chapter 5 paket misterius

Ezella tersenyum tipis membaca balasan pesan dari Elgino, dia senang karena ternyata salah satu orang yang masuk dalam listnya untuk balas dendam kini tengah di buru juga oleh Elgino kakaknya.selanjutnya Ezella mencari kontak Giselle, menelpon gadis itu karena saat ini Ezella tengah kangen dengan putri kecilnya.Hal rutin yang Ezella lakukan setiap kali tidak sibuk adalah bertukar kabar dengan sang putri kecilnya.

"hallo mommy, Cassie kangen mommy" suara riang dari seberang sana menghangatkan relung hati Ezella.

" Heiii anak mommy yang cantik, mommy juga kangen Cassie, maaf ya sayang mommy belum bisa kembali untuk cassie" ujar Ezella memandang sendu putri kecilnya yang terlihat sangat cantik.postur wajah yang selalu mengingatkan Ezella pada pria itu.

"iya mommy, mommy di sana semangat ya keljanya"

" pasti sayang, oh iya mommy juga mau bilang besok opa sama oma ke singapura loh, cassie senang nggak?"

"selius mom,,, yeyyyyyy oma dan opa datang! cassie tentu sangat senang mom,jangan lupa oleh oleh yang banyak ya mom, boneka dinosaulus juga cassie sukaa_" dengan girang gadis kecil itu terlihat bahagia di seberang sana.

"baik sayang, kamu sama aunty giselle pindah ke mansion ya, bilang sama aunty hayoo!" Giselle menampakan diri di belakang Cassie.

"kami tinggal di apartemen aku aja nggak sih kk? atau bagaimana kalau cassie aja yang tinggal di mansion? aku malu kk" cicit Giselle dengan suara pelan.tapi Ezella tidak menerima penolakan, dengan sangat terpaksa Giselle menuruti apa kata Ezella.mereka lanjut bertelponan sampai gadis kecilnya di ujung telpon sudah mulai mengantuk.dengan sangat terpaksa Ezella menyudahi acara telponannya.

Ezella kembali termenung menatap langit langit kamar.saat sendiri seperti ini Ezella kerap kali mengingat saat saat dulu.

aku tidak akan pernah melupakan semuanya, tunggulah malaikat yang telah menjelma menjadi iblis ini datang membalas dendamnya.

Ezella kembali membuka ponselnya, dia menghubungi seseorang.

"hallo,, jangan lupa besok, saat jam makan siang mereka, kau kirim paketnya" ujar Ezella datar, terdengar sahutan dari seseorang yang entah siapa.setelah selesai Ezela kembali mematikan ponselnya lalu bergegas pergi yang entah kemana.karena perbedaan waktu, saat ini di new york masih jam 9 pagi, sementara di singapura sudah jam 9 malam.

....

Hari baru, Sagara kembali ke kantor.dia datang sangat pagi karena begitulah kebiasaanya.Sagara tidak ingin mendengar drama dari Alana setiap pagi karena itu akan membuat moodnya buruk.Sagara kembali fokus pada setiap tumpukan surat di mejanya.beberapa kali pria tampan itu melakukan meeting dengan beberapa klien.waktu bergulir, saat jam makan siang Sagara kembali mendapatkan pesan dari sang istri yang lagi lagi buat dirinya muak.

sayang aku mau telur dadar gulung, beliin ya dan antarkan ke rumah sekarang!

kali ini minta di beliin, memang begitulah kebiasaannya, kalau tidak di beli pasti menyuruh Sagara yang membuatnya. Sagara menurut saja, emang apa yang bisa dia perbuat? menghadapi ngidam wanita hamil memang begitu. Dengan enggan Sagara keluar dari kantornya kembali ke rumah. Di tengah perjalanan tidak lupa dia membeli telur dadar gulung di tepi jalan, kalau orang awam yang menilai, Sagara ini memang tipe suami idaman karena sangan menuruti semua kemauan istrinya, tapi satu hal yang tidak mereka tahu bahwa Sagara hanya peduli pada Bayinya.setelah mendapat apa yang ingin dia beli, Sagara kembali ke mobil lalu menjalankannya kembali ke mansion mewahnya. Di depan gerbang Mansion, Sagara berpapasan dengan tukang paket yang mengantar pesanan Alana.

" pesanan siapa?" Tanya Sagara yang sudah keluar dari mobil sambil menentang kantong plastik berisi telur gulung.

" ini pesanan atas nama nyonya Alana tuan" jawab tukang paket tersebut.

"pak Diman, ada pesanan Alana, kau bawa masuk!!" perintah Sagara pada tukang kebun yang berdiri tak jauh dari situ.

" tadi aku sudah bilang Den, tapi katanya pesanan ini harus di terima oleh nona Alana langsung" jelas pak Diman.

"benar begitu?" kini Sagara beralih menanyakan pada kurirnya.

" Betul pak, kata pengirimnya paket ini harus Nyonya Alana langsung yang terima" saat mereka sedang berbicara, datanglah Alana dengan wajah cerianya.

"eh sayang,, kau udah datang sejak tadi?" Alana menghampiri Sagara yang masih betah diam.Sagara tidak berniat menjawab pertanyaan klase dari istrinya.

"Nyonya Alana ya, ini ada paket untuk anda" kali ini kurir tadi kembali bicara.sementara yang di tanya diam dan terlihat bingung.

" Aku nggak ada pesan apa apa,, salah kirim kali pak maaf" Jawab Alana yang memang ngerasa tidak pernah pesan apapun.

"tapi ini alamatnya benar kok, namanya juga tertuju pada Nyonya Alana Suswita, kalau nona tidak percaya nih " kurir itu masih kekeuh memberi paket itu pada Alana. Alana dengan terpaksa menerima paket tersebut karena nama dan alamatnya sama.Sementara Sagara sudah masuk duluan ke dalam rumah di ikuti oleh Alana yang menentang kantong plastik pemberian Sagara sekaligus membawa paket tadi.karena rasa penasaran, Alana membuka paket itu dengan perlahan. Sagara dan beberapa pelayan pun ikut melihat isi paket tersebut.

Hal pertama yang terlihat saat paket itu berhasil di buka adalah sebuah album foto mini. Tangan Alana membuka album tersebut dengan perlahan. foto dalam album tersebut adalah foto keluarga Alana dan teman temannya.yang aneh dari foto tersebut adalah setiap menampilkan gambar Alana pasti di temukan setitik darah yang masih basah.

Alana bergidik ngeri melihat penampakan foto foto tersebut.di kedua foto terakhir tampak foto kedua orang tua Alana yang juga di penuhi darah segar. Tangan Alana kini bergetar, dia kembali melihat isi paket itu. Terdapat sebuah kertas yang tidak ada nama pengirim.Alana membuka surat itu, tulisan di depannya_

to: Alana suswita

KEMATIAN MENUNGGUMU,, TUNGGULAH HARI ITU AKAN TIBA.

hanya berisi beberapa kalimat, tapi maknanya membuat Alana kembali ketakutan. Alana membolak balikan kertas itu berharap ada jejak dari si pengirimnya namun nihil. tangan Alana kini mengoyangkan kardus paket tadi, sesuatu terjatuh dari sana.Alana mengambilnya, bunga tulip kecil yang sudah terlihat layu. Alana sudah tidak bisa bertahan, seketika ibu hamil itu pingsan setelah melihat bunga tulip tersebut.

Sagara masih menatap tidak percaya, dia kembali teringat dengan pesan anonim kemarin. Sagara meminta pak Diman mengurus Alana dengan beberapa pelayan.Sementara Sagara kali ini mencari arti kiriman bunga tulip di google

bunga tulip melambangkan kematian, orang yang menerima kiriman bunga tulip dari seseorang, berarti dia adalah target.

Begitulah kurang lebih isi dari hasil pencarian Sagara di google.Sagara diam diri di sofa, sebenarnya apa yang membuat istrinya di incar orang tak di kenal??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!