Rinduku Kukuburkan Didasar Laut

Rinduku Kukuburkan Didasar Laut

Episode 1

Prolog

Siapa sih yang tidak akan kecewa jika cintanya dikhianati oleh kekasih hati?

Jika Hanessa ingin menceritakannya, dia ingin bilang seberapa banyak lelaki yang mengejarnya. Tetapi dia tetap mempertahankan satu nama yang ada dihatinya yaitu Kezra.

Bertahun-tahun Hanessa merindukannya, ingin segera pulang dan menemui kekasih hatinya itu lalu memeluknya dan jalan beriringan dengan bergandengan tangan.

Namun suatu hari, Hanessa mendengar kabar yang membuatnya terdiam dan serasa sesak nafas, tiba-tiba airmatanya jatuh memasahi pipinya. Dia berlari ke pantai dan melemparkan sebuah botol yang berisi kertas didalamnya lalu tersungkur dipasir.

Apa yang dilakukan Kezra terhadap Hanessa? Apakah dia setia? Tidak. Kezra mengingkari janji kesetiaannya, dia berubah pikiran. Namun semuanya bukan sepenuhnya kesalahan Kezra. Kezra dipaksa oleh orangtuanya.

Perpisahan ini tidak adil, namun harus dia jalankan dengan pedih.

Episode 1

"yeeee......luluuuussss 100%.. "

Sorak-sorai SMAN 01 BANTEN setelah mendengarkan kelulusan.

"Nessa, setelah ini kamu lanjut kemana?" tanya Imel salah satu sahabat Hanessa saat beriringan jalan pulang dari sekolahnya.

"Hmmm...mungkin aku ketempat kakakku dulu." jawabnya datar

"Dimana?"

"Di Bogor. Kamu melanjutkan kuliah?"

"Hmmm...kayaknya gak deh, soalnya orangtuaku sudah gak mampu lagi." Imel memang sahabat Hanessa yang paling terbuka, dia selalu semangat dan tidak pernah menyerah dalam hal apapun.

"Nessa, aku duluan ya! Byeee

Hati-hati dijalan dan jangan lupa kabar-kabarin aku ya!"

"Byeee... Oke Imel, aku akan selalu merindukanmu. Kamu juga kabarin aku ya,,,dada..." Balas Hanessa sambil melambaikan tangannya.

***

"Hanessa bangun, abangmu sudah menjemput" teriak mama Hanessa ketika melihatnya yang masih pules tidur. Mama Hanessa memang cerewet, tapi semua yang dilakukan demi kebaikan anak-anaknya.

Hanessa kaget bukan main, lalu melirik jam sudah jam 7 lewat. Tidak biasanya dia telat bangun, paling lambat Hanessa bangun setengah 6.

"Mama pelan-pelan dong ngomongnya." jawabnya yang langsung bangun dan duduk ditempat tidur.

"Abangmu sudah datang, untuk jemput kamu ke Bogor." serangi mamanya

Dengan segera, Hanessa bangun dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tanpa memperdulikan orang lain.

Hanessa sebenarnya tidak tega meninggalkan kedua orangtuanya. Tapi demi mewujudkan keinginan orangtuanya, Hanessa terpaksa harus mengangkat kakinya untuk melangkah maju.

Flaskback on

"Nessa, nanti kalau kamu sudah selesai sekolah kamu harus jadi guru." kata papanya saat memperhatikan Hanessa yang asyik belajar. Nessa hanya diam dan mendengarkan perbincangan kedua orangtuanya yang asyik membahas Hanessa.

"Iya, bagus kalau kamu jadi guru. Biar nanti mengajar dikampung mama aja."

"Jangan, disana jauh."

"Tapikan ada kakak sepupunya disana."

"Tapi mereka tidak pernah peduli dengan kita."

"Iya sih, itu yang jadi masalahnya."

Sesaat mereka terdiam tidak ada yang bicara.

"Ma, Pa, jadi guru itu tidak mudah jadi harus kuliah dulu." kata Hanessa memberitahu.

Mama papa Hanessa memang tidak mempunyai pendidikan tinggi. Mamanya hanya sampai kelas 3 SD sedangkan papanya hanya tamat SD. Jadi mereka tidak tau masalah pendidikan.

Setelah Hanessa kelas XII papanya berkata padanya.

"Nessa, papa sudah tua. Papa tidak bisa biayai kamu untuk melanjutkan sekolah, papa angkat tangan. Setelah kamu lulus, itu terserah kamu. Papa tidak akan memaksamu." Hanessa sempat sedih, tapi dia tidak mau menunjukkan rasa sedihnya pada orangtuanya. Hanessa tetap tersenyum mendengar kata-kata papanya.

"Mudahan aja kakakmu mau sekolahin kamu. Biar kamu jadi guru." sambung mamanya semangat.

"Nanti biar mama yang ngomong." lanjutnya senang sambil memeluk Hanessa.

Beberapa hari kemudian, abang ipar Hanessa nelpon meminta Hanessa untuk pergi ke Bogor bantu mereka setelah lulus SMA supaya merekapun bisa melanjutkan pendidikan Hanessa diperguruan tinggi.

Flaskback off

Kini Hanessa meninggalkan kampungnya dan mulai beradaptasi ditempat lain yaitu Bogor tempat kakaknya yang pertama.

"Hello...sayang, kamu sudah lahir ya?" Sapa Hanessa pada keponakannya yang baru lahir 1 bulan yang lalu. Dia mengusap-usap pipi si bayi yang mungil lalu menciuminya.

Kedatangan Hanessa di Bogor memang untuk membantu kakaknya mengasuh. Hanessa memang senang dengan anak-anak.

"Gimana hasil kelulusanmu, bagus?" tanya kakaknya yang sambil mengurusi bayinya.

"Lumayan sih, bagus juga gak jelek juga gak." Jawab Nessa sambil tersenyum.

"Tahun depan kamu harus lanjut kuliah, biar kami yang biayai kuliahmu." Hanessa terdiam tidak tau mau bilang apa. Sebenarnya dia tidak mau merepotkan kakaknya tapi demi mewujudkan mimpi orangtuanya dia siap.

***

Beberapa bulan di Bogor, kehidupan Hanessa untuk beradaptasi dengan orang sangat sulit. Rumah mereka jauh dari rumah - rumah yang lain. Rumah mereka hanya berdekatan dengan rumah sekolah SD.

Hanessa hanya beradaptasi dengan anak-anak SD jika mereka masuk sekolah.

Namun walaupun Hanessa jarang keluar, ternyata banyak lelaki yang menyukainya. Mereka kadang menitipkan salam kepada anak-anak SD yang suka bermain dengan Nessa. Kadang menitipkan surat atau nomor hp nya supaya Hanessa menghubungi mereka.

Hanessa bukanlah orang yang sombong, kadang salam mereka diterima dan surat mereka pun dibalas bahkan kembali memberikan nomor hp nya. Namun, Hanessa hanya ingin berteman bagi Hanessa tidak jadi masalah.

Tring ting...:📩📲

"Hai, boleh kenalan?" Sms dari seseorang yang tak dikenal Nessa.

"Boleh." balas Nessa singkat.

"Aku Robin. Kalau namamu siapa?"

"Namaku Hanessa."

"Salam buatmu Hanessa."

Robin adalah orang Bogor yang pertama menyukai Hanessa. Tapi Hanessa sudah banyak mendengar ceritanya dari anak-anak SD. Hanessa hanya pura-pura tidak tau, dan tetap mencoba untuk berteman.

"Hai, Nessa. Aku Arfin."

Arfin adalah orang kedua yang menyukai Hanessa. Dia teman akrab Robin. Bahkan sengaja mencuri nomor Nessa di hp nya Robin tanpa sepengetahuannya.

"Salam dariku Hanessa, Jordi."

Orang ketiga yang menyukai Hanessa. Saat berpapasan dijalan Jordi melirik Nessa dan langsung menyukainya. Bahkan Jordi mencari tau tentang Hanessa.

"Aku Afen, boleh aku minta nomormu?"

Orang yang selanjutnya menyukai Hanessa tanpa basa basi.

"Hei... kamu Hanessa ya?" Tanya seseorang kepada Nessa saat Nessa bersama anak-anak SD.

"Aku Kezra." lanjutnya sambil mengulurkan tangannya ke Nessa.

Tiba-tiba hati Hanessa berdetak sangat cepat, tangannya dingin dan gemetar. Lalu menyambut tangan yang terulur didepannya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!