Adel masih berada di dalam selimutnya padahal hari sudah siang bahkan cahaya matahari pun mulai masuk ke dalam kamarnya..
Namun semua itu sama sekali tidak membangunkan Adel yang masih berdamai dengan mimpinya..
Adel memang baru tidur jam 3 pagi dia terus menangisi kepedihannya setelah semua yang sudah dia dapatkan..
-
Ana setia menunggu Adel, dia terus berdiri di samping sesuai dengan perintah Titan..
Adel mengerjabkan matanya dan samar samar melihat Ana yang berdiri dan tersenyum menatapnya..
" Selamat Pagi Nona,, Sapa Ana dengan tersenyum
" Pagi,, Ucap Adel dengan mata yang masih terlihat sembab..
" Maaf Nona,,
Tuan sudah menunggu Anda, dan Anda harus bersiap sekarang.
Adel menghela napasnya, dia masih sangat marah bertemu dengan Titan yang seenaknya saja berbuat seperti semalam..
Dengan terpaksa Adel berjalan ke dalam kamar mandi,,
Ana menyiapkan sebuah Dress selutut berwarna peach juga flass shoes, semua dia siapkan sesuai perintah..
Ana menatap bingung, Ana selalu menyiapkan semua kebutuhannya bahkan dia merasa seperti Nyonya besar di sana..
" Adel,, kamu jangan Geer deh.. Lagian siapa kamu di rumah ini hanya seorang pembayar hutang"
-
Adel berjalan turun dengan menggunakan pakaian yang sudah di siapkan Ana bahkan terlihat Titan yang sudah menunggunya bersama seorang laki laki lain yang entah siapa Adel juga tidak mengenalnya..
Titan menoleh saat Adel sudah berdiri di depannya, Adel memang sangat cantik bahkan menggunakan apa pun dia akan terlihat cantik..
Dan itu berhasil membuat Titan tidak berkedip menatapnya..
" Pantas saja Tuan Titan menyukainya, dia begitu cantik " batin Bima yang juga menatap takjub dengan kecantikan Adel..
" Baiklah,, Kita pergi sekarang Ucap Titan berdiri dan membenarkan jas hitamnya
Adel berdiri mematung, dia benar benar bingung Titan akan mengajaknya kemana..
Titan kembali menoleh saat mendapati Adel yang masih berdiri di Tempat nya..
" kamu belum sarapan,, kita sarapan dulu.. Ucap Titan yang tiba tiba berubah..
" Ah Tidak,, aku gak lapar Ucap Adel..
Titan mengernyitkan keningnya, dan kembali berjalan keluar Adel pun kini mengikutinya..
Bima sudah berada di depan mobil dengan membuka pintu, Adel masuk ke dalam dan di susul oleh Titan..
Dan inilah pertama kalinya mereka duduk berdekatan,
Adel memandang keluar jendela namun Titan sesekali meliriknya..
****
Setelah perjalanan sekitar 45 menit mereka sampai di sebuah gedung tinggi..
Adel menatapnya bingung, dia sama sekali tidak mengerti Titan mengajaknya ke sana..
Bima kembali membuka pintu mobilnya dan Titan langsung keluar begitu juga dengan Adel..
KANTOR CATATAN SIPIL
Itulah yang berhasil terbaca oleh Adel,,
" Ayo,, Ucap Titan berjalan
" Tu- tunggu,, Ucap Adel dan Titan langsung menoleh..
" Kita mau apa ke sini,, Ucap Adel gugup
" Kamu bakal tau setelah masuk ke dalam..
Titan kembali berjalan dan Adel kembali mengikutinya,,
Bima terlihat berbicara dengan seseorang dan tidak lama mereka menghampiri Titan sedangkan Adel hanya menatap mereka bingung, dia masih belum tau mereka berada di sana untuk apa.
" Silahkan Nona, Ucap Bima
-
Dan di sinilah mereka sekarang,,
Berada di sebuah ruangan,, Titan dan Adel duduk di sana..
" Selamat siang Tuan,, Ucap seorang laki laki laru baya
Adel tersenyum saat laki laki itu memandangnya..
" Jadi ini Nona Adelia,,
Adel kembali tersenyum dia benar-benar terasa sangat bingung dengan Semua ini..
Mata Adel membulat saat melihat dua buku Nikah yang di bawa laki laki tersenyum..
" Silahkan Tuan, Nona kalian tanda tangan di sini..
Titan bersikap santai dan langsung menandatanganinya sedangkan Adel hanya terdiam dan entah dia harus bersikap bagaiman..
" Saya sudah bilang semalam jika saya akan bertanggung jawab,, Ucap Titan saat menatap Adel yang belum menandatangani buku nikah mereka
Adel menatap Titan yang juga menatapnya, pancaran matanya terlihat serius bahkan ini pertama kalinya Adel menatap mata coklat milik Titan yang membuat jantungnya berdetak kencang..
Adel kembali menatap buku di depannya yang terlihat fotonya juga foto Titan, entah kapan Titan mendapatkan foto itu..
Adel memejamkan matanya,
Dia kembali membuka matanya menatap buku di depannya dan menghela napasnya..
" Mungkin ini awal cerita pernikahan pembaya hutang, dan aku rela kaluin semua demi Ayah dan Ibu "
Adel menandatanganinya setelah menatap Tian juga laki laki di depannya secara bergantian..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Har Tini
semoga adel sm titan bahagia
2022-06-03
0
moon
lh kapan ijab qobul nya
2021-03-11
0
Fitria opit
💪💪💪 adel
2021-03-06
0