Episode 4

Dari jauh sudah kelihatan senyum manis dari Kezra diatas motor yang dikendarainya kepada Hanessa. Hatinya berdetak kencang begitu juga dengan Hanessa. Rasa malu dan takut dikalahkan dengan rasa kebahagian.

"Maaf, membuatmu menunggu lama." ucap Kezra ketika turun dari motornya. Lalu menuju Hanessa yang sedang bersandar ditiang jembatan.

"Gak kok, aku juga baru sampai disini." jawabnya sambil menatap mata Kezra. Mereka saling bertatapan menyatukan hati yang lagi berkumbang-kumbang. Kini Kezra sudah disampingnya.

"Hmmm jadi gimana? Apa kamu mau berikan jawabanmu untukku?" tanyanya sambil menundukkan kepalanya dan memainkan kukunya yang tak kotor. Berharap Hanessa bisa memberikan jawaban yang ia inginkan.

"Iya, aku akan memberikan jawaban untukmu." ucap Nessa yang tak berani menatap Kezra juga. Mereka sama-sama saling menundukkan kepala. Tapi, kali ini Kezra mengangkat kepalanya hatinya terus deg-deg kan begitu juga dengan hati Hanessa. Kezra ingin cepat-cepat mendengar jawaban dari Hanessa.

"Kezra, a-aku ju-juga menyukaimu." Hanessa gugup dan langsung menutup matanya. Kezra langsung melihatnya dan dia tersenyum puas. Kini harapannya terwujud untuk bisa memiliki Hanessa. Pelan-pelan Hanessa membuka matanya dan menatap Kezra.

"Jadi kamu mau jadi pacarku?" Hanessa mengangguk pelan. Kezra sangat bahagia karena cintanya diterima. Dia pun langsung memeluk Hanessa dan berbisik.

"Makasih ya, aku sangat mencintaimu."

"Aku juga." bisik Hanessa ditelinganya Kezra. Mereka sangat merasa bahagia. Namun, tiba-tiba Hanessa melepaskan pelukannya.

"Kezra, tapi maukah kamu menungguku?" Ucapnya agak sedih. "Tahun depan aku akan ke Bandung melanjutkan studyku" lanjutnya memberitahu Kezra. Matanya berkaca-kaca tak berani memandang muka Kezra.

"Aku janji akan menunggumu disini. Tapi kamu janji juga ya setelah studymu selesai. Kamu balik disini."

Ucap Kezra tulus untuk menunggu orang yang sangat dia cintai. Kezra menggenggam tangan Hanessa. Hanessapun membalas genggamannya.

"Aku janji pasti akan kembali." jawabnya serius. Hanessa pun kembali memeluk Kezra lebih erat.

"Jadi kapan kamu berangkat kesana?" ujar Kezra setelah melepas pelukannya.

"Bulan 2, kamu gak keberatankan aku tinggalkan?" Ucap Nessa. Berharap Kezra tetap setia menunggunya nanti.

"Iya sayang, aku janji akan tetap setia menunggumu. tapi ingat ya jaga hatimu untukku." ucapnya sambil mencolek hidung Hanessa. Hanessa mengangguk dan tersenyum manis. Lalu tak lama kemudian dia mengaja Kezra pulang karena sudah terlalu sore mereka ngongkrong dijembatan.

***

Malam ini Hanessa tidak bisa tidur. Hatinya sangat senang. Ini adalah pertama kalinya Hanessa jatuh cinta pada lelaki. Bahkan pertama kalinya dia pacaran. Tak heran kalau dia tidak bisa tidur karena hatinya sedang berbunga - bunga mikirin Kezra.

Triiingggg.....

Suara telpon masuk. Ternyata sudah berapa kali ada panggilan dari Robin tapi Hanessa tak sadar karena dering hpnya kecil.

"Halooo..." suara lembutnya mengangkat telpon. Hatinya yang senang kini berubah menjengkelkan. Robin ngoceh-ngoceh tak jelas karena telponnya baru diangkat.

"Sudah tidur ya, kok baru diangkat sih? Gak suka kalau aku telpon?" suaranya sedikit kasar. Hanessa kaget dan menjauhkan hpnya sedikit.

"Iya, maaf aku sudah tidur." Bohong Nessa. Padahal dia tidak mendengar suara hpnya karena volumenya yang kecil dan pikirannya tidak fokus pada hal yang lain. Dihati hanya mikirin Kezra yang sudah mencuri hatinya.

"Oh gitu." jawabnya singkat tak percaya. Tapi Robin terus berjuang untuk bisa mendapatkan hati Nessa.

"Sudah dulu ya, sudah larut malam. aku sudah ngantuk." ucap Nessa tuk bisa mengakhiri telponnya. Dia tidak mau memberikan harapan pada orang lain.

"Ok. Selamat malam." ucap Robin yang merasa tidak senang. Padahal masih banyak yang ingin dia katakan. Tapi dia tidak mau kelihatan egois pada orang yang dia cintai. Dan akhirnya menutup telponnya juga.

"Aku mencintaimu" gumamnya dalam hati.

Hanessa menurunkan hpny dari telinga lalu melihat ada 2 pesan masuk dari Arfin dan Kezra.

"Hai manis, sudah tidur belum?" pesan masuk dari Arfin. Sebenarnya Arfin sedang bersama Robin. Sebelum Robin menelponnya Arfin sudah sms Hanessa terlebih dahulu hanya saja Hanessa tidak mengetahui sms masuk. Hanessa mengabaikan smsnya. Lalu membuka pesan dari Kezra.

"Selamat malam sayang, mimpi indah, I Love You." Hanessa tersenyum saat membacanya tapi tidak membalasnya. Dia memeluk hpnya lalu hanyut dalam tertidur.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!