Keesokan harinya.
Bandung.
Pukul 13.00
Kediaman Orangtua Maudy.
"Halo Mau, Hanna jadi kamu anter kesini kan hari ini?" tanya Mama Meri.
"Iya Ma, jadi kok." jawab Maudy.
"Oh iya Mau, kamu udah dapet baby sitter yang cocok untuk Hanna belum?" tanya Mama Meri.
"Belum Ma. Memangnya kenapa, Ma?" jawab Maudy kemudian bertanya balik pada sang Mama.
"Ini si Erni punya temen, dia baru pulang dari Hongkong. Dia udah lima tahun kerja jadi baby sitter di Hongkong, jadi kalau soal pengalaman gak usah diragukan lagi." ucap Mama Meri.
Semalam begitu Dita mengiyakan tawaran Nada, Nada langsung menghubungi Erni, orang yang bekerja sebagai ART di rumah Mama Meri dan Erni pun langsung membicarakan tentang Dita pada Mama Erni.
Mama Erni yang tertarik pun langsung meminta Erni agar Dita mengirimkan foto CV dan sertifikatnya melalui whatsaap sebagai bukti kalau Dita memang baby sitter berpengalaman.
"Ada sertifikatnya?" tanya Maudy
"Ada. Mama sudah lihat sertifikatnya kok." jawab Mama Meri.
"Umurnya berapa?" tanya Maudy.
"Dua puluh delapan tahun." jawab Mama Meri.
"Masih lumayan muda itu Ma. Maudy maunya yang umur tiga puluh keatas." ucap Maudy.
"Tapi orang ini kan sudah berpengalaman selama lima tahun di Hongkong Mau, kan kamu nyari yang berpengalaman." balas Mama Meri.
Diseberang telepon Maudy terdiam.
"Gimana kalau Mama kirimin berkas-berkasnya orang ini ke kamu, biar kamu nilai sendiri orang ini." ucap Mama Meri lagi.
"Boleh." jawab Maudy.
Mama Meri pun mengakhiri panggilan teleponnya lalu mengirimkan foto CV Dita ke Maudy.
💋💋💋
Jakarta.
Saat berteleponan dengan Mamanya, Maudy sedang bersiap untuk pergi bersama teman-temannya, sedangkan Hana sudah pergi bersama dengan Mbak Susan dan Pak Arif.
Tring. Bunyi notifikasi pesan masuk di ponsel Maudy.
Cepat-cepat Maudy membuka pesan masuk itu yang tak lain dan tak bukan pesan dari Mamanya.
Maudy membaca dengan seksama CV Dita yang dikirimkan Mamanya.
"Boleh juga." cicit Maudy.
Merasa cocok dengan Dita, Maudy pun menghubungi Hendrik untuk meminta pendapat Hendrik.
Tuuut... Tuuut... Tuuut...
Setelah tiga kali bunyi nada sambung, Hendrik pun menjawab telepon Maudy.
"Ya Sayang." jawab Hendrik.
"Mas, aku udah dapet nih calon baby sitter yang srek di hati aku." ucap Maudy.
"Oh bagus dong. Dari yayasan yang sama dengan Sus Tia?" tanya Hendrik.
"Gak Mas. Ini dari rekomendasinya Mama. Orang ini memang pernah masuk yayasan yang biasa ngirim tenaga kerja ke luar negri tapi sekarang sudah gak lagi. Dia udah berpengalaman jadi baby sitter selama lima tahun di Hongkong." jawab Maudy.
"Wah bagus dong." balas Hendrik.
"Jadi gimana Mas, aku pake dia aja yah Mas untuk jaga Hanna?" tanya Maudy.
"Ya terserah kamu Sayang. Kalau kamu ngerasa srek sama dia, ya udah itu aja. Pokoknya aku serahkan semua sama kamu." jawab Hendrik.
"Jangan gitu dong Mas, aku kan butuh pendapat kamu juga, apalagi ini untuk Hanna." balas Maudy.
"Aku kirimin CV nya yah ke kamu." kata Maudy lagi.
"Ya udah, boleh." jawab Hendrik.
Tanpa mematikan panggilan telepon, Maudy langsung mengirimkan CV dan sertifikat Dita pada Hendrik. Dan tanpa membaca pesan yang dikirimkan Maudy secara baik-baik, Hendrik langsung menyetujui pilihan Maudy. Nampaknya Hendrik memang tidak mau diribetkan dengan urusan dirumah.
"Gimana menurut kamu, Mas?" tanya Maudy.
"Boleh juga. Ya udah yang ini aja." jawab Hendrik.
"Fix yang ini yah Mas." balas Maudy.
"Iya Sayang." jawab Hendrik.
"Ya udah kalau gitu, aku tutup yah teleponnya." pamit Maudy.
"Iya Sayang. Daaah... i love you." balas Hendrik.
"I love you too, Mas." balas Maudy.
Maudy pun menutup teleponnya setelah itu dia menghubungi Mama Meri untuk memberitahu kalau dirinya dan sang suami setuju memperkerjakan Dita sebagai pengasuh Hanna.
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nurhartiningsih
masih menyimak
2024-10-22
0
Tara
nah Lo. jangan jangan...
2024-08-17
0
Yunia Afida
Hendrik mantan dita
2024-08-16
0