih yang panjang,tubuh yang tinggi,rahang tegas,hidung mancung dan memakai hanfu berwarna biru tua dan perpaduan warna biru mudah sungguh sangat cocok dengannya.

Tapi Lien tak tertarik sama sekali karna lien sudah terbiasa melihat laki-laki tampan.

"Kenapa wujudmu tak merubah apapun tetap sama dengan wujudmu yang tadi sangat membosankan" ucapku dengan wajah datar.

"Apa aku tak cukup tampan master padahal jika dibandingkan dengan wujud binatang legenda lainnya aku jauh lebih tampan". ucap sang naga murung.

" Sudahlah itu tak penting sama sekali mau kau tampan atau tidak dimataku tetap tak ada bedanya"ucapku sedikit ketus.

"Baiklah master terserah anda saja". ucap sang naga pasrah karna tak bisa melawan masternya.

" Siapa namamu?Jika aku memanggilmu sang naga itu terlalu merepotkan".ucapku

"Aku tak punya nama master.Bisakah master memberikanku nama" ucap sang naga memohon dengan mata yang berbinar.

"Sebentar akan kupikirkan......". ucapku memikirkan nama yang cocok dengan sang naga sambil mengelus dagu.

" Bagaimana kalau Tomu itu artinya berbudi pekerti baik dan ramah.Apakah kau suka mu'er".ucapku dengan tersenyum.

"Aku menyukainya master".ucap Tomu.

" Syukurlah jika kau menyukainya. Sekarang masuklah dalam dimensiku disana ada minghao penjaga dimensi kau bisa berteman dengannya".ucapku.

"Siap master".ucap tomu yang sekarang sudah masuk kedalam dimensi lien'er.

Saat tomu memasuki dimensinya begitu pula dengan lien yang sekarang sudah berada di hutan kegelapan dengan tangan yang memegang erat pedang kegelapan goa yang dimasuki oleh Lien tadi seketika menghilang seperti tidak ada goa sama sekali.

" Jiejie sekarang cobalah untuk berkultivasi didalam dimensi karna tubuh jiejie juga masih lemah".ucap minghao didalam dimensiku.

"Baiklah aku akan mencobanya". ucapku yang langsung memasuki dimensiku.

" Dimana aku akan berkultivasi ming'er"ucapku sekali lagi.

"Jiejie bisa berkultivasi didalam teratai yang ada ditengah danau surgawi dan jiejie tak perlu khawatir karna perbedaan waktu disini dan diluar berbeda seperti sehari di dimensi berarti satu jam diluar". ucap minghao panjang lebar.

" Baiklah aku akan berkultivasi selama 2 tahun dan jangan pernah menggangguku".ucapku tegas dan diangguki keduanya. Aku memposisikan diriku dengan posisi Lotus dan seketika teratai itu menutupi seluruh tubuhku.

Hening itulah yang dirasakan oleh tomu dan minghao karna master mereka menjalankan kultivasi yang cukup lama.

"haaa~~.sama sekali tidak seru jika tak ada jiejie disini" ucap minghao dengan menghela nafas panjang karna merasa kesepian.

"Kau tenang saja minghao ada aku disini yang menemanimu ketika master berkultivasi". ucap tomu sambil tersenyum.

" Baiklah kalau begitu.Sekarang kita pergi dari sini agar tak mengganggu jiejie bagaimana kalau meminum teh dan memakan sedikit camilan".ajak minghao dan diangguki oleh tomu.

Segera mereka pergi agar tak mengganggu Lien yang sedang berkultivasi.

*******

Sedangkan didalam hutan semua binatang buas sampai binatang mitologi keluar karna sedari tadi mereka semua bersembunyi karna merasakan kekuatan yang sangat besar dan menakutkan auranya yang agung membuat semua binatang dihutan kegelapan bergetar karna ketakutan.

Segitu dulu yah readers karna author kecapean dan sedikit kurang inspirasi. Kalau author ada kesalahan mohon kasih saran yah.Salam sayang dari author:)

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq suka MC wanita yang kuat dan tidak mudah di tindas

2023-10-06

0

Ifha Yuniar

Ifha Yuniar

authornya lupa jlsin gimana cara mcnya pindah dimensi

2022-05-31

0

Nita Itha

Nita Itha

jdiii dia ini sebenarnya siapa.? kenapa tiba' berada di dunia yg berbeda dan tanpa keluarga🙄🤔

2022-05-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!