NovelToon NovelToon

He Always Following Me

Prolog : Tersesat Dihutan

Cerita ini hanyalah fiktif belaka
. . . . .
Saat itu Indri bersama keluarganya dan teman-temannya yang lain pergi berkemah ke sebuah hutan.
Katanya di dalam hutan tersebut terdapat banyak mitos tentang makhluk gaib yang suka mengelabui dan membuat orang tersesat hingga tidak dapat kembali ke dunianya lagi.
Saat itu mereka masih berumur 5 tahun dan duduk di bangku kanak-kanak.
Di umur yang masih banyak sekali keingintahuan tentang banyak hal, saat itulah Indri mulai diikuti oleh sosok itu, sejak keluar dari hutan itu.
. . . . .
* siang hari saat ketiga anak itu sedang bermain di tepi sungai yang ada di tengah hutan *
Chelsy
Chelsy
Ah aku bosan main di pinggir sungai ini terus dari tadi.
Indri kecil
Indri kecil
Aku ada ide!
Indri kecil
Indri kecil
Gimana kalau kita jelajah hutan ini? mungkin ada sesuatu hal yang menarik nanti!
Chelsy
Chelsy
Indri boleh juga kata kamu!
Alya
Alya
Tapi kita kan nggak boleh sama Mama Papa kalau jauh-jauh dari perkemahan.
Indri kecil
Indri kecil
Nggak papa kita Bentar aja kok Alya.
Chelsy
Chelsy
Iya emang kamu nggak bosen apa di sini terus?
Chelsy
Chelsy
Kalau aku sih bosen.
Alya
Alya
Tapi kan...
Indri kecil
Indri kecil
Alya Ayok, yang penting kita bareng-bareng, jadi bakal aman aja kok.
Chelsy
Chelsy
Bener itu kata Indri.
Tiba-tiba Devian datang menghampiri mereka, dia adalah adeknya Indri yang masih berusia 3 tahun.
Devian kecil
Devian kecil
Kakak-kakak...
Indri kecil
Indri kecil
Vian ngapain kesini?
Devian kecil
Devian kecil
Dipanggil mamah.
Chelsy
Chelsy
Kamu dipanggil sama mamah Indri, gimana dong?
Alya
Alya
Kita balik aja yuk.
Indri kecil
Indri kecil
Nanti aja, kakak masih mau main.
Indri kecil
Indri kecil
Bilangin ke mamah sana.
Indri kecil
Indri kecil
*menyuruh Devian balik ke perkemahan*
Devian kecil
Devian kecil
*pergi*
Alya
Alya
Kamu ga baik kaya gitu Indri.
Alya
Alya
Harusnya kamu anterin dia balik, kalau dia kenapa-kenapa dijalan gimana?
Indri kecil
Indri kecil
Gapapa kok, dia tadi bisa kesini sendiri.
Chelsy
Chelsy
Yaudah kita jadi kan jalan-jalannya?
Indri kecil
Indri kecil
Iya jadi kita kesana dulu.
Indri kecil
Indri kecil
*menunjuk ke arah sebelah kiri*
Alya
Alya
Aku ga ikut deh.
Chelsy
Chelsy
Kamu harus ikut Alya.
Chelsy
Chelsy
Ayok.
Chelsy
Chelsy
*menggandeng tangan Alya*
Indri kecil
Indri kecil
Ga usah takut, aku inget jalan pulang nya kok.
Alya
Alya
Tapi kan kata bapak yang waktu itu, disini banyak orang yang tersesat, ga bisa pulang lagi.
Mereka bertiga sembari berjalan menyusuri pepohonan rimbun itu.
Chelsy
Chelsy
Bapak itu cuman nakutin kita.
Indri kecil
Indri kecil
Hooh bener kata Celsy
Indri kecil
Indri kecil
Mana ada yang kayak-kayak gitu.
Indri kecil
Indri kecil
Itu cuman karangan orang dewasa yang suka nya nakut-nakutin kita.
Alya
Alya
Aku tetep aja masih takut.
Chelsy
Chelsy
Penakut banget sih Alya.
Indri kecil
Indri kecil
Eh liat itu ada kelinci hutan.
Chelsy
Chelsy
*melepas tangan Alya*
Chelsy
Chelsy
Wah iya imutnya.
Chelsy
Chelsy
Aku mau tangkep kelinci itu.
Chelsy
Chelsy
*lari*
Alya
Alya
Celsy!
Indri kecil
Indri kecil
Ayok kita kejar juga.
Mereka bertiga berlarian mengejar kelinci hutan itu.
Chelsy
Chelsy
Kejar-kejar!
pov
pov
NovelToon
Chelsy
Chelsy
Bantu aku tangkep itu!
Alya
Alya
*ngos-ngosan*
Alya
Alya
Cape...
Alya
Alya
Kita udah jauh dari perkemahan.
Alya
Alya
Perasaan aku ga enak
Indri kecil
Indri kecil
Iya Cel, udah ah ngejar kelinci nya, aku juga cape.
Chelsy
Chelsy
Yahh kalian gimana sih.
Chelsy
Chelsy
Kan kita jadi kehilangan jejaknya deh.
Alya
Alya
Gapapa, kalau terus ngejar nanti kita bisa tersesat.
Alya
Alya
Kalian masih inget jalan ke perkemahan tadi lewat mana?
Indri kecil
Indri kecil
Kesana deh kayanya.
Chelsy
Chelsy
Tapi aku ga peduli, aku mau kelinci itu pokoknya!
Alya
Alya
Yaudah aku mau balik aja, hari juga udah sore, aku ga mau sampe gelap disini.
Chelsy
Chelsy
Indri kamu ikut aku kan?
Indri kecil
Indri kecil
Iya!
Indri kecil
Indri kecil
Lagian belum terlalu sore kok kayaknya.
Chelsy
Chelsy
Nah bener kamu.
Alya
Alya
Yaudah kalo kalian ga mau ikut aku.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu yakin mau balik sendirian Alya?
Alya
Alya
Iya, aku yakin.
Chelsy
Chelsy
Biarin aja, kita aja berdua sekarang Indri.
Indri kecil
Indri kecil
Oh iya, hati-hati kamu sendirian Alya.
Alya
Alya
Iya, kalian juga.
Alya membelakangi mereka berdua dan balik perkemahan tadi.
Chelsy
Chelsy
Si Alya penakut banget ya.
Indri kecil
Indri kecil
Iya ga tau kenapa.
Chelsy
Chelsy
Eh itu kelinci tadi masih ada.
Indri kecil
Indri kecil
Yuk kita kejar lagi.
Mereka berdua berlarian lagi mengejar kelinci tersebut.
Tak sengaja Indri melihat sekelebat bayangan hitam yang melintasi pepohonan, ia bergidik ngeri tidak tahu apa yang ia lihat tadi.
Chelsy
Chelsy
Indri kenapa berhenti?
Indri kecil
Indri kecil
A-aku kayak liat sesuatu deh Cel.
Chelsy
Chelsy
Kamu liat kelinci nya?
Indri kecil
Indri kecil
Bu-bukan.
Indri kecil
Indri kecil
Tapi kayak bayangan item gitu.
Chelsy
Chelsy
Kamu pasti salah liat.
Chelsy
Chelsy
Yuk keburu jauh lagi kelinci nya.
Indri kecil
Indri kecil
(apa aku benar salah liat ya?)
Gumamnya Indri dalam hati.
Mereka tidak menemukan kelinci itu lagi, jejaknya sudah hilang.
Indri kecil
Indri kecil
Hari udah hampir gelap, kita balik aja yuk.
Chelsy
Chelsy
Iya deh, kelinci nya juga udah ilang.
Indri kecil
Indri kecil
Iya, lain kali aja kita cari lagi.
Disepanjang perjalanan, Indri merasa ada sesuatu yang mengikuti mereka.
Chelsy
Chelsy
Kok kayaknya kita muter-muter disini aja ya Indri.
Indri kecil
Indri kecil
Iya deh, aku juga ngerasa kayak ada yang ikutin kita daritadi.
Chelsy
Chelsy
Kamu yang bener aja, jangan bikin aku takut dong!
Indri kecil
Indri kecil
Aku serius.
Indri kecil
Indri kecil
Aku ada ide, kita tandai pohon yang kita lewati.
Indri kecil
Indri kecil
Dulu mamah pernah ngajarin aku gitu.
Chelsy
Chelsy
Oke.
Indri kecil
Indri kecil
*menandai salah satu pohon*
Indri kecil
Indri kecil
Yuk kita jalan lagi.
Ternyata benar, mereka tiga kali melihat pohon yang sama yang sudah ditandai itu, sudah jelas menandakan bahwa mereka berdua memang tersesat.
Saat itu hari sudah gelap.
Chelsy
Chelsy
Kita ga bisa pulang, hikss...
Indri kecil
Indri kecil
Ga mungkin, kita masih bisa.
Chelsy
Chelsy
Tapi gimana?
Chelsy
Chelsy
Kalau aja tadi kita dengerin kata nya Alya.
Indri kecil
Indri kecil
Aku baru tau kalau kamu cengeng kayak gini.
Chelsy
Chelsy
Ya aku takut!!
Chelsy
Chelsy
Kamu emang nya ga takut apa?!
Indri kecil
Indri kecil
Ngga takut.
Indri kecil
Indri kecil
Kalau kita berani masuk ke hutan, ya harus berani juga cari jalan keluarnya.
Indri kecil
Indri kecil
Nangis ga akan merubah apapun.
Indri kecil
Indri kecil
Ayok kita jalan lagi, sampai hari udah gelap dan kita ga bisa liat apapun lagi.
Chelsy
Chelsy
I-iya...
Mereka berdua terus menyusuri hutan itu.
Chelsy
Chelsy
Aku capeee hiksss...
Chelsy
Chelsy
Hauss...
Indri kecil
Indri kecil
Aku juga.
Indri kecil
Indri kecil
Tapi kita ga boleh nyerah.
Disisi lain, Alya ternyata juga tersesat, ia tidak langsung sampai di perkemahan.
Alya menangis di dekat sebuah pohon besar, ia ketakutan setengah mati, hingga akhirnya mendengar suara orang dewasa ramai yang memanggil namanya.
Alya langsung memeluk mamanya disana dan lalu menceritakan apa yang sudah mereka bertiga lakukan, orang tuanya Indri dan Celsy sangat panik dan melanjutkan mencari anak mereka.
Chelsy
Chelsy
Aku udah ga kuat lagi.
Indri kecil
Indri kecil
Iyaaa...
Indri kecil
Indri kecil
Aku rasa kita makin jauh ke dalam hutan sekarang.
Chelsy
Chelsy
Terus gimana dong?
Tiba-tiba ada angin kencang berhembus dibelakang mereka, bukan itu saja, seolah juga ada sesuatu yang besar berdiri dibelakang mereka saat itu.
Indri dan Celsy menoleh kebelakang serentak, dan apa yang mereka lihat sangatlah mengejutkan sekaligus sangat menakutkan.
pov
pov
NovelToon
Chelsy
Chelsy
Han-hantu...!!
Indri kecil
Indri kecil
*terbelalak*
Indri kecil
Indri kecil
*tubuhnya terpaku*
Celsy sangat ketakutan dan langsung berlari tak karuan, sedangkan Indri tak bisa berkata apa-apa, bahkan tubuhnya pun tak bisa digerakkan sama sekali.
Makhluk berjubah hitam besar itu melihat Indri agak lama, lalu berjalan melayang meninggalkan Indri dan pergi kearah tempat Celsy berlari tadi.
Setelah makhluk itu pergi, baru Indri bisa bergerak lagi.
Indri kecil
Indri kecil
A-apa itu tadi?!!
Indri kecil
Indri kecil
Apa dia mengejar Celsy?
Indri kecil
Indri kecil
Dia hanya melihat ku dan lalu pergi begitu saja.
Indri kecil
Indri kecil
Siapa makhluk itu sebenarnya?
Indri kecil
Indri kecil
Aku harus menyusul Celsy.
Hari sudah terlalu gelap, Indri tidak bisa melihat apapun lagi disekitarnya dengan jelas.
Indri kecil
Indri kecil
Aku tidak menemukan Celsy dimanapun.
Indri terduduk lemas diatas batu besar yang ada di hutan itu, ia tak tahu harus berjalan kemana lagi, ditambah kaki nya sudah seperti mati rasa karena kecapean.
Tiba-tiba dari balik pohon yang tidak jauh dari nya, Indri melihat makhluk besar berjubah hitam itu lagi seperti sedang memperhatikan nya dari sana.
Bukannya takut dan kabur dari sana, ia malah lari kearah makhluk itu.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu makhluk besar tadi kan?
Indri kecil
Indri kecil
Dimana teman ku Celsy??!
Indri kecil
Indri kecil
Jangan bilang kamu menculiknya?!
Indri malah memarahi makhluk itu dan mengira ia sudah menculik Celsy.
Dengan suara yang terdengar berat dan serak, makhluk itu menjawabnya.
Black Shadow
Black Shadow
Kau berbicara padaku?
Indri kecil
Indri kecil
Ya! Siapa lagi kalo bukan kamu makhluk hitam besar!
Makhluk itu terheran-heran, bagaimana bisa ada anak manusia yang bisa melihatnya? Bahkan memarahinya dengan nada tinggi seperti itu?
Dengan ajaibnya makhluk itu mengeluarkan sebuah catatan ditangannya, ia melihat dengan seksama catatan itu.
Itu sangat aneh pikirnya, yang dilihatnya adalah daftar orang yang akan ia cabut nyawanya, tetapi tidak ada anak ini di dalam daftar itu.
Bukannya yang bisa melihat ia sebagai malaikat maut hanyalah orang yang akan menemui ajalnya saja? Lantas bagaimana dengan anak dihadapan nya ini? Siapa anak ini?
Indri kecil
Indri kecil
Hei!! Kenapa diem aja?!
Indri kecil
Indri kecil
Aku mau ketemu sama teman aku tadi!
Black Shadow
Black Shadow
Aku tidak tau.
Indri kecil
Indri kecil
Hah?!
Indri kecil
Indri kecil
Kamu pasti makhluk yang suka bikin orang tersesat disini kan?
Indri kecil
Indri kecil
Aku tau, mamah pernah bilang soal itu sama aku.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu bicara apa? Aku tidak tau soal orang tersesat.
Indri kecil
Indri kecil
Ga mungkin, kamu pasti bohong kan?
Indri kecil
Indri kecil
Kamu harus anterin aku balik sama mamah dan papah aku!
Black Shadow
Black Shadow
Aku tau, kamu pasti anak nakal yang tersesat di hutan.
Indri kecil
Indri kecil
Nah kan kamu tau
Indri kecil
Indri kecil
Pokoknya kamu harus anterin aku balik.
Black Shadow
Black Shadow
Tapi aku masih bingung.
Indri kecil
Indri kecil
Bingung kenapa?
Black Shadow
Black Shadow
Kamu bisa liat setan-setan itu?
Black Shadow
Black Shadow
Mereka yang sering mengelabui manusia disini hingga tersesat, dan tidak bisa keluar lagi.
Indri melihat sekeliling nya, tetapi tak melihat apapun lagi selain pohon dan kegelapan.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu setannya kan?
Black Shadow
Black Shadow
Enak aja, aku ini malaikat bukan setan!
Indri kecil
Indri kecil
Malaikat?
Black Shadow
Black Shadow
Aku malaikat maut pencabut nyawa.
Indri kecil
Indri kecil
Pffttt...
Indri kecil
Indri kecil
*tertawa terbahak-bahak*
Black Shadow
Black Shadow
Apa yang lucu?
Indri kecil
Indri kecil
Hahaha masa iya aku ketemu sama malaikat maut? Hahahah...
Black Shadow
Black Shadow
Yaudah kalo ga percaya, aku ga akan bawa kamu keluar dari hutan ini.
Black Shadow
Black Shadow
Biar aja kamu dibikin tersesat sama setan-setan itu.
Indri kecil
Indri kecil
Eh jangan dong om malaikat.
Indri kecil
Indri kecil
Aku mau pulang, bantuin aku ya plisss...
Black Shadow
Black Shadow
Kamu panggil aku om malaikat?
Indri kecil
Indri kecil
Iya hehe, bantuin aku ya.
Black Shadow
Black Shadow
(anak ini siapa dia?)
Black Shadow
Black Shadow
(tapi aku akan bantu dia keluar dari sini, kasian juga dia tersesat sendirian.)
Black Shadow
Black Shadow
Kamu tinggal jalan saja, selama aku dibelakang mu, tidak akan ada setan yang bisa mengelabui kamu.
Indri kecil
Indri kecil
Wahh makasih om malaikat yang baik hati.
Indri kecil
Indri kecil
*melompat girang*
Indri berjalan lalu diikuti oleh makhluk besar itu dari belakang.
pov
pov
NovelToon
Diperjalanan.
Black Shadow
Black Shadow
Apa kamu tidak takut dengan ku?
Indri kecil
Indri kecil
Umm ngga...
Black Shadow
Black Shadow
Wujudku tidak mengerikan bagimu?
Indri kecil
Indri kecil
Ngga sama sekali.
Black Shadow
Black Shadow
Oh begitu rupanya.
Black Shadow
Black Shadow
*menggaruk kepalanya*
Baru kali ini ia tahu ada manusia malah masih anak-anak tidak takut padanya.
Tak lama setelah itu, ternyata benar, makhluk itu menuntunnya sampai kepada orang-orang ramai yang tengah mencari nya.
Saat ia ingin bilang terima kasih, makhluk besar itu sudah tak ada dibelakang nya lagi.
Indri menceritakan apa saja yang sudah ia lalui dari tadi, mulai mereka tersesat, bertemu makhluk hitam besar, hingga akhirnya mereka terpisah dan diantar oleh makhluk yang diceritakan nya.
Yang lain mengira itu adalah penunggu hutan, yang mungkin merasa kasian hingga membebaskan Indri untuk balik ke orang tuanya, tapi ada juga yang beranggapan lain.
Disisi lain, Celsy masih belum ditemukan. Semua orang masih mencarinya selama dua hari hingga akhirnya menemukan nya dalam keadaan...
. . . . . Bersambung...

Bab 1 : Aku juga akan mati??

Cerita ini hanyalah fiktif belaka.
. . . . .
Dua hari setelah kejadian dihutan itu, tim pencarian akhirnya bisa menemukan Celsy, namun na'as dia sudah tidak bernyawa lagi.
Menurut hasil otopsi, dia sudah meninggal dua hari yang lalu, ia meninggal karena benturan keras di kepalanya, dan benar saja ada darah mengering di batu tempat kepalanya tergeletak, diperkirakan ia terpeleset dan kepalanya terbentur hingga meninggal.
Indri yang mendengar kabar itu syok dibuatnya.
Indri jadi teringat kata makhluk besar di hutan itu, ya dia benar kalau ia adalah malaikat maut pencabut nyawa, dia yang sudah membunuh Celsy temannya itu.
Pikirnya, apa dia juga akan dibunuh oleh makhluk itu?
. . . . .
*pagi hari setelah jasad Celsy kemarin ditemukan*
Mama Indri
Mama Indri
Indri ada apa? Kenapa kamu tidak mau ke sekolah?
Indri kecil
Indri kecil
*menggeleng*
Mama Indri
Mama Indri
Kamu kan tidak sakit sayang.
Mama Indri
Mama Indri
Mama sudah siapkan bekal dan air hangat untuk kamu mandi.
Mama Indri
Mama Indri
Sayang, kamu harus siap-siap ke sekolah sekarang.
Indri kecil
Indri kecil
Aku ga mau!
Indri kecil
Indri kecil
*membentak mamanya*
Mama Indri
Mama Indri
Indri!
Mama Indri
Mama Indri
Jangan bicara keras seperti itu pada orang tua mu!
Indri kecil
Indri kecil
Aku udah bilang ga mau sekolah!
Mama Indri
Mama Indri
Apa alasannya?
Mama Indri
Mama Indri
Mama tau kamu mungkin masih berduka kehilangan Celsy.
Mama Indri
Mama Indri
Tapi kamu harus tetap sekolah dan melanjutkan hari seperti biasanya.
Mama Indri
Mama Indri
Disekolah juga kamu akan bertemu dengan teman-teman yang lain.
Mama Indri
Mama Indri
Kamu pasti akan lupa apa yang kamu alami saat ini.
Indri kecil
Indri kecil
Mama ga tau aja kalo Celsy dibunuh oleh makhluk hitam besar itu.
Mama Indri
Mama Indri
Bukannya kamu bilang waktu itu ke mama kalau dia yang udah nolongin kamu ketemu lagi sama kita semua lagi?
Mama Indri
Mama Indri
Jadi makhluk itu baik kan?
Indri kecil
Indri kecil
Ngga!
Indri kecil
Indri kecil
Aku salah!
Indri kecil
Indri kecil
Dia pasti bantu aku pas itu karena dia juga mau melakukan hal yang sama ke aku, seperti yang dia lakukan ke Celsy.
Mama Indri
Mama Indri
Ga mungkin sayang.
Mama Indri
Mama Indri
Lagian makhluk itu hanya ada dalam fantasi kamu aja.
Mama Indri
Mama Indri
Ingat kata mama, dia itu ga nyata.
Mama Indri
Mama Indri
Sejak dihutan, kamu ga ketemu dia lagi kan?
Indri kecil
Indri kecil
Tapi aku mimpiin dia mah.
Mama Indri
Mama Indri
Iya wajar saja, karena setan selalu datang di mimpi manusia yang tidak baca doa dulu sebelum tidur.
Mama Indri
Mama Indri
Nah jadi mama tau kenapa kamu bisa mimpi makhluk menyeramkan seperti itu.
Indri kecil
Indri kecil
Mama ga ngerti!
Indri kecil
Indri kecil
Yang aku liat waktu itu malaikat maut.
Indri kecil
Indri kecil
Dia pasti juga mau membunuh aku.
Mama Indri
Mama Indri
Sshhtt... Sayang jangan ngomong gitu.
Indri kecil
Indri kecil
Pokoknya aku ga mau keluar rumah.
Mama Indri
Mama Indri
Oh iya, mama punya barang peninggalan nenek dulu.
Mama Indri
Mama Indri
Katanya dulu ini ampuh banget buat ngusir setan-setan yang gangguin manusia loh.
Mama Indri
Mama Indri
Kamu mau tau ga gelang nya?
Indri kecil
Indri kecil
Emang nya ada ya mah?
Mama Indri
Mama Indri
Ada!
Mama Indri
Mama Indri
Nenek kamu dulu yang bikin loh.
Mama Indri
Mama Indri
Sebentar mama ambilkan.
Mama Indri
Mama Indri
*pergi keluar kamar*
Mama Indri
Mama Indri
Nah ini dia sayang.
pov
pov
NovelToon
Mama Indri
Mama Indri
Kamu ga usah khawatir lagi sama makhluk hitam besar itu, gelang ini pasti melindungi kamu.
Indri kecil
Indri kecil
Mamah yakin gelang itu bisa?
Mama Indri
Mama Indri
Yakin banget seratus persen👌🏻
Indri kecil
Indri kecil
*memakai nya*
Indri kecil
Indri kecil
Udah gitu aja mah?
Mama Indri
Mama Indri
Iya sayang, sekarang kamu sudah aman.
Mama Indri
Mama Indri
Jadi kamu ga perlu takut lagi keluar rumah sekarang.
Indri kecil
Indri kecil
Oke aku pergi sekolah.
Mama Indri
Mama Indri
Oke sayang, ini baru anak mama.
*disekolah nya Indri atau yang dimaksud taman kanak-kanak*
Pukul 09.13
Indri kecil
Indri kecil
Bu guru, aku permisi ke WC.
Saat di WC, daritadi Indri merasa ada yang mengawasi nya.
*di koridor sekolah*
Indri kecil
Indri kecil
Siapa sih?
Indri kecil
Indri kecil
Ada yang ngikutin aku ya?
Indri berbicara keras meneriaki siapapun itu yang mengawasi nya daritadi.
Black Shadow
Black Shadow
(kok dia bisa tau ya?)
Black Shadow
Black Shadow
*berbisik*
Makhluk itu lalu menampakkan wujudnya yang tengah berdiri dibelakang Indri.
Black Shadow
Black Shadow
Hai anak kecil.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu?!
Indri kecil
Indri kecil
Kok a-aku masih bisa liat kamu sih?!
Indri kecil
Indri kecil
Aku kan udah pake gelang ini.
Black Shadow
Black Shadow
Emang kenapa sama gelang itu?
Black Shadow
Black Shadow
*mencondongkan badannya lebih dekat ke Indri*
Indri kecil
Indri kecil
Jangan mendekat!
Indri kecil
Indri kecil
Kamu makhluk jahat!
Indri kecil
Indri kecil
Kamu yang udah bunuh teman aku Celsy!
Black Shadow
Black Shadow
Oh anak yang waktu itu bersama mu ya?
Indri kecil
Indri kecil
Iya dia teman aku.
Black Shadow
Black Shadow
Dia memang sudah takdirnya mati.
Black Shadow
Black Shadow
Aku hanya melakukan tugas.
Indri kecil
Indri kecil
Tugas membunuh anak kecil yang ga berdosa?
Indri kecil
Indri kecil
kamu makhluk jahat, jangan dekat-dekat aku!
Black Shadow
Black Shadow
Hei anak kecil, aku ini malaikat maut, jadi wajar saja tugas ku mencabut nyawa manusia.
Indri kecil
Indri kecil
Bohong!
Indri kecil
Indri kecil
Gelang ayo hapuskan dia!
Indri kecil
Indri kecil
*mengusap gelangnya*
Black Shadow
Black Shadow
Kenapa sekarang?
Black Shadow
Black Shadow
Kamu mau hapuskan aku dengan gelang itu?
Black Shadow
Black Shadow
Ahahahaha...
Indri kecil
Indri kecil
Pergilah ushh... Ushh...
Black Shadow
Black Shadow
Anak kecil aneh.
Indri kecil
Indri kecil
Mama bilang gelang ini bisa buat ngusir setan yang suka ganggu manusia.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu harusnya ilang.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu kira aku setan haha
Black Shadow
Black Shadow
Jelas-jelas aku malaikat, mana mempan.
Indri kecil
Indri kecil
Jadi mama bohong sama aku.
Black Shadow
Black Shadow
Hahaha ada-ada saja.
Indri kecil
Indri kecil
*berlari*
Black Shadow
Black Shadow
Kemana anak kecil?
Indri berlari menuju kelasnya, ia menjadi takut lagi.
Sepulang dari sekolah, Indri langsung pergi ketempat mama nya yang sedang berada di toko kue milik mereka sendiri.
Mamanya Indri sedang sibuk membuat adonan kue yang hampir siap untuk dipanggang.
pov
pov
NovelToon
Indri kecil
Indri kecil
Mamah...
Indri kecil
Indri kecil
Mamah dimana?
Mama Indri
Mama Indri
Ada apa sayang? Teriak-teriak gitu?
Indri kecil
Indri kecil
Mamah boong ya sama aku soal gelang ini.
Mama Indri
Mama Indri
Boong gimana?
Indri kecil
Indri kecil
Mamah bilang kalo pake gelang ini, aku ga bakal bisa liat setan, tapi tadi disekolah aku ketemu sama makhluk itu lagi.
Mama Indri
Mama Indri
Kamu pasti salah liat kan?
Indri kecil
Indri kecil
Ga, aku bener liat dia.
Indri kecil
Indri kecil
Malah dia ngomong sama aku.
Indri kecil
Indri kecil
Dia bilang, emang sudah tugasnya buat cabut nyawanya Celsy.
Mama Indri
Mama Indri
Sayang kamu pasti lagi demam.
Mama Indri
Mama Indri
*mengusap kening Indri*
Indri kecil
Indri kecil
Ngga mah!
Mama Indri
Mama Indri
Tapi gelang itu benar pemberian nenek kamu yang manjur sayang.
Mama Indri
Mama Indri
Mama ga bohong sama kamu.
Indri kecil
Indri kecil
Terus yang tadi ngomong sama aku siapa?
Mama Indri
Mama Indri
Itu halusinasi kamu aja sayang.
Indri kecil
Indri kecil
Ah udah mamah ga percaya sama aku.
Indri kecil
Indri kecil
*duduk dikursi*
Mama Indri
Mama Indri
Kamu mau kue ini sayang?
pov
pov
NovelToon
Indri kecil
Indri kecil
Wahh...
Mama Indri
Mama Indri
Kamu makan dulu biar ga halu lagi.
Indri kecil
Indri kecil
*menyantap kue*
Tak lama setelah itu.
Indri kecil
Indri kecil
Aku mau pulang.
Mama Indri
Mama Indri
Kamu langsung ganti baju ya sayang.
Mama Indri
Mama Indri
Kalau ada pr bikin dulu baru main.
Indri kecil
Indri kecil
Iya.
*saat menonton tv dirumah nya Indri*
Indri kecil
Indri kecil
Itu pasti kucing nakal yang suka berisik di loteng.
Indri memukul-mukul sapu ke atap rumahnya yang ada suara berisik.
Indri kecil
Indri kecil
Usshhhtt... Diamm kucing...!!
Indri kecil
Indri kecil
Aku mau nonton jangan berisik!
Tiba-tiba ada yang duduk di kursi tamu nya itu.
Black Shadow
Black Shadow
Kalo itu bukan kucing gimana?
Indri kecil
Indri kecil
Kamu lagi?!
Black Shadow
Black Shadow
Aku sering liat ada makhluk aneh yang merangkak-rangkak disana, tapi bukan kucing.
Indri kecil
Indri kecil
Maksud kamu apa?
Black Shadow
Black Shadow
Hantu.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu emang ga bisa liat?
Indri kecil
Indri kecil
Ga ada yang namanya hantu.
Indri kecil
Indri kecil
Mending kamu pergi sana usshhh!!!
Black Shadow
Black Shadow
Oh jadi kamu sudah takut pada ku? Haha.
Indri kecil
Indri kecil
Ngga, aku cuman ga suka dimana-mana ketemu kamu.
Black Shadow
Black Shadow
Anak kecil aneh.
Indri kecil
Indri kecil
Ihh nyebelin banget!
Black Shadow
Black Shadow
Tapi aku serius soal yang tadi.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu emang ga liat makhluk-makhluk itu?
Indri kecil
Indri kecil
Nggaa!!
Indri kecil
Indri kecil
Pergi sana!
Indri kecil
Indri kecil
*melempar bantal ke arahnya*
Black Shadow
Black Shadow
Eitss tembus haha...
Indri kecil
Indri kecil
Kok bisa sih.
Black Shadow
Black Shadow
Bandel banget.
Indri kecil
Indri kecil
*pergi keluar rumahnya*
Indri sangat kesal dengan makhluk itu sekarang, bukan takut lagi yang ia rasakan tapi lebih ke mengesalkan, karena dia selalu muncul tiba-tiba dan bisa ada dimana saja.
Bahkan gelang pengusir hantu yang diwariskan neneknya saja tidak mempan untuk mengusir makhluk itu. "menyebalkan sekali!!!" batinnya.
*di kamarnya saat Indri sedang belajar sendirian*
Black Shadow
Black Shadow
Hei anak kecil.
Black Shadow
Black Shadow
Baaa...
Indri kecil
Indri kecil
Ih kamu lagi.
Indri kecil
Indri kecil
Jangan ganggu aku lagi belajar!
Black Shadow
Black Shadow
Rajin juga ya ternyata.
Indri kecil
Indri kecil
Iya dong, ga kayak kamu yang ga ada kerjaan, gangguin aku terus!
Black Shadow
Black Shadow
Aku udah beres kerja.
Indri kecil
Indri kecil
Kerja nyabut nyawa orang.
Black Shadow
Black Shadow
Nah betul kamu.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu kenapa ga nyabut nyawa aku juga?
Indri kecil
Indri kecil
Apa aku juga mau mati ya?
Black Shadow
Black Shadow
Takdir tidak bisa diberitahu.
Indri kecil
Indri kecil
*cemberut*
Black Shadow
Black Shadow
Gimana kue mamah tadi enak?
Indri kecil
Indri kecil
Kok kamu bisa tau?
Black Shadow
Black Shadow
Mama kamu punya toko kue kan anak kecil?
Indri kecil
Indri kecil
Hah kamu juga tau?
Black Shadow
Black Shadow
Haha.
Indri kecil
Indri kecil
Kamu ngikutin aku terus daritadi?
Black Shadow
Black Shadow
Ngga.
Indri kecil
Indri kecil
Boong banget.
Indri kecil
Indri kecil
Mau sampai kapan sih kamu bakal ngikutin aku terus?
Indri kecil
Indri kecil
Makhluk item besar yang ngaku-ngaku jadi malaikat nyebelin!
Black Shadow
Black Shadow
Entah, aku aja masih heran sama semua ini.
Indri kecil
Indri kecil
Heran??
*****
Entah sudah beberapa tahun berlalu sejak Indri yang masih berusia 5 tahun dulu hingga sekarang ia sudah mulai dewasa berusia 17 tahun.
Apa kabar dengan malaikat yang dulu terheran-heran itu? Apa saat ini dia masih begitu?
Hahaha entahlah.
. . . . .
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru, Indri naik ke kelas tiga SMA, sedangkan Devian adeknya baru masuk SMA, mereka sekolah ditempat yang sama.
pov
pov
NovelToon
Di kantin saat jam istirahat, Indri dan Devian duduk semeja sembari makan bersama, ada teman yang lain juga bersama mereka.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Gimana? Apa kalian sekelas lagi berdua?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Yes benar
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kita kan bareng-bareng terus, haha...
Cantika
Cantika
Wah bagus dong kalo gitu, kalian bisa belajar bareng lagi.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
*tersenyum saja*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Cilla dari dulu ga berubah ya, masih ga banyak ngomong.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kalo mau dia ngomong, ajak aja, gampang kali.
Cantika
Cantika
Iya tapi Cilla makin cantik aja ya sejak aku terakhir kali ketemu.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Makasih kak.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
*tersenyum malu-malu*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Cilla pipinya merah ahaha...
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Eh yaudah kita abisin dulu makanannya.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Masih panas nih.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tiup dulu kali.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Pelan-pelan makannya Vian.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Iya tau kok.
Cantika
Cantika
Kalian so sweet banget deh.
Cantika
Cantika
Btw gimana nih hubungan kalian?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Uhukk...
Devian Qoeva
Devian Qoeva
*tersedak*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Sampe keselek ga tuh.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Kita temenan aja kak.
Cantika
Cantika
Ooh temen apa temen nih?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Temen woi!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Udah ah Tik, jangan godain si Vian lagi haha...
Cantika
Cantika
Tapi btw emang mereka berdua so sweet banget serius.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Ngga kok kak, kita temenan aja.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tuh, denger kan.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
iya temen aja terus sampe lebaran kuda.
Cantika
Cantika
Emang ada yah?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ngga hahaha.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Eh bantu gua masuk OSIS juga dong.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kak Cantik kan sekretaris OSIS ya?
Cantika
Cantika
Iyap bener.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Gua mau nyalon jadi ketos bisa ga tuh?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Hmm ga bakal, jangan halu lah Vian.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Haha katanya mau jadi ketos.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Apaan sih, liat aja nanti ya, gua beli omongan lu nenek sihir.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Dih.
Cantika
Cantika
Udah, gampang kok Vian kalo mau nyalon jadi ketos.
Cantika
Cantika
Nanti aku bantu.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Wah sip, mantap kak Cantik.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ya ya pede dulu aja, ya kan?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Sewot trus nenek sihir.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Eh iya, btw aku masih penasaran sama kamu Cilla.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Cilla emang bener anak indihome ya?
Cantika
Cantika
Pfftt indihome?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Indigo woilah!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Nah iya, gitu doang harus diperjelas.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Bener kah Cilla?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
*mengangguk pelan*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Woah gimana emangnya Cilla? Beneran bisa liat setan?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Sering kak
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Cilla ga banyak omong itu, karena penglihatan nya ga sama kayak orang normal biasa, dia bisa ngeliat yang ga bisa kita liat, plus bisa denger juga.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Jadi dia suka bingung sama susah buat bedain, apa itu suara manusia atau setan yang ngomong.
Cantika
Cantika
Emang bener kayak gitu Cilla?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Iya bener kata Vian.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Terus-terus, pasti serem-serem ya Cilla yang kamu liat?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Iya semuanya berbagai macam bentuk, tapi emang serem semua.
Cantika
Cantika
Bisa tahan kamu ya Cilla dengan semua itu?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Bisa, karena udah dari kecil, udah terbiasa.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya pasti sih.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Disini ada setan kah Cilla?
Cantika
Cantika
Iya ih, disini ada kah?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Ada disana, disitu sama disudut itu juga.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Hah dimana Cilla? Coba tunjuk.
Cantika
Cantika
Ga ada apa-apa kok disini.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Aku ga bisa tunjuk, nanti mereka tau kalo aku bisa liat mereka.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Terus kalo tau gimana?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Aku bakal diikutin terus sama mereka.
Cantika
Cantika
Ih serem banget Cilla.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Ya emang.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tapi Cilla kuat bisa kayak gitu, ga kayak kita.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya, bener juga.
Cantika
Cantika
Aku kasian sama Cilla, pasti berat jalanin hari-hari bisa liat makhluk kayak gitu kan?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Ngga apa kak.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
(hmmm kebetulan Cilla bisa liat hantu yang ga bisa orang lain liat, aku pengen tau deh, dia bisa juga ga ya liat si malaikat maut aneh itu??)
Indri Nathwa
Indri Nathwa
(hmmm tapi udah tiga hari dia ga pernah muncul, sejak ulang tahun ku ke 17 kemarin, dia kemana ya kira-kira?)
Batinnya Indri.
Entah kemana si malaikat aneh itu menghilang, sejak ulang tahunnya yang ke 17 tiga hari lalu, Indri bertanya-tanya, apa dia ga akan ketemu lagi atau suatu saat dia tiba-tiba muncul lagi?
. . . . . Bersambung...

Bab 2 : Dia Terlihat

Cerita ini hanyalah fiktif belaka.
. . . . .
Sepulang sekolah, Indri langsung bekerja di toko kue nya, sejak ibunya kecelakaan dan menderita lumpuh dua tahun lalu, ia lah yang menggantikan ibunya menjaga toko tersebut.
pov
pov
NovelToon
Indri yang sedang merapikan tokonya, tidak tau ada seseorang yang datang mengunjungi nya, ia kaget ketika mendengar suara yang familiar di telinganya itu.
Diana Alfia
Diana Alfia
Uwaaahh semua kue nya cantik-cantik.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
*menoleh*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Haii Diana??
Diana Alfia
Diana Alfia
Haii Indri!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu udah balik lagi kesini?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Sumpah aku kaget kirain siapa, ternyata kamu.
Diana Alfia
Diana Alfia
Hehehe, iya aku kesini soalnya denger kalo nenek lagi masuk rumah sakit, jadi aku ikut sama mama deh kesini.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya, tapi tenang aja, nenek baik-baik aja kok.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kemarin aku pergi jenguk, kalo sekarang ga sempet.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku harus jaga toko ini.
Diana Alfia
Diana Alfia
Iya aku tau kok, kamu pasti super sibuk sekarang.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ngga juga, tergantung lagi rame atau ga aja.
Diana adalah sepupunya Indri, dia tinggal diluar kota.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Eh trus gimana sekolah kamu?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Libur ya?
Diana Alfia
Diana Alfia
Coba tebak deh.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu ambil cuti lagi kan?
Diana Alfia
Diana Alfia
Salah haha...
Diana Alfia
Diana Alfia
Mama sama papa mutusin buat kita pindah tinggal disini!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Wah, yang bener? Bagus banget dong!
Diana Alfia
Diana Alfia
Hooh, mumpung tahun ajaran baru juga kan, jadi sekalian pindah aja hehe.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu sekolah ditempat kita aja.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Si Vian juga baru masuk disana.
Diana Alfia
Diana Alfia
Boleh, aku udah bilang ke mama soal itu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Sip, nanti kita bisa pergi dan pulang bareng deh.
Diana Alfia
Diana Alfia
Oke...
Diana Alfia
Diana Alfia
Eh aku mau dong kue nya.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Nah, aku punya kue yang cocok buat kamu nih.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tunggu bentar ya.
Diana Alfia
Diana Alfia
Assiikkk!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tadaaa...
pov
pov
NovelToon
Diana Alfia
Diana Alfia
Ih apa ini?? Cutee banget...
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu harus cobain deh.
Diana Alfia
Diana Alfia
Gemess... Ga tega makannya...
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tinggal mam doang.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ayok coba, aku yakin kamu pasti suka.
Diana Alfia
Diana Alfia
Aku maam yaaa...
Diana Alfia
Diana Alfia
Cutee kali...
Diana Alfia
Diana Alfia
*memakan kue nya*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Gimana? Suka kan??
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kan kan kan???
Diana Alfia
Diana Alfia
Emmmm suka banget...
Diana Alfia
Diana Alfia
Mau tambah dong, ada lagi ga?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ada dong!
Diana Alfia
Diana Alfia
Itu ada telpon kamu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Bentar ya, aku angkat dulu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ah siapa ya...?
Diana Alfia
Diana Alfia
*asik menyantap kue nya*
Saat sedang menelpon, raut muka Indri tiba-tiba berubah, ia terlihat syok berat.
Diana Alfia
Diana Alfia
Ndrii kenapa?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
*menelan ludah*
Diana Alfia
Diana Alfia
Ndri kamu syok gitu, kenapa?
Diana Alfia
Diana Alfia
Coba cerita sama aku.
Diana memeluknya sembari menenangkan Indri, saat itu ia masih belum bisa berkata-kata.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ta-tadi onty bilang...
Diana Alfia
Diana Alfia
Iya onty bilang apa sama kamu?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Nenek...
Diana Alfia
Diana Alfia
Kenapa sama nenek?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Nenek meninggal.
Diana Alfia
Diana Alfia
Hahh apa??!
Diana Alfia
Diana Alfia
Inalilahi...
Diana Alfia
Diana Alfia
Bukannya keadaan nenek udah membaik?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ya padahal gitu setau aku juga.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku ga nyangka.
Diana Alfia
Diana Alfia
Kita harus ke rumah sakit sekarang Ndri.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya, a-aku mau tutup toko dulu.
Diana Alfia
Diana Alfia
Aku bantu.
Nenek nya Indri akan dimakamkan malam ini juga.
Setelah pemakaman neneknya itu, semua keluarga sudah pergi meninggalkan tempat pemakaman, hanya tersisa Indri sendirian disana.
Itu adalah nenek satu-satunya yang dia punya setelah nenek dari mamanya sudah meninggal sejak dia masih bayi, hanya nenek itu yang dia punya kemarin, ibu dari ayahnya itu sangat baik padanya.
Maka dari itu Indri merasa sangat terpukul dan sedih.
Tapi, samar-samar di pemakaman itu, dia melihat ada bayangan sesuatu dibalik kabut yang tebal.
Ya tentu saja Indri mengira itu adalah si malaikat yang selalu mengikuti nya, ia langsung mengejar bayangan itu ke dalam kabut yang tebal.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Heiii malaikat maut??
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Itu kamu kan??!
pov
pov
NovelToon
Sosok itu jelas berdiri di depan Indri.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa diam aja??
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku ngomong sama kamu!
Sosok itu tidak menoleh sedikit pun.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Oh, jadi sekarang kamu pura-pura ga denger aku ya?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Padahal dari dulu kamu selalu mengikuti aku.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ada apa malaikat maut?
Sosok itu tiba-tiba hilang dari depan Indri, ia kaget dan mencari-cari ke sekelilingnya, namun sosok itu hilang.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa hilang?
Indri mengelap air matanya yang masih menetes.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Padahal aku kira, aku bisa ngomong sesuatu sama kamu.
Gumam Indri dengan suara pelan.
Tiba-tiba hawa dingin terasa di sekujur tubuhnya, padahal tidak ada angin, tapi entah kenapa Indri bergidik dibuatnya.
Bukan hanya itu, ia juga merasakan ada sesuatu dibelakang nya, sontak ia langsung menoleh kebelakang melihat siapa yang ada disana.
Tapi tak ada siapapun disana.
Walau begitu, entah kenapa ia masih saja merasa ada sesuatu dibelakang nya saat ini, apa benar begitu? Tetapi kenapa ia tidak bisa melihat nya?
Angin tiba-tiba berhembus entah darimana yang menambah suasana terasa semakin mencekam.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
*mengusap belakang lehernya*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ada apa sebenarnya?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Mungkin sebaiknya aku pulang aja.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Malaikat itu, mungkin dia tidak mau menemui aku lagi.
Indri berjalan pelan melewati makam-makam yang ada disana, kabut semakin tebal saja dan angin juga berhembus kencang, ada beberapa ekor burung gagak yang bersuara disana.
pov
pov
NovelToon
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku merinding...
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Padahal ga ada apa-apa disini.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku harus bergegas.
Tak sengaja Indri tersandung batu dan terjatuh di sebuah makam.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Duhhhh...
Sebenarnya ia tak ingin membaca nisan itu milik siapa, namun matanya terpaku kesana.
pov
pov
NovelToon
Nisan itu bertuliskan 'Lucyver'
Makam itu berbeda dengan makam lain pada umumnya.
Indri membersihkan telapak tangannya dari tanah makam itu.
Tanpa ia sadari, ternyata lututnya tergores dan meneteskan darah di tanah makam tersebut.
Indri yang tidak menyadari itu berusaha tidak memikirkan apa-apa dan bergegas pulang.
*sampai dirumah*
Mama Indri
Mama Indri
Indri kamu baru pulang sayang.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya ma.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Mama butuh sesuatu?
Mama Indri
Mama Indri
Ngga sayang, kamu langsung bersih-bersih aja abis dari makam.
Mama Indri
Mama Indri
Setelah itu langsung tidur.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya mah, aku masuk dulu.
Sehabis mandi, Indri bergegas pergi ke kamarnya, tapi seseorang memanggil nya dan membuatnya terkejut.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kak!!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Vian, apaan sih ngagetin aja?!
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Lu kenapa kayak orang dikejar setan aja?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku abis mandi.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tapi menurut gua gelagat lu aneh.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Lu ga pulang bareng yang lain dari makam nenek tadi?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ngga, aku sendiri.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Lu ga takut emangnya?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Takut apa sih? Aku kan ga kayak kamu lah, apa-apa ga berani.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tapi lu gua panggil aja, ketakutan gitu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ya kamu tiba-tiba muncul dibelakang, siapa yang ga akan kaget coba?!
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Eh, tapi sekarang malem Jumat tanggal 18 juga.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa emang?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Lu masa ga tau, dulu nenek pernah cerita apa sama kita?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ga ada apa-apa, udah ga usah nakutin.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku mau ke kamar.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Eh, kak?!
Vian lalu masuk ke kamar mandi, tapi dia merasa aneh melihat ada gumpalan rambut berwarna putih panjang didekat saluran air.
Vian lalu mengambil nya.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Ew, kok bisa ada ini?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Ini uban?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tapi siapa yang punya uban kayak gini sih dirumah? kan ga ada.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Ihh serem.
Vian langsung membuangnya dan menyiram air agar rambut itu hanyut disaluran pembuangan.
Disisi lain, di kamarnya Indri.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa lutut ku sakit ya?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Apa ada luka?
Indri mengecek lututnya, dan benar saja, ada luka gores disana yang menganga cukup besar.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Hah kok bisa?!
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Pantesan kena air pas mandi tadi, rasanya perih banget, ternyata ada luka.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Apa di makam tadi pas aku kesandung ya?
Indri langsung menutup lukanya itu agar tidak sakit lagi apabila terkena air atau apapun itu.
Tiba-tiba Vian datang mengetuk pintu kamar nya Indri.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa lagi?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Gua mau tanya.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tadi di kamar mandi ada rambut putih kayak uban gitu, banyak, dilantai kamar mandi.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Lu tau itu darimana?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Perasaan pas aku mandi, ga ada itu deh.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Lah terus sejak kapan?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ga tau ah, mending tanya mama aja.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Tapi bentar dulu deh, dirumah ini ga ada yang punya uban sebanyak itu loh.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ya bisa aja jatuh dari baju nenek yang dibawa mama tadi kerumah.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Ga mungkin.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Mungkin lah.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Udah, ga usah parno deh.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku mau bobo, bye.
Indri menutup pintunya.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Etdah, punya kakak ga bisa diajak ngomong.
Di kamarnya Indri masih merasakan hawa dingin yang sama seperti di makam tadi, padahal ia sudah mematikan AC nya dan juga jendela nya tertutup rapat, harusnya sudah tidak sedingin tadi lagi.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Apa aku sakit ya? Padahal kan AC nya udah mati.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa masih dingin banget?
Indri menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut yang tebal, namun itu hanya mengurangi sedikit saja.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Sumpah deh, aku ga bisa tidur kalo gini...
Tiba-tiba Indri mendengar suara langkah kaki didepan kamar nya, seolah ada orang yang mau menuju kesini.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Itu pasti si Vian lagi.
Menunggu orang itu mengetuk, Indri merasa aneh karena tidak ada ketukan, tapi seolah orang itu hanya berputar-putar di depan kamarnya.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Sumpah Vian kurang kerjaan amat ya?!
Indri membuka pintu dengan kasar dan sangat tidak sabar untuk mengomeli Vian.
Tapi tidak ada siapapun disana.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Loh, ga ada orang?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Padahal jelas, daritadi ada yang mondar-mandir disini?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aneh banget.
Indri memeriksa apakah Vian ada di kamarnya atau tidak.
Disana ia melihat Vian yang sudah terlelap, berarti yang tadi itu tidak mungkin dia.
Indri pun kembali ke kamar nya dan menutup pintu.
Baru saja ia akan duduk di kasurnya, sesuatu disudut kamarnya memanggilnya, sontak membuatnya kaget.
Black Shadow
Black Shadow
Hai anak kecil.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Hahh kamu??
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu daritadi mondar-mandir diluar ya?
Black Shadow
Black Shadow
Bukan.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ga mungkin, pasti kamu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kalo bukan kamu, siapa lagi?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tapi kamu darimana aja, kenapa baru muncul lagi sekarang?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku kira kamu udah berhenti mengikuti ku.
Black Shadow
Black Shadow
Aku banyak kerjaan.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Banyak orang meninggal ya?
Black Shadow
Black Shadow
*mengangguk pelan*
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Oh pantesan, kamu ga pernah muncul belakangan.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu kangen? hahaha...
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ih ngga, pede banget malaikat aneh.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku heran aja.
Black Shadow
Black Shadow
Kangen bilang aja.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ngga, amit-amit, yang ada aku bersyukur ga diikutin lagi.
Black Shadow
Black Shadow
Oh.
Black Shadow
Black Shadow
Tapi tadi mau ngomong apa sama aku?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tadi beneran kamu yang di makam kan?
Black Shadow
Black Shadow
Iya aku.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa pura-pura ga denger aku panggil?
Black Shadow
Black Shadow
Kamu harusnya ga berisik di makam tadi.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa emangnya?
Black Shadow
Black Shadow
Apa yang kamu mau omongin sama aku?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Oh soal itu, aku mau minta tolong.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
berhubung kamu malaikat maut, pasti bisa kan ngelakuin ini.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu jangan minta aku lakuin yang aneh-aneh ya.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ih ngga, makanya denger dulu.
Black Shadow
Black Shadow
Iya, terus?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Nenek aku baru aja meninggal.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu bisa bantu aku ketemu sama arwah nenek untuk terakhir kalinya?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku ga ada disamping nenek disaat saat terakhir nya, jadi aku pengen banget kalo bisa sebentar aja ketemu sama arwah nya nenek, trus ngomong sama minta maaf juga.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu pasti bisa kan?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu malaikat maut, pasti bisa bantu aku kan?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku mohon pliss...
Black Shadow
Black Shadow
Kamu mau tau dimana arwah manusia dibawa setelah meninggal?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kata orang-orang, tujuh hari setelah meninggal, arwah orang itu masih ada di dunia ini kan?
Black Shadow
Black Shadow
Haha, ngga, itu salah.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Terus?
Black Shadow
Black Shadow
Aku ga bisa bantu kamu, arwah nenek kamu sudah di alam lain.
Black Shadow
Black Shadow
Bukan di dunia manusia ini lagi, dan tentu saja kamu tidak akan melihatnya lagi.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Jadi gitu, kamu ga mau bantuin aku?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Hikss...
Indri kembali menangis karena sedih sekali tidak bisa melakukan yang dia inginkan.
Black Shadow
Black Shadow
Aku ga bisa, bukan ga mau.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu harus jadi arwah juga baru bisa ketemu arwah nenek kamu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
yaudah, ambil nyawa aku sekarang.
Black Shadow
Black Shadow
Ga bisa, karena kalo udah diambil, tidak akan kembali ke tubuh kamu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Trus kenapa ada orang yang bisa mati suri?
Black Shadow
Black Shadow
Itu beda lagi ceritanya.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Beda gimana?
Black Shadow
Black Shadow
Malaikat pencabut nyawa nya bukan aku.
Black Shadow
Black Shadow
Aku tidak bisa membuat orang mati suri, jadi aku tidak bisa membantu mu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ada malaikat lain lagi?
Black Shadow
Black Shadow
Ada banyak.
Black Shadow
Black Shadow
Kamu kira, aku saja malaikat maut di dunia ini?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Oh aku ga tau soal itu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
*menunduk sedih*
Black Shadow
Black Shadow
Sudahlah, jangan sedih lagi.
Black Shadow
Black Shadow
Manusia pasti menemui ajalnya masing-masing.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Hmmm entahlah.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu ga tau rasanya kehilangan orang yang sangat kamu sayang.
Black Shadow
Black Shadow
Aku tau.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Tau apa? Kamu kan malaikat.
Black Shadow
Black Shadow
Ya, aku tau perasaan itu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kamu ga serius kan?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Udahlah gapapa kalo gitu.
Black Shadow
Black Shadow
Ada sesuatu yang belum kamu tau, tentang aku.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Sesuatu apa?
Black Shadow
Black Shadow
Ya, sesuatu haha.
Black Shadow
Black Shadow
Oh iya, aku sekarang bisa bercanda seperti manusia, kamu mau liat?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ngga, aku mau tidur aja.
Black Shadow
Black Shadow
Katanya dari dulu mau adu candaan sama aku.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Ngga sekarang.
Indri menutup badannya dengan selimut dan membelakangi si malaikat itu.
Black Shadow
Black Shadow
Aku tau kamu pasti sangat berduka.
Black Shadow
Black Shadow
Maaf.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
*diam*
Malaikat itu menghilang dari sana.
Besok paginya, disekolah, Indri terlihat murung dan tidak bersemangat.
Mereka berlima makan bersama di kantin, saat itu Diana sudah menjadi murid SMA itu juga.
Cantika
Cantika
Oh kamu ya sepupunya Indri?
Cantika
Cantika
Salam kenal ya.
Diana Alfia
Diana Alfia
Iya, aku Diana.
Cantika
Cantika
Aku Cantika, hehe.
Cantika
Cantika
Jadi kamu dikelas mana?
Diana Alfia
Diana Alfia
Aku masuk IPS 4
Diana Alfia
Diana Alfia
Soalnya dulu, disekolah lama aku juga anak IPS.
Cantika
Cantika
Wah bagus kalo gitu.
Diana Alfia
Diana Alfia
Iya, tapi aku masih belum ada teman di kelas.
Diana Alfia
Diana Alfia
Gapapa ya gabung sama kalian?
Cantika
Cantika
Gapapa banget, kita kan temen kamu.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Emm... owh iya ada yang mau gua bilang...
Devian berbicara terbata-bata, karena didalam mulutnya masih ada makanan.
Cantika
Cantika
Ih Vian, abisin dulu itu loh, dimulut mu.
Diana Alfia
Diana Alfia
Iya tuh, ngomong sambil makan, ga banget.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
*menelan baso di mulutnya*
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Penting, mumpung gua lagi inget.
Cantika
Cantika
Iya apa? Bilang.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Semalem ya, dikamar mandi rumah gua, ada uban segumpal gitu.
Cantika
Cantika
Uban apa?
Diana Alfia
Diana Alfia
Rambut yang warna putih gitu ga sih?
Cantika
Cantika
Rambut orang lansia?
Diana Alfia
Diana Alfia
Hooh, itu kan Vian?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Nah iya, padahal kan dirumah gua ga ada yang ubanan kayak gitu.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Nyokap gua ada uban, tapi rambutnya pendek, lah itu ubannya panjang-panjang woi!
Diana Alfia
Diana Alfia
Kok bisa?
Cantika
Cantika
Iya ih, itu punya siapa?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Nah itu dia, gua juga bingung.
Sementara itu mereka asik bercanda, Cilla menyadari sesuatu yang aneh pada dirinya Indri sedari tadi.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Kak Indri, aku mau ngomong sesuatu.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kenapa Cilla?
Cantika
Cantika
Indri, kamu kok diam aja daritadi?
Diana Alfia
Diana Alfia
Iya nih, ga makan baso nya juga.
Diana Alfia
Diana Alfia
Ndri, aku juga kehilangan nenek, tapi gapapa, itu udah takdir mau gimana lagi.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya, aku gapapa.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Aku bisa ngomong berdua aja sama kak Indri?
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kok berdua aja? Ngomong disini aja Cilla.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Kita juga mau denger.
Cantika
Cantika
Iya, aku juga.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Aku ngomong berdua dulu.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Bisa kak?
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Oh iya Cilla.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
(Cilla mau ngomong apa ya sama aku?)
Indri dan Cilla menjauh dari meja.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Mau ngomong apa sih? Kayak rahasia aja.
Diana Alfia
Diana Alfia
Mungkin rahasia cewek.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Ga mungkin, kalian juga cewek, kenapa ga diajak?
Cantika
Cantika
Hah aku tau!
Diana Alfia
Diana Alfia
Apa apa?
Cantika
Cantika
Ngomongin tentang Vian nih, pasti karena malu makanya dia ngomong sama kakak nya aja berdua.
Cantika
Cantika
Ga mau yang lain, apalagi Vian sampe tau haha.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Masa iya sih gitu?
Cantika
Cantika
Kayaknya ya, iya kan Diana? Haha.
Diana Alfia
Diana Alfia
Bisa jadi loh.
Devian Qoeva
Devian Qoeva
Dih, ga mungkin.
Disisi lain, Cilla dan Indri pergi kedalam tempat ibadah yang ada di sekolah mereka.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Kenapa kesini Cilla?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Maaf kak, aku baru bisa ngomong disini.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Iya gapapa, bilang aja.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Itu...
Cilla tampak ragu-ragu ingin mengatakan nya.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Cilla kayak takut gitu, kenapa emangnya?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Sebenarnya daritadi aku liat ada asap item ngikutin kak Indri.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Dari awal aku ketemu sama kaka tadi.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Beneran kamu bisa liat dia juga?
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Iya, kalo disini dia ga bisa ikutin kita, karena ini tempat ibadah.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Aku kira kamu ga bisa liat dia Cilla.
Chilla Puriana
Chilla Puriana
Tapi kak...
Indri Nathwa
Indri Nathwa
Udah Cilla tenang aja, it's oke.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
*menepuk pelan bahunya Cilla*
Indri lalu balik ke kelasnya sendirian, dalam pikirannya terjawab sudah sekarang, kalau ternyata Cilla juga bisa melihat malaikat itu.
Indri Nathwa
Indri Nathwa
(aku kira dia ga bakal bisa liat si malaikat aneh itu, ternyata juga bisa ya, tapi baguslah, berarti bukan aku aja yang bisa liat dia.)
. . . . . Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!