Pria Tak Berguna??

Aaaaah!! kenapa dia harus pergi? seharusnya diriku menekan Lukas lebih tegas lagi! aku sungguh tak rela jika dirimu meninggalkan rumah ini, Runi.

Panca nampak menyandarkan kepala sembari terus memijit area tulang hidungnya.

"Apa yang terjadi padaku? Seruni memang istri Lukas! jadi apa salahnya jika ia kembali bersama suaminya?" pria berhidung mancung dengan tubuh tinggi tegap itu kembali bergumam seorang diri.

Tapi Lukas itu lelaki brengsek!! tidak seharusnya Seruni hidup bersama lelaki sepertinya!! kau ini bodoh Panca!! kau seharusnya merebut wanita itu dari awal!! kenapa kau terus diam saja?!! setiap wanita yang kau cintai selalu saja gagal kau lindungi, pria macam apa kau ini?

"Diam lah!!! jangan lagi menilai diriku! aku-, aku memang pria yang tak berguna!" Panca seketika berteriak, ia memegangi kepala karena segala tuntutan dalam benaknya.

****

Mas Lukas? kenapa dia diam saja?

Seruni beralih pandang menatap kaca luar jendela, langit malam yang pekat semakin membuat wanita itu bingung atas sikap Lukas sang suami.

Tiga puluh menit berlalu, tak ada percakapan apapun antara mereka Seruni juga Lukas selama mereka berkendara.

Hingga akhirnya Lukas memberhentikan kendaraan tepat dihalaman kediaman sang ibu.

"Seruni!!! kau kembali?? akhirnya!!!"

Suara dari Nyonya Niti seketika membuat Lukas juga sang istri menoleh ke arah sang wanita paruh baya.

"Mas-, apa sebenarnya yang terjadi?"

"Entahlah! aku juga tak memahami sikap ibu! mungkin dia kecewa padamu karena kau tak juga bisa memberi nya cucu!!" Lukas berucap ketus serta melepas genggaman tangan Seruni yang sempat menahan pergerakan nya.

"Cepatlah turun Seruni!!"

Kalimat Nyonya Niti yang terus meninggi seketika membuat Seruni menghela nafas dalam sembari memegang area dada,

Seruni perlahan keluar dari kendaraan dan mencoba menampilkan raut wajah tenang.

"I-ibu-,"

"Diam kau bodoh!! kemana saja kau pergi selama ini?? bisa-bisanya kau menelantarkan semua keluarga suami mu seperti ini? haaaaghh??" Nyonya Niti berbicara dengan tatapan yang semakin tajam saat berhadapan dengan sang menantu.

"Ibu-, saya mencoba untuk mengambil pekerjaan sampingan! saya-,"

"Pekerjaan apa yang bisa dikerjakan oleh wanita kampung seperti mu, Seruni?"

Seruni tertunduk, ia tak lagi mampu mengimbangi kalimat Nyonya Niti yang terus-menerus menyudutkan dirinya.

"Katakan!!! apa kau bisa bekerja di gedung-gedung perkantoran seperti Sherly??"

"Tentu saja tidak ibu!! lagipula mana mungkin dia memahami sistem kerja di perkantoran? dia sudah seperti sampah disini!"

Sherly yang turut muncul di teras kediaman Lukas seketika membuat dada Seruni sesak dalam sekejap, ia melayangkan pandangan pada Lukas, namun lagi-lagi Lukas tampak acuh seolah tak ingin menjelaskan apapun perihal kehadiran Sherly.

Mas Lukas? kenapa semakin hari dirimu semakin berbuat sesuka hatimu seperti ini?

Netra indah milik Seruni pun seketika berkaca-kaca namun wanita itu memilih untuk kembali menunduk dan menyembunyikan nya.

"Kak Seruni? kau sudah kembali? masuklah kak! kakek mencari dirimu sejak tadi!"

Wildan? hanya dia satu-satunya keluarga yang benar-benar kumiliki di tempat ini,

"Aaaaaghh!! aku melupakan sesuatu!" Nyonya Niti yang lagi-lagi mengeluarkan suara akhirnya membuat Seruni melambatkan langkah kaki.

"Untuk malam ini! kau tidur lah di kamar belakang! jangan lagi tidur dikamar putra ku, Seruni!! karena cepat atau lambat-, Lukas akan segera menceraikan dirimu!!"

"Ibu!!!"

"Diam lah Wildan!!! jangan ikut campur perihal urusan orang dewasa!!"

Suara melengking dari mulut Nyonya Niti kembali berhasil membuat semua orang bungkam saat berhadapan dengannya.

Dua jam berlalu,

Waktu menunjukkan pukul 00.30 menit,

Lukas yang terbangun karena rasa dahaga yang menggelitik tenggorokan seketika berjalan menuju lemari pendingin yang terletak tak begitu jauh dari ruang makan, matanya membulat sempurna tatkala mendapati sosok Seruni yang masih sibuk berkutat dengan beberapa perabot kotor yang menumpuk di dapur.

Seruni? wajah lelah itu? maafkan aku-, aku sungguh tak bisa mencintai mu sepenuh hati Seruni ...,

Lukas justru gemetar ia melangkah mendekat menuju lemari pendingin dengan rasa bersalah,

"Kenapa belum tidur??"

Pergerakan tangan Seruni dalam menggosok perabot pun terhenti, ia menatap Lukas yang kini berdiri tepat di depan lemari pendingin.

"Rasa kantuk tak juga menghampiri, jadi saya memilih untuk membersihkan dapur! semuanya tampak berantakan karena saya pergi!"

"Seruni-,"

"Apa mas membutuhkan sesuatu? saya bisa menyiapkan nya," tatapan kosong serta kalimat lembut yang kembali terlontar dari bibir Seruni membuat Lukas linglung dihadapan sang istri.

"Aku? tidak Runi-, aku hanya membutuhkan air dingin!"

"Pakaian kerja mas untuk besok pagi! saya telah menyiapkannya di ruang meja setrikaan! tolong mas ambil sendiri! saya tidak mungkin bisa memasuki kamar mas mulai saat ini!" Seruni tertunduk, suaranya bergetar atas kenyataan yang baru ia hadapi.

"Maaf! saya harus segera mengeringkan pakaian sekarang!"

"Seruni tunggu-,"

Wanita itu menoleh dengan wajah datar, ia kembali memutar tubuh dan menatap Lukas dengan seksama.

"Beristirahat lah! tidak seharusnya keu bekerja sekeras ini dimalam hari," Lukas justru kebingungan, ia masih tak menyadari apa sebenarnya yang ingin ia ungkapkan.

"Bukankah dirimu juga Nyonya Niti selalu membuat ku bekerja keras selama ini mas? belum lagi adik perempuan mu-, rasanya ini bukanlah apa-apa!"

Sikap Seruni yang kembali tampil begitu tenang membuat Lukas justru menampilkan raut wajah khawatir.

"Kembali lah beristirahat! kau harus bekerja besok pagi bukan?"

Seruni, kenapa kau tersenyum seperti ini? astaga!! apa yang telah kulakukan?? aku harus bagaimana?

****

"Bisakah aku menghubungi nya? aku yakin dia belum terlelap!"

Bagaimana jika ia tak ingin menjawab panggilan ku? alasan apa yang harus kuberikan padanya jika dia benar-benar bersedia menerima panggilan ini? aaiissh!! ayolah Panca!!

Panca tampak mondar-mandir, pria itu terus menatap layar ponselnya dengan serius, ia bahkan sesekali mencoba untuk menekan tombol panggilan pada sebuah kontak beratas namakan Runi,

Episodes
1 Sebuah Pertanyaan Yang Membingungkan,
2 Sebuah Kebohongan Manis,
3 Seorang Istri Agunan
4 Pria Tak Berguna??
5 Sang Mertua Bengis!
6 Keangkuhan Nyonya Niti Jalan Seruni Untuk Kembali,
7 Halaman Gersang Nan Tersembunyi,
8 Salah Kah Takdir?
9 Violance Hotel
10 Fitting Rooms
11 Kericuhan Keluarga Lukas
12 Sikap Ketus Sherly!?
13 Needy Boss!
14 Wanita Impian Di Atas Ranjang
15 Sanseiveira, Sang Lidah Mertua!
16 Mas, Panca!
17 Kubitschek Bridge!
18 Jalan Kebahagiaan!
19 Tekad Dalam Diri Sang Wanita Kampung
20 Selembar Kertas Perceraian!
21 Pintu Penghubung Antara Dua Ruang Kamar
22 Macaroni Schotel Yang Di Panggang!
23 Nuansa Liar Di Ruang Laundry,
24 Tata Letak Di Halaman Gersang,
25 Berbagai Tanaman Pilihan Seruni
26 Aku Mencintai nya! Dia Mencintai ku??
27 Harapan Nyonya Arini!
28 Bayangan Lekat Si Wanita Asing.
29 Derita Hati Sang Wanita Pengganti
30 Bayangan Kelam Masa Perasaan Di Masa Lalu,
31 Beban Kehamilan Bagi Wanita,
32 Bukan Siapa-siapa!
33 Miniatur Taman,
34 Bunga Seruni Yang Kian MeWangi,
35 Sebagian Hati Milik Seruni
36 Menanti Wanita Konyol Dari Masa Lalu??
37 Nightmare!
38 Biskuit Kacang Almond,
39 Janin Yang Tumbuh Dengan Sempurna
40 Pertikaian Kecil!
41 Bukan Pria Yang Grasak-grusuk!?
42 Kecemburuan Serta Amarah Yang Menutup Hati Nurani,
43 Kekacauan Yang Tak Berkesudahan
44 Kemelut Emosi Dari Sang Pengawal
45 Keikhlasan!
46 Pria Tak Waras Milik Seruni
47 Mengukir Kisah Baru,
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Sebuah Pertanyaan Yang Membingungkan,
2
Sebuah Kebohongan Manis,
3
Seorang Istri Agunan
4
Pria Tak Berguna??
5
Sang Mertua Bengis!
6
Keangkuhan Nyonya Niti Jalan Seruni Untuk Kembali,
7
Halaman Gersang Nan Tersembunyi,
8
Salah Kah Takdir?
9
Violance Hotel
10
Fitting Rooms
11
Kericuhan Keluarga Lukas
12
Sikap Ketus Sherly!?
13
Needy Boss!
14
Wanita Impian Di Atas Ranjang
15
Sanseiveira, Sang Lidah Mertua!
16
Mas, Panca!
17
Kubitschek Bridge!
18
Jalan Kebahagiaan!
19
Tekad Dalam Diri Sang Wanita Kampung
20
Selembar Kertas Perceraian!
21
Pintu Penghubung Antara Dua Ruang Kamar
22
Macaroni Schotel Yang Di Panggang!
23
Nuansa Liar Di Ruang Laundry,
24
Tata Letak Di Halaman Gersang,
25
Berbagai Tanaman Pilihan Seruni
26
Aku Mencintai nya! Dia Mencintai ku??
27
Harapan Nyonya Arini!
28
Bayangan Lekat Si Wanita Asing.
29
Derita Hati Sang Wanita Pengganti
30
Bayangan Kelam Masa Perasaan Di Masa Lalu,
31
Beban Kehamilan Bagi Wanita,
32
Bukan Siapa-siapa!
33
Miniatur Taman,
34
Bunga Seruni Yang Kian MeWangi,
35
Sebagian Hati Milik Seruni
36
Menanti Wanita Konyol Dari Masa Lalu??
37
Nightmare!
38
Biskuit Kacang Almond,
39
Janin Yang Tumbuh Dengan Sempurna
40
Pertikaian Kecil!
41
Bukan Pria Yang Grasak-grusuk!?
42
Kecemburuan Serta Amarah Yang Menutup Hati Nurani,
43
Kekacauan Yang Tak Berkesudahan
44
Kemelut Emosi Dari Sang Pengawal
45
Keikhlasan!
46
Pria Tak Waras Milik Seruni
47
Mengukir Kisah Baru,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!