Bab 2: Tiga Pertemuan

Seminggu ini Logan mengurus kepindahannya ke sekolah barunya. Sekarang ia resmi diterima di Satya International High School, salah satu sekolah bergengsi di Kota Bandung. Logan akan mulai sekolah pada tahun ajaran baru. Maka dari itu dua bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, Logan tidak memiliki banyak hal yang bisa dikerjakan. Ia hanya menunggu sampai tahun ajaran baru dimulai.

Hari itu hari Sabtu, Logan hanya bermalas-malasan di tempat tidurnya sepanjang hari. Satu minggu sudah berlalu, namun ia masih saja terus dibayangi wajah gadis yang ia lihat di Heaven Cafe tempo hari.

Logan tidak tahu kenapa, tapi ia masih sangat menyesal karena tak sempat berkenalan dengan gadis itu. Rupanya gadis itu benar-benar sudah menarik perhatian Logan.

Tiba-tiba teleponnya berdering.

"Halo Nak," sapa Carla di telepon. "Kamu di rumah? Lagi apa?"

"Logan masih di kasur," jawab Logan dengan malas.

"Ya ampun ini udah jam berapa coba? Sekarang kamu mandi terus samperin Bunda di butik bunda yang di BSC ya. Bunda tunggu," tegas sang bunda.

"Mau ngapain sih bun. Logan males ah," gerutunya.

"Bantuin Bunda sebentar. Bunda butuh model buat Bunda pajang di depan butik."

"Maksudnya Logan jadi model terus foto Logan dipajang di depan butik Bunda? Yang bener aja, Bun. Gak mau ah!" Tolak Logan dengan tegas.

"Ayo dong, Nak. Please bantu Bunda kali ini aja. Model yang udah Bunda rekrut ternyata gak bisa dateng karena ngedadak sakit katanya. Gini deh, Bunda kasih honor kalau kamu mau jadi model butiknya Bunda."

"Nominal model profesional ya," Logan mulai tergiur dengan tawaran sang ibu.

"Deal! Ya udah kamu cepet ke sini ya, Bunda tunggu." Telepon pun terputus. Tabung semangatnya kini terisi kembali setelah sang ibu setuju untuk memberikan honor yang lumayan. Logan segera mandi dan berangkat menuju ke BSC, salah satu Mall di Kota Bandung.

Sesampainya di butik Logan segera diminta untuk berganti pakaian, karyawan sang ibu langsung sibuk mendandani rambut dan wajahnya. Ini memang bukan pertama kalinya Logan menjadi model. Sudah beberapa kali Logan menjadi model majalah dan fashion show. Namun semua itu hanya untuk sekedar iseng saja dan lumayan untuk menambah uang jajan.

Padahal apabila Logan serius menekuni bidang ini Logan sudah sangat piawai, darah seorang model dari sang ibu begitu kental ada dalam diri Logan. Tubuhnya tinggi dan bentuk tubuhnya sempurna. Wajahnya juga tampan dengan sorot mata yang tajam, menjadi modal yang tak semua orang memilikinya. Namun Logan tidak tertarik sama sekali untuk serius di bidang ini.

Setelah sekitar dua jam sesi photoshoot pun selesai. Logan pamit pulang kepada sang ibu setelah ia menerima honor yang dijanjikan. Sebelum pulang Logan memutuskan untuk pergi ke toko olahraga yang terletak di mall itu juga dan berniat membeli beberapa potong celana renang juga kacamata renang.

Ya, hal yang akan dimulainya lagi adalah berenang yang sudah Logan tinggalkan sejak SMA kelas 10. Di sekolahnya yang baru ia berniat untuk melanjutkan karir atletnya lagi.

Saat sedang menuruni eskalator yang akan membawanya ke toko olahraga, Logan melihat seorang gadis menaiki eskalator, eskalator naik dan turun berada pada posisi berseberangan. Gadis itu adalah gadis yang dilihatnya seminggu lalu di Heaven Cafe.

Walaupun gaya berpakaiannya berbeda karena sekarang gadis itu memakai kaos hitam oversize dengan tulisan blackpink berwarna pink di dada dengan dipadukan dengan skinny jeans dan sepatu kets berwarna putih, dan rambut yang diikat sekedarnya. Logan sangat yakin itu adalah gadis yang dilihatnya minggu lalu.

Logan segera berlari menuruni eskalator dan menaiki eskalator naik untuk menyusul gadis itu. Namun, Logan tidak menemukan gadis itu. Logan mencari-cari gadis ke seluruh mall tapi tidak menemukannya. Akhirnya setelah setengah jam mencari Logan memutuskan untuk menyerah.

"Kemana sih itu cewek? Kok bisa ngilang lagi?" gumam Logan kesal. Lagi-lagi ia kehilangan kesempatan untuk berkenalan dengan gadis yang sudah menarik perhatiannya itu.

Sepanjang perjalanan pulang, Logan terus memikirkan gadis itu. Ia tidak menyangka akan melihat gadis itu lagi di tempat yang berbeda.

Kemudian satu pekan pun kembali berlalu. Di Hari Sabtu pagi itu Logan terbangun dan segera menuju ruang makan. Sang ibu sudah berada di sana dan sibuk menyiapkan sarapan untuk putra kesayangannya.

"Bikin apa, Bun?" tanya Logan sambil menarik kursi di meja makan dan mendudukinya.

"Nih, Bunda bikin nasi goreng seafood sama omelette. Yuk makan," sang ibu mengambilkan Logan nasi ke piring dan meletakkannya di depan Logan.

"Nak, hasil pemotretan waktu itu udah jadi loh. Bagus banget hasilnya. Kamu mau lihat?" tanya Carla pada anaknya yang sedang sibuk menyantap nasi goreng buatannya.

"Nggak ah. Yang penting Logan udah dapet honornya," jawabnya acuh.

"Kamu itu kalo mau berkarir di modeling pasti sukses deh. Kamu nurunin bakat Bunda loh. Rekan kerja Bunda juga banyak yang muji kamu. Malahan ada yang nawarin lagi kamu kontrak. Mau diterima gak?"

"Gak mau, Bun. Logan suka ikut-ikut jadi model itu karena Logan lagi butuh uang. Kalo Logan minta langsung ke Bunda 'kan gak akan dikasih, jadi aja Logan mau kalau disuruh Bunda jadi model, tapi kalau buat masuk ke dunia model Logan gak minat, Bun."

"Ya udah Bunda gak akan maksa lagi deh. Karena kamu nolak jadi model, berarti sekarang kamu harus fokus sama pelajaran kamu. Satya itu sekolah bagus, muridnya pada pinter-pinter jadi kamu juga harus bener-bener belajarnya. Tuh mumpung hari sabtu, kamu main kek ke toko buku. Beli buku buat kamu belajar daripada sehari-hari cuma males-malesan aja kerjaan kamu. Kejar nilai kamu lagi kayak waktu itu dong, Nak. Pokoknya gak mau tahu, nilai kamu harus meningkat di sekolah yang sekarang. Ngerti?" Carla menasehati putranya panjang lebar.

"Iya iya, Bunda bawel. Nanti siang Logan ke toko buku," gerutu Logan sambil terus mengunyah nasi goreng seafoodnya. Carla hanya bisa menghela nafas panjang atas jawaban putranya itu.

Siangnya Logan menepati ucapannya untuk pergi ke toko buku dan membeli beberapa buku pelajaran untuk ia kerjakan selama waktu luangnya sebelum tahun ajaran baru dimulai. Ia pergi ke sebuah toko buku Jayabaya yang cukup terkenal di Bandung.

Logan memasuki parkiran dan mulai mencari tempat kosong yang akan ia gunakan untuk memarkirkan motornya. Namun hari itu cukup banyak pengunjung sehingga parkiran sangat penuh. Logan terus mengedarkan matanya ke segala arah untuk mencari tempat parkir. Tiba-tiba matanya tertuju pada seorang pengendara motor yang sedang mengeluarkan motornya sekitar lima meter di depannya.

'kayaknya itu cewek udah mau keluar.' batin Logan. Logan segera menghampiri tempat parkir yang akan segera kosong itu. Gadis itu menoleh ke belakang dan tiba-tiba Logan menyadari gadis yang sedang mengeluarkan motor itu adalah gadis yang ia lihat di Heaven Cafe dan BSC.

'apa ini Tuhan, gue lihat cewek itu lagi? Tiga kali berturut-turut?' batin Logan sumringah.

Gadis itu mulai melaju menuju pintu keluar parkiran. Logan segera menyusulnya, namun lagi-lagi Logan kalah cepat. Gadis itu sudah keluar parkiran, sedangkan ia terjebak karena ada beberapa motor yang akan keluar menghalanginya. Logan menunggu sampai motor-motor itu keluar dan ia segera mencari keberadaan gadis itu.

Tepat di lampu merah, Logan melihat gadis itu berhenti menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Logan segera melajukan motornya ke gerbang keluar area toko buku. Namun ada sebuah mobil tua yang bergerak sangat lambat yang juga akan keluar dari area toko buku menghalangi Logan yang ingin segera tancap gas untuk menghampiri gadis itu. Lampu telah berubah menjadi hijau. Gadis itu melajukan motornya, Logan masih bisa melihat keberadaan gadis itu.

Saat Logan berhasil menyalip mobil tua di depannya dan akan melajukan motornya lebih kencang, lampu lalu lintas malah kembali berubah merah. Logan pun tidak bisa melajukan motornya karena ada beberapa mobil di depan yang berhenti juga di lampu merah. lagi, Logan kembali kehilangan jejak sang gadis.

'Aneh banget sih bisa lihat dia lagi? Kali ini gue yakin gue bakal ketemu dia lagi.' batinnya dengan sangat yakin.

Seminggu kemudian Logan datang ke Plaza Mall. Entah kenapa Logan merasa ia harus datang ke mall itu. Kali ini Logan sangat berharap melihat gadis itu lagi. Ia sengaja nongkrong di parkiran motor mall tersebut. Sekitar dua jam menunggu, Logan tidak juga melihat sosok yang ingin dilihatnya. Logan hampir menyerah ia memutuskan untuk pulang. Ia bersiap menunggangi motornya dan memakai helmnya, hingga akhirnya ia melihat sebuah motor scoop* berwarna putih memasuki area parkir.

Motor itu ditunggangi seorang gadis dengan hoodie berwarna navy. Gadis itu memarkirkan motornya tak jauh dari tempat Logan memarkirkan motornya. Gadis itu melepas hoodie dan helmnya, juga melepas ikatan rambutnya sehingga rambutnya yang panjang menutupi punggung terlihat agak bergelombang. Logan terpana melihatnya. Hatinya berdegup kencang. Bibirnya tak henti-hentinya menyunggingkan senyum.

'Setelah tiga minggu gue kepikiran terus sama lo, kali ini gue gak akan kehilangan lo lagi,' batin Logan bertekad.

Jangan cuma baca ya kak, ulasan, comment dan likenya please 🥰

Terpopuler

Comments

Vaniaaa 💋☝️

Vaniaaa 💋☝️

bgus cerita nya

2024-10-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Tempat yang Baru
2 Bab 2: Tiga Pertemuan
3 Bab 3: Ayah dan Putri Kesayangan
4 Bab 4: Pekerjaan yang Mulia
5 Bab 5: Kisah Mama dan Papa
6 Bab 6: Penguntit
7 Bab 7: Terjebak di Lift
8 Bab 8: Wangi Manis Anggur
9 Bab 9: Bertemu Tante Carla
10 Bab 10: Hanya Partner Hidup
11 Bab 11: Ke Rumah Logan
12 Bab 12: Membangunkan Logan
13 Bab 13: Perhatian Sederhana
14 Bab 14: Pacar Logan
15 Bab 15: Klarifikasi
16 Bab 16: Curhat tentang Si Cowok Sipit
17 Bab 17: Janjian
18 Bab 18: Perjalanan
19 Bab 19: Cowok yang Perhatian
20 Bab 20: Siang Hari di Le Bridge
21 Bab 21: Kejadian Tak Terduga
22 Bab 22: Di Apartemen
23 Bab 23: Selimut
24 Bab 24: Saat Rania Tertidur
25 Bab 25: Nyaman
26 Bab 26: Eyang dan Mama Rania
27 Bab 27: Restu Sebelum Waktunya
28 Bab 28: Boleh tapi Tahu Batas
29 Bab 29: Kencan Kedua
30 Bab 30: Mencoba Menerima
31 Bab 31: Berlin
32 Bab 32: Kehaluan Berlin
33 Bab 33: Kepindahan Rania
34 Bab 34: Kejadian 23 Tahun Lalu
35 Bab 35: Kabar dari Masa Lalu
36 Bab 36: Dukungan untuk Rendra
37 Bab 37: Bakat Rahasia Rania
38 Bab 38: Siapa itu? Guru Baru?
39 Bab 39: Logan bertemu Papa
40 Bab 40: Jadi Pacar Aku, Ya?
41 Bab 41: Kencan Ketiga
42 Bab 42: Velvet Room
43 Bab 43: Dress Putih
44 Bab 44: Ulang Tahun Rania
45 Bab 45: Candle Light Dinner
46 Bab 46: Ini Sudah Kencan Keempat
47 Bab 47: Perbedaan yang Nyata
48 Bab 48: Ternyata dia Guruku
49 Bab 49: Lewati Batas
50 Bab 50: Rela
51 Bab 51: Bukan Pewaris
52 Bab 52: Pertemuan di Sekolah
53 Bab 53: Kawan Baru
54 Bab 54: Saingan
55 Bab 55: Saling Rindu
56 Bab 56: Miss Rania
57 Bab 57: Keadaan yang Bisa Diterima
58 Bab 58: Seminar yang Sukses
59 Bab 59: Tentang Siswa Satya
60 Bab 60: Berkelahi
61 Bab 61: Saran dari Hazel
62 Bab 62: Menghindari Rania
63 Bab 63: Hukuman Logan dan Vino
64 Bab 64: Kejadian Konyol
65 Bab 65: Gara-gara Berlin
66 Bab 66: Kesempatan untuk Show Up
67 Bab 67: Cowok yang Suka Kamu
68 Bab 68: Seperti Wangi Logan
69 Bab 69: Penampilan Rania
70 Bab 70: Lepas Kendali
71 Bab 71: Aku Sayang Kamu, Gan
72 Bab 72: Masa Depan Logan
73 Bab 73: Jejak Cinta
74 Bab 74: Teguran
75 Bab 75: Pernyataan Cinta Vino
76 Bab 76: Keinginan Logan
77 Bab 77: Cemburu
78 Bab 78: Mendadak Melamar
79 Bab 79: Tekad
80 Bab 80: Nasehat Rendra
81 Bab 81: Dibawa secara Paksa
82 Bab 82: Faris Victor
83 Bab 83: CEO Selanjutnya
84 Bab 84: Resah dan Merasa Bersalah
85 Bab 85: Logan Victor, CEO
86 Bab 86: Kembali
87 Bab 87: Berjauhan
88 Bab 88: Merasa Bodoh
89 Bab 89: Semakin Rumit
90 Bab 90: Move on
91 Bab 91: Pasangan Terfavorit
92 Bab 92: Rencana
93 Bab 93: Kecelakaan
94 Bab 94: Tak Semudah Itu
95 Bab 95: Lamaran Kedua
96 Bab 96: Persiapan Ulang Tahun Sekolah
97 Bab 97: Vino
98 Bab 98: Masih Sayang
99 Bab 99: Sulit
100 Bab 100: Love is Gone
101 Bab 101: Menghindar
102 Bab 102: Tantangan
103 Bab 103: Briefing Anggota Dance
104 Bab 104: Mimpi Menjadi Nyata
105 Bab 105: Bertubi-tubi
106 Bab 106: Perasaan yang Sama
107 Bab 107: Kembali bersama
108 Bab 108: Tanpa Jarak
109 Bab 109: Deep Talk (1)
110 Bab 110: Deep Talk (2)
111 Bab 111: Terungkap
112 Bab 112: Titik Terendah
113 Bab 113: Nada Sumbang
114 Bab 114: Selamat Tinggal, Satya
115 Bab 115: Klarifikasi
116 Bab 116: Yang Sebenarnya
117 Bab 117: Maukah Kamu Menikah denganku? (End)
118 S2-Bab 1: Bertemu Carla
119 S2-Bab 2: Akhir yang Menyakitkan
120 S2-Bab 3: Menerima
121 S2-Bab 4: Terlihat Seperti
122 S2-Bab 5: Video Call
123 S2-Bab 6: Membujuk Rendra
124 S2-Bab 7: Siuman
125 S2-Bab 8: Belum Tentu Kabar Baik
126 S2 Bab 9: Surat Wasiat
127 S2-Bab 10: Menyadarkan
128 S2- Bab 11: Berduka
129 S2-Bab 12: Mendampingi Tunangan
130 S2-Bab 13: Memahami
131 S2-Bab 14: Tidur Bersama
132 S2-Bab 15: Surprise
133 S2-Bab 16: Makan Siang
134 S2-Bab 17: Wanita di Belakang Logan
135 S2-Bab 18: Seperti Dulu Lagi
136 S2-Bab 19: Kencan yang Direalisasikan
137 S2-Bab 20: Bertemu Kawan-kawan Logan
138 S2-Bab 21: Di Pesta Perpisahan Nessie
139 S2-Bab 22: Penampilan Spesial
140 S2-Bab 23: Pernikahan
141 S2-Bab 24: Bulan Madu dan Pengalaman Pertama
142 S2-Bab 25: Aktivitas Orang Dewasa
143 S2- Bab 26: Insecure
144 S2- Bab 27: Jodoh sang Ibu
145 S2-Bab 28: Awal Bahagia
146 S2-Bab 29: Hari Pertama sebagai Mahasiswa
147 S2-Bab 30: Prioritas
148 S2-Bab 31: Belum Siap jadi Ayah
149 S2-Bab 32: Pertengkaran Pertama
150 S2-Bab 33: Bertemu Keyla
151 S2-Bab 34: Kembali menjadi Logan yang Dulu
152 S2-Bab 35: Menikah Rasa Pacaran
153 S2-Bab 36: Di Studio Dance
154 S2-Bab 37: Hadiah Kecil
155 S2-Bab 38: Pengalaman Baru Lagi
156 S2-Bab 39: Mas Logan
157 S2-Bab 40: Tiba-tiba Manja
158 S2-Bab 41: Sensitif
159 S2-Bab 42: Positif Hamil
160 S2-Bab 43: Ngidam
161 S2-Bab 44: Mengelak
162 S2-Bab 45: Bertemu Vino
163 S2-Bab 46: Logan Cemburu
164 S2-Bab 47: Berpura-pura
165 S2-Bab 48: Susah Senang Bersama, 'kan?
166 S2-Bab 49: Acara Ulang Tahun Perusahaan
167 S2-Bab 50: Belum Siap jadi Ayah
168 S2-Bab 51: Apa Aku Salah?
169 S2-Bab 52: Yang Kamu Sembunyikan
170 S2-Bab 53: Pelukan Vino
171 S2-Bab 54: Murka
172 S2-Bab 55: Luapan Emosi
173 S2-Bab 56: Kenyataan yang Diungkap
174 S2-Bab 57: Tidak Sesederhana Itu
175 S2-Bab 58: Menghentikan
176 S2-Bab 59: Kacau
177 S2-Bab 60: Perang Dingin Lagi
178 S2-Bab 61: Sedikit Membaik
179 S2-Bab 62: Teguran untuk Logan
180 S2-Bab 63: Kasih Papa dan Bunda
181 S2-Bab 64: Dipisahkan
182 S2-Bab 65: Hadiah Ulang Tahun
183 S2-Bab 66: Tamparan
184 S2-Bab 67: Sahabat yang Dikirim Rania
185 S2-Bab 68: Pelan-pelan
186 S2-Bab 69: Kembali Bersama
187 S2-Bab 70: Mengobati Rindu
188 S2-Bab 71: Pemegang Saham
189 S2-Bab 72: Harmonis
190 S2-Bab 73: Ngidamnya Rania
191 S2-Bab 74: Merajuk
192 S2-Bab 75: Nasehat Bunda
193 S2-Bab 76: Memenuhi Ngidam Bumil
194 S2-Bab 77: Beberapa Bulan Kemudian
195 S2-Bab 78: Menuju Hari Melahirkan
196 S2-Bab 79: Tak ada Sosoknya
197 S2-Bab 80: Semua Bahagia(end)
198 Ekstra 1: Cerita tentang Vino
199 Ekstra 2: Pengorbanan Nayara
200 Ekstra 3: The Bad Boy and His Nanny
201 Ekstra 4: Marry Me, Dev
202 Ekstra 5: Mengejar Cinta Nabila
203 Ekstra 6: Wanita Rahasia Daddy Zach
204 Ekstra 7: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Bab 1: Tempat yang Baru
2
Bab 2: Tiga Pertemuan
3
Bab 3: Ayah dan Putri Kesayangan
4
Bab 4: Pekerjaan yang Mulia
5
Bab 5: Kisah Mama dan Papa
6
Bab 6: Penguntit
7
Bab 7: Terjebak di Lift
8
Bab 8: Wangi Manis Anggur
9
Bab 9: Bertemu Tante Carla
10
Bab 10: Hanya Partner Hidup
11
Bab 11: Ke Rumah Logan
12
Bab 12: Membangunkan Logan
13
Bab 13: Perhatian Sederhana
14
Bab 14: Pacar Logan
15
Bab 15: Klarifikasi
16
Bab 16: Curhat tentang Si Cowok Sipit
17
Bab 17: Janjian
18
Bab 18: Perjalanan
19
Bab 19: Cowok yang Perhatian
20
Bab 20: Siang Hari di Le Bridge
21
Bab 21: Kejadian Tak Terduga
22
Bab 22: Di Apartemen
23
Bab 23: Selimut
24
Bab 24: Saat Rania Tertidur
25
Bab 25: Nyaman
26
Bab 26: Eyang dan Mama Rania
27
Bab 27: Restu Sebelum Waktunya
28
Bab 28: Boleh tapi Tahu Batas
29
Bab 29: Kencan Kedua
30
Bab 30: Mencoba Menerima
31
Bab 31: Berlin
32
Bab 32: Kehaluan Berlin
33
Bab 33: Kepindahan Rania
34
Bab 34: Kejadian 23 Tahun Lalu
35
Bab 35: Kabar dari Masa Lalu
36
Bab 36: Dukungan untuk Rendra
37
Bab 37: Bakat Rahasia Rania
38
Bab 38: Siapa itu? Guru Baru?
39
Bab 39: Logan bertemu Papa
40
Bab 40: Jadi Pacar Aku, Ya?
41
Bab 41: Kencan Ketiga
42
Bab 42: Velvet Room
43
Bab 43: Dress Putih
44
Bab 44: Ulang Tahun Rania
45
Bab 45: Candle Light Dinner
46
Bab 46: Ini Sudah Kencan Keempat
47
Bab 47: Perbedaan yang Nyata
48
Bab 48: Ternyata dia Guruku
49
Bab 49: Lewati Batas
50
Bab 50: Rela
51
Bab 51: Bukan Pewaris
52
Bab 52: Pertemuan di Sekolah
53
Bab 53: Kawan Baru
54
Bab 54: Saingan
55
Bab 55: Saling Rindu
56
Bab 56: Miss Rania
57
Bab 57: Keadaan yang Bisa Diterima
58
Bab 58: Seminar yang Sukses
59
Bab 59: Tentang Siswa Satya
60
Bab 60: Berkelahi
61
Bab 61: Saran dari Hazel
62
Bab 62: Menghindari Rania
63
Bab 63: Hukuman Logan dan Vino
64
Bab 64: Kejadian Konyol
65
Bab 65: Gara-gara Berlin
66
Bab 66: Kesempatan untuk Show Up
67
Bab 67: Cowok yang Suka Kamu
68
Bab 68: Seperti Wangi Logan
69
Bab 69: Penampilan Rania
70
Bab 70: Lepas Kendali
71
Bab 71: Aku Sayang Kamu, Gan
72
Bab 72: Masa Depan Logan
73
Bab 73: Jejak Cinta
74
Bab 74: Teguran
75
Bab 75: Pernyataan Cinta Vino
76
Bab 76: Keinginan Logan
77
Bab 77: Cemburu
78
Bab 78: Mendadak Melamar
79
Bab 79: Tekad
80
Bab 80: Nasehat Rendra
81
Bab 81: Dibawa secara Paksa
82
Bab 82: Faris Victor
83
Bab 83: CEO Selanjutnya
84
Bab 84: Resah dan Merasa Bersalah
85
Bab 85: Logan Victor, CEO
86
Bab 86: Kembali
87
Bab 87: Berjauhan
88
Bab 88: Merasa Bodoh
89
Bab 89: Semakin Rumit
90
Bab 90: Move on
91
Bab 91: Pasangan Terfavorit
92
Bab 92: Rencana
93
Bab 93: Kecelakaan
94
Bab 94: Tak Semudah Itu
95
Bab 95: Lamaran Kedua
96
Bab 96: Persiapan Ulang Tahun Sekolah
97
Bab 97: Vino
98
Bab 98: Masih Sayang
99
Bab 99: Sulit
100
Bab 100: Love is Gone
101
Bab 101: Menghindar
102
Bab 102: Tantangan
103
Bab 103: Briefing Anggota Dance
104
Bab 104: Mimpi Menjadi Nyata
105
Bab 105: Bertubi-tubi
106
Bab 106: Perasaan yang Sama
107
Bab 107: Kembali bersama
108
Bab 108: Tanpa Jarak
109
Bab 109: Deep Talk (1)
110
Bab 110: Deep Talk (2)
111
Bab 111: Terungkap
112
Bab 112: Titik Terendah
113
Bab 113: Nada Sumbang
114
Bab 114: Selamat Tinggal, Satya
115
Bab 115: Klarifikasi
116
Bab 116: Yang Sebenarnya
117
Bab 117: Maukah Kamu Menikah denganku? (End)
118
S2-Bab 1: Bertemu Carla
119
S2-Bab 2: Akhir yang Menyakitkan
120
S2-Bab 3: Menerima
121
S2-Bab 4: Terlihat Seperti
122
S2-Bab 5: Video Call
123
S2-Bab 6: Membujuk Rendra
124
S2-Bab 7: Siuman
125
S2-Bab 8: Belum Tentu Kabar Baik
126
S2 Bab 9: Surat Wasiat
127
S2-Bab 10: Menyadarkan
128
S2- Bab 11: Berduka
129
S2-Bab 12: Mendampingi Tunangan
130
S2-Bab 13: Memahami
131
S2-Bab 14: Tidur Bersama
132
S2-Bab 15: Surprise
133
S2-Bab 16: Makan Siang
134
S2-Bab 17: Wanita di Belakang Logan
135
S2-Bab 18: Seperti Dulu Lagi
136
S2-Bab 19: Kencan yang Direalisasikan
137
S2-Bab 20: Bertemu Kawan-kawan Logan
138
S2-Bab 21: Di Pesta Perpisahan Nessie
139
S2-Bab 22: Penampilan Spesial
140
S2-Bab 23: Pernikahan
141
S2-Bab 24: Bulan Madu dan Pengalaman Pertama
142
S2-Bab 25: Aktivitas Orang Dewasa
143
S2- Bab 26: Insecure
144
S2- Bab 27: Jodoh sang Ibu
145
S2-Bab 28: Awal Bahagia
146
S2-Bab 29: Hari Pertama sebagai Mahasiswa
147
S2-Bab 30: Prioritas
148
S2-Bab 31: Belum Siap jadi Ayah
149
S2-Bab 32: Pertengkaran Pertama
150
S2-Bab 33: Bertemu Keyla
151
S2-Bab 34: Kembali menjadi Logan yang Dulu
152
S2-Bab 35: Menikah Rasa Pacaran
153
S2-Bab 36: Di Studio Dance
154
S2-Bab 37: Hadiah Kecil
155
S2-Bab 38: Pengalaman Baru Lagi
156
S2-Bab 39: Mas Logan
157
S2-Bab 40: Tiba-tiba Manja
158
S2-Bab 41: Sensitif
159
S2-Bab 42: Positif Hamil
160
S2-Bab 43: Ngidam
161
S2-Bab 44: Mengelak
162
S2-Bab 45: Bertemu Vino
163
S2-Bab 46: Logan Cemburu
164
S2-Bab 47: Berpura-pura
165
S2-Bab 48: Susah Senang Bersama, 'kan?
166
S2-Bab 49: Acara Ulang Tahun Perusahaan
167
S2-Bab 50: Belum Siap jadi Ayah
168
S2-Bab 51: Apa Aku Salah?
169
S2-Bab 52: Yang Kamu Sembunyikan
170
S2-Bab 53: Pelukan Vino
171
S2-Bab 54: Murka
172
S2-Bab 55: Luapan Emosi
173
S2-Bab 56: Kenyataan yang Diungkap
174
S2-Bab 57: Tidak Sesederhana Itu
175
S2-Bab 58: Menghentikan
176
S2-Bab 59: Kacau
177
S2-Bab 60: Perang Dingin Lagi
178
S2-Bab 61: Sedikit Membaik
179
S2-Bab 62: Teguran untuk Logan
180
S2-Bab 63: Kasih Papa dan Bunda
181
S2-Bab 64: Dipisahkan
182
S2-Bab 65: Hadiah Ulang Tahun
183
S2-Bab 66: Tamparan
184
S2-Bab 67: Sahabat yang Dikirim Rania
185
S2-Bab 68: Pelan-pelan
186
S2-Bab 69: Kembali Bersama
187
S2-Bab 70: Mengobati Rindu
188
S2-Bab 71: Pemegang Saham
189
S2-Bab 72: Harmonis
190
S2-Bab 73: Ngidamnya Rania
191
S2-Bab 74: Merajuk
192
S2-Bab 75: Nasehat Bunda
193
S2-Bab 76: Memenuhi Ngidam Bumil
194
S2-Bab 77: Beberapa Bulan Kemudian
195
S2-Bab 78: Menuju Hari Melahirkan
196
S2-Bab 79: Tak ada Sosoknya
197
S2-Bab 80: Semua Bahagia(end)
198
Ekstra 1: Cerita tentang Vino
199
Ekstra 2: Pengorbanan Nayara
200
Ekstra 3: The Bad Boy and His Nanny
201
Ekstra 4: Marry Me, Dev
202
Ekstra 5: Mengejar Cinta Nabila
203
Ekstra 6: Wanita Rahasia Daddy Zach
204
Ekstra 7: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!