Prolog : Tersesat Dihutan
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Saat itu Indri bersama keluarganya dan teman-temannya yang lain pergi berkemah ke sebuah hutan.
Katanya di dalam hutan tersebut terdapat banyak mitos tentang makhluk gaib yang suka mengelabui dan membuat orang tersesat hingga tidak dapat kembali ke dunianya lagi.
Saat itu mereka masih berumur 5 tahun dan duduk di bangku kanak-kanak.
Di umur yang masih banyak sekali keingintahuan tentang banyak hal, saat itulah Indri mulai diikuti oleh sosok itu, sejak keluar dari hutan itu.
* siang hari saat ketiga anak itu sedang bermain di tepi sungai yang ada di tengah hutan *
Chelsy
Ah aku bosan main di pinggir sungai ini terus dari tadi.
Indri kecil
Gimana kalau kita jelajah hutan ini? mungkin ada sesuatu hal yang menarik nanti!
Chelsy
Indri boleh juga kata kamu!
Alya
Tapi kita kan nggak boleh sama Mama Papa kalau jauh-jauh dari perkemahan.
Indri kecil
Nggak papa kita Bentar aja kok Alya.
Chelsy
Iya emang kamu nggak bosen apa di sini terus?
Chelsy
Kalau aku sih bosen.
Indri kecil
Alya Ayok, yang penting kita bareng-bareng, jadi bakal aman aja kok.
Chelsy
Bener itu kata Indri.
Tiba-tiba Devian datang menghampiri mereka, dia adalah adeknya Indri yang masih berusia 3 tahun.
Devian kecil
Kakak-kakak...
Indri kecil
Vian ngapain kesini?
Devian kecil
Dipanggil mamah.
Chelsy
Kamu dipanggil sama mamah Indri, gimana dong?
Indri kecil
Nanti aja, kakak masih mau main.
Indri kecil
Bilangin ke mamah sana.
Indri kecil
*menyuruh Devian balik ke perkemahan*
Alya
Kamu ga baik kaya gitu Indri.
Alya
Harusnya kamu anterin dia balik, kalau dia kenapa-kenapa dijalan gimana?
Indri kecil
Gapapa kok, dia tadi bisa kesini sendiri.
Chelsy
Yaudah kita jadi kan jalan-jalannya?
Indri kecil
Iya jadi kita kesana dulu.
Indri kecil
*menunjuk ke arah sebelah kiri*
Chelsy
Kamu harus ikut Alya.
Chelsy
*menggandeng tangan Alya*
Indri kecil
Ga usah takut, aku inget jalan pulang nya kok.
Alya
Tapi kan kata bapak yang waktu itu, disini banyak orang yang tersesat, ga bisa pulang lagi.
Mereka bertiga sembari berjalan menyusuri pepohonan rimbun itu.
Chelsy
Bapak itu cuman nakutin kita.
Indri kecil
Hooh bener kata Celsy
Indri kecil
Mana ada yang kayak-kayak gitu.
Indri kecil
Itu cuman karangan orang dewasa yang suka nya nakut-nakutin kita.
Alya
Aku tetep aja masih takut.
Chelsy
Penakut banget sih Alya.
Indri kecil
Eh liat itu ada kelinci hutan.
Chelsy
*melepas tangan Alya*
Chelsy
Aku mau tangkep kelinci itu.
Indri kecil
Ayok kita kejar juga.
Mereka bertiga berlarian mengejar kelinci hutan itu.
Chelsy
Bantu aku tangkep itu!
Alya
Kita udah jauh dari perkemahan.
Indri kecil
Iya Cel, udah ah ngejar kelinci nya, aku juga cape.
Chelsy
Yahh kalian gimana sih.
Chelsy
Kan kita jadi kehilangan jejaknya deh.
Alya
Gapapa, kalau terus ngejar nanti kita bisa tersesat.
Alya
Kalian masih inget jalan ke perkemahan tadi lewat mana?
Indri kecil
Kesana deh kayanya.
Chelsy
Tapi aku ga peduli, aku mau kelinci itu pokoknya!
Alya
Yaudah aku mau balik aja, hari juga udah sore, aku ga mau sampe gelap disini.
Chelsy
Indri kamu ikut aku kan?
Indri kecil
Lagian belum terlalu sore kok kayaknya.
Alya
Yaudah kalo kalian ga mau ikut aku.
Indri kecil
Kamu yakin mau balik sendirian Alya?
Chelsy
Biarin aja, kita aja berdua sekarang Indri.
Indri kecil
Oh iya, hati-hati kamu sendirian Alya.
Alya membelakangi mereka berdua dan balik perkemahan tadi.
Chelsy
Si Alya penakut banget ya.
Indri kecil
Iya ga tau kenapa.
Chelsy
Eh itu kelinci tadi masih ada.
Indri kecil
Yuk kita kejar lagi.
Mereka berdua berlarian lagi mengejar kelinci tersebut.
Tak sengaja Indri melihat sekelebat bayangan hitam yang melintasi pepohonan, ia bergidik ngeri tidak tahu apa yang ia lihat tadi.
Chelsy
Indri kenapa berhenti?
Indri kecil
A-aku kayak liat sesuatu deh Cel.
Chelsy
Kamu liat kelinci nya?
Indri kecil
Tapi kayak bayangan item gitu.
Chelsy
Kamu pasti salah liat.
Chelsy
Yuk keburu jauh lagi kelinci nya.
Indri kecil
(apa aku benar salah liat ya?)
Gumamnya Indri dalam hati.
Mereka tidak menemukan kelinci itu lagi, jejaknya sudah hilang.
Indri kecil
Hari udah hampir gelap, kita balik aja yuk.
Chelsy
Iya deh, kelinci nya juga udah ilang.
Indri kecil
Iya, lain kali aja kita cari lagi.
Disepanjang perjalanan, Indri merasa ada sesuatu yang mengikuti mereka.
Chelsy
Kok kayaknya kita muter-muter disini aja ya Indri.
Indri kecil
Iya deh, aku juga ngerasa kayak ada yang ikutin kita daritadi.
Chelsy
Kamu yang bener aja, jangan bikin aku takut dong!
Indri kecil
Aku ada ide, kita tandai pohon yang kita lewati.
Indri kecil
Dulu mamah pernah ngajarin aku gitu.
Indri kecil
*menandai salah satu pohon*
Indri kecil
Yuk kita jalan lagi.
Ternyata benar, mereka tiga kali melihat pohon yang sama yang sudah ditandai itu, sudah jelas menandakan bahwa mereka berdua memang tersesat.
Saat itu hari sudah gelap.
Chelsy
Kita ga bisa pulang, hikss...
Indri kecil
Ga mungkin, kita masih bisa.
Chelsy
Kalau aja tadi kita dengerin kata nya Alya.
Indri kecil
Aku baru tau kalau kamu cengeng kayak gini.
Chelsy
Kamu emang nya ga takut apa?!
Indri kecil
Kalau kita berani masuk ke hutan, ya harus berani juga cari jalan keluarnya.
Indri kecil
Nangis ga akan merubah apapun.
Indri kecil
Ayok kita jalan lagi, sampai hari udah gelap dan kita ga bisa liat apapun lagi.
Mereka berdua terus menyusuri hutan itu.
Chelsy
Aku capeee hiksss...
Indri kecil
Tapi kita ga boleh nyerah.
Disisi lain, Alya ternyata juga tersesat, ia tidak langsung sampai di perkemahan.
Alya menangis di dekat sebuah pohon besar, ia ketakutan setengah mati, hingga akhirnya mendengar suara orang dewasa ramai yang memanggil namanya.
Alya langsung memeluk mamanya disana dan lalu menceritakan apa yang sudah mereka bertiga lakukan, orang tuanya Indri dan Celsy sangat panik dan melanjutkan mencari anak mereka.
Chelsy
Aku udah ga kuat lagi.
Indri kecil
Aku rasa kita makin jauh ke dalam hutan sekarang.
Tiba-tiba ada angin kencang berhembus dibelakang mereka, bukan itu saja, seolah juga ada sesuatu yang besar berdiri dibelakang mereka saat itu.
Indri dan Celsy menoleh kebelakang serentak, dan apa yang mereka lihat sangatlah mengejutkan sekaligus sangat menakutkan.
Indri kecil
*tubuhnya terpaku*
Celsy sangat ketakutan dan langsung berlari tak karuan, sedangkan Indri tak bisa berkata apa-apa, bahkan tubuhnya pun tak bisa digerakkan sama sekali.
Makhluk berjubah hitam besar itu melihat Indri agak lama, lalu berjalan melayang meninggalkan Indri dan pergi kearah tempat Celsy berlari tadi.
Setelah makhluk itu pergi, baru Indri bisa bergerak lagi.
Indri kecil
A-apa itu tadi?!!
Indri kecil
Apa dia mengejar Celsy?
Indri kecil
Dia hanya melihat ku dan lalu pergi begitu saja.
Indri kecil
Siapa makhluk itu sebenarnya?
Indri kecil
Aku harus menyusul Celsy.
Hari sudah terlalu gelap, Indri tidak bisa melihat apapun lagi disekitarnya dengan jelas.
Indri kecil
Aku tidak menemukan Celsy dimanapun.
Indri terduduk lemas diatas batu besar yang ada di hutan itu, ia tak tahu harus berjalan kemana lagi, ditambah kaki nya sudah seperti mati rasa karena kecapean.
Tiba-tiba dari balik pohon yang tidak jauh dari nya, Indri melihat makhluk besar berjubah hitam itu lagi seperti sedang memperhatikan nya dari sana.
Bukannya takut dan kabur dari sana, ia malah lari kearah makhluk itu.
Indri kecil
Kamu makhluk besar tadi kan?
Indri kecil
Dimana teman ku Celsy??!
Indri kecil
Jangan bilang kamu menculiknya?!
Indri malah memarahi makhluk itu dan mengira ia sudah menculik Celsy.
Dengan suara yang terdengar berat dan serak, makhluk itu menjawabnya.
Black Shadow
Kau berbicara padaku?
Indri kecil
Ya! Siapa lagi kalo bukan kamu makhluk hitam besar!
Makhluk itu terheran-heran, bagaimana bisa ada anak manusia yang bisa melihatnya? Bahkan memarahinya dengan nada tinggi seperti itu?
Dengan ajaibnya makhluk itu mengeluarkan sebuah catatan ditangannya, ia melihat dengan seksama catatan itu.
Itu sangat aneh pikirnya, yang dilihatnya adalah daftar orang yang akan ia cabut nyawanya, tetapi tidak ada anak ini di dalam daftar itu.
Bukannya yang bisa melihat ia sebagai malaikat maut hanyalah orang yang akan menemui ajalnya saja? Lantas bagaimana dengan anak dihadapan nya ini? Siapa anak ini?
Indri kecil
Hei!! Kenapa diem aja?!
Indri kecil
Aku mau ketemu sama teman aku tadi!
Black Shadow
Aku tidak tau.
Indri kecil
Kamu pasti makhluk yang suka bikin orang tersesat disini kan?
Indri kecil
Aku tau, mamah pernah bilang soal itu sama aku.
Black Shadow
Kamu bicara apa? Aku tidak tau soal orang tersesat.
Indri kecil
Ga mungkin, kamu pasti bohong kan?
Indri kecil
Kamu harus anterin aku balik sama mamah dan papah aku!
Black Shadow
Aku tau, kamu pasti anak nakal yang tersesat di hutan.
Indri kecil
Nah kan kamu tau
Indri kecil
Pokoknya kamu harus anterin aku balik.
Black Shadow
Tapi aku masih bingung.
Indri kecil
Bingung kenapa?
Black Shadow
Kamu bisa liat setan-setan itu?
Black Shadow
Mereka yang sering mengelabui manusia disini hingga tersesat, dan tidak bisa keluar lagi.
Indri melihat sekeliling nya, tetapi tak melihat apapun lagi selain pohon dan kegelapan.
Indri kecil
Kamu setannya kan?
Black Shadow
Enak aja, aku ini malaikat bukan setan!
Black Shadow
Aku malaikat maut pencabut nyawa.
Indri kecil
*tertawa terbahak-bahak*
Black Shadow
Apa yang lucu?
Indri kecil
Hahaha masa iya aku ketemu sama malaikat maut? Hahahah...
Black Shadow
Yaudah kalo ga percaya, aku ga akan bawa kamu keluar dari hutan ini.
Black Shadow
Biar aja kamu dibikin tersesat sama setan-setan itu.
Indri kecil
Eh jangan dong om malaikat.
Indri kecil
Aku mau pulang, bantuin aku ya plisss...
Black Shadow
Kamu panggil aku om malaikat?
Indri kecil
Iya hehe, bantuin aku ya.
Black Shadow
(anak ini siapa dia?)
Black Shadow
(tapi aku akan bantu dia keluar dari sini, kasian juga dia tersesat sendirian.)
Black Shadow
Kamu tinggal jalan saja, selama aku dibelakang mu, tidak akan ada setan yang bisa mengelabui kamu.
Indri kecil
Wahh makasih om malaikat yang baik hati.
Indri kecil
*melompat girang*
Indri berjalan lalu diikuti oleh makhluk besar itu dari belakang.
Black Shadow
Apa kamu tidak takut dengan ku?
Black Shadow
Wujudku tidak mengerikan bagimu?
Indri kecil
Ngga sama sekali.
Black Shadow
Oh begitu rupanya.
Black Shadow
*menggaruk kepalanya*
Baru kali ini ia tahu ada manusia malah masih anak-anak tidak takut padanya.
Tak lama setelah itu, ternyata benar, makhluk itu menuntunnya sampai kepada orang-orang ramai yang tengah mencari nya.
Saat ia ingin bilang terima kasih, makhluk besar itu sudah tak ada dibelakang nya lagi.
Indri menceritakan apa saja yang sudah ia lalui dari tadi, mulai mereka tersesat, bertemu makhluk hitam besar, hingga akhirnya mereka terpisah dan diantar oleh makhluk yang diceritakan nya.
Yang lain mengira itu adalah penunggu hutan, yang mungkin merasa kasian hingga membebaskan Indri untuk balik ke orang tuanya, tapi ada juga yang beranggapan lain.
Disisi lain, Celsy masih belum ditemukan. Semua orang masih mencarinya selama dua hari hingga akhirnya menemukan nya dalam keadaan...
Comments