"cassie tunggu aunty disini bisa ya?"
"aunty kemana? aunty nggak meninggalkan cassie disini kan?" gadis kecil mungil berumur tiga tahun bertanya dengan nada memelas.menatap penuh curiga pada wanita yang dia panggil aunty itu.
"enggak dong sayang, mana pernah aunty meninggalkan gadis kecil mengemaskan ini hmm, karena cassie lagi makan makanya aunty tidak mengajak cassie.Aunty hanya ingin ke toilet bentar sayang" dengan gemas wanita bernama lengkap giselle adelia mengusap rambut lurus keponakannya.
"hmm baiklah aunty, cassie tunggu disini.aunty cepat baliknya ya".
"oke sayang, jangan kemana mana hmm" .Giselle adelia berlalu menuju toilet.dia tidak lagi bisa menahan pipis.sementara gadis kecil mengemaskan itu duduk sendiri di tempat makan dalam mall besar itu.
selesai makan dua orang berbeda generasi itu berjalan menyusuri mall.Cassie berlari kecil menuju toko sepatu, mencari sepatu yang di incarnya.sementara saat asik berbelanja seseorang tengah memperhatikan gadis kecil mengemaskan itu.
brukkk
"aduhhh,, sakit aunty hiks"
"maaf, maaf sayang aku nggak sengaja" wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak lagi muda dengan sengaja menabrak tubuh mungil itu.
"akhhhh oma bisa jalan dengan benal nggak sih?" suara cempreng dan cadel has anak kecil berusia tiga tahun itu sangat nyaring.
"maaf sayang, sini oma bantu berdiri". Cassie berdiri di bantu oleh wanita paruh baya itu.wanita tua itu kini menatap cassie dengan tatapan yang sulit di artikan.
wajah yang sangat familiar, tapi siapa ya?? kok kayak kenal banget tapi lupa milik siapa
batin wanita paruh baya yang masih memandang cassie penuh pertanyaan.
"cassie nggak papa kan?? ada yang sakit nggak??" ucapan giselle membuyarkan pikiran wanita tua di depannya.
"hmm cassie baik aunty. ayok kita lanjut memilih sepatu cassie" mereka hendak pergi dari sana tapi sebuah suara menghentikan mereka.
"tu tunggu, apa ini anakmu nona??"
"ini anak teman saya tante, maaf tadi dia sempat bertabrakan dengan anda" giselle kembali bersuara.
"aku yang menabraknya, jadi aku yang harus minta maaf.oh ya boleh tante tau namanya?"
"cassie tan, nama anak ini cassie, kalau aku giselle" giselle mengulurkan tangannya berkenalan dengan wanita paruh baya itu.
"baiklah giselle, nama tante sofia.hallo cassie , salam kenal ya" cassie menerima uluran tangan nyonya sofia.
" baiklah oma, salam kenal juga.kalau begitu kami pelgi dulu ya oma, cassie mau beli sepatu" dengan riang gadis kecil itu berjalan mendahului giselle yang masih setia ikut di belakangnya.
"sangat mengemaskan" nyonya sofia tersenyum teduh memperhatikan langkah girang gadis mungil yang kini sudah mulai hilang dari pandangannya.
seperti siapa ya??
pertanyaan itu kembali muncul dengan menyelam mencari jawaban yang tidak pasti.
^^^^^^^
sagara kembali ke kantornya.pria yang sering di juluki 'pria gila kerja' itu kembali mendudukan bokongnya di kursi kebesarannya.Sagara harus kembali berhadapan dengan tumpukan dokumen yang tiada henti. pria tampan dengan sejuta pesona di umurnya yang ke dua puluh tujuh tahun kini udah nampak serius di depan komputer.sesekali tangannya membubuhkan tanda tangan di beberapa tumpukan kertas.
Sagara capek, tentu saja.siapapun walau gila kerja pasti ada saatnya dia capek. dia seorang CEO di perusahan milik keluarganya yaitu Dominic corp atau di singkat dengan Dom.corp. perusahan Dom.corp adalah perusahan besar yang menjangkau beberapa bisnis di dalamnya.perusahan besar itu telah berhasil berkembang di negara yang di tempati sagara dan beberapa cabang di negara lainnya.
tok tok tok
perhatian sagara teralih dengan suara ketukan pintu.masuklah dipta yang masih betah membawa tablet di tangannya.
"ada apa?" tanya sagara datar tanpa mengalihkan tatapannya dari komputer di depannya.
"bos, aku baru saja mendapatkan pesan anonim dari seseorang." ujar dipta berharap sang tuan mendengarkannya.
"lalu? itu hanya pesan anonim untukmu kan? mengapa melapor padaku?"
"tapi pesan anonim ini di tujukan padamu bos"sahut dipta.
"nggak perlu diladeni, udah biasa juga, kenapa sekarang kau melapor? " Sagara masih belum bereaksi.pengirim pesan anonim bahkan sudah sering kali mereka terima, dan kebanyakan isinya adalah ancaman dari musuh dalam bisnis.tapi selama ini dipta selalu bekerja cepat tanpa harus melapor lebih dulu pada sang bos.
"tapi bos, pesan kali ini berbeda.ini tentang kenyamanan nona alana."
"apa peduliku?" udahlah, berbicara tentang wanita itu membuat sagara malas mendengarnya.
"lihat dulu bos" dipta menyerahkan ponselnya pada sagara yang masih malas menerima.dengan terpaksa sagara membaca pesan anonim itu.
'tuan sagara dominic terhormat, CEO kaya raya yang tak berperasaan..lihatlah, aku akan mengajarkan pada anda nanti bagaimana rasanya di bohongi dan di campakan.aku menanti keterpurukan anda.
nikmati permainan selanjutnya.ini adalah pesan permulaan.oh iya, jangan lupa jaga istrimu, sebelum aku menghabisinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
®️ed 🔱hite
kan bner bahaya. hmmm
2024-09-10
0
®️ed 🔱hite
baca dulu dong segara. siapa tau bahaya
2024-09-10
0