"Er... Erni..." Mama Meri memanggil Erni, ART yang merekomendasikan Dita.
Erni yang sedang di dapur kotor berlari kecil begitu mendengar majikannya memanggilnya.
"Iya Oma." ucap Erni begitu dia sampai diruang televisi tempat Mama Meri berada.
Semua pekerja yang ada di rumah Mama Meri memanggil Mama Meri dengan panggilan Oma, karena memang Mama Meri yang sudah memiliki banyak cucu. Hanna sendiri adalah cucu ke tujuh.
"Er, hubungi teman kamu itu. Bilang sama teman kamu itu kalau dia keterima kerja jadi pengasuhnya Hanna." ucap Mama Meri.
"Soal kapan mulai kerja dan berapa gajinya, nanti Mamanya Hanna yang akan langsung bicarakan sama temen kamu itu. Sekarang suruh aja temen kamu itu hubungi Mamanya Hanna. Ini nomornya." lanjut Mama Meri lalu memberikan nomor ponsel Maudy ke Erni.
"Baik Oma." jawab Erni.
Erni pun meninggalkan Mama Meri dan kembali ke dapur kemudian mengirim pesan ke Nada tentang apa yang di katakan Mama Meri barusan. Setelah mendapat pesan dari Erni, Nada pun cepat-cepat menghubungi Dita. Dan Dita pun setelah mendapat kabar dari Nada, dia langsung menghubungi nomor yang diberikan Nada.
Tuuuut... Tuuut... Tuuut...
Cukup lama Dita menunggu Maudy menjawab teleponnya. Karena Maudy tak kunjung mengangkat teleponnya, Dita memutuskan untuk mengirim pesan, sekedar menginfokan ke calon majikannya kalau itu adalah nomor Dita.
Dita : Siang Bu, saya Anindita. Saya mendapat kabar dari teman saya kalau Ibu bersedia menerima saya menjadi pengasuh anak ibu.
Selang tiga menit, Dita pun mendapat balasan pesan dari Maudy.
Maudy : Siang juga. Oh iya, maaf yah saya sedang di jalan.
balas Maudy.
Dita : Jadi bagaimana Bu, kapan kita bisa bertemu untuk membicarakan hak dan kewajiban saya.
tanya Dita.
Maudy : Bagaimana kalau besok. Kalau hari ini saya gak bisa.
balas Maudy.
Dita : Oh, baik Bu. Jadi besok kita bertemu dimana dan jam berapa?
tanya Dita.
Maudy : Besok kita bertemu di Jalan Z di Otentik Kafe jam dua siang. Gimana, kamu bisa?
jawab Maudy.
Dita : Bisa Bu.
jawab Dita.
Maudy : Oke. Kalau gitu kita ketemuan disana besok yah.
balas Maudy.
Dita : Siap Bu.
jawab Dita.
Percakapan mereka pun berhenti sampai disitu.
"Kayaknya calon majikan gue orangnya baik deh." monolog Dita.
"Mudah-mudahan aja lah. Gak pa-pa kalau gajinya nanti gak sebesar gaji gue di Hongkong asalkan dapet majikan yang baik dan tau cara memanusiakan manusia itu udah cukup buat gue." lanjut Dita bermonolog.
💋💋💋
Keesokan harinya.
Otentik Kafe.
Hari pertemuan Dita dan Maudy pun tiba.
Walau mereka janji bertemu jam dua siang, tapi setengah jam sebelum jam dua Dita sudah sampai lebih dulu di Otentik Kafe, dia tidak ingin memberikan kesan pertama yang tidak baik untuk calon majikannya, jadi lebih baik dia menunggu sedikit lebih lama daripada calon majikannya yang menunggu dirinya.
Setelah menunggu hampir satu jam akhirnya Maudy datang.
Karena Maudy sudah melihat foto Dita di CV, tanpa harus menghubungi Dita begitu dirinya di dalam kafe Maudy langsung menghampiri meja Dita.
"Hai Mbak. Sorry yah nunggu lama." ucap Maudy sembari menarik kursi yang ada di depan Dita.
Dita yang sedang sibuk dengan ponselnya pun langsung mendongakkan wajahnya melihat sosok Maudy.
Matanya membulat lebar dan mulutnya juga menganga begitu melihat sosok Maudy.
Astaga...
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
AbigHael PuTRi
astaga digantung 🤣
2024-08-16
0
Yunia Afida
bojone mantan dita
2024-08-16
0
GiZaNy
astaga... ternyata bini nya mantan eike... 😁
2024-08-15
0