Episode 5

Arfin

Malam ini sungguh membuat hati Arfin terasa panas. Harapannya untuk mendapatkan Hanessa sedikit. Kali ini dia banyak minum alkohol, pikirannya dihantui oleh bayangan Hanessa.

"Tumben loe banyak minum." ujar Robin memegang punggung Arfin. Dia hanya senyum sinis tak bicara apa-apa. Robin mengambil minumannya lalu meneguknya.

Kedekatan Robin dan Arfin sudah seperti saudara. Kemana-mana selalu berdua bahkan mereka selalu berbagi apa saja kecuali pacar.

"Fin, gue suka banget sama Hanessa. Tapi gue bingung mau mengungkapinnya." Arfin mendengarkan apa yang dikatakan Robin, tapi dia tak menanggapinya. hatinya terbakar cemburu. Tapi dia tidak menampakannya hanya melampiskannya pada minuman. Robin tak menyadari kalau Arfin juga menyukai Hanessa.

"Fin, loe mau kan bantuin gue?" tanyanya lagi. Arfin hanya diam tak memberikan jawaban. Dia pura-pura menyibukan diri dengan minumannya.

"Fin loe dengar gue kan?"

"Loe kenapa sih, bisa gak sih untuk tidak ganggu gue." bentak Afrin tiba-tiba tak biasanya kepada Robin. Robin kaget dan melihat Afrin dengan sinis kemudian meninggalkannya.

***

"Gue minta maaf soal yang semalam." ucap Arfin saat menemui Robin. Robin hanya tersenyum dan memukul pundak Arfin.

"Jangan dibahas lagi." ucapnya. Lalu Robin meninggalkan Arfin sendiri. Arfin hanya menatap Robin dengan rasa bersalah.

" Gue minta maaf sob, gue juga menyukai Hanessa." Gumamnya sambil menundukkan kepala. Namun Robin tidak dapat mendengar gumamannya lagi.

Seperti biasa, Hanessa membawa keponakan kesayangannya jalan di jembatan. Disana dia bertemu dengan Jordi. Jordi gak malu-malu dia langsung mengajak Nessa ngobrol. Kini, keakraban Nessa dengan Jordi terjalin. Jordi memang menyukai Nessa tapi dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Dia lebih memilih untuk berteman dengan orang yang disukainya.

"Kamu dah lama tinggal disini?" tanyanya.

"Hmmm sudah mau hampir 10 bulan." Jawab Nessa diserangi senyum manisnya. Lelaki itu sangat suka melihat senyum manis Nessa.

"Kamu asli disini?" Nessa bertanya balik. Jordi menggelengkan kepala.

"Aku pendatang" gumamnya sambil tersenyum. Nessa balik senyum padanya.

"Ni anakmu ya?" gurau Jordi sambil mainkan tangan keponakannya. Dan mengajaknya main.

"Bukan, dia keponakanku." Nessa memukul pundak Jordi karena tidak terima dibilang anaknya.

"Kiranin anakmu, takut aq bicara sama istri orang. Nanti suaminya marah!" ujarnya lagi sambil terkekeh dengan gurauannya. Hanessa pun terkekeh juga mendengar candaan Jordi yang berlebihan.

Saat sedang bercanda gurau, tiba-tiba Robin lewat melihat Hanessa dan Jordi yang asyik tertawa. Hatinya memanas dan langsung melajukan motornya. Dia tak berani menyapa Hanessa. Melihat hal itu Hanessa dan Jordi merasa heran. Setelah itu Hanessa pun mengambil keponakan dari gendongan jordi lalu pamit pulang duluan.

"See you putra..." ucapnya sambil melambaikan tangan pada keponakan Nessa.

"Jordi, aku duluan ya." Ucapnya sambil melangkahkan kaki.

"Nessa..." Panggil Jordi dengan sedikit teriak. Nessa memalingkan kepalanya dan melihat Jordi.

"Lain kali kalau ngobrol jangan dijembatan ya, nanti banyak yang cemburu!" lanjutnya terus menggoda ketawa Nessa. Jordi memang anak yang mengasyik. Suka bercanda dan menyenangkan. Lalu menaiki motornya dan segera menghilang dari sana.

***

"Dari mana Nes, bawa keponakanmu?" Tanya abang iparnya sedikit kuatir dengan anaknya. Dia langsung mengambil Putra dan mengendongnya.

"Tadi aku bawa dia jalan dijembatan bang Aan." jawab Nessa. Sambil beranjak kekamarnya untuk istirahat.

"Nes, kakak dan bang Aan mau pergi sebentar. Kamu ikut tidak?"

Ucap kakaknya yang lagi asyik kemasin tas dan rapih-rapih untuk pergi sebentar.

"Tidak kak, aku dirumah saja." ujar Nessa dengan mata yang tertutup.

"Kakak pergi, jangan lupa tutup pintu." ujar kakaknya sambil beranjak keluar. Dengan malas dan ngantuk Nessa bangun. Memperhatikan mereka pergi dan melambaikan tangannya. Saat Nessa masuk dan menutup pintu, seseorang memanggilnya.

"Nessa..." Teriak seseorang. Nessa membuka kembali pintunya dan melihat Kezra menuju rumahnya.

"Kezra?" ujarnya kaget melihat Kezra yang tumben-tumbennya pergi kerumahnya. Lalu menyuruhnya masuk.

"Ganggu gak?" tanyanya. Nessa menggelengkan kepala.

"Nggak kok." senyumnya memastikan. Kezra membalasnya.

"Kakak, abang dan keponakanmu mana? Kok sepi?" tanya Kezra sambil menegok kekanan dan kekiri

"Mereka lagi pergi barusan." ucap Nessa. Lalu mempersilakan Kezra duduk.

"Kamu mau minum apa?" tanyanya lagi.

"Jangan repot-repot sayang. Aku disini karena aku kangen sama kamu." Ujarnya.

"Tadinya aku mau ijin sama kakakmu untuk ajak kamu pergi." lanjutnya lagi sambil menundukkan kepalanya. Nessa tersenyum sambil memperhatikan Kezra. Kezra memang anak yang baik, kelakuannya jujur.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Firchim04

Firchim04

Hai author semangat ya, aku mampir😊

Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"

2020-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!